Upload
banditz-nero
View
2.686
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
SEMESTER II
1
Senin, 18 Juni 2012FAKULTAS PERTANIANPROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU
PERKULIAHAN-9
DASAR-DASar manajemenWewenang, Delegasi dan
Sentralisasi
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Pengertian wewenang, kekuasaan dan pengaruh
2. Struktur lini dan staf
3. Wewenang lini, staf dan fungsional
4. Delegasi wewenang
5. Sentralisasi VS desentralisasi
3
DESKRIPSI SINGKAT• Dalam perkuliahan ini, anda akan mempelajari tentang
pengertian wewenang, kekuasaan dan pengaruh. Serta struktur lini dan staf
• Bagian selanjutnya, akan membahas tentang wewenang lini, staf dan fungsional serta delegasi wewenang.
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang perbedaan sentralisasi dan desentralisasi.
4
BAHAN BACAANBuku Wajib :
1. Winardi, 1979, Asas-Asas Manajemen, Alumni, Bandung.
2. Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
Buku Pelengkap :
3. Louis A. Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta.
4. Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, PT. Salemba Empat, Jakarta.
5. Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, PT. Indeks, Jakarta.
5
PERTANYAAN KUNCI1. Apa arti wewenang, kekuasaan dan pengaruh bagi anda?
Jelaskan
2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan perspektif teori formal dan teori penerimaan ?
3. Sebutkan dan kemukakan paling sedikit 3 hambatan-hambatan dalam pendelegasian wewenang ?
6
Wewenang, kekuasaan dan pengaruh
Wewenang • Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu
atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, wewenang ini merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
Ada 2 (dua) pandangan tentang wewenang :• Pandangan klasik (teori formal)
Wewenang dianugerahkan dari tingkat masyarakat yang lebih tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.
• Pandangan modern (teori penerimaan)
Wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.
7
Perbedaan kedua pandangan dapat digambarkan ;
Kekuasaan • Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu,
kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Ada 6 sumber kekuasaan :• Kekuasaan balas-jasa (reward power), berasal dari sejumlah
balas-jasa positif (uang, perlindungan, perkembangan karier dan sebagainya) yang diberikan kepada pihak penerima untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
SUPERVISOR
KARYAWAN
Pandangan formal tentang wewenang yang menekankan peranan supervisor
Pandangan penerima tentang wewenang yang menekankan peranan karyawan
Gambar 8.1. Perbedaan Pandangan Wewenang
8
• Kekuasaan paksaan (coercive power), berasal dari perkiraan yang dirasakan orang bahwa hukuman (dipecat, ditegur dan sebagainya) akan diterimanya bila mereka tidak melaksanakan perintah pimpinan.
• Kekuasaan sah (legitimate power), berkembang dari nilai-nilai intern yang mengemukakan bahwa seseorang pimpinan mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan berdasarkan hukum yang berlaku.
• Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power), berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya.
• Kekuasaan panutan (referent power), didasarkan atas identifikasi orang-orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau simbol.
• Kekuasaan ahli (expert power), merupakan hasil dari keahlian atau pengetahuan seseorang pimpinan dalam bidangnya di mana pimpinan tersebut ingin mempengaruhi orang lain.
Gambar 8.2. Sumber-Sumber Kekuasaan Manajerial
Kekuasaan paksaan Kekuasaan balas-jasa
Kekuasaan ahli
Kekuasaan sah
Kekuasaan informasi
Manajer
Kekuasaan panutan
10
David McClelland• Kekuasaan sisi positif, pengunaan kekuasaan secara tepat
mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan kekuatan dan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih sukses sebagai perseorangan atau anggota suatu organisasi (motivator).
• Kekuasaan sisi negatif, kekuasaan memperlakukan orang sebagai “bidak” yang digunakan atau dikorankan bila perlu.
Keleluasaan wewenang dan kekuasaan mempunyai peraturan, kode etik, atau batasan-batasan tertentu, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
INTERNAL EKSTERNAL
• AD dan ART• Anggaran (budget)• Kebijakan, peraturan dan prosedur• Deskripsi jabatan
• UU dan PP• Perjanjian kerja kolektif• Perjanjian dengan dealer, suplier dan
pelanggan
11
Lingkup wewenang dan kekuasaan manajerial semakin luas pada manajemen puncak suatu organisasi dan semakin menyempit pada tingkatan yang lebih rendah dari rantai komando.
Keleluasaan wewenang dankekuasaan cenderung
berkurang sesuai denganaliran rantai perintah dariposisi atasan ke bawahan
dalam suatu organisasi
Per
atur
an d
an b
atas
an
Per
atur
an d
an b
atas
an
Direktur
Wakil Direktur
Manajer Divisi
Manajer Departemen
Kepala Penyelia
Penyelia
Karyawan
Gambar 8.3. Batasan-Batasan Wewenang dan Kekuasaan
12
Tanggung jawab dan akuntabilitas• Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu
yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang manajer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi tertentu. Sedangkan akuntabilitas aalah berkenaan dengan kenyataan bahwa bawahan akan selalu diminta pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya.
• Persamaan wewenang dan tanggung jawab adalah individu-individu diberi wewenang untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Seperti diberi kebebasan secukupnya untuk membuat keputusan yang dapat mempengaruhi produksi. Perbedaannya wewenang untuk dilaksanakan jangka pendek, sedangkan tanggung jawab dilakukan jangka panjang.
Pengaruh • Suatu transaksi sosial di mana seseorang atau kelompok
dibujuk oleh seseorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.
13
Struktur lini dan stafOrganisasi Lini• Individu-individu dalam departemen-departemen yang
melaksanakan kegiatan utama perusahaan produksi, pemasaran dan keuangan. Setiap orang mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan satu atasan (kesatuan perintah).
Organisasi Lini dan Staf• Staf merupakan individu atau kelompok yang terdiri dari para
ahli dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini. Seperti staf teknis dan pemeliharaan.
Ada 2 tipe staf ;• Staf pribadi (asisten), dibentuk untuk memberikan saran,
bantuan dan jasa kepada seorang manajer (individual).• Staf spesialis, dibentuk untuk memberikan saran, konsultasi,
bantuan dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi.
Direktur
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer Keuangan
Organisasi Lini
Direktur
StafPenelitan dan
pengembangan
Stafpembelian
Staf Hukum
Organisasi Lini Dan Staf
StafPersonalia
Manajer Keuangan
Manajer Produksi
Staf Teknis
Staf pemeliharaan
Manajer Pemasaran
Gambar 8.4. Organsasi Lini dan Organisasi Staf
15
Wewenang lini, staf dan fungsional
Wewenang Lini• Wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai
rantai perintah serta diturunkan kebawah melalui tingkatan organisasi.
Wewenang Staf• Hak yang dimiliki oleh satuan-satuan staf atau para spesialis
untuk menyarankan, memberikan rekomendasi dan konsultasi kepada personalia lini. Bukan berarti memberikan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.
Wewenang Staf Fungsional• Hubungan kuat yang dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.
Staf spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional.
Departementalisasi Produk
Spesialis Keamanan
Scheduling Produksi
Departemen Perencanaan dan
peleburan
+ Memungkinkan spesialisasi dalam produk
+ Melayani kebutuhan pasar geografis yang unik dengan lebih baik- Fungsi rangkap- Dapat merasa terisolasi dari wilayah organisasi lainnya
Departemen Pemotongan
Departemen Perakitan
Departemen Pencelupan dan
pengosokan
Manajer Pabrik
Departemen Finishing
Departemen Pengawasan dan
pengiriman
Gambar 8.5. Bagan Organsasi Dengan Wewenang Fungsional Staf
17
Sumber Konflik Lini-staf• Perbedaan umur dan pendidikan, biasanya staf yang lebih
muda dan lebih berpendidikan sering menimbulkan “generation gap”.
• Perbedaan tugas, dimana orang lini lebih teknis dan generalis, sedangkan staf spesialis.
• Perbedaan sikap; a) staf cenderung memperluas wewenangnya dan memberikan perintah kepada orang lini untuk memberikan eksistensinya. b) staf merasa paling berjasa untuk gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sedangkan lini tidak menghargai peran staf dalam membantu memecahkan masalah-masalahnya. dan c) staf merasa di bawah perintah lini, sebaliknya lini selalu curiga bahwa staf ingin memperluas kekuasaannya.
• Perbedaan posisi; manajemen puncak tidak mengkomunikasikan secara jelas wewenang staf dalam hubungannya dengan lini. Karena posisi staf dekat manajemen puncak, sehingga lini cenderung tidak senang dengan hal tersebut.
18
Delegasi wewenang• Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang, yaitu proses dimana para manajer
mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
Ada 4 (empat) kegiatan delegasi :1. Menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada
bawahan2. Pelimpahan wewenang yang diperlukan untuk mencapai
tujuan atau tugas.3. Penerima delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab.4. Pendelegasi menerima pertanggung jawaban bawahan untuk
hasil-hasil yang dicapai.
19
Alasan-alasan Pendelegasian • Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Mereka menguasai “the big picture” tetapi tidak cukup mengerti masalah lebih terperinci. Sehingga organisasi menggunakan sumber daya yang lebih efisien untuk pelaksanaan tugas tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin dimana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
James Stoner (Delegasi Yang Efektif) -> prinsip klasik1. Garis wewenang, membuat lebih jelas dan mudah bagi setiap
anggota organisasi untuk mengetahui ; a) kepada siapa dia dapat mendelegasikan, b) dari siapa dia akan menerima delegasi dan c) kepada siapa dia harus memberikan pertanggung jawaban. Dalam proses pembuatan garis wewenang dibutuhkan delegasi penuh untuk menghindari terjadinya ; a) gaps, yaitu tugas yang tidak ada penanggung jawabnya, b) overlaps, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu orang individu, dan c) splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan lebih dari satu satuan organisasi.
20
2. Prinsip kesatuan perintah, bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada seorang atasan.
3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas, seperti yang telah dibahas sebelumnya, prinsip ini menyatakan bahwa a) organisasi dapat menggunakan sumber daya-sumber daya dengan lebih efisien dengan memberikan tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu kepada tingkatan organisasi yang paling cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya. b) konsekuensi peranan tersebut adalah setiap individu dalam organisasi untuk melaksanakan tugas dengan efektif dan diberi wewenang secukupnya dan c) bagian penting adalah akuntabilitas artinya individu setuju untuk menerima tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dilaksanakan bawahannya.
21
Hambatan-hambatan Delegasi
KATEGORI MANAJER BAWAHAN
Keputusan • Mempertahankan hak pembuatan keputusan
• Kurang percaya diri dan merasa tertekan untuk pembuatan keputusan yang lebih besar.
Tanggung jawab • Tidak mempercayai bawahan karena takut salah dan gagal sehingga terancam posisinya
• Belum siap menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas
Kemampuan manajerial • Tidak mempunyai kemampuan manajerial
• Mempunyai cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya, namun kurang dipercaya.
22
Louis Allen (Teknik Khusus Untuk Mendelegasikan)• Penetapan tujuan, bawahan harus diberitahu maksud dan
pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada mereka.• Penegasan tanggung jawab dan wewenang, bawahan harus
diberikan informasi yang jelas tentang apa yang harus mereka pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya-sumber daya organisasi mana saja yang ditempatkan di bawah wewenangnya.
• Memberikan motivasi kepada bawahan, manajer mendorong bawahan melalui perhatian kepada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif.
• Meminta penyelesaian kerja, manajer memberikan pedoman dan informasi kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan yang telah didelegasikan.
• Memberikan latihan, manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan pelaksanaan kerjanya.
• Mengadakan pengawasan yang memadai, sistem pengawasan yang terpercaya (laporan mingguan) dibuat agar manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan memeriksa pekerjaan bawahan terus-menerus.
23
Sentralisasi vs desentralisasiSentralisasi • Pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas
suatu organisasi.
Desentralisasi • Pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan
keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Desentralisasi1. Filsafat manajemen, manajer puncak biasanya otoriter dan
menginginkan pengawasan pusat yang kuat. Hal ini akan mempengaruhi kesediaan manajemen untuk mendelegasikan wewenangnya.
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi, suatu organisasi yang tumbuh semakin besar dan kompleks cenderung memaksa manajemen untuk meningkatkan delegasi wewenangnya.
24
3. Strategi dan lingkungan organisasi, akan mempengaruhi tipe pasar, lingkungan teknologi, dan persaingan yang harus dihadapi.
4. Penyebaran geografis organisasi, suatu organisasi cenderung melakukan desentralisasi, karena pembuatan keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi lokal masing-masing.
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif, suatu organisasi cenderung melakukan sentralisasi bila manajemen tidak dapat dengan mudah memonitor pelaksanaan kerja bawahannya.
6. Kualitas manajer, desentralisasi memerlukan lebih banyak manajer-manajer yang berkualitas, karena mereka harus membuat keputusan sendiri.
7. Keanekaragaman produk dan jasa, organsasi cenderung melakukan desentralisasi karena keanekaragaman produk atau jasa yang ditawarkan.
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya, seperti biaya resiko yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, sejarah pertumbuhan organisasi, kemampuan manajemen bawah dan sebagainya.
25
• Faktor-faktor yang mempengaruhi sentralisasi dan desentralisasi dalam suatu organsiasi, mungkin berbeda dengan divisi/departemen/organisasi/perubahan lingkungan eksternal dan internal. Jadi pendekatan digunakan organisasi adalah mengamati segala kemungkinan yang terjadi (pendekatan situasional).
26
Terima kasih, Semoga Bermanfaat