20
PENYUSUNAN BERBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN Guna Memenuhi Tugas MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA PRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN Tahun 2014 Dosen Pengampu : Dr. Sigit Wibowo, M.Pd. Disusun oleh Kelompok V: Nama Mahasiswa: 1. Levina Novi Yanti (NIM: 552014001) 2. Khusnul Khoridah (NIM: 5520140015) I. PENDAHULUAN

Berbagai Instrumen Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Berbagai Instrumen Penelitian

PENYUSUNAN BERBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN

Guna Memenuhi Tugas

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA

PRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Tahun 2014

Dosen Pengampu : Dr. Sigit Wibowo, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok V:

Nama Mahasiswa:

1. Levina Novi Yanti (NIM: 552014001)2. Khusnul Khoridah (NIM: 5520140015)

I. PENDAHULUAN

Komponen utama dari sebuah penelitian adalah data. Tidak dapat dikatakan

penelitian jika tidak terdapat data. Data adalah catatan atas kumpulan fakta.

Data yang dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang benar dan dapat

dipercaya, karena jika data yang digunakan salah akan menghasilkan informasi

Page 2: Berbagai Instrumen Penelitian

yang salah.Kaitannya dalam pengumpulan data, seorang peneliti harus

membuat dan atau memiliki instrumen penelitian yang berfungsi sebagai alat

untuk mengumpulkan data. Tanpa instrumen penelitian, peneliti dianggap gagal

dalam penelitian ilmiah. Bagaimana bisa seorang peneliti tanpa instrumen

penelitian dapat memperoleh data yang akurat? Tentunya hal ini tidak mungkin.

Penelitian sebagai suatu cara ilmiah dalam menyelesaikan masalah, akan

selalu berhubungan dengan instrumen pengumpulan data. Tanpa instrumen

yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan.

Mengapa demikian? Karena penelitian membutuhkan data empiris, dan data

tersebut hanya mungkin diperoleh melalui instrumen dan teknik pengumpulan

data yang tepat. Dengan demikian instrumen penelitian dapat menentukan

kualitas penelitian itu sendiri. Oleh sebab itu, instrumen penelitian harus disusun

dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah.

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta

objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu

hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut

instrumen penelitian. Beberapa pengertian instrumen menurut beberapa ahli:

1. Menurut Suharsimi Arikunto 2010, instrumen penelitian adalah alat

bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya.

2. Menurut Baso Intang (jurnal pendidikan dan kebudayaan 2007)

mengatakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi

persyaratan akademis maka dapat digunakan sebagai alat untuk

mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu

variabel.

Beberapa jenis instrumen dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut : Tes,

Kuesioner, Wawancara (Interview), Observasi, Skala bertingkat (ratings), dan

Dokumentasi. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus

jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna

memecahkan masalah penelitian.

II. RUMUSAN MASALAH

Page 3: Berbagai Instrumen Penelitian

Dari informasi pendahuluan diatas dapat dirumuskan dalam pembahasannya

sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Penyusunan berbagai Intrumen Penelitian dan

menurut para ahli?

2. Apa saja jenis Instrumen penelitan dan pengertiannya dari masing-

masing jenis Instrumen?

3. Langkah-langkah apa yang di ambil dalam menyusun intrumen

Penelitian?

4. Apa saja kriteria agar instrumen pengumpulan data dapat dikatakan

baik?

III. TUJUAN

Tujuan Pembahasan dan penyampaian makalah Penyusunan

Berbagai Intrumen Penelitian adalah guna memenuhi tugas mata kuliah

Metedologi Penelitan, dan menjadikan bahan ilmu untuk penyusunan penelitan

proposal, seminar dan thesis sebagaian dari penambahan ilmu pembelajaran

perkuliah.

Serta menjadikan mahasiswa penyusun dan rekan-rekan lebih memahami

pendalaman pembahasan ini bersama dosen pengampu.

Page 4: Berbagai Instrumen Penelitian

PEMBAHASAN

INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Pengertian Instrumen

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang

variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif. Sedangkan menurut

Djaali dan Muljono: instrumen adalah suatu alat yang memenuhi

persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk

mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu

variabel. Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan mutu

suatu penelitian dan penilaian. Fungsi instrumen adalah mengungkapkan

fakta menjadi data.

Perlu kita pahami, tidak semua instrumen cocok digunakan dalam semua

jenis penelitian. Instrumen yang dapat digunakan sangat tergantung pada

jenis data yang diperlukan sesuai dengan masalah penelitian. Oleh karena itu,

sebelum kita menetapkan instrumen penelitian, maka terlebih dahulu kita

perlu memahami jenis data yang akan kita kumpulkan dalam penelitian.

Menurut Arikunto: data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan

berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data tergantung

dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

Menurut Nana Sujana dan Ibrahim (1989) dalam Wina Sanjaya (2013),

untuk menghasilkan data yang akurat, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam menyusun instrumen penelitian:

- Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus

jelas dan spesifik, sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-

jenis instrumen yang diperlukan.

- Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus

diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi,

bahasa, sistematika, dan sistematika item dalam instrumen penelitian.

- Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data

baik dari sumber, kesahihan, maupun objektivitasnya.

Page 5: Berbagai Instrumen Penelitian

- Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas,

sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna

memecahkan masalah penelitian.

- Mudah dan praktis digunakan, tetapi dapat menghasilkan data yang

diperlukan.

B. Langkah-langkah Menyusun Instrumen Penelitian

Dalam menyusun instrumen disarankan mengikuti langkah-langkah berikut.

1. Analisis Variabel Penelitian

Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian

mengembangkannya menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal

sebelum instrumen itu dikembangkan.

2. Menetapkan Jenis Instrumen

Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami

dengan pasti tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel

mungkin hanya memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin

memerlukan lebih dari satu jenis instrumen.

3. Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen

Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item

instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi

variabel penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta

waktu yang dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus

tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk

menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian, diukur

dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.

4. Menyusun Item Instrumen

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah

menyusun item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan

digunakan.

5. Menguji coba Instrumen

Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas

dan validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan

hasil uji coba ada sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan

item yang baru, setelah mendapat masukkan dari subjek uji coba.

C. Jenis-Jenis Instrumen penelitian

Page 6: Berbagai Instrumen Penelitian

Instrumen Pengumpulan Data, secara garis besar bentuk instrumen

digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Tes

Pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan

yang alternative jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar –

salah ataupun skala jawaban. Instrumen yang berisi benar – salah, dapat

berbentuk tes pilihan jamak (multiple choice), benar salah (true false),

menjodohkan (matching choice), jawaban singkat (short answer), ataupun

tes isian (completion test).

Kriteria Tes:

1) Reliabilitas Tes

Tes sebagai instrumen atau alat pengumpul data dikatakan reliabel

manakala tes tersebut bersifat handal. Tes yang handal adalah tes

yang dapat mengumpulkan data sesuai dengan kemampuan subjek

yang sesungguhnya, yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi

termasuk oleh letak geografis.

2) Validitas Tes

Tes sebagai instrumen untuk mengumpulkan data dikatakan valid

manakala tes itu bersifat sahih, atau item-item tes mampu mengukur

apa yang hendak diukur. Terdapat dua cara uji validitas yaitu,

validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis diperoleh dengan

cara judgment ahli yang kompeten. Validitas empiris adalah validitas

yang diperoleh melalui uji coba tes pada sejumlah subjek yang

memiliki karakteristik yang diasumsikan sama dengan subjek

penelitian.

b. Non Tes (bukan test)

Pada instrumen non test atau bersifat menghimpun dengan jawaban

berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga diperoleh angka.

Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau rasio, tetapi data

nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Pada instrumen non tes

dengan jawaban terbuka, data yang diperoleh pada umumnya adalah data

naratif deskriptif, deskriptif kualitatif ataupun kuantitatif terkait dengan

narasi. Dalam studi dokumenter, kemungkinan diperoleh data angka yang

Page 7: Berbagai Instrumen Penelitian

bisa diolah menjadi data nominal, ordinal, interval atau rasio. Instrumen

yang berisi jawaban skala, mengikuti bentuk skala sikap dari Likert, berupa

pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif

ataupun skala garis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Ada 5 cara teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Interview (Wawancara)

Interview (wawancara) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan

data yang banyak digunakan dalam bentuk deskriptif kualitatif dan

deskriptif secara kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam

pertemuan tatap muka individual atau kelompok. Dalam hal ini wawancara

dibedakan menjadi dua macam, yaitu wawancara terstruktur dan

wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai

teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

b. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung

bertanya jawab dengan responden. Oleh karena angket dijawab atau diisi

oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan

responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa

hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada

pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan

dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan

(popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap

pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom

untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut biasa berkenaan

dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang

Page 8: Berbagai Instrumen Penelitian

memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat,

dan sebagainya.Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun non

partisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam

kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat

atau peserta latihan. Dalam observasi non partisipatif pengamat tidak ikut

serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut

dalam kegiatan.

d. Dokumentasi

Suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.

Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan

fokus masalah. Dengan demikian metode dokumentasi dapat dilaksanakan

dengan dua cara, yaitu: Pertama, memuat garis-garis besar atau kategori

yang akan dicari datanya. Kedua, Check-list yaitu daftar variable yang akan

dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda

setiap pemunculan gejala yang dimaksud.

e. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti

melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya

peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu

mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

berbagai sumber data. Teknik Triangulasi berarti peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama

secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

E. Penyusunan Instrumen Penelitian

Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur

penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data

yang diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan

data, misal metode wawancara yang instrumennya pedoman wawancara.

Metode angket atau kuesioner, instrumennya berupa angket atau kuesioner.

Page 9: Berbagai Instrumen Penelitian

Metode tes, instrumennya adalah soal tes, tetapi metode observasi,

instrumennya bernama chek-list. Menyusun instrumen pada dasarnya adalah

menyusun alat evaluasi, karena mengevaluasi adalah memperoleh data

tentang sesuatu yang diteliti, dan hasil yang diperoleh dapat diukur dengan

menggunakan standar yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.

Terdapat dua macam alat evaluasi dikembangkan menjadi instrumen

penelitian, yaitu:

1. Bentuk Instrumen Tes

Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya

yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,bakat,

dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini

berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir soal

mewakili satu jenis variabel yang diukur. Berdasarkan sasaran dan objek

yang diteliti, terdapat beberapa macam tes, yaitu:

a) Tes kepribadian atau personality test, untuk mengungkap kepribadian

seseorang yang menyangkut konsep pribadi, kreativitas, disiplin,

kemampuan, bakat khusus, dan sebagainya,

b) tes bakat atau aptitude test, tes ini digunakan untuk mengetahui bakat

seseorang,

c) tes inteligensi atau intelligence test, dilakukan untuk memperkirakan

tingkat intelektual seseorang,

d) tes sikap atau attitude tes, digunakan untuk mengukur berbagai sikap

orang dalam menghadapi suatu kondisi,

e) tes minat atau measures of interest, ditujukan untuk menggali minat

seseorang terhadap sesuatu,

f) tes prestasi atau achievement test, digunakan untuk mengetahui

pencapaian seseorang setelah ia mempelajari sesuatu. Bentuk

instrumen ini dapat dipergunakan salah satunya dalam mengevaluasi

kemampuan hasil belajar siswa di sekolah dasar, tentu dengan

memperhatikan aspek aspek mendasar seperti kemampuan dalam

pengetahuan, sikap serta keterampilan yang dimiliki baik setelah

menyelesaikan salah satu materi tertentu atau seluruh materi yang

telah disampaikan.

2. Bentuk Instrumen Angket atau Kuesioner

Angket atau Kuesioner adalah metode pengumpulan data,

instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran

Page 10: Berbagai Instrumen Penelitian

angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk

memperoleh informasi dari respondententang apa yang ia alami dan

ketahuinya. Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat

beragam, seperti:

a) kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya

sendiri, bentuknya sama dengan kuesioner isian.

b) kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang telah

disediakan, bentuknya sama dengan kuesioner pilihan ganda

c) kuesioner langsung, responden menjawab pertanyaan seputar dirinya

d) kuesioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan orang lain

e) check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal

membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia.

f) skala bertingkat, jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan

bertingkat, biasanya menunjukkan skala sikap yang mencakup

rentang dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju terhadap

pernyataannya. Setelah bentuk kuesioner ditetapkan, langkah

selanjutnya adalah membuat pertanyaan dengan mempertimbangkan

jumlah pertanyaan agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang

penting disesuaikan dengan indikator yang ditetapkan

3. Bentuk Instrumen Interview

Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara(interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) dinamakan

interview. Instrumennya dinamakan pedoman wawancara atau inter view

guide. Dalam pelaksanaannya, interview dapat dilakukan secara bebas

artinya pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada terwawancara

tanpa harus membawa lembar pedomannya. Syarat interviu seperti ini

adalah pewawancara harus tetap mengingat data yang harus terkumpul.

Lain halnya dengan interviu yang bersifat terpimpin, si pewawancara

berpedoman pada pertanyaan lengkap dan terperinci, layaknya sebuah

kuesioner.

Selain itu ada juga interview yang bebas terpimpin, dimana

pewawancara bebas melakukan interview dengan hanya menggunakan

pedoman yang memuat garis besarnya saja. Kekuatan interview terletak

pada keterampilan seorang interviewer dalam melakukan tugasnya, ia

Page 11: Berbagai Instrumen Penelitian

harus membuat suasana yang tenang, nyaman, dan bersahabat agar

sumber data dapat memberikan informasi yang jujur

Tes ini sangat tepat dilakukan oleh peneliti yang ingin mendapatkan

informasi terkini terkait dengan berbagai kejadian, seperti ketika seorang

guru sekolah dasar ingin mendapatkan gambaran menyeluruh tentang

keinerja salah seorang guru di sekolah tertentu, maka lakkukan dengan

wawancara diantaranya dengan kepala sekolah, dengan teman sejawat

serta wawancara dilakukan dengan sebagian siswa yang telah mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan guru terkait.

4. Bentuk Instrumen Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagaipemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk

mendapatkan data. Jadi observasi merupakan pengamatan langsung

dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan,

atau kalau perlu dengan pengecapan. Instrumen yang digunakan dalam

observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman

gambar, dan rekaman suara. Instrumen observasi yang berupa pedoman

pengamatan, biasa digunakan dalam observasi sitematis dimana si pelaku

observasi bekerja sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman

tersebut berisi daftar jenis kegiatan yang kemungkinan terjadi atau

kegiatan yang akan diamati.

Sebagai contoh, observasi yang dilakukan di sebuah sekolah, objek

yang akan diamati ditulis dalam pedoman tersebut secara berurutan dalam

sebuah kolom yang akan di tally, isi daftarnya adalah berbagai peristiwa

yang mungkin terjadi di sekolah tersebut seperti: kepala sekolah memberi

pengarahan kepada guru-guru, guru piket mengisi materi pada kelas yang

pengajarnya berhalangan hadir, petugas administrasi mengisi buku induk

siswa, penjaga sekolah memelihara peralatan kebersihan sekolah, murid-

murid berseragam rapih, dan sebagainya. Bekerja dengan pedoman

pengamatan seperti ini dinamakan sistem tanda (sign system), data yang

didapatkan berupa gambaran singkat (snapshot) mengenai situasi warga

sekolah dalam suatu hari tertentu. Ada lagi satu bentuk instrumen

observasi yang dinamakan category system, yaitu sistem pengamatan yang

membatasi pada sejumlah variabel.

Hal yang diamati terbatas pada kejadian-kejadian yang termasuk

dalam kategori variabel, di luar itu, setiap kejadian yang berlangsung tidak

Page 12: Berbagai Instrumen Penelitian

diamati atau diabaikan saja. Contoh, pengamatan terhadap kinerja kepala

sekolah, maka kejadian yang diamati dan ditally adalah kepala sekolah

datang ke sekolah tepat waktu, kepala sekolah mengamati proses belajar

mengajar, kepala sekolah membuat rancangan program peningkatan

kualitas guru dan murid, dan sebagainya. Hasil pengamatan menyimpulkan

bahwa kepala sekolah tersebut memiliki kinerja yang baik atau buruk.

Selain bentuk instrumen berupa pedoman pengamatan, terdapat juga

instrumen observasi dalam bentuk tes yang digunakan untuk mengamati

aspek kejiwaan.

Kemudian bentuk kuesioner yang diberikan kepada responden untuk

mengamati aspek-aspek yang ingin diselidiki, dan rekaman gambar serta

rekaman suara yang digunakan sebagai penyimpan sumber data, dimana

sumber data dapat diamati lebihlama bahkan berulang-ulang sesuai

kebutuhan.

5. Bentuk Instrumen Skala Bertingkat atau Rating Scale

Bentuk instrumen dengan skala bertingkat lebih memudahkan

peneliti untuk mengetahui pendapat responden lebih mendalam tentang

variabel yang diteliti. Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran

subjektif yangdibuat berskala. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan

rating scale adalah kehati-hatian dalam membuat skala, agar pernyataan

yang diskalakan mudah diinterpretasi dan responden dapat memberikan

jawaban secara jujur. Untuk mengantisipasi ketidakjujuran jawaban dari

responden, maka perlu diwaspadai beberapa hal yang mempengaruhinya.

Menurut Bergman dan Siegel dalam Suharsimi (2002) faktor yang

berpengaruh terhadap ketidakjujuran jawaban responden adalah:

persahabatan, kecepatan menerka, cepat memutuskan, jawaban kesan

pertama, dan penampilan.

F. Kriteria Instrumen yang Baik

Menurut Sevilla (1988) dalam Husein Umar (2013), paling tidak ada lima

kriteria agar instrumen pengumpulan data dapat dikatakan baik, yaitu:

1. Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang

ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Pengujiannya dapat dilakukan

secara internal dan eksternal. Pengujian secara internal adalah

pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada.

Page 13: Berbagai Instrumen Penelitian

Sedangkan pengujian secara eksternal dapat dilakukan dengan test-

retest.

a. Konsistensi Butir

Buatlah dua instrumen yang butir-butir pertanyaan atau

pernyataannya ekuivalen. Misalnya: “Berapa tahun usia anda?”

adalah sama saja dengan “Anda lahir tahun berapa?” Lakukan

pengujian dua instrumen ini pada responden dan waktu yang

sama, tetapi sekali saja. Selanjutnya korelasikan data dari kedua

instrumen itu.

Bila korelasinya positif dan signifikan, maka instrumen

dinyatakan reliabel.

b. Test-Retest

Cara ini adalah dengan mencobakan instrumen beberapa kali

kepada responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi

antara percobaan dan berikutnya. Bila koefisien korelasi positif

dan signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel.

2. Validitas

Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat

ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang

diukur. Paling tidak yang dapat kita lakukan dalam menetapkan

validitas suatu instrumen pengukuran adalah menghasilkan derajat

yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita

yakini dalam pengukuran. Untuk menguji validitas instrumen, ada tiga

komponen yang harus dilakukan, yaitu:

a. Pengujian Validitas Konstruksi

Instrumen yang telah dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang

akan diukur dengan berlandasan teori selanjutnya didiskusikan

dengan ahli minimal tiga orang. Selanjutnya lakukan uji coba

instrumen pada sampel sekitar 30 (tiga puluh) responden dari

populasi yang akan dipakai. Setelah data ditabulasikan maka uji

validitas konstruksi dilakukan dengan cara mengorelasikan antar

skor item instrumen.

b. Pengujian Validitas Isi

Untuk instrumen dalam bentuk tes, pengujian validitas isi dapat

dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan

materi yang telah diajarkan. Untuk instrumen dalam bentuk non

Page 14: Berbagai Instrumen Penelitian

tes, dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen

dengan rancangan atau program yang telah disiapkan. Pada tiap

instrumen terdapat butir-butir pertanyaan maupun pernyataan.

c. Pengujian Validitas Eksternal

Pengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara

membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan

fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

3. Sensitivitas

Sensivitas dalam penelitian dijelaskan sebagai kemampuan suatu

instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk

masalah penelitian. Bila reliabilitas dan validitas suatu tes tinggi, maka

tampaknya tes tersebut juga sensitif, mempertajam perbedaan dalam

derajat variasi-variasi karakteristik yang diukur.

4. Objektivitas

adalah sebagai derajat pengukuran dilakukan bebas dari pendapat dan

penilaian subjektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang

menggunakan tes.

5. Fisibilitas

Fisibilitas berkenaan dengan aspek-aspek keterampilan, penggunaan

sumber daya dan waktu. Ada beberapa tes tertentu yang hanya

menuntun keterampilan minimum dalam menyusun dan menganalisis

hasil tes, tetapi yang menuntut keterampilan yang lebih tinggi. Juga

mengenai biaya dan waktu, dapat menjadi kendala dalam penelitian,

sehingga perlu pertimbangan agar penelitian disesuaikan dengan

kemampuan.

PENUTUP

i. SIMPULAN

1. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen penelitian sangat erat kaitannya

dengan teknik pengumpulan data. Setiap teknik pengumpulan data

akan memiliki bentuk instrumen yang berbeda pula.

2. Instrumen yang dapat digunakan sangat tergantung pada jenis data

yang diperlukan sesuai dengan masalah penelitian. sebelum

menetapkan instrumen penelitian, perlunya memahami jenis data

yang akan dikumpulkan dalam penelitian.

Page 15: Berbagai Instrumen Penelitian

3. Ada 5 cara teknik pengumpulan data, yaitu: Interview

(Wawancara), Kuesioner (Angket), Observasi, Dokumentasi, dan

Triangulasi.

4. Menurut Sevilla (1988) dalam Husein Umar (2013), ada lima kriteria

agar instrumen pengumpulan data dapat dikatakan baik, yaitu:

Reliabilitas, Validitas, Sensitivitas, Objektivitas, dan Fisibilitas.

ii. SARAN

Untuk menambah kebaikan dan penyempurnaan makalah ini, kami

sangat mengharapkan masukan, ide pembahasan dari semua pihak

berupa kritik dan saran yang memberikan tambahan perbaikan

menuju kesempurnaan makalah. Sehingga apa yang menjadi tujuan

penyampaian dari makalah ini dapat tercapai dan bisa diterima lebih

baik serta bermanfaat kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Bandung: Kecana Prenada Media

Group.

Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Depok:

Rajagrafindo Persada.

Wikipedia: Data. 10/06/2013, 20.15 p.m. http://id.wikipedia.org/wiki/Data.

Ayobukasaja.com