Upload
nurani-rahmania
View
7.601
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh Kelompok 5:
Nurani Rahmania (11140100)
Rofiatun Nisa (11140111)
Hikmah Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur-angsur
Al-Qur’an
Turunnya Al-Qur’an
Sekaligus Berangsur-angsur
Hikmah Diturunkan Secara Berangsur-
angsur
Faedah Bagi Pembelajaran
Proses turunnya ada 2 tahap, yaitu: Dari Lauhil Mahfuz Ke Sama’ (Langit)
Dunia Secara Sekaligus Pada Malam Lailatul Qadar.
Dari Sama’ Dunia Ke Bumi Secara Bertahap
Al-Qur’an dalam satu riwayat diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu dari malam 17 Ramadhan tahun 41 Nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
Proses Turunnya Al-Qur’an
Meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW
Menentang dan melemahkan para penentang Al-Qur’an
Meringankan Nabi dalam menerima wahyu
Mempermudah dalam menghafal Al-Qur’an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin
Tadarruj (selangkah demi selangkah) dalam menetapkan hukum samawi,
Sejalan dengan kisah-kisah yang terjadi dan mengingatkan atas kejadian-kejadian itu,
Petunjuk terhadap asal (sumber) Al-Qur’an bahwasanyan Al-Qur’an diturunkan dari zat yang maha bijaksana lagi terpuji.
Hikmah Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur-angsur
Meneguhkan Hati Nabi Muhammad SAW
Ketika berdakwah, Nabi kerap kali berhadapan dengan para penentang yang memiliki sikap dan watak begitu keras. Meraka senantiasa mengganggu dengan berbagai macam gangguan dan kekerasan. Mereka senantiasa melemparkan berbagai ancaman dan gangguan kepada Nabi. Maka ayat-ayat Al-Qur’an turun sebagai penguat dan penghibur Nabi dalam berdakwah.
Menentang dan Melemahkan Para Penentang Al-qur’an
Dalam dakwahnya nabi seringkali menerima pertanyaan-pertanyaan sulit dari orang-orang kafir dengan tujuan melemahkan dan menguji kenabian Rasullullah.
Turunnya wahyu secara berangsur-angsur tidak hanya menjawab pertanyaan bahkan menentang mereka untuk membuat satu surat saja yang sebanding dengannya. Dan ternyata mereka tidak sanggup membuat satu surat saja yang seperti Qur’an, apalagi membuat langsung satu kitab.
Meringankan Nabi dalam Menerima Wahyu
Hal ini karena kedalaman dan kehebatan Al-Qur’an sebagaimana firman Allah:
Artinya:Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. (Q.S. Al-Muzzamil: 5)
Al-Qur’an sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah merupakan sabda Allah yang mempunyai keagungan dan keluhuran. Ia adalah sebuah kitab yang andaikata diturunkan kepada gunung niscaya gunung tersebut akan hancur dan merata karena begitu hebat dan agungnya kitab tersebut.1 Bagaimana dengan hati Nabi yang begitu lembut, mampukah beliau menerima Al-Qur’an secara langsung tanpa merasakan kebingungan dan keberatan.
1 Prof. Dr. Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, Studi Al-Qur’an, hal. 73
Mempermudah Dalam Menghafal Al-qur’an dan Memberi Pemahaman
Bagi Kaum MusliminAl-Qur’an pertama kali turun ditengah-
tengah masyarakat yang ummi yakni yang tidak memiliki pengetahuan tentang bacaan dan tulisan. Turunnya wahyu secara berangsur-angsur memudahkan mereka untuk memahami dan menghapalkannya.2
2 Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag , Ulumul Qur’an. Hal. 37
Tadarruj dalam Menetapkan Hukum
Aqidah Ibadah Adab
Sejalan dengan Kisah yang Terjadi
Al-Qur’an turun berangsur-angsur sesuai dengan keadaan saat itu sekaligus memperingatkan kesalahan yang dilakukan tepat pada waktunya. Dengan demikian turunnya Al-Qur’an lebih mudah tertanam dalam hatidan mendorong orang-orang Islam untuk mengambil pelajaran secara praktis.
Sebagai Petunjuk bahwasanya Al-Qur’an diturunkan dari zat
yang maha bijaksana.
Walaupun Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, secara keseluruhan, terdapat keserasian di antara satu bagian dengan Al-Qur’an lainnya. Hal ini tentunya hanya dapat dilakukan Allah yang Mahabijaksana.
Dengan mempelajari cara turunnya Al-Qur’an kita dapat mengetahui hikmah dan kita dapat menerapkan cara tersebut dalam proses pembelajaran.
Faedah Bagi Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Khalil, Manna al-Qattan. 2012. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar
Khalil, Manna al-Qattan. 2011. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Bogor: Halim Jaya
Anwar, Rosihon. 2010.Ulum Al-Quran. Bandung: CV. Pustaka Setia
__________. 2009. Pengantar Ulumul Quran. Bandung: CV. Pustaka Setia
Ash-Shaabuuniy, M. Ali. 2008. Studi Ilmu Al-Qur’an. Bandung: CV.Pustaka
Setia
Syadali, Ahmad dan Ahmad Rofi’i. 2000. Ulumul Quran I. Bandung: CV.
Pustaka Setia
Al-Abyari, Ibrahim. 1993. Sejarah Al-Qur’an. Semarang: Dina Utama
Chalil, Moenawar. 1952. Al-Qur’an dari Masa ke Masa. Semarang: C.V.
Ramadhani
http://www.alquran-indonesia.com
Terima Kasih....