Upload
universitas-hasanuddin
View
387
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhan mu yang menciptakan.”
KESETIMBANGAN ASAM BASA
KELOMPOK 8
FADHIL GIYATS
ASDIANA NEKASARI
NUR ASIA
AYU AZKIYAH PUTRI
Kekuatan Asam BasaPotensi Hidrogen, pH
Reaksi ProtolisisdanKesetimbanganDalam Air
PengertianAsam danBasa
GangguanKeseimbangan AsamBasa
Asam dan Basa
dapat Dibedakan
dari Rasa dan
Sentuhan
Asam dan Basa
dalam KehidupanKeseimbangan Asamdan Basa
Teori Asam Basa
ASAM adalah molekul yang mengandung atom – atom hidrogen yang
dapat melepaskan ion hidrogen dalam larutan
Ion hidrogen adalah proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom
hidrogen. dikenal sebagai asam.
contoh asam adalah asam hidroklorida ( HCL ), yang berionasi dalam
air membentuk ion- ion hidrogen ( H+ ) dan ion klorida ( CL- )
demikian juga, asam karbonat ( H2CO3) berionisasi dalam air
membentuk ion H+ dan ion bikarbonat ( HCO3-).
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen.
contoh, ion bikarbonat ( HCO3-), adalah suatu basa karena dia
dapat bergabung dengan satu ion hidrogen untuk membentuk asam
karbonat ( H2CO3). Demikian juga ( HPO4 ) adalah suatu basa
karena dia dapat menerima satu ion hidrogen untuk membentuk (
H2PO4 ).
Pengertian Asamdan Basa
Asam dan basa adalah sifat kimia zat yang sangat penting untukdiketahui. Sifat asam basa sangat berkaitan dengan lingkungankimiawi zat tersebut. Ada tiga teori dasar mengenai asam dan basa.
Teori Asam-Basa Arrhenius
Teori Bronsted dan Lowry
Lewis
Teori Asam danBasa
Teori Asam-Basa Arrhenius
Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air terionisasi
menghasilkan H+ dalam larutannya, sebagaimana contohnya senyawa
berikut :
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air terionisasi
menghasilkan OH-
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Teori Bronsted dan Lowry
Asam adalah ion atau molekul yang dapat memberikan proton (H+)
kepada basa dan disebut donor proton sedangkan basa adalah ion atau
molekul yang dapat menerima proton disebut akseptor proton.
Proton adalah inti atom H (atom H yang “telanjang”) yang tidak
mempunyai electron.
HCl(aq) + NH3(aq) NH4-(aq) + Cl-(aq)
Asam1(a1) basa1(b1) asam2(a2) basa2(b2)
Setiap asam mempunyai basa konjugasi, demikian juga setiap basa
mempunyai asam konjugasi.
Dari contoh reaksi diatas maka b2 disebut basa konjugasi dari HCl
sebab bila HCl melepaskan ion H+ maka tersisa adalah ion Cl- yang
bersifat basa,demikian juga a2 adalah asam konjugasi dari b1 sebab
bila NH3 menerima H+ maka terbentuk ion NH4+ yang bersifat asam.
Lewis
Asam adalah suatu spesies yang dapat menerima
pasangan electron bebas(akseptor pasangan elektron)
dalam suatu reaksi kimia.
Basa adalah suatu spesies yang dapat memberikan
pasangan electron bebas (donor pasangan elektron).
AlCl3 + PCl3 Cl3Al + PCl3
AlCl3 adalah asam karena dapat menerima pasangan
electron dari PCl3 dan PCl3 adalah basa karena dapat
memberikan pasangan electron bebasnya.
Konsentrasi ion hydrogen dalam air kadang-kadang sulit untuk menuliskannya
karena konsentrasinya sangat kecil, maka “Sorensen” mengusulkan penulisan
konsentrasi ion hydrogen yang lebih sederhana dikenal sebagai pH yang
dinyatakan sebagai berikut :
pH = -log [H3O] pOH = - log [NaOH]
contoh : [H+] = 0,001 mol/L contoh : [OH-] = 2x10-2 mol/L
[H+] = 1 x 10-3 [OH-] = 2 x 10-2
pH = - log 1 x 10 -3 pOH = -log 2 x 10-2
pH = 3 – log 1 pOH = 2-log 2
pOH = 2-0,3010
= 1,6990
pH = 14 – pOH
pH = 14-1,6990
= 12,3010
Potensi Hidrogen, pH
contoh soal :
Larutan HCl 2 x 10-3 M. Hitung pHnya.
pH = - log 2 x 10-3
pH = 3 – log 2
pH = 3 – 0,3010
pH = 2,990
Suatu larutan mempunyai pH = 6,75. Hitung [H+].
pH = - log [H+]
- log [H+] = 6,75
log [H+] = - 6,75
[H+] = 10-6,75 = 1,78 x 10-7
Potensi Hidrogen, pH
Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45.
Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses
metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan optimal.
Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru
dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam
pelepasan asam.
Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah:
1. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan alkalosis bila pH > 7.45
2. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan sebagai komponen asam.
CO2 juga merupakan komponen respiratorik. Nilai normalnya adalah 40 mmHg.
3. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan disebut juga sebagai
komponen metabolik. Nilai normalnya adalah 24 mEq/L.
4. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau berkurangnya jumlah
komponen basa.
5. Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau berkurangnya jumlah
komponen asam
KeseimbanganAsam dan Basa
Protolisis adalah reaksi yang melibatkan proton (H+), untukasam kuat dan basa kuat tidak mengalami kesetimbangan karena reaksidianggap berlangsung satu arah, sedangkan zat lain yang dapatberlangsung reaksi kesetimbangan sebagai berikut.A. Kesetimbangan air murniB. Kesetimbangan larutan asam lemahC. Kesetimbangan basa lemahD. Kesetimbangan asam lemah dan garamnya dari basa kuat atau
sebaliknyaE. Kesetimbangan garam yang berasal dari asam atau basa lemah.
Reaksi Protolisisdan Kesetimbangan
Dalam Air
A. Kesetimbangan Air MurniBerdasarkan reaksi berikut.
H2O H+ + OH-
Konsentrasi air murni pada suhu 25°C adalah 55,4 mol/LK [H2O] = [H+] [OH-]K x (55,4) = Kw [H+] [OH-] = 1 x 10-14
Derajat ionisasi air (α) pada suhu 25°C = 1,81 x 10-9 dan [H2O] = 55,4 mol/LH2O H+ + OH-
[H3O+] = [OH-]Kw = [H3O+] = [OH-] = 1,81 x 10-9 x 55,4 mol/L
= [H3O+] = [OH-] = 1,00 x 10-7 mol/L= (1,00 x 10-7) (1,00 x 10-7) = (1,00 x 10-14)
pKw = pH + pOH = 14Jika suhu naik Kw juga naik sehingga pKw turun. Karena konsentrasi ion H+ dalam air adalah 1,00 x 10-7 mol/L atau pH = 7, maka larutan yang
pH = 7 (bersifat netral)pH < 7 (bersifat asam dalam air)pH > 7 (bersifat basa dalam air)
B. Asam Kuat Dan Basa Kuat Dalam AirAsam kuat dan basa kuat dianggap terurai sempurna dalam larutan air sehingga tidak
terjadi keseimbangan, konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang terbentuk sama dengan konsentrasisemula. Asam kuat ialah asam yang dapat memberikan hampir semua protonnya pada air meskipunberada dalam larutan yang encer. Asam kuat dalam air
Larutan HCl 0,1 M dalam air menghasilkan ion H+ sebanyak 0,1 M. H+ adalah proton yang terhidrasi berbentuk H3O+. Reaksinya, HCl + H2O à H3O+ + Cl-. Sehingga nilai pH-nya = -log 0,1 = 1. Asam kuat yang lain adalah H2SO4, HNO3, HBr, HI dan sebagainya Keasaman dari suatu larutan
Keasaman sebenarnya ialah menentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Maka pH larutanmenentukan keasaman yang sebenarnya. Keasaman potensial tidak ditentukan oleh konsentrasi ion H+, tapi oleh jumlah ion [H+] yang dapat diikat oleh ion hidroksil [OH-]. Jadi keasaman potensial dapatditentukan dengan cara netralisasi oleh suatu basa. Sebagai contoh dalam larutan HCl 0,1 M dan asamasetat 0,1 M, maka derajat keasaman potensialnya adalah sama sebab jika dititrasi memerlukan NaOHdengan jumlah yang sama. Tetapi larutan asam kuat HCl mempunyai lebih banyak ion H+ karena dalamlarutan terurai sempurna (dianggap terurai semua) sedangkan asam asetat (asam cuka) hanya sebagiankecil molekul asam asetat yang terurai menjadi ion asetat dan ion H+ maka derajat keasamansebenarnya untuk HCl lebih tinggi daripada asam cuka atau pHnya lebih rendah. Basa kuat dalam air
Larutan NaOH 0,1 M dalam air menghasilkan OH- sebanyak 0,1 M juga sehingga pOHnya = -log 0,1 = 1 yang berarti pH = 14-pOH= 14-1 = 13. Contoh lain basa kuat adalah semua larutan basa yang berasal dari golongan IA dan IIA seperti KOH, CsOH, Ca(OH)2, dan sebagainya.
C. Kesetimbangan Asam Lemah dan Basa Lemah Dalam Air Asam monotropik adalah asam yang memberikan satu protonnya per unit,
atau dari asam konjugasi suatu basa kuat yang dapat melepaskan proton. Suatu asam-asam monotropik lemah misalnya Na+ dari hasil konjugasi
NaOH atau dari molekul asam lemah dalam air seperti CH3COOH, asambenzoat dan sebagainya.
Basa monotropik adalah basa yang per unitnya dapat menerima satuproton, atau melepaskan ion hidroksil. Suatu basa monopotrik lemahmisalnya A- dari hasil konjugasi HA atau dari molekul NH4OH dalam air.
Contoh lain basa lemah adalah hampir semua kation yang bukan darigolongan IA dan IIA dari tabel berkala mengikat OH- seperti Al(OH)3,dan sebagainya.
Meskipun istilah asam lemah dan basa lemah batasannya tidak jelasnamun beberapa orang menganggap asam lemah bila larutannya yangkonsentrasinya 1 M terurai menjadi ion-ionnya tidak lebih dari 1% inidisebut derajat ionisasi atau dalam hal ini disebut derajat protolisis (α)sehingga bila suatu asam lemah monotropik yang terurai maksimal 1%berarti Ka nya hanya sekitar 1 x 10-4.
D. Larutan buffer atau larutan dapar Jika kita ingin larutan pH = 2, maka dengan mudah dibuat dari larutan
HCL 0,01 N, tapi jika kita inginkan pH=6 , tidak bisa diperoleh darilarutan N karena ada ion dari air yang tidak boleh diabaikan.
Demikian juga jika kita ingin pH 12 dapat dengan mudah dibuat darilarutan NaOH 0,01 N , tapi bila diinginkan pH =8 tidak bisa dibuat darilarutan NaOH N karena ada ion dari air yang tidak biasa diabaikan .
Untuk keperluan di atas maka larutan ini biasanya dibuat dari campuranasam lemah dengan garamnya yang berasal dari asam kuat . larutancampuran ini disebut larutan buffer atau dapar .
Jadi larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnyabila ditambah asam , basa atau garam sedikit . pH larutannya nanti bisaberubah satu satuan pH bila ditambah asam atau basa 10 x lipat darisemula.
Garam yang berasal dari asam kuat basa kuat, NaCl, KNO3 , dan KBr.
. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, contohnya CH3COONa dan KCN.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, contohnya NH4Cl.
Garam dari asam lemah dan basa lemah, contohnya : NH4CN dan CH3COONH4 .
A. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Bentuk garam ini dalam air tidak mengalami hidrolisis
NaCl + H2O Na+ + Cl-
Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa kuat. Garam yang tersusun
dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, karena garam yang
tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan
warna lakmus, baik lakmus biru maupun lakmus merah Karena nilai pH =7.
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat Tidak dapat
terhidrolisis, Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat
memiliki kation dan anion garam yang tidak akan erhidrolisis bila
direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan
basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”,
Contoh: Garam NaCl tersusun dari NaOH (basa kuat) dan HCl (asam kuat)Reaksi :
NaCl → Na+ + Cl-Ion Cl- berasal dari asam kuat (HCl), sehingga tidak akan terhidrolisis dangaram bersifat netral. Contoh lain : K2SO4 , KCl,
B. Garam dari asam lemah dan basa kuat Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan
mengalami hidrolisa sebagian, proses tersebut didasari atasmekanisme reaksi sebagai berikut. Untuk contoh garam yang diambil adalah Natrium Asetat (CH3COONa).
CH3COONa → Na+ + CH3COO-
Na+ + H2O ↛
CH3COO- + H2O ⇄ CH3COO + OH-
Di dalam larutan garam ini dihasilkan ion hidroksil bebas, danmenyebabkan larutan bersifat basa. Untuk jenis garam ini pH larutan > 7. Dengan cara yang sama , maka untuk reaksi inididapatKet :
Konstanta air = 10-14Ka = Konstanta ionisasi asam.[Garam] = Konsentrasi garam dalam
Molaritas
C. Garam dari asam kuat dan basa lemah Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
mengalami hidrolisis parsial /sebagian dan bersifat asam. Garam ini di dalam air terionisasi menghasilkan ion-ion.
Kation berasal dari basa lemah dan Anion berasal dari asamkuat, contoh: NH4Cl, Al2(SO4)3Contoh : garam NH4Cl.
Dalam air, NH4Cl. terionisasi sempurna membentuk ion Cl-dan NH4+
Kation (NH4+) dari basa lemah akan terhidrolisis,sedangkan anion (Cl-) yang berasal dari asam kuat, tidakbereaksi dengan air (tidak terhidrolisis) sehingga terjadihidrolisis parsial.
Persamaan reaksi:Reaksi Hidrolisis
NH4+(aq) + H2O(aq) NH3(aq) + H3O+(aq)Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Hidrolisis menghasilkan ion H3O+sehingga larutan bersifatasam (pH<7). Jika diuji keasamannya dengan menggunakankertas lakmus biru , maka warna kertas akan berubahmenjadi merah.
D. Garam dari asam lemah dan basa lemah pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan
basa lemah secara kuantitatif sukar dikaitkan denganharga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garam.
pH larutan hanya dapat ditentukan secara tepatmelalui pengukuran. Untuk menentukan [H+] garamyang berasal dari asam lemah dan basa lemah tentukandahulu harga Kh.
Derajatkeasaman
(pH)
AsamLemah
BasaKuat
AsamKuat
Basalemah
Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan
bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan.
Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan
tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil,
sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang
kimiawan dari Denmark bernama Sorrensen
mengusulkan konsep pH untuk menyatakan
konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif
logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika
diungkapkan dengan persamaan :
Kekuatan Asam Basa
1. Derajat keasaman (pH)
Untuk air murni pada temperatur 25 °C :
[H+] = [OH-] = 10-7 mol/L
Sehingga pH air murni = – log 10-7 = 7.
Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral
Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam
Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa
Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14
2. Asam Kuat
Asam kuat adalah asam yang berdiosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan. Contohnya adalah
HCL. Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecenderungan untuk
mendisosiasikan ion-ionnya dan oleh karena itu kurang kuat melepaskan
H+. Contohnya H2CO3.
Basa kuat adalah basa yang bereaksi secara cepat dan kuat dengan H+.
Oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh
yang khas adalah OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk membentuk air (
H2O ). Basa lemah yang khas adalah HCO3- karena HCO3- berikatan
dengan H+ secara jauh lebih lemah daripada OH-. Kebanyakan asam
dan basa dalam cairan ekstraseluler yang berhubungan dengan
pengaturan asam basa normal adalah asam dan basa lemah.
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion
seluruhnya (α = 1). Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat
ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat
valensinya.
3. Asam LemahDisebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengionseluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidakdapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnyaasam kuat).
4. Basa KuatDisebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya(α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih duludihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.
5. Basa lemahDisebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengionseluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidakdapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnyabasa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :di mana, Cb = konsentrasi basa lemahKb = tetapan ionisasi basa lemah
Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang
paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam
nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan kental
menyerupai oli.
Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan
minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk
pembuatan asam lainnya.
Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen.
Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah
pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.
Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak
dan pupuk.
Asam dan Basa
dalam Kehidupan
Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka
bakar pada kulit manusia.
Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap
HCl dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan
tubuh manusia.
Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk
rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun.
Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2 yang umumnya
disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih yang mudah larut
dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak.
Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,
sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup.
Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam
nitrat.
Asam dan Basa
dalam Kehidupan
Asam dan Basa dapat
Dibedakan dari Rasa dan
Sentuhan
Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada
beberapa jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan
(soft drink) dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan
air accu (Gambar 13).
Sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan
digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa
dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji
basa, meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau
mencuci.
Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit
sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian
dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses
pembersihan dari produk pembersih saluran.
GangguanKeseimbangan Asam
Basa
Asidosis Respiratorik
Asidosis Metabolik
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Metabolic
a. Pengertian
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan
karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat
dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah
karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika
terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah
menjadi asam.
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak
yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih
cepat dan lebih dalam.
Asidosis Respiratorik
b. PenyebabAsidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat. Hal ini dapatterjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:Ø EmfisemaØ Bronkitis kronisØ Pneumonia beratØ Edema pulmonerØ Asma.Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorikakibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekanpernafasan Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bilapenyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkangangguan terhadap mekanisme pernafasan.
Asidosis Respiratorik
c. GejalaGejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk. Jika keadaannyamemburuk, rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunankesadaran) dan koma. Stupor dan koma dapat terjadi dalam beberapa saatjika pernafasan terhenti atau jika pernafasan sangat terganggu; atausetelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu. Ginjalberusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat,namun proses ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.
d. DiagnosaBiasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah danpengukuran karbondioksida dari darah arteri.
e. PengobatanPengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dariparu-paru. Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikankepada penderita penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema.Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkinperlu diberikan pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.
Asidosis Respiratorik
a. Pengertian
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa
karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
b. Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang
menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan
dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan
adalah kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
· rasa nyeri
· sirosis hati
· kadar oksigen darah yang rendah
· demam
· overdosis aspirin.
Alkalosis Respiratorik
c. GejalaAlkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dandapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jikakeadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot danpenurunan kesadaran.
d. DiagnosaDiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadarkarbondioksida dalam darah arteri pH darah juga seringmeningkat.
e. PengobatanBiasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalahmemperlambat pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan,memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jikapenyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Alkalosis Respiratorik