19
KONFLIK ANTARA INDONESIA DENGAN BELANDA

Konflik antara indonesia dengan belanda

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konflik antara indonesia dengan belanda

KONFLIK ANTARA INDONESIA DENGAN

BELANDA

Page 2: Konflik antara indonesia dengan belanda

Faktor-faktora. Sekutu dan NICA melakukan profokasi dan teror terhadap bangsa Indonesia.b. Timbulnya semangat anti-kolonialisme dikalangan rakyat Indonesia.c. Belanda melancarkan agresi militer terhadap territorial republik indonesia.

Page 3: Konflik antara indonesia dengan belanda

a. Kedatangan sekutu dan NICA

8 September 1945, Mayor A.G. Greenhalgh mengutus 7 perwira untuk mempelajari dan melaporkan keadaan diindonesia menjelang pendaratan rombongan sekutu.

16 September 1945, utusan perwira mendarat di tanjung priok Jakarta. Dipimpin oleh W.R Patterson.

Page 4: Konflik antara indonesia dengan belanda

AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) yang dipimpin Sir Philip Christison, memiliki tugas :

Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan indonesiaMembebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu

Melucuti dan memulangkan tentara jepangMemulihkan keamanan dan ketertiban

Mencari dan mengadili para penjahat perang

Page 5: Konflik antara indonesia dengan belanda

b. Timbulnya semangat anti-kolonialisme dikalangan rakyat Indonesia.

Sehingga terjadi semangat an ti kolonialisme dari bangsa indonesia.

NICA dan KNIL bersama-sama melakukan provokasi terhadap para pemimpin nasional.

Latar belakang awal anti-kolonialisme disebabkan oleh NICA yang mempersenjatai KNIL.

Page 6: Konflik antara indonesia dengan belanda

Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Gencatan senjata antara tentara Indonesia dan pihak Sekutu justru berbuntut ke insiden Jembatan Merah. BrigJen Mallaby yang kala itu

berpapasan dengan milisi Indonesia terlibat baku tembak karena kesalahpahaman semata. Kematian Mallaby memicu kemarahan tentara

Sekutu.

MayJen Robert Mansergh yang menggantikan Mallaby lantas mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak

Indonesia untuk menyerahkan semua persenjataan. Inggris mengerahkan 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank dan

kapal perang untuk mengepung Surabaya.

Arek-arek Surabaya saat itu tak menyerah. Dengan perlengkapan seadanya, mereka memutuskan untuk memberi perlawanan. 6.000

rakyat Indonesia tewas dan 200.000 lainnya harus mengungsi. Peristiwa Surabaya lantas menjadi pemicu upaya pertahanan kemerdekaan di

wilayah lain. Pemimpin pertempuran 10 November adalah Bung Tomo

Pertempuran yang memakan korban ini akhirnya diperingati sebagai hari pahlawan (10 November)

Page 7: Konflik antara indonesia dengan belanda

Bandung Lautan Api

Pada tanggal 17 Oktober 1945, pasukan sekutu disambut oleh Tentara Republik Indonesia dengan senjata.

Tanggal 21 oktober 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan dan seluruh senjata rakyat diserahkan pada pihak sekutu.

Tanggal 27 novemmber 1945 sekutu dan pemerintah RI mengadakan perundingan.

Pada tanggal 22 maret 1946, sekutu mengingkari perundingan dengan mengeluarkan ultimatum kedua yang menuntut kota Bandung untuk dikosongkan. Hal ini menyebabkan rakyat bandung marah dan terjadi gencaran terhadap pos-pos pasukan sekutu.

Tanggal 23 Maret 1946, rakyat Bandung akhirnya meninggalkan Kota Bandung. Akan tetapi, sebelum meninggalkan Kota Bandung, rakyat bertekad membumihanguskan kota Bandung.

Page 8: Konflik antara indonesia dengan belanda

Pertempuran ini terjadi Karena pasukan sekutu

yang bertugas pokok untuk melucuti dan

memulangkan bekas pasukan Jepang ke Negara

asalnya menyimpang. Mereka justru mengajak

membantu pasukan Belanda (NICA) untuk

menjajah kembali Indonesia.Dibawah

pimpinan M. Sarbini, meletuslah perang

Ambarawa.

Palangan Ambarawa (Jawa Tengah)

Page 9: Konflik antara indonesia dengan belanda

Peristiwa Merah Putih di Minahasa, Manado, dan Biak

Peristiwa ini terjadi karena perlawanan masyarakat Minahasa, Manado, Biak atas larangan Belanda terhadap pengibaran Bendera Merah Putih yang didukung oleh pasukan Sekutu pada awal bulan September 1945. Masyarakat Minahasa, Manado, Biak tidak memedulikan larangan tersebut dan berupaya mengibarkan bendera Merah Putih.

Page 10: Konflik antara indonesia dengan belanda

Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran ini terjadi dipicu oleh sikap membangkangnya

tawanan bekas tentara Jepang untuk bekerja dipabrik Gula Ciepiring dan menolak

untuk dipindahkan ke Semarang. Pertempuran ini

berlangsung selama lima hari yakni, tanggal 15-20 Oktober 1945. pada pertempuran ini,

tidak ada pemimpin yang jelas. Rakyat mengambil

inisiatif.

Page 11: Konflik antara indonesia dengan belanda

Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 27 Agustus 1945, Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur provinsi sumatera membawa kabar proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dari Jakarta.

Pada tanggal 13 September 1945, para pemuda dikota Medan membentuk organisasi perjuangan “Barisan Pemuda Indonesia” yang dipimpin oleh Ahmed Taher. Dan mereka segera melucuti bekas pasukan Jepang yang masih tersisa untuk bekal perjuangan bersenjata selanjutnya.

Kemudian pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan Sekutu hendak menduduki seluruh kota Medan. Akhirnya terjadi pertempuran yang sengit di daerah medan dengan sekutu.

Page 12: Konflik antara indonesia dengan belanda

Pertempuran di Palembang

Pertempuran ini didasarkan

oleh penyimpanga

n pasukan sekutu dari

tugas utamanya

untuk menjaga

keamanan Palembang.

Suasana menjadi

panas ketika Sekutu secara

tidak sah menggeledah

rumah penduduk

untuk mencari senjata. Akhirnya

meletuslah pertempuran.

Pada pertempuran

ini, rakyat mengambil

inisiatif sehingga tidak ada pemimpin yang jelas.

Page 13: Konflik antara indonesia dengan belanda

c. Belanda melancarkan agresi militer terhadap territorial republik indonesia.

Page 14: Konflik antara indonesia dengan belanda

            Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947.

LATAR BELAKANG AGRESI MILITER BELANDA 1

Komandan agresi militer 1

 Soedirman 

Simon Hendrik Spoor & Alvin Spoo

r

 Hubertus van Mook

Page 15: Konflik antara indonesia dengan belanda

Operasi militer ini merupakan bagian Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan

penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan

pelanggaran dari hasil Perundingan Linggajati.

Page 16: Konflik antara indonesia dengan belanda

Agresi militer Belanda I diawali oleh perselisihan Indonesia dan Belanda akibat perbedaan penafsiran terhadap ketentuan hasil

Perundingan Linggarjati. Pihak Belanda cenderung menempatkan Indonesia sebagai negara persekmakmuran dengan Belanda sebagai negara induk. Sebaliknya, pihak

Indonesia tetap teguh mempertahankan kedaulatannya, lepas dari Belanda.

Page 17: Konflik antara indonesia dengan belanda

TUJUAN AGRESI MILITER BELANDA 1

Tujuan PolitikMengepung ibu kota Republik Indonesia dan menghapus kedaulatan Republik Indonesia.

Tujuan Ekonomi Merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor

Tujuan Militer Menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

MACAM TUJUAN HASIL

Page 18: Konflik antara indonesia dengan belanda

Agresi Militer Belanda II Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak terjadi pada 19 Desember 1948

yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, Ibu Kota Indonesia

Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para

pemimpin politik serta militer

Sebelum ditangkap, Presiden Soekarno menginstruksikan melalui radiogram kepada

Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk

Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra

Barat.

Page 19: Konflik antara indonesia dengan belanda

Agresi Militer II memperoleh kemenangan besar, karena berhasil

menangkap semua pemimpin RI, tetapi tidak melenyapkan

perjuangan RI

Namun Belanda harus menghadapi pasukan Gerilya yang

dipimpin oleh Jendral Sudirman

Komandan agresi militer 2

 Sukarno

 Mohammad Hatta

 Jenderal Abdul

Haris Nasution

 Jenderal 

Simon Hendrik Spoor

 Jenderal Meyer