Upload
helmys-oellweis
View
673
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu bersifat deskriptif
dan tanpa menggunakan analisis statistik. Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau pernyataan lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar
individu secara holistis atau menyeluruh.
Menurut Moelong bahwa ciri-ciri dari penelitian kualitatif adalah (1) peneliti
bertindak sebagai instrumen utama, karena di samping sebagai pengumpul data dan
penganalisis data, peneliti juga terlibat secara langsung dalam penelitian, (2) latar
alami (natural setting), data yang diteliti dan diperoleh akan dipaparkan sesuai apa
yang terjadi di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif, karena data yang
dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan berupa kata-kata atau kalimat,
(4) lebih mementingkan proses daripada hasil, (5) adanya batasan permasalahan yang
ditentukan dalam rumusan masalah, (6) analisis data cenderung bersifat induktif, (7)
adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan (8) desain yang bersifat sementara
Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan makna dari penerapan model
TTW. Makna yang dimaksud adalah peningkatan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan lembar kerja TTW. Penelitian ini lebih menekankan proses
pembelajaran daripada hasil akhir pembelajaran itu sendiri. Proses yang diamati
adalah bagaimana meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep
33
operasi aljabar melalui lembar kerja yang diberikan. Data hasil penelitian berupa
kata-kata dan akan dipaparkan sesuai dengan kejadian yang terjadi dalam penelitian
dan analisis data dilakukan secara induktif. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti
adalah instrumen utama. Hal ini karena peneliti yang akan merencanakan,
merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan membuat laporan. Dari penjelasan tersebut nampaklah bahwa
penelitian ini memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan penelitian kualitatif. Oleh sebab
itu, maka pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif.
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini dimaksudkan sebagai jalan
keluar untuk mengetahui bentuk dan respons siswa terhadap penerapan model TTW
dalam menyelesaikan lembar kerja pada materi operasi aljabar. Oleh sebab itu, jenis
penelitian yang sangat cocok dengan permasalahan di atas adalah penelitian tindakan
partisipan.
Penelitian tindakan partisipan ini diambil karena peneliti berpartisipasi
langsung dalam penelitian mulai awal sampai akhir. Peneliti bertindak sebagai
perencana, perancang, pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, dan pelapor
penelitian.
Indikator keberhasilan tindakan ini akan dilihat dari indikator peningkatan
pemahaman konsep operasi aljabar. Untuk melengkapi analisis kualitatif, penelitian
ini akan dilengkapi dengan data kuantitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil
tes siswa pada akhir tindakan. Penggabungan pendekatan kuantitatif ini hanya
dimaksudkan sebagai pelengkap terhadap pendekatan utama dalam penelitian ini.
34
B. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian adalah siswa kelas VIII-2 SMP negeri1 beutong ateuh
tahun pembelajaran 2013/2014. Peneliti mengambil kelas VIII-2 sebagai subjek
penelitian karena kelas tersebut memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian,
hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa peneliti pernah mengajar di kelas tersebut
pada waktu PPL. Pengambilan subjek dengan pertimbangan, (a) kondusif dan siswa
mudah diajak kerja sama, (b) pertimbangan guru bidang studi dan (c) kelas tersebut
merupakan siswa-siswa pilihan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-2 semester I SMP negeri1 beutong
ateuh yang beralamat di jalan teuku beutong chik. Sekolah ini dipilih berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Selama ini siswa-siswa SMP negeri1 beutong ateuh masih banyak mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan hitungan pada materi operasi aljabar.
2. Pembelajaran dengan model TTW belum pernah dilaksanakan di tingkat sekolah,
sehingga pihak sekolah sangat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
penelitian.
3. Pembelajaran dengan model TTW cocok untuk dilaksanakan di sekolah tersebut
karena mengingat sistem pembelajaran yang digunakan selama ini lebih kepada
biasa, dimana jika siswa tidak bias menjawab suatu permasalahan tanpa ada
usaha lain guru tersebut langsung menyelesaikannya secara klasikal. Hal ini
membuat siswa manja dan malas dalam menyelesaikan latihan
35
D. Instrumen Penelitian
1. Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran yaitu sekumpulan sumber belajar yang digunakan
guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Rencana Pembelajaran ( RP )
Rencana pembelajaran ini disusun berdasarkan kurikulum tingkat satuan
pembelajaran (KTSP), yang dialokasikan untuk 3 kali pertemuan. Rencana
pembelajaran memuat standar kompetensi, indikator, model pembelajaran, materi
dan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
akhir
2. Lembar observasi
Lembar observasi berupa daftar cek list yang terdiri dari beberapa item yang
menyangkut aktivitas guru dan aktivitas siswa (terlampir)
3. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara yang ditujukan pada siswa. Dalam wawancara tersebut
peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang di dalamnya mencangkup respons
siswa terhadap materi operasi aljabar dengan menggunakan model TTW.
E. Data dan Sumber Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
36
1. Hasil pekerjaan siswa pada soal yang diberikan, meliputi tes awal sebelum
tindakan, pada saat pembelajaran berlangsung dan tes akhir.
2. Hasil pengamatan terhadap langkah-langkah pembelajaran, suasana kelas,
aktivitas siswa dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Hasil angket respon siswa terhadap pelaksanaan penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP negeri1
beutong ateuh. Siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian sebanyak 6 orang,
sehingga diharapkan pengamatan lebih terfokus dan aktivitas siswa dapat diamati
lebih cermat dan mendalam. Kriterianya adalah 2 orang siswa berkemampuan
rendah, 2 orang siswa berkemampuan sedang, dan 2 orang siswa berkemampuan
tinggi. Penentuan ini dilakukan berdasarkan hasil tes awal dan konsultasi dengan
guru matematika yang mengajar dikelas tersebut.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Dalam penelitian, keabsahan data merupakan hal yang penting. Untuk
mengecek keabsahan data akan digunakan kriteria derajat kepercayaan. Derajat
kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Triangulasi, (2)
Ketekunan pengamatan, dan (3) Pemeriksaan teman sejawat.
Triangulasi adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
memanfaatkan sesuatu di luar data itu keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah triangulasi dengan metode dan triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan
metode dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balik sesuatu
informasi yang diperoleh melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes
37
akhir tindakan. Sedangkan triangulasi dengan sumber dilakukan dengan cara
membandingkan data hasil observasi teman sejawat dan hasil observasi peneliti
dengan wawancara.
Ketekunan pengamat dilakukan pengamat dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti, rinci dan terus menerus selama proses penelitian. Kegiatan
ini dapat diikuti dengan pelaksanaan wawancara secara intensif sehingga dapat
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya subjek berdusta, menipu atau
berpura-pura.
Pemeriksaan teman sejawat adalah mendiskusikan proses dan hasil penelitian
dengan dosen pembimbing, teman sejawat dan guru bidang studi matematika. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan baik dari segi metodologi
ataupun konteks penelitian. Dengan pemeriksaan teman sejawat diharapkan
penelitian tidak menyimpang dari harapan dan data yang diperoleh benar-benar
mencerminkan data yang valid.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:
tes, observasi, dan angket. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah :
1. Tehnik Observasi (Pengamatan)
Observasi yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung
terhadap objek yang akan diteliti. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian
ini adalah lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan
menggunakan model TTW dan lembar aktifitas siswa selama pembelajaran. Lembar
observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan lembar observasi
38
aktifitas siswa diberikan kepada pengamat yaitu guru mata pelajaran matematika di
SMP negeri1 beutong ateuh dan mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP BBM
untuk diisi sesuai dengan keadaan yang diamati di lapangan.
2. Tehnik Tes
Tes yaitu memberi soal berbentuk essay sebanyak 5 soal kepada siswa kelas
VIII-1 SMP negeri1 beutong ateuh yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Tes
yang dilakukan berbentuk tes awal untuk melihat tingkat penguasaan siswa terhadap
materi operasi aljabar dengan mengunakan model pembelajaran TTW. Soal tes
dibuat oleh peneliti dan berkonsultasi dengan dosen serta guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
3. Angket Respon siswa
Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap perangkat
pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran TTW. Angket diberikan
lepada siswa yang telah mengalami pembelajaran model TTW setelah kegiatan
pembelajaran.
4. Wawancara
Untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang tingkat
perkembangan kemampuan ataupun kesulitan siswa mengenai hasil pekerjaan pada
setiap tes yang dilakukan, dapat diadakan wawancara langsung. Untuk menghindari
agar tidak ada data yang terlewatkan, dalam hal ini dapat digunakan tape recorder.
Wawancara dilakukan hanya pada 3 orang siswa yang terpilih untuk
diwawancarai dan dilakukan untuk menelusuri dan mengetahui pemahaman siswa
pada materi operasi aljabar.
5. Catatan Lapangan
39
Catatan lapangan berguna untuk mendokumentasikan hal-hal penting lainnya
secara tertulis dan memuat deskripsi tentang aktivitas-aktivitas peneliti dan siswa.
H. Teknik Analisis Data
Tahap pengolahan data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu
penelitian, karena pada tahap ini hasil penelitian dapat dirumuskan setelah semua
data terkumpul maka untuk mendeskripsikan data penelitian dilakukan perhitungan
sebagai berikut:
1. Analisis Data Ketuntasan Hasil Belajar
Untuk menentukan keefektifan pembelajaran digunakan analisis hasil belajar
siswa. Menurut Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada SMP negeri1 beutong
ateuh untuk ketuntasan belajar secara individual jika mempunyai daya serap paling
sedikit 65%, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85%
siswa tuntas secara individu. Data yang digunakan untuk menganalisis ketuntasan
hasil belajar adalah tes akhir yang diberikan setiap selesai kegiatan pembelajaran.
Jawaban tes digunakan untuk melihat ketuntasan hasil belajar.
Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar digunakan rumus rata-rata hitung
data tunggal.
Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa siswa secara
klasikal melalui pembelajaran dengan model Kumon, maka digunakan rumus:
40
2. Analisis Data Aktivitas siswa
Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung
dianalisis dengan menggunakan persentase, yaitu:
Aktivitas dikatakan baik/efektif bila waktu yang digunakan untuk melakukan
setiap kategori aktivitas sesuai dengan lokasi waktu yang termuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dengan toleransi 5%.
Penentuan kesesuaian aktivitas siswa berdasarkan pencapaian waktu ideal
yang ditetapkan dalam penyusunan rencana pembelajaran TTW seperti table 3.1
berikut:
Tabel 3.1. Kriteria efektivitas aktivitas siswa.
NoAspek Pengamatan Aktivitas
SiswaPersentase Kesesuaian (P)
Waktu Ideal Toleransi1 Mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru13% 7%≤ P ≤18%
2Membaca/memahami petunjuk dansetiap langkah yang disajikan padaLKSmasalah di LKS
10% 5%≤ P ≤15%
3 Menyelesaikan masalah ataumenemukan cara penyelesaianmasalah
27% 22%≤ P ≤32%
4 Mengoreksi kembali hasil jawaban yang belum benar
30% 25%≤ P ≤35%
5 Menkomunikasikan dengan gurukekeliruan hasil jawaban yangdiproleh
10% 5%≤ P ≤15%
6 Menarik kesimpulan suatu konsepatau prosedur
10% 5%≤ P ≤15%
7 Perilaku yang tidak relevan dengankegiatan pembelajaran (seperti:melamun, berjalan-jalan di luar ataudi dalam kelas, membacabuku/mengerjakan tugas mata
0% 0%≤ P ≤5%
41
pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan lain-lain).
Sumber : Skripsi Efektifitas Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Mengajarkan Jaring-Jaring Kubus dan Balok di Kelas III SMP negeri1 beutong ateuh,hal.27 yang di adaptasi.
3. Analisis Data Respon Siswa
Untuk mengetahui respon siswa maka dianalisis dengan menghitung rata-rata
keseluruhan skor yang telah dibuat dengan model skala Likert dan penentuan skala
sikap ditentukan dengan mengelompokkan jawaban responden menjadi empat yaitu
SS, S, TS dan STS. Pemberian skor (nilai) untuk setiap skala kategori Likert
dikelompokkan atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk pertanyaan
yang bersifat positif atau menguntungkan dan 1, 2, 3, 4 untuk pertanyaan bersifat
negatif. Pada penelitian ini untuk pernyataan positif maka diberi skor 4 untuk sangat
setuju (SS), 3 untuk setuju (S), 2 untuk tidak setuju (TS) dan 1 untuk sangat tidak
setuju (STS). Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor sebaliknya yaitu skor 1
untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk tidak setuju (TS), dan 4 untuk
sangat tidak setuju (STS). Menurut Sukardi, ktireria skor rata-rata dapat ditentukan
dengan terlebih dahulu menentukan skor rata-rata respon siswa yang dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Skor rata-rata =
Ket: f1 = banyak siswa yang dapat menjawab pilihan A (sangat setuju)n1= bobot skor pilihan A (sangat setuju)f2 = banyak siswa yang menjawab pilihan B (setuju)n2 = bobot skor pilihan B (setuju)
= banyak siswa yang menjawab pilihan C (tidak setuju)
42
n3 = bobot skor pilihan C (tidak setuju)f4 = banyak siswa yang menjawab pilihan D (sangat tidak setuju)n4 = bobot skor pilihan D (sangat tidak setuju)N = Jumlah seluruh siswa yang memberikan respon terhadap
pembelajaran yang menggunakan pendekatan ketrampilan proses dengan metode penemuan
Kriteria skor rata-rata untuk respon siswa adalah sebagai berikut:
3 skor rata-rata ≤ 4 = sangat positif
2 skor rata-rata 3 = positif
1 skor rata-rata ≤ 2 = negatif
0 skor rata-rata ≤1 = sangat negatif
4. Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Data tentang kemampuan guru mengelola pelajaran dianalisa dengan
menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata. Adapun deskripsi skor rata-
rata tingkat kemampuan guru adalah:
1,00 TKG < 1,50 tidak baik
1,50 TKG < 2,50 kurang baik
2,50 TKG < 3,50 cukup baik
3,50 TKG < 4,50 baik
4,50 TKG < 5,00 sangat baik.
Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika skor dari
setiap aspek yang dinilai berada pada kategori baik atau sangat baik.
Data yang diperoleh dari hasil tes, wawancara, observasi dan catatan
lapangan dianalisis secara bersamaan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang ada dari berbagai sumber yaitu dari tes, wawancara, observasi dan
43
catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan 3 tahap, yang meliputi tahap (1)
mereduksi data, (2) menyajikan data, (3) menarik kesimpulan serta verifikasi.
1. Mereduksi data
Mereduksi data yang terkumpul melalui berbagai sumber, yaitu hasil tes,
wawancara, observasi dan catatan lapangan, data tersebut diklarifikasi dengan cara
melakukan pengelompokan data yang sejenis, kemudian disederhanakan dengan cara
membuang hal-hal yang tidak perlu. Mereduksi data ini dilakukan secara
berkesinambungan mulai awal sampai dengan akhir pengumpulan data.
2. Menyajikan data
Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasi hasil reduksi dengan
cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
reduksi, sehingga dapat memberikan gambaran kemungkinan penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Informasi di sini maksudnya uraian proses kegiatan
pembelajaran, aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran, hasil tes awal, hasil
tes pada waktu pembelajaran serta hasil yang dapat dari perpaduan data hasil
observasi, wawancara dan catatan lapangan. Data yang telah disajikan tersebut
selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan
selanjutnya. Hasil penafsiran dan evaluasi ini dapat berupa penjelasan tentang (a)
perbedaan antara rancangan dengan pelaksanaan tindakan, (b) perlunya perubahan
tindakan dan alternatif tindakan yang dianggap tepat, (c) persepsi peneliti, guru dan
teman sejawat yang terlibat dalam pengamatan dan catatan lapangan terhadap
tindakan yang telah dilakukan, (d) kendala-kendala yang muncul dan alternatif
pemecahannya.
44
3. Menarik kesimpulan serta verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan proses memberikan kesimpulan terhadap
hasil penafsiran dan evaluasi data yang disajikan dan seluruh hasil kerja penelitian.
Kegiatan verifikasi merupakan mencari validitas kesimpulan, kegiatan yang
dilakukan adalah menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokan makna yang
ditemukan
I. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup (1) tahap
perencanaan dan (2) tahap pelaksanaan kegiatan penelitian. Rincian tahap-tahap
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan meliputi kegiatan:
a) Refleksi awal
Pada tahap ini dilakukan kegiatan(1) membuat soal tes awal, (2) menentukan
sumber data, dan (3) melakukan tes awal, dan (4) menetapkan kelompok dan orang
siswa untuk diwawancarai
Hasil dari tes awal di kelompok ke dalam 3 interval, intuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam tabel 3.1
No. Tingkat kemampuan siswa Hasil tes awal Lembar Kerja TTW
(LK TTW)
1. Interval 1 0 < 40 LK TTW 1
2. Interval 2 40 < 70 LK TTW 2
45
3. Interval 3 70 < 100 LK TTW 3
Tabel 3.1 Interval Kemampuan Siswa
b) Menetapkan dan merumuskan rancangan penelitian
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah (1)menentukan tujuan
pembelajaran, (2) menyusun kegiatan pembelajaran model Kumon, (3) menyiapkan
lembar kerja I, lembar kerja II, dan lembar kerja III untuk dibagikan kepada setiap
siswa sesuai dengan interval kemampuan mereka, lembar observasi, angket dan
format wawancara yang akan digunakan pengamat pada saat tindakan.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian dibagi dalam dua tindakan, yaitu tindakan I
dan tindakan II. Tindakan I adalah kegiatan menyelesaikan lembar kerja TTW pada
materi operasi aljabar. Tindakan II adalah merevisi kekurangan ditindakkan I.
Pelaksanaan setiap kegiatan menggunakan model, model tersebut meliputi
tahap (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi yang
membentuk suatu siklus. Siklus dalam suatu tindakan akan diulang sampai kriteria
yang ditetapkan dalam setiap tindakan tercapai. Kriteria keberhasilan tindakan dalam
penelitian ini terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil. Kriteria proses yang
ditetapkan adalah jika proses pembelajaran mencapai minimal 80%. Kriteria hasil
yang ditetapkan adalah jika rata-rata skor tes akhir siswa minimal 65 pada skala 100.
Tindakan I
a) Merencanakan
1) Menyusun rencana pembelajaran untuk tindakan I
2) Menyiapkan lembar kegiatan siswa I
46
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyiapkan angket respons
5) Menyiapkan tes akhir tindakan I
6) Mengoordinasikan program kerja
pelaksanaan tindakan dengan guru matematika
b) Melaksanakan
Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun
dalam perencanaannya. Proses mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam
perencanaan pembelajaran. Adapun kegiatan secara garis besar adalah :
1) Tahapan pra instruksional (tahap awal) yang meliputi :
(a) Menyampaikan tujuan pembelajaran
(b)Menyampaikan pokok-pokok materi secara garis besar
2) Tahapan instruksional (tahap inti dan tahap akhir) yang meliputi, kegiatan
pembelajaran model TTW pada materi operasi aljabar antara lain:
(a) Membagi lembar kerja TTW kepada setiap siswa
(b) Mengontrol pemahaman siswa dengan memberikan/mengajukan beberapa
pertanyaan
(c) Melakukan tes individual (tes akhir tindakan). Hasil tes individu akan diberi
skor untuk menentukan poin
c) Mengamati
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengambilan
data berupa hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Objek
yang diamati adalah (a) kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
47
dan (b) kegiatan siswa. Selain lembar observasi disediakan catatan lapangan untuk
melengkapi data hasil observasi.
d) Merefleksi
Merefleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan
dan hasil pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisis data-data yang
diperoleh dari observasi, wawancara dan catatan lapangan. Tahap refleksi meliputi
kegiatan memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti bersama
pengamat merenungkan hasil tindakan I sebagai bahan pertimbangan apakah siklus
sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan atau belum. Sebagai pelengkap
untuk kriteria tindakan yang telah ditentukan, dalam refleksi juga dilakukan penilaian
terhadap proses pembelajaran. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik
apabila mencapai 80% tujuan oleh siswa dan apabila dapat dicapai 90% berarti
proses belajar mengajar berlangsung dengan sukses.
Jika kriteria tindakan telah tercapai tetapi proses belajar belum mencapai 80%
maka peneliti masuk tindakan II, tetapi kelemahan yang ada pada proses tindakan I
diperbaiki pada tindakan II. Tetapi jika kriteria tidak tercapai dan proses belajar
belum mencapai 80% maka peneliti mengulang tindakan I dan memperbaliki
kelemahan yang ada.
Tindakan II
a) Merencanakan
1) Menyusun rencana pembelajaran untuk tindakan II
2) Menyiapkan lembar kegiatan siswa II
3) Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
48
4) Menyiapkan lembar respons untuk siswa
5) Menyiapkan tes akhir hasil tindakan II
6) Mengoordinasikan program kerja pelaksanaan tindakan dengan guru
matematika dan teman sejawat
b) Melaksanakan
Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun
dalam perencanaannya. Proses mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam
perencanaan pembelajaran. Adapun kegiatan secara garis besar adalah:
1) Tahapan pra instruksional (tahap awal) yang meliputi :
(a). Menyampaikan tujuan pembelajaran
(b).Menyampaikan pokok-pokok materi secara garis besar
2) Tahapan instruksional (tahap inti dan tahap akhir) yang meliputi, kegiatan
pembelajaran TTW antara lain:
(a). Membagi lembar kerja TTW kepada setiap siswa
(b).Mengontrol pemahaman siswa dengan memberikan/mengajukan beberapa
pertanyaan
(c). Melakukan tes individual (tes akhir tindakan). Hasil tes individu akan diberi
skor untuk menentukan poin
c) mengamati
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengambilan
data berupa hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru dan teman sejawat. Objek
yang diamati adalah (a) kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
49
dan (b) kegiatan siswa. Selain lembar observasi disediakan catatan lapangan untuk
melengkapi data hasil observasi.
d) Merefleksi
Merefleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan
dan hasil pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisis data-data yang
diperoleh dari observasi, wawancara dan catatan lapangan. Tahap refleksi meliputi
kegiatan memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti bersama
pengamat merenungkan hasil tindakan I sebagai bahan pertimbangan apakah siklus
sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan atau belum. Sebagai pelengkap
untuk kriteria tindakan yang telah ditentukan, dalam refleksi juga dilakukan penilaian
terhadap proses pembelajaran. Proses belajar mengajar berlangsung dengan baik
apabila mencapai 80% tujuan oleh siswa dan apabila dapat dicapai 90% berarti
proses belajar mengajar berlangsung dengan sukses.
50
DIAGRAM ALIR RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN
Rencana
Refleksi
Observasi Revisi Siklus 1 Tindakan Rencana
Refleksi
Observasi Revisi Siklus 2 Tindakan Rencana
Refleksi
Observasi Revisi
Siklus 3 Tindakan
Gambar 3.2 Diagram Alir Rancangan Penelitian Tindakan
Jika kriteria tindakan telah tercapai tetapi proses belajar belum mencapai 80%
maka peneliti masuk tindakan II, tetapi kelemahan yang ada pada proses tindakan I
diperbaiki pada tindakan II. Tetapi jika kriteria tidak tercapai dan proses belajar
51
PerangkatPembelajaran
Laporan
belum mencapai 80% maka peneliti mengulang tindakan I dan memperbaliki
kelemahan yang ada.
Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini dapat digambarkan ke dalam
bentuk diagram, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2 Diagram Alir
Rancangan Penelitian Tindakan.
52