19

Cahaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cahaya
Page 2: Cahaya

Materi yang akan dibahas : Interferensi Cahaya

Syarat terjadinya Interferensi Eksperimen Young Pola interferensi

Difraksi Difraksi Celah Tunggal Difraksi oleh Celah berbentuk lingkaran Difraksi Celah Ganda Kisi Difraksi Difraksi sinar-X

Page 3: Cahaya

Interferensi Cahaya Perpaduan/interaksi dua atau lebih gelombang

cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang-gelap (interferensi )

Interferensi Maksimum : gelombang saling memperkuat/konstruktif, menghasilkan garis terang

Interferensi Minimum : gelombang saling memperlemah/destruktif, menghasilkan garis gelap

Page 4: Cahaya

Paduan gelombang

Page 5: Cahaya

Agar interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya dapat diamati, dua kondisi berikut harus dipenuhi:

Sumber harus bisa mempertahankan suatu beda fasa yang tetap (sumber koheren).

Sumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang sama.

Syarat terjadinya interferensi

Page 6: Cahaya

1. INTERFERENSI CELAH GANDA

Pertama kali ditunjukkan oleh Thomas Young pada tahun 1801

Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar.

Page 7: Cahaya

Eksperimen Young

Page 8: Cahaya
Page 9: Cahaya

Pola Interferensi

Page 10: Cahaya

Interferensi : menguatkan/melemahkan

Page 11: Cahaya

Beda Lintasan

Jarak tempuh cahaya yang melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan), hal ini yang menghasilkan pola interferensi.

Page 12: Cahaya

Syarat Interferensi Maksimum Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki

fase yang sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ

d sin θ = m λ; m = 0, 1, 2 ………. Bilangan m disebut orde terang . Untuk m = 0 disebut terang

pusat, m = 1 disebut terang ke-1 dst.

Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dengan demikian :

pd/l = m λ Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.

Page 13: Cahaya

Syarat interferensi minimum Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang

180 derajad, yaitu jika selisih lintasannya sama dengan bilangan bulat kali setengah panjang gelombang λ.

d sin θ = (m – ½ )λ; m = 1, 2, 3 …………Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke 0. Untuk m = 1 disebut gelap ke-1 dst.

Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka pd/l = (m – ½ )λ Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yang berurutan sama dengan

jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka :

Δp d = λ l

Page 14: Cahaya

2. INTERFERENSI DUA BERKAS (Film Dielektrik)

Efek interferensi juga dapat diamati pada lembaran tipis material dielektrik dengan ketebalan dalam rentang nanometer – centimeter. Contoh : lapisan film di kacamata, kaca helm dll.

Page 15: Cahaya
Page 16: Cahaya

Karena (AB) = (BC) = d/cos θ, maka :

Interferensi maksimum terjadi jika beda fasenya = 2mπ, maka :

Interferensi minimun terjadi jika beda fasenya = (2m + 1)π, maka :

2 cosf tn d

0cos (2 1) ; 4f

t ff

d mn

0cos 2 ; 4f

t ff

d mn

Page 17: Cahaya

3. INTERFERENSI PADA LAPISAN SABUN (Wedge Shaped Film)

Page 18: Cahaya

Ketika cahaya dipantulkan dari buih sabun atau dari layar tipis dari minyak yang mengambang dalam air terlihat bermacam-macam warna.

Hal ini akibat pengaruh inteferensi antara dua gelombang cahaya yang dipantulkan pada permukaan yang berlawanan dari lapisan tipis larutan sabun atau minyak

Page 19: Cahaya

Sinar 1 dan sinar 2 akan sefase,

interferensi maksimum jika:

, m = 0, 1, 2,….nmd )(2 2

1

Jika sinar 1 dan sinar 2 berlawanan fase,

terjadi interferensi minimum pada :

, m = 0, 1, 2, ……

nmd

2