21
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesioyang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Dengan kata lain, Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Sedangkan setiap orang yang mempunyai profesi tertentu, otomatis terikat oleh pedoman tersebut, dan harus mengimplementasikan dalam kehidupannya. Setiap profesi akan memiliki pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas keprofesian yang disebut etika profesi, yang berfungsi : memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan, sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, dan mencegah campur tangan pihak di luar organisasi 1

Etika dan kode etik dosen dan bidan baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua

pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Sedangkan dalam arti sempit

profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan

sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Dengan kata lain, Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan

pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu

keahlian.  Sedangkan setiap orang yang mempunyai profesi tertentu, otomatis

terikat oleh pedoman tersebut, dan harus mengimplementasikan dalam

kehidupannya.

Setiap profesi akan memiliki pedoman sikap, tingkah laku dan

perbuatan dalam melaksanakan tugas keprofesian  yang disebut etika profesi,

yang berfungsi : memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang

prinsip profesionalitas yang digariskan, sebagai sarana kontrol sosial bagi

masyarakat atas profesi yang bersangkutan, dan mencegah campur tangan

pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan

profesi.

Adapun prinsip  Etika Profesi adalah tanggung jawab, kejujuran,

keadilan dan otonomi. Dalam melaksanakan tugas keprofesian, ada tanggung

jawab yang harus diemban oleh pelaku profesi terhadap apa yang telah

dilakukannya, dan bagaimana hasilnya, termasuk dampak yang ditimbulkan

dari hasil tersebut terhadap orang lain dan masyarakat luas. Seorang pelaku

profesi juga harus memiliki kejujuran, sehingga apa yang dia sampaikan

adalah benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan tidak mengandung

kebohongan. Selain itu, tidak dibenarkan menyembunyikan kebenaran atau

informasi kepada siapa saja yang berhak menerimanya. Di sisi lain, seorang

1

Page 2: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

pelaku profesi diberikan otonomi atau kebebasan dalam menjalankan

profesinya.

Pada masa sekarang, masyarakat sudah semakin pandai dan kritis,

sehingga secara otomatis melakukan pengawasan kritis terhadap para pelaku

profesi. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-

perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai

pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi),

sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai

contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan,

demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di

daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

Bagi seseorang yang melanggar etika profesi akan mendapatkan sanksi

seperti sanksi moral dan sanksi dikeluarkan dari organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari etika dan kode etik ?

2. Bagaimana etika dan kode etik dosen ?

3. Bagaimana etika dan kode etik bidan ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pegertian dari etika dan kode etik ?

2. Untuk mengetahui etika dan kode etik dosen ?

3. Untuk mengetahui etika dan kode etik bidan ?

2

Page 3: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA DAN KODE ETIK

1. ETIKA

Etika Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada

situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia

dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih, 2006).

Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat. Maka di dalam literatur,

dinamakan juga filsafat moral, yaitu suatu sistem prinsip-prinsip tentang

moral, tentang baik atau buruk. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa

etika adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap

tindakan manusia (Sofyan, dkk (Peny.), 2006).

Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang

adat kebiasaan (Bertens, 2004).

Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral

ke dalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang

membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang

dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya (Pelatihan Keterampilan

Manajerial SPMK, 2003).

Etika menurut K. Bertens dirumuskan sebagai berikut: Kata etika

dapat digunakan dalam arti nilai dan norma moral yang menjadi pegangan

bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Etika berati kumpulan asas atau moral, yang dimaksud di sini adalah

kode etik. Etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau

buruk(Soepardan, 2007)

Pada umumnya etika berkenaan dengan suatu pedoman yang bersifat

sacral, sopan, baik, dihormati, penuh tatakrama, bermoral, tidak

mempecundangi, tidak merugikan, tidak menyusahkan orang lain dan

sebagainya. Biasanya etika berkenaan dengan suatu perbuataan, suatu

3

Page 4: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

tingkah laku yang dianggap sesuai dengan adat, norma, moral, aturan dan

lain sebagainya.

Etika adalah refleks kritis dan rasional mengenai nilai dan norma yang

terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia , baik secara pribadi

maupun kelompok. Karena etika merupakan refleksi kritis terhadap

moralitas maka etika tidak bermaksud untuk tidak bertindak sesuai

moralitas begitu saja. Etika menghimbau orang untuk bertindak sesuai

moralitas, tetapi bukan karena diperintahkan oleh nenek moyang atau guru,

melainkan karena ia sendiri tahu bahwa hal itu memang baik bagi dirinya

dan bukan sekedar ikut ikutan. Ia sendiri sadar secara kritis bahwa tindakan

seperti itu baik bagi dirinya dan bagi masyarakat karena alasan – alasan

yang rasional.

Terdapat dua macam etika , yaitu Etika Deskriptif dan Etika Normatif.

Etika Deskriptif berusaha mengkaji secara kritis dan rasional sikap dan

perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini

sebagai sesuatu yang bernilai.

Etika Deskriptif berbicara mengenai fakta seperti apa adanya yaitu

mengenali nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait

dengan situasi dan realitas konkret yang membudaya. Etika Deskriptif

berbicara mengenai kenyataan penghayatan nilai tanpa menilai tentang

kondisi – kondisi yang memungkinkan manusia bertindak secara etis.

Sementara Etika Normatif berusaha mentapkan berbagai sikap dan pola

perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Dan apa tindakan

yang harus diambil untuk mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini.

Etika normatif berbicara mengenai norma-norma yang menuntun tingkah

laku manusia serta memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk

bertindak sebagaimana seharusnya menurut norma-norma. Etika normatif

menghimbau manusia untuk bertindak yang baik dan menghindari yang

jelek. Etika dapat juga dipandang sebagai filsafat praktis yaitu filsafat yang

berusaha memberikan penyuluhan tentang bagaimana manusia harus

bertingkah laku.

4

Page 5: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

SISTEMATIKA ETIKA

Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan

ragamnya antara lain:

1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang

tingakh laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-

hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut

oleh masyarakat.

2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan

manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi-.

a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan

dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil

kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.

b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika

Terapan.

Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan

antarsesama manusia dalam aktivitasnya,

Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban

manusia sebagai pribadi,

Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi

Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapan MPR-

RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan

bangsa bersumber pada agama yang universal dan nilai-nilai luhur budaya

bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan berbangsa antara lain meliputi :

Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan Pemerintahan, Etika Ekonomi dan

Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang Berkeadilan, Etika Keilmuan,

Etika Lingkungan, Etika Kedokteran dan Etika Kebidanan.

2. KODE ETIK

Kode etik merupakan suatu cairi profesi yang bersumber dari nilai-

nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan

5

Page 6: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

konprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam

melaksanakan pengabdian profesi (Sofyan, dkk, 2006).

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai

internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan

komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam

melaksanakan pengabdian profesi.

Kode Etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap

anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas

profesinya dan dalam hidupnya dimasyarakat.

Kode Etik adalam serangkaian norma-norma etik berupa hak dan

kewajiban yang bersumber pada nilai – nilai etik yang dijadikan sebagai

pedoman berfikir, bersikap dan berperilaku dalam aktifitas yang menuntut

tanggung jawab profesi.

B. PENGERTIAN DOSEN DAN BIDAN

1. DOSEN

Dosen adalah pegawai edukatif yang memiliki jabatan akademik yaitu

pegawai edukatif tetap biasa, pegawai edukatif tetap dipekerjakan dan

pegawai edukatif tetap kontrak yang ditugaskan pada fakultas yang

bersangkutan.

2. BIDAN

Bidan (bahasa Inggris: Midwife) adalah seseorang yang telah

menyelesaikan (lulus) program pendidikan kebidanan yang diakui secara

resmi oleh negaranya serta berdasarkan kompetensi praktik kebidanan

dasar yang dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari standar global ICM

untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi kualifikasi yang

dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan/atau memiliki izin yang sah

(lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan, dan menggunakan gelar/hak

sebutan sebagai “bidan”, serta mampu menunjukkan kompetensinya di

dalam praktik kebidanan. (International Confederation of

Midwives/Kongres ICM)

6

Page 7: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

C. ETIKA DAN KODE ETIK DOSEN DAN BIDAN

1. ETIKA PROFESI DOSEN

Dosen adalah tenaga pengajar/pendidik yang ikut berperan dalam

mempersiapkan generasi muda yang tangguh. Dalam menjalankan

profesinya, seorang dosen harus mampu memberikan keteladanan kepada

anak didiknya tentang nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Pemahaman bahwa

tugas dosen adalah sekedar mentransfer ilmu yang pernah dia peroleh adalah

pemahaman yang sangat parsial. Tentunya tugas dosen lebih dari sekedar

transfer ilmu saja, tetapi seorang dosen hendaknya mampu menghantarkan

generasi muda menuju kemandirian, kematangan berfikir dan keteguhan

prinsip dalam ketaatan kepada sang pencipta.

Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi menjelaskan tugas

seorang dosen mencakup tiga aspek, yaitu pengajaran, penelitian dan

pengabdian. Apabila tiga aspek tersebut dihayati dan diamalkan oleh setiap

dosen, niscaya akan tercipta iklim pendidikan Indonesia yang dinamis dan

efektif.

Oleh karena itu, ada beberapa etika yang menurut penulis harus

dikedepankan dalam profesi dosen, yaitu:

a. Seorang dosen adalah “g.u.r.u” yang artinya “digugu” dan “ditiru”,

sehingga harus bisa menjadi teladan dalam lisan, maupun dalam

perbuatan. Oleh karenanya, dosen adalah orang yang harus baik terlebih

dahulu sebelum murid-muridnya, karena orang yang tidak punya tidak

akan bisa memberi.

Disadari atau tidak, seorang murid akan mengamati gerak-gerik

dan perilaku gurunya ketika mengajar. Apabila kejadian tersebut terjadi

secara berulang-ulang, maka bisa memberikan kesan yang sangat

membekas di hati murid. Akhirnya tanpa disadari, murid akan

mencontoh perilaku sang guru, bahkan tidak mustahil murid

mengidolakan sang gurunya.

7

Page 8: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

Ketika dosen mengajar akan terjadi transfer dari dosen ke

mahasiswa. Muatan transfer ternyata tidak hanya ilmu yang menyangkut

mata kuliah yang diajarkan saja, tetapi sampai transfer perilaku atau

akhlak.

b. Dosen hendaknya berwawasan luas dan mengenal psikologi pendidikan.

Karena anak didiknya adalah remaja yang mulai menginjak dewasa,

maka pola pendidikan yang digunakan adalah pola pendidikan orang

dewasa (andragogi).

Metode pendidikan orang dewasa selalu dilibatkan anak didik

dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti.

Pengalaman benar atau salah  tetap bermanfaat bagi anak didik sebagai

dasar untuk aktivitas belajar. Selain itu orang dewasa paling berminat

pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi. Belajar bagi

orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya

(Orientasi belajar).

c. Dosen seharusnya tidak menyembunyikan ilmu yang dia miliki apabila

ingin diketahui oleh mahasiswa. Sehingga seorang dosen hendaknya

terbuka untuk menyampaikan apa saja ilmu yang dia miliki demi

kemajuan umat, bangsa dan Negara.

Apabila dosen menyembunyikan ilmu yang dia miliki, berarti

menyembunyikan kebenaran dan menghambat kemajuan ilmu

pengetahuan.

d. Dosen juga melakukan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk

memanfaatkan ilmu yang dimiliki. Dengan melakukan penelitian, maka

dosen akan mendapatkan pengembangan ilmu yang dia miliki, sehingga

semakin hari seorang dosen semakin kaya ilmu dan pengalaman. Karena

tidak semua ilmu bisa difahami secara teoritis saja, tetapi terkadang

harus dibuktikan di lapangan.

e. Dosen tidak menjadikan kegiatan belajar mengajarnya sebagai bisnis

yang berorientasi materi, tetapi merupakan pengabdian atas ilmu yang

8

Page 9: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

dia miliki. Meskipun secara otomatis dosen akan mendapatkan reward

dari apa yang sudah ditunaikan sesuai job description-nya, tetapi itu

bukan tujuan seorang dosen berprofesi melainkan dampak saja.

Sebagaimana peribahasa, barang siapa menanam, maka akan mengetam.

f. Dosen hendaknya memberikan kemudahan kepada anak didiknya, dan

bukan malah mempersulit. Dalam semua sisi, dosen hendaknya

mengupayakan kemudahan bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat

mengoptimalkan diri dalam menimba ilmu pengetahuan tanpa hambatan

yang datangnya dari dosen.

Termasuk implikasi dari etika ini yaitu dosen seharusnya

memberikan informasi yang jelas kepada mahasiswa perihal

ketersediaan waktu untuk bertemu. Selain itu dosen juga memberikan

informasi yang jelas tentang silabi mata kuliah yang diajarkan, sehingga

mahasisa tidak mengalami kesulitan dalam belajar.

g. Seorang dosen harus pandai menghargai anak didiknya, sehingga

tumbuh semangat belajar yang baik. Sikap merendahkan dan tidak

menghargai hanya akan mematikan kreatifitas dan menumpulkan

kecerdasan.

2. ETIKA DAN KODE ETIK BIDAN

a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan

mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas

pengabdiannya.

2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi

harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra

bidan.

3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman

pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan

klien, keluarga dan masyarakat.

9

Page 10: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan

kepentingan klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut

oleh klien.

5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan

kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang

sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang

dimilikinya.

6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam

hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi

masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secara

optimal.

b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada

klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi

yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan

masyarakat

2) Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan

kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan

konsultasi dan/atau rujukan

3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat

dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh

pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien

c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya

1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya

untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.

2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati

baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

d. Kewajiban bidan terhadap profesinya

10

Page 11: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

1) Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan

memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat

2) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra

profesinya.

e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

1) Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat

melaksanakan tugas profesinya dengan baik

2) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

3) Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air

1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan

ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya

dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan

Kesehatan Keluarga.

2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan

pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan

jangkauan pelayanan kesehatan

11

Page 12: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dosen adalah profesi yang sangat mulia, karena ikut berperan

mendidik generasi muda, penerus bangsa ini. Seorang dosen harus visioner,

dan berjiwa pejuang. Karena pada hakekatnya tugas yang diemban seorang

dosen tidak sekedar menyampaikan ilmu yang dimilikinya tetapi sebuah tugas

besar yaitu “Membangun Peradaban”.

Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun

dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu,

tetapi menjadi kata-kata umum yang sering digunakan, termasuk diluar

kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan “etika” lebih dimengerti sebagai

filsafat moral. Berdasarkan pembahasan diatas kita telah mengetahui etika

serta nilai dalam profesi kebidanan. Dengan kita mengetahui nilai etika

kebidanan maka dalam penyerapan dan pembentukan nilai oleh tenaga bidan

dapat dilakukan dengan tepat dan tidak melenceng dari nilai serta kode etik

kebidanan.

B. SARAN

Diharapkan tenaga bidan memhami tentang apa itu etika kebidanan

sehingga dengan mudah menyerap dan membetuk nilai etika kebidanan.

Sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak mengecewakan

dan tidak ada pihak yang dirugikan

12

Page 13: Etika  dan kode etik dosen dan bidan baru

DAFTAR PUSTAKA

Eliasa, I.E “Artikel Ekspektasi dari etika dosen”.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132

Frans magnis Suseno, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral

(Yogyakarta, Kanisius 1987)

Frans Magnis Suseno, Etika Umum (Yogyakarta, Kanisius 1979)

Kumpulan Segala macam. 2008. Pengertian Etika dan Moral (Dalam Kebidanan).

http://kumpulan-segalamacam.blogspot.co.id

Diah. Kode Etik Bidan. http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/

Faizah, Restu. Etika profesi sebagai dosen. http://blog.umy.ac.id

Rini, Setyo. Etika profesi Bidan. http://bidanrinismart.blogspot.co.id

13