12
KELOMPOK 1 Dampak Lingkungan akibat Lahan Penambangan Batu Bara di daerah Kalimantan Selatan NEXT

Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

KELOMPOK 1

Dampak Lingkungan akibat Lahan Penambangan Batu Bara di daerah

Kalimantan Selatan NEXT

Page 2: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

- Heru Nur Solih - Lia Novita Pratiwi

- Dinda Khaerunnisa - Farhan Luqmanul Hakim

Disusun oleh :

- Anisa Ramadhanti - Arvina Lutfiana

Page 3: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

BAB I

PENDAHULUAN

BAB III

METODOLOGI

BAB V

PENUTUP

BAB II

KAJIAN TEORITIK

BAB IV

PEMBAHASAN

LAMPIRAN

MAIN MENU

Page 4: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang

baru yang ditemukan.Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan terhadap

lingkungan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.

Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam

akan terjaga. Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta

lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan pendapatan asli daerah serta menampung

tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan

pengangkut berat.

Page 5: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar

dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para

pemakai mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap industri penambangan kita.

Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah

atau community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut. mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan

sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana dampak lahan penambangan batubara yang terbengkalai terhadap lingkungan?

2. Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak lahan pertambangan terhadap lingkungan ?

3.Apa solusi terhadap penambangan batu bara yang berlebih di daerah Kalimantan Selatan ?

1.3 Tujuan Penelitian1. Mengetahui dampak lahan penambangan batubara yang terbengkalai terhadap lingkungan.

2. Mengetahui usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak lahan pertambangan yang terbengkalai

3. Mengetahui solusi-solusi bagi penambangan batu bara.MAIN MENU

Page 6: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

BAB IIKAJIAN TEORITIK

Pengertian Batu Bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan

terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang

kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

Jenis Batu Bara

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan

gambut.A. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik,

mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.B. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya.

Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.C. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi

sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.D. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75%

dari beratnya.E. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.

Page 7: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatubaraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:

• Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.

• Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.

MAIN MENU

Page 8: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

BAB IIIMETODOLOGI

Dalam melakukan penelitian ini faktor metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan akurat selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan.

Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan menggunakan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah

Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan ini yang dapat dipertanggung jawabkan

Page 9: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

• Waktu penelitianKami melakukan penelitian pada tanggal 8 November 2014 sampai dengan tanggal 15 November 2014.

• Tempat penelitianobservasi atau pengamatan di tujukan pada daerah Kalimantan namun karena keterbatasan jarak dan waktu maka kami melakukan penelitian di lingkungan SMA N 1 TEGAL.

• Objek penelitianObjek penelitian makalah ini tepatnya di daerah kalimantan selatan yaitu lahan batu bara yang terbengkalai.

• Sumber dataKarena keterbatasan jarak dan ruang maka dalam membuat makalah ini kami menggunakan berbagai sumber media cetak, informasi, dan internet sebagai sumber data yang tersedia.

• Alat dan tekhnikDalam menyusun makalah ini kelompok kami menggunakan berbagai alat atau media untuk mempermudah pekerjaan kami dengan mempertimbangkan isinya yaitu melalui handpone, laptop, dan sumber-sumber buku. MAIN

MENU

Page 10: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

BAB IVPEMBAHASAN

A.Dampak Penambangan Batu Bara bagi lingkunganDampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut :Pertama, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya;Kedua, pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa.

Page 11: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;1. Pencemaran air,

Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.

Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak signifikan jika dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.2. Pencemaran udara

Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis.3. Pencemaran Tanah

Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.

Page 12: Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan