23
Hierarki Belajar dari Gagne Disusun oleh: Asima Sidabutar (8136122006) Budiman (8136122009) Dian Mulryani (8136122011) Etsas Brehma. S (8136122013)

Hierarki belajar dari gagne

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hierarki belajar dari gagne

Hierarki Belajar dari Gagne

Disusun oleh:

Asima Sidabutar (8136122006)Budiman (8136122009)

Dian Mulryani (8136122011)Etsas Brehma. S (8136122013)

Page 2: Hierarki belajar dari gagne

Robert M, Gagne adalah salah seorang ahli teori

belajar (Learning Theorist) yang namanya dapat

disejajarkan dengan nama-nama besar dan terkenal

lain di zamannya seperti Jean Piaget, J.F. Guilford,

Zoltan P. Dienes, Richard R. Skemp, David P.

Ausubel, Jerome Bruner Burrhus F. Skinner

maupun Lev. S. Vygotsky. Para ahli tersebut, telah

mengkaji perkembangan intelektual dan

mempelajari hakikat belajar dari berbagai segi

sehingga mungkin saja terjadi kemiripan atau

kesamaan antara teori yang satu dengan teori yang

lainnya, saling melengkapi dan tidak menutup

kemungkinan akan ada dua teori yang sepertinya

saling bertentangan.

Page 3: Hierarki belajar dari gagne

Karena tiap tiap teori memiliki keunggulan

dan kelemahan sendiri sendiri, maka hal paling

penting yang perlu diperhatikan para guru

adalah para guru hendaknya dapat

menggunakan dengan tepat keunggulan setiap

teori tersebut di kelasnya masing- masing.

Page 4: Hierarki belajar dari gagne

Gagne memberikan pemecahan dan pengurutan

materi pembelajaran dengan selalu menanyakan

pertanyaan ini: “Pengetahuan apa yang lebih

dahulu harus dikuasai siswa agar ia berhasil

mempelajari suatu pengetahuan tertentu?”. Setelah

mendapat jawabannya, ia harus bertanya lagi

seperti pertanyaan yang di atas tadi untuk

mendapatkan prasyarat yang harus dikuasai dan

dipelajari siswa sebelum ia mempelajari

pengetahuan tersebut. Begitu seterusnya sampai

didapatkan urut-urutan pengetahuan dan yang

paling sederhana sampai yang paling kompleks.

Page 5: Hierarki belajar dari gagne

Gagne menekankan kajiannya pada aspek

penataan urutan dengan memunculkan

gagasan mengenai prasyarat belajar yang

dituangkan dalam suatu struktur yang

disebutnya hirarki belajar. Keterkaitan

diantara bagian-bagian yang dituangkan dalam

bentuk prasyarat belajar berarti bahwa

pengetahuan tertentu harus dikuasai lebih dulu

sebelum pengetahuan lainnya dapat dipelajari.

Page 6: Hierarki belajar dari gagne

Hirarki belajar menurut Gagne harus disusun

dari atas ke bawah atau top down. Dimulai

dengan menempatkan kemampuan,

pengetahuan, ataupun keterampilan yang

menjadi salah satu tujuan dalam proses

pembelajaran di puncak dari hirarki belajar

diikuti kemampuan, ketrampilan, atau

pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai

lebih dahulu agar berhasil mempelajari

ketrampilan atau pengetahuan yang ada di

atasnya.

Page 7: Hierarki belajar dari gagne

Setiap jenis belajar dari bagian yang berbeda dan

setiap individu dan berakhir dengan kemampuan

yang berbeda pula. Bagian yang paling penting dari

kondisi yang dapat dibedakan antara satu bentuk

belajar dengan yang lainnya adalah bagian awal

dari belajar atau dengan kata lain bagian ini

merupakan prasyarat. Secara umum, tipe 3 dan 4

membutuhkan tipe 2 sebagai prasyarat, tipe 5

membutuhkan tipe 2,3,4, tipe 6 membutuhkan tipe

5, tipe 7 membutuhkan tipe 6 dan tipe 8

membutuhkan tipe 7.

Page 8: Hierarki belajar dari gagne

Hierarki Belajar Gagne terdiri atas:

• Belajar Signal

• Belajar Stimulus Respon

• Chaining

•Asosiasi Verbal

• Belajar Diskriminasi

• Belajar Konsep Konkret

• Belajar Konsep Terdefinisi dan Aturan

• Pemecahan Masalah

Page 9: Hierarki belajar dari gagne

Tipe 1 secara otomatis merupakan bagian paling

penting. Konsep hirarki belajar menyatakan bahwa

semua jenis tipe belajar dapat mengurangi asosiasi

stimulus respon mekanis atau proses pengkondisian.

Secara setimpal Gagne menetapkan bahwa tipe

belajar I dan 2 merupakan conditioning classic dan

Conditioning operant.

1. Belajar Signal

Page 10: Hierarki belajar dari gagne

Belajar signal merupakan teori respon kondisi

klasik Pavlov dan Watson, yaitu penggantian

stimulus seperti proses belajar alami pada individu

untuk membuat respon yang digeneralisasikan

terhadap signal atau stimulus. Suatu respon akan

muncul terhadap stimulus yang dikenal, yang

artinya proses belajar yang terjadi akibat

pengalaman

Page 11: Hierarki belajar dari gagne

Belajar stimulus respon adalah kondisi

instrumental dari Thorndike, yaitu merupakan

proses modifikasi respon atau perubahan

dalam mendapatkan respon yang tepat untuk

membedakan stimulus. Belajar memang

merupakan perihal membedakan stimulasi

yang benar dan yang salah, membedakan

sekumpulan stimulus yang menghasilkan

ganjaran dan sekumpulan stimulus yang tidak

memperoleh penguatan.

2. Belajar Stimulus Respon

Page 12: Hierarki belajar dari gagne

Defenisi Gagne tentang belajar instrumental

adalah sebagai sebuah proses asosiasi stimulus

respon yang berbeda dengan operant

conditioning Skinner dimana tidak ada proses

asosiasi stimulus respon tetapi

hanya penguatan stimulus dari respon respon.

Bagi Gagne, pembedaan stimulus leblh penting

daripala respon yang diperkuat.

Page 13: Hierarki belajar dari gagne

Proses belajar ini merupakan koneksi antar

beberapa stimulus respon. Beberapa stimulus respon

yang telah dipelajari sebelumnya akan digunakan

untuk memecahkan masalah yang lebih konkret

dengan mencari kaitan antar stimulus respon

tersebut. Proses ini melibatkan terbentuknya

hubungan-hubungan tertentu antara satu seri

stimulus - stimulus dan respon

3. Chaining

Page 14: Hierarki belajar dari gagne

4. Asosiasi Verbal

Gagne menekankan bahwa asosiasi verbal sebagai

suatu rantai tidak bisa dipelajari kecuali jika mampu

melaksanakan setiap sambungan. Ia juga mencatat

pengulangan merupakan suatu urutan untuk

memperlancar asosiasi verbal. Lebih lanjut dia

mengamati bahwa kejadian dari beberapa kepuasan

terminal menjadi penting untuk penetapan rantai-

rantai. Tetapi, dia melakukan sedikit pengembangan

kepentingan psikologi dan penelitian lainnya. Dalam

perlakuannya tentang rangkaian verbal,

Page 15: Hierarki belajar dari gagne

Dia meringkas beberapa ide Ausubel sebagai bentuk

penghormatan kepada teori belajar kognitif tetapi

hanya sedikit ide-ide ini disertakan kedalam kondisi

belajarnya. Prasyarat utama untuk belajar

informasi verbal adalah bahwa siswa telah

memiliki cara-cara tertentu untuk mengaitkan

informasi baru dengan informasi yang telah

dipelajari sebelumnya.

Page 16: Hierarki belajar dari gagne

Belajar diskriminasi adalah proses dimana individu

yang dilibatkan belajar membuat beberapa respon

identifikasi berbeda kepada banyak stimulus yang

berbeda yang untuk beberapa tingkat dapat

disamakan satu dengan lainnya dalam penampilan

fisik. Dengan kata lain sekumpulan hubungan atau

rangkaian belajar dibedakan secara bertingkat

dalam pengertian bahwa stimulus dan respon

menjadi lebih dapat dibedakan antara satu dengan

lainya, individu menjadi mampu membuat respon

berbeda kepada stimulus yang sepertinya sama

tetapi tetap berbeda. Belajar diskriminasi sering

dikaitkan dengan karakteristik dari suatu objek.

5. Belajar Diskriminasi

Page 17: Hierarki belajar dari gagne

6. Belajar Konsep Konkret

Gagne mengamati bahwa banyak mata pelajaran di

sekolah dikaitkan dengan belajar menggunakan

konsep, aturan dan pemecahan masalah. Gagne

mengemukakan bahwa be1ajar konsep adalah

membuat respon umum kepada kelas stimulus yang

secara umum bisa berbeda satu dengan lainnya

dalam penampilan fisik. Dalam proses ini, siswa

menjadi mampu merespon dengan satu cara untuk

sekumpulan objek, respon ini kemudian meluas

kepada respon siswa terhadap objek tertentu yang

muncul secara alami.

Page 18: Hierarki belajar dari gagne

7. Belajar Konsep Terdefinisi dan Aturan

Menurut Gagne, Seseorang dikatakan telah belajar

suatu konsep terdefinisi apabila ia dapat

mendemonstrasikan arti bagian tertentu dari,

suatu objek, kejadian-kejadian atau hubungan-

hubungan. Banyak konsep-konsep yang hanya

dapat diperoleh sebagai konsep terdefinisi, dan

tidak ditentukan dengan “menunjuk” seperti pada

konsep konkret. Tetapi ada beberapa konsep

terdefinisi yang juga merupakan konsep konkret

yaitu mempunyai nama sama, dan memiliki sifat-

sifat tertentu yang sama.

Page 19: Hierarki belajar dari gagne

Bagi Gagne, belajar aturan adalah rangkaian dari

dua atau lebih konsep yang dibangun dalam

kebiasan yang muncul sebagai respon dari kelas

situasi stimulus. Aturan harus menjadi bagian

internal dan individu, yang memimpin

kebiasaannya. Belajar aturan merupakan sebuah

kemampuan memprediksi yang memungkinkan

individu untuk merespon situasi kelas stimulus

kepada kelas penampilan. Seseorang yang telah

belajar suatu aturan tidak berarti dia dapat

menyatakan aturan tersebut secara verbal.

Demikian juga sebaliknya seseorang yang dapat

menyatakan suatu aturan secara verbal belum tentu

mampu menerapkan aturan tersebut pada suatu

masalah konkrit yang khusus.

Page 20: Hierarki belajar dari gagne

Penyelesaian masálah Gagne merupakan perluasan

alami dari belajar aturan, yang merupakan bagian

paling penting dari proses yang ditempatkan dalam

belajar. Belajar penyelesaian masalah mengandung

penggunaan metode penemuan. Penyelesaian

masalah muncul ketika pembelajaran yang

disediakan bagi siswa tidak mengandung solusi

nyata secara verbal tetapi memerlukan solusi yang

dibangun oleh siswa sendiri.

8. Pemecahan Masalah

Page 21: Hierarki belajar dari gagne

Simpulan

Gagne menekankan kajiannya pada aspek penataan

urutan dengan memunculkan gagasan mengenai

prasyarat belajar yang dituangkan dalam suatu

struktur isi yang disebutnya hirarki belajar.

Keterkaitan diantara bagian- bagian yang

dituangkan dalam bentuk prasyarat belajar berarti

bahwa pengetahuan tertentu harus dikuasai lebih

dulu sebelum pengetahuan lainnya dapat dipelajari.

Page 22: Hierarki belajar dari gagne

Saran

Agar proses belajar siswa menjadi efisien dan

efektif seorang pendidik perlu memperhatikan

tingkatan belajar yang terjadi pada siswa,

sehingga siswa dengan mudah menyerap

informasi karena telah memiliki pengetahuan

sebelumnya.

Page 23: Hierarki belajar dari gagne