Upload
sahrul-aza-hati
View
173
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah usaha terus menerus, dimana suatu pencapaian tahap adalah langkah awal dari tahap berikutnya. Bukan hanya kecakapan intelektualitas peserta didik yang dituntut perkembanganya, namun kecakapan guru menuju profesional sejati seorang pendidik juga menjadi titik berat kemajuan pendidikan (Hardono Hadi, 1996 : 23).
Berbagai persoalan pembelajaran menjadi tugas rutin setiap guru senantiasa tak henti-hentinya. Dari karakteristik siswa yang beragam dan berganti setiap tahunya, situasi dan kondisi yang berubah-ubah penyesuaian terhadap situasi penbelajaran , materi dan kondisi siswa saat itu.
Menghadapi persoalan-persoalan diatas menuntut keahlian guru demi terwujudnya tujuan pembelajaran. Apalagi dikaitkan dengan tuntutan belajar tuntas, maka setiap siswa diupayakan untuk mencapai batas minimal ketuntasanya. Ini sudah menjadi tanggung jawab guru, sehingga guru dituntut untuk selalu merefleksi, memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaranya.
Pada pembelajaran Matematika tentang Penjumahan dan Pengurangan, siswa kelas III MI Nurul Huda Air Melintang kampung Gunung Sari dengan 21 siswa yang menjadi tanggung jawab penulis tidak luput dari segala permasalahan pembelajaran . Latar belakang siswa yang beragam suku dan dari berbagai kelompok ekonomi yang berbeda , pada umumnya 86 % ekonomi lemah, lemahnya daya dukung orang tua terhadap pendidikan , kurang semangatnya siswa mengikuti pembelajaran, siswa lebih banyak pasif bila didalam kelas dan nilai hasil ulangan formatif dibawah KKM yaitu 60 hanya 57 % siswa yang tuntas dan selebihnya 43% masih dibawah KKM.
Situasi pembelajaran pada saat itu tidak lebih dari pembelajaran sebelumnya, guru menyampaikan materi dengan metode yang bervariasi , ceramah, tanya jawab, mengerjakan LKS dan membuat rangkuman. Penulis meminta teman sejawat mengamati dan memberikan masukan pada pembelajaran tersebut guna meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
Dari hasil refleksi penulis dan pengamatan teman sejawat diperoleh kesepakatan bahwa pada pembelajaran yang penulis lakukan memang kurang menarik minat siswa karena guru tidak menggunakan alat peraga yang seharusnya dibawa. Guru lebih banyak menjelaskan dan bertanya dibandingkan siswa . Hal ini menjadi fokus permasalahan sehingga hasil belajar siswa tidak memuaskan.
1
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan uraian yang telah diterapkan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :1. Lebih dari 50% siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran Matematika2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika3. Siswa menganggap mata pelajaran Matematika sebagai mata pelajaran yang
sulit4. Hasil belajar Matematika menjadi semakin menurun
C. Analisis Masalah
Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa disinyalir penyebanya antara lain :1. Guru tidak mampumembawa materi pembelajaran kepada dunia nyata yang
dihadapi anak sehari-hari.2. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif .3. Tidak menggunakan media sebagai alat bantu dalam penyampaian materi
pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini dari latar belakang diatas adalah :
Apakah alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas III Semester 1 tentang Penjumlahan dan Pengurangan.
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran adalah:1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang penjumlahan dan pengurangan.2. Meningkatkanminatsiswadalam proses pembelajaran.3. Memotivasi penalaran siswa melalui bimbingan guru
untukmelakukantentangpenjumlahandanpengurangan.4. Sebagai persyaratan mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
PDGK 4501 pada program S 1 PGSD
F. ManfaatPerbaikan1. Bagi siswa dapat meningkatkan semangat aktifitas dan lebih mengaktualkan
materi sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.2. Bagi guru dapat meningkatkan refleksi diri , memperbaiki mutu pembelajaran
dan meningkatkan kreatifitas dalam mengajar.3. Bagi sekolah memberi masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan
prasarana / sarana pembelajaran berupa alat peraga.4. Bagi teman sejawat memberi bahan masukan dan kajian bagi pembelajaran
Matematika pada umumnya serta memberi deskripsi tentang alat peraga.5. Bagi pendidikan secara luas dapat mendorong adanya inovasi pada dunia
pendidikan.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Peraga Dalam Kaitanya Dengan Media Pembelajaran
Menurut Estiningsih (1994), media pembelajaran di artikan sebagai alat
bantu sesuai dengan fungsinya pada pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu alat peraga dan sarana. Sebagai alat peraga media pengajaran itu
membantu siswa memahami konsep dalam wujud yang konkret. Sedangkan yang
masuk dalam kelompok sarana berfungsi membantu terjadinya proses belajar
siswa.
Sedang menurut Wilbur Scrhamm (1977), media pembelajaran di
definisikan sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat di gunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
B. Fungsi Alat Peraga
Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, alat peraga dapat berperan
untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang
tersembunyi. Alat peraga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepada penerima sehingga merangsang pikiran, pelaksanaan, perhatian,
dan minat sehingga proses pembelajaran terjadi.
Pada dasarnya, media pembelajaran yang berupa alat peraga dapat
memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Alat peraga memungkinkan siswa
melakukan observasi walaupun dalam bentuk yang paling sederhana dan siswa
dapat ikut berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Yang paling penting
alat peraga dapat menghilangkan verbalisme dalam konsep pembelajaran sehingga
dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
C. Hasil Belajar Siswa
Evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data
dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dapat di capai peserta didik setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
telah di tetapkan. Penilaian atau evaluasi dilakukan oleh seorang guru untuk
mengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa dan program pengajaran.
Evaluasi dapat dilakukan awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat
3
pengetahuan awal siswa, dan uji akhir dari proses pembelajaran yaitu untuk
mendapatkan gambaran kecakapan, penyerapan dari suatu penyajian yang telah
dilakukan pada akhir pelajaran.
Morktijat (1992 : 60) mengemukakan tehnik evaluasi belajar pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai berikut. :
1. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dalam uji tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.
2. Evaluasi belajar ketrampilan, dapat dilakukan dengan uji praktek, analisis
keterampilan, analisis tugas, serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.
3. Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri
sendiri, daftar isian yang disesuaikan dengan tujuan program dan skala
deferensial sematik.
Evaluasi harus ditujukan untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi
dasar yang telah ditetapkan dalam kaitanya dengan kompetensi hasil belajar.
Dengan kompetensi dasar dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar
kompetensi oleh peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual social,
emosional, sepiritual, kreatifitas dan moral.
4
BAB IIIPELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Perbaikan pelaksanaan pembelajaran di kelas III semester I (satu) MI Nurul
Huda Air Melintang Kampung Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas
Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran 2012/2013
Waktu Perbaikan:
Perbaikan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus sesuai
dengan jadwal pelajaran yang ada disekolah seperti tersebut pada table:
Tabel: Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran
No Siklus ke Mata pelajaran Kelas Hari/TglJam
pelajaran
1 I MATEMATIKA 3 Jum’at, 05-10-2012 1 - 3
2 II MATEMATIKA 3 Jum’at, 12-10-2012 1 - 3
B. Deskripsi Persiklus
Secara garis besar langkah-langkah penelitian dilakukan adalah mengacu
pada prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat disajikan kedalam
gambar siklus perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
Keterangan Gambar:
M : Merencanakan
L : Pelaksanaan
R : Refleksi
Karateristik Siswa:
Siswa kelas 3 MI Nurul Huda Air Melintang Kampung Gunung Sari
Kecamatan Rebang Tangaks Kabupaten Way Kanan berjumlah 21 siswa yang
terdir idari 10 orang lali-laki dan 11 orang perempuan dengan rentang usia 10
tahun.
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
1. Siklus I
Perencanaan:
5
R I
M I
R II
L II
M II
L I
Setelah merefleksi kegiatan pembelajaran pada siklus I selanjutnya disusun
persiapan perbaikan pembelajaran antara lain:
Pembelajaran dilaksanakan dengan menempatkan hitung penjumlahan dan
pengurangan:
- Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran (RPP);
- Menyiapkan bahan ajar dan alat peraga;
- Menyiapkan lembar pengamatan bagi siswa
- Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk merekam data
selama proses pembelajaran.
- Mendiskusikan persiapan pembelajaran dengan teman sejawat.
Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:
Apersepsi:
- Dengan memberikan pertanyaan pelajaran yang lalu tentang perkalian
10 x 10 = ……….
- Guru menjelaskan cara mengerjakan tentang penjumlahan dan
penguranga bentuk panjang dan bentuk susun.
- Guru memberi contoh penjumlahan dan penguranga bentuk kesamping
atau susun ke bawah.
- Siswa maju ke depan untuk mengerjakan perjumlahan dan pengurangan
bentu ke samping atau ke bawah.
- Siswa berdiskusi dengan temannya contoh penjumlahan dan pengurangan
yang ditulis di papan tulis.
- Secara individu siswa latihan mengerjakan soal penjumlahan dan
pengurangan bentuk ke samping dan bentuk susun ke bawah.
Pengamatan
- Proses perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk lembar
pengamatan seperti yang terdapat pada table di bawah ini:
Tabel : Format Observasi Terstruktur pada Perbaikan Siklus I
No KegiatanHasil Pengamatan
Baik Sedang Kurang1 Menata fasilitas dan sumber belajar 2 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan
3 Menggunakan media pembelajaran atau alat peraga
4 Penjumlahan dan pengurangan sebagai sumber
6
5 Menanamkan konsep melalui metode bervariasi
6 Memadukan pengalaman materi dengan pengalaman siswa
7 Mendorong tumbuhnya minat belajar siswa
8 Menempatkan pembelajaran pada siswa
9 Menimbulkan kreatif siswa 10 Menciptakan Susana belajar siswa
yang menggairahkan
KETERANGAN
- Baik : jika 70% - 100% kegiatan Nampak pada pembelajaran
- Sedang : Jika 50% - 70% kegiatan Nampak pada pembelajaran
- Kurang : jika 0% - 49% kegiatan Nampak pada pembelajaran
REFLEKSI
Dari hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I dan data hasil
pengamatan guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan dan
menentukan langkah-langkah selanjutnya hasil refleksi tersebut antara lain:
guru dalam proses pembelajaran berlangsung dalam suasana gembira siswa
terlibat aktif dan kreatif siswa dapat berkembang. Sehingga siswa melalui
hasil pengamatran dapat menanamkan konsep-konsep pada diri siswa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tersebut adalah
pengorganisasian siswa harus sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.
Air Melintang, 05-10-2012
Teman Sejawat,
ARIK ERIYANTONO, S.Pd
7
2. Siklus II
Perencanaan
- Menyusun rencana pembelajaran perbaikan II (RPP);
- Menyiapkan sumber bahan (alat peraga);
- Langkah-langkah kegiatan pembelajara dengan menggunakan
keterampilan membimbing diskusi kelompok;
- Mendiskusikan persiapan pembelajaran dengan teman sejawat;
Pelaksanaan:
Perbaikan pembelajara dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Apersepsi:
Tanya Jawab tenttang perkalian
- Guru menjelaskan cara mengerjakan tentang penjumlahan dan
pengurangan bentuk ke samping dan susuna kebawah;
- Guru memberi contoh penjumlahan dan pengurangan bentuk ke samping
dan bentuk susun ke bawah;
- Siswa maju ke depan untuk mengerjakan atau melakukan penjumlahan
dan pengurangan yang ditulis di papan tulis, siswa berdiskusi dengan
temannya.
- Secara individu siswa latihan mengerjakan soal penjumlahan dan
pengurangan bentuk ke samping dan bentuk susun ke bawah.
- Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang diajarkan.
Pengamatan
- Proses perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk lembar
pengamatan seperti yang terdapat pada table di bawah ini:
Tabel : Format Observasi Terstruktur pada Perbaikan Siklus II
No KegiatanHasil Pengamatan
Baik Sedang Kurang1 Menata fasilitas dan sumber belajar 2 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan
3 Menggunakan media pembelajaran atau alat peraga
4 Penjumlahan dan pengurangan sebagai sumber
5 Menanamkan konsep melalui metode bervariasi
6 Memadukan pengalaman materi dengan pengalaman siswa
7 Mendorong tumbuhnya minat belajar 8
siswa8 Menempatkan pembelajaran pada
siswa
9 Menimbulkan kreatif siswa 10 Menciptakan Susana belajar siswa
yang menggairahkan
KETERANGAN
- Baik : jika 70% - 100% kegiatan Nampak pada pembelajaran
- Sedang : Jika 50% - 70% kegiatan Nampak pada pembelajaran
- Kurang : jika 0% - 49% kegiatan Nampak pada pembelajaran
REFLEKSI
Dari hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II dan data hasil
pengamatan guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan dan
menentukan langkah-langkah selanjutnya hasil refleksi tersebut antara lain:
guru dalam proses pembelajaran berlangsung dalam suasana gembira siswa
terlibat aktif dan kreatif siswa dapat berkembang. Sehingga siswa melalui
hasil pengamatran dapat menanamkan konsep-konsep pada diri siswa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tersebut adalah
pengorganisasian siswa harus sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.
Air Melintang, 15-10-2012
Teman Sejawat,
ARIK ERIYANTONO, S.Pd
TABEL I : Hasil observasi perkembangan minat siswa pada mata
9
pelajaran Matematika dalam dua siklus
No
Aspek yang Dinilai
Siklus I Siklus IITinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah
1
Perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan
2 Motivasi
3 Kreaktivitas
4 Minat Belajar
5
Perilaku positif yang ditujukan selama proses pembelajaran
Pengamat,
ARIK ERIYANTONO, S.Pd
10
TABEL : Hasil belajar siswa selama dua siklus pada mata pelajaran
Matematika MI Nurul Huda Air Melintang.
No Nama SiswaPrestasi Belajar
Siklus I Siklus II
1 Ayu Umi Latifah 40 60
2 Fiki Budianto 0 60
3 Siti Umayah 40 50
4 Riki Riyanto 50 60
5 Tri Novita Sari 60 70
6 Elsinta 60 70
7 Ayu Patmala Dewi 40 60
8 Febriyanto 50 60
9 Agung Prayoga 60 60
10 Suseno Estu 60 60
11 Choirul Anwar 40 50
12 Warni 50 60
13 Ridwansyah 50 60
14 Muhidin 60 70
15 Maya Sari 50 60
16 Beti 40 60
17 Yuni Andari 40 60
18 Siti 50 60
19 Wisnu Satrio 50 60
20 Andri Mustofa 60 60
21 Heldo Astiananda 40 60
Jumlah Nilai 1040 1270
Nilai Rata-rata 49,52 60,47
Nilai Tertinggi 60 70
Nilai Terendah 40 50
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Siklus I
Pada siklus I, berdasarkan pengamatan terhadap hasil pembelajaran Matematika
terlihat siswa kurang bergairah, sepertinya pembelajaran yang diterapkan penulis
kurang diminati siswa. Hal ini terjadi karena tidak adanya alat peraga untuk
melakukan penjumlahan dan pengurangan sehingga menyulitkan bagi siswa.
Akibatnya dari hasil evaluasi pada akhir pembelajaran menunjukan prestasi yang
rendah sehingga pembelajaran yang dilakukan penulis bisa dikategorikan gagal.
Siklus II
Pada siklus II ini minat siswa mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan
terfousnya perhatian siswa dengan alat peraga manik-manik untuk melakukan
operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan terlebih lagi penulis
menuliskan cara-cara mengerjakan penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk
ke samping dan bentuk bersusun di papan tulis sehingga siswa lebih memahami
materi pelajaran yang disampaikan dan siswa berdiskusi dengan teman
sebangkunya . Dengan memanfaatkan alat peraga manik-manik sebagai media
pembelajaran, siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Minat
siswa terpampang berdasarkan hasil pengamatan dan berdiskusi dengan teman
sejawat pembelajaran yang dilaksanakan penulis sudah menunjukan peningkatan
keberhasilannya. Hal ini ditunjukan dengan adanya hasil belajar siswa atau nilai
tes evaluasi pada akhir pembelajaran.
Berikut ini tabel hasil teman sejawat tentang perkembangan minat belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika Kelas III MI Nurul Huda Air Melintang tempat
dimana penulis bertugas dan rekapitulasi hasil belajar siswa selama dua siklus
12
TABEL I : Hasil observasi perkembangan minat siswa pada mata
pelajaran Matematika dalam dua siklus
No
Aspek yang Dinilai
Siklus I Siklus IITinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah
1
Perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan
2 Motivasi
3 Kreaktivitas
4 Minat Belajar
5
Perilaku positif yang ditujukan selama proses pembelajaran
Pengamat,
ARIK ERIYANTONO, S.Pd
B. Deskripsi Temuan dan Refleksi
Deskripsi Temuan
Pada waktu perbaikan I, penulis mengadakan analisis hasil perbaikan dengan
menelaah dan terkumpul dan dari hasil analisis terdapat temuan sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan.
2. Siswa belum termotivasi secara maksimal.
3. Siswa belum ditantang kreatifitasnya baik dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan.
4. Minat siswa dalam belajar belum maksimal.
5. Masih ada siswa yang keluar masuk kelas dengan alasan yang kurang jelas
Kekurangan ini diperbaiki pada perbaikan II dengan cara :
1. Mengubah strategi pembelajaran
2. Memberi peluang kepada siswa untuk melakukan kretafitasnya13
3. Menggunakan alat peraga pembelajaran yang mampu merangsang minat,
gairah serta motivasi siswa dalam pembelajaran
Refleksi
Penulis terus merenungkan kegiatan yang telah dilakukan agar ditemukan
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dengan menggunakan alat peraga
manik-manik. Berdiskusi dengan teman sejawat serta mengadakan konsultasi
dengan supervisor apabila penulis mengalami kesulitan dalam melaksanakan
perbaikan. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pembelajaran orientasi
maupun pembelajaran perbaikan I untuk dijadikan bahan penyusunan rencana
pembelajaran berikutnya, sedangkan keberhasilan yang diperoleh dalam
pembelajaran pada setiap siklus akan terus ditingkatkan pada penyajian materi
untuk pembelajaran berikutnya.
C. Pembahasan singkat mengenai temuan
Hasil belajar (dalam bentuk perolehan prestasi siswa) sangat dipengaruhi oleh
minat siswa terhadap materi pembelajaran. Semakin tinggi minat belajar siswa
maka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa. Pengembangan alat peraga
pembelajaran siswa merupakan salah satu solusi bagi pengembangan dan
peningkatan minat siswa. Manik-manik yang dijadikan sebagai satu alat peraga
pembelajaran merupakan salah satu cara mengembangkan media/alat peraga
sederhana yang bisa membantu guru dalam mengembangkan pengajaranya.
Kesulitan dan hambatan yang selama ini dihadapi guru dalam pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan tidak menggunakan alat peraga sebagai media
pembelajaran, mungkin bisa lebih dikurangi jika pedoman khusus dalam
menuangkan berbagai ide, gagasan dan penjabaran materi betul-betul telah
dikuasai.
Proses belajar diterapkan penulis dalam pembelajaran Matematika di
MI tempatnya bertugas ternyata mampu meningkatkan minat belajar siswa.
D. Hal – hal yang unik
Siklus I : - Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang diterapkan
penulis, sehingga penulis berusaha mencari alternatif pemecahanya.
- Siswa hanya duduk terdiam mendengar ceramah
Siklus II : - Suasana kelas yang tidak biasanya membuat siswa bertanya-
14
tanya karena telah ada guru didalam kelas.
- Perhatian siswa terbagi menjadi dua yaitu kepada penulis sebagai
guru yang mengajar dikelas III dan kepada pengamat yang
ditugaskan untuk mengamati kegiatan pembelajaran.
- Suasana kegiatan pembelajaran menjadi hidup, karena siswa asyik
melakukan kegiatan diskusi dengan teman sebangku.
- Terlihat ada wajah ceria pada siswa
BAB V
15
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Dengan adanya alat peraga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dan
komunikasi yang salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat
menonjol peranannya
2. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa pada
mata pelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan
3. Alat peraga sangat efektif untuk menarik minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran dan mengingat kembali unsur-unsur yang telah tersimpan
dalam proses belajar
A. Saran
Penulis mempunyai beberapa saran atas dasar penelitian ini:
1. Kepekaan guru terhadap kondisi siswa sangat diperlukan untuk menciptakan
pembelajaran yang optimal.
2. Apapun bentuknya karena alat peraga sangat penting untuk itu sebagai
seorang guru tidak perlu ragu untuk menggunakan alat peraga manik-manik
tentang penjumlahan dan pengurangan.
3. Selama proses diskusi sebaiknya guru harus selalu menjaga agar diskusi tetap
berjalan sesuai yang telah direncanakan.
4. Sebaiknya setelah melakukan pembelajaran guru selalu mengadakan
instropeksi diri dan refleksi diri.
DAFTAR PUSTAKA
16
1. Andayani ( 2011 ). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka.
2. Gatot Muhsetyo, dkk ( 2011 ). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta :
Universitas Terbuka
3. I G A K Wardani, Kuswaya Wihardit,( 2008 ). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Universitas Terbuka
4. Asep Herry Hernawan ( 2011).Pengembangan Kurikulum Pembelajaran.
Jakarta : Universitas Terbuka.
5. Denny Setiawan, dkk (2011). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka.
17