17
1 ARTIKEL BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA INDONESIA Oleh: Muhammad Hendra, S.Pd Guru SMK Negeri 2 Langsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.

Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

1

ARTIKEL

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA INDONESIA

Oleh: Muhammad Hendra, S.Pd

Guru SMK Negeri 2 Langsa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan

Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak

hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,

hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk

pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat

Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan

dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut

tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian

Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia

kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan

muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang

menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya

tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk

menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, kami menyusun makalah ini

bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba.

Page 2: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

2

B. Tujuan

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi

muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi

muda tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di

kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi

penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur

syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi

harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran

dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Makalah ini

bertujuan:

1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya

2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-

jenis narkoba

3. tugas dari mata pelajaran Olah Raga

C. Rumusan Masalah

Pemembuat makalah ini dengan rancangan pertanyaan-pertayaan yang

timbul dari benak penulis, diantaranya:

1. Apa pengertian Narkoba?

2. Ada berapa macam Narkoba?

3. Apa bahaya Narkoba?

4. Bagaimana mengatasinya?

Page 3: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan

singkatan dari (Narkotika,

Psikotropika dan Bahan

Adiktif lainnya). Terminologi

narkoba familiar digunakan

oleh aparat penegak hukum

seperti polisi (termasuk

didalamnya Badan Narkotika

Nasional), jaksa, hakim dan

petugas Pemasyarakatan.

Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut

adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza

biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan

tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga

jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian

dari:

Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan

narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan

perilaku”.

Page 4: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

4

Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan

psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan

ketergantungan”

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis

narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula

narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan

untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika

dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang

dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang

memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan

narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku.

B. Penyebaran

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.

Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat

narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari

bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat

pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat

para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu

meraja rela.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih

sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun

dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus

narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah

penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang

tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi

Narkoba.

Page 5: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

5

A. Macam – Macam Narkoba

Gambar Jenis-Jenis Narkoba

1. Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan

alkaloida utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk

tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya

dengan cara dihisap dan disuntikkan.

Page 6: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

6

2. Codeina

Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih

lemah daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan

rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya

ditelan dan disuntikkan.

3. Heroin (putaw)

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan

merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada

akhir – akhir ini. Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin

menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak

menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal,

tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker

terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.

4. Methadon

Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan

ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis

opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah

dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine

(Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan

orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.

Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan

ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone

(Trexan), nalorphine, levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan

aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut

adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex).

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu

pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid

: putauw, etep, PT, putih.

Page 7: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

7

5. Demerol

Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan

atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

6. Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap

(menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan

dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga

berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang

menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar.

Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering

disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman.

Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap,

antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb.

Pemakaiannya dengan cara dihisap.

B. Faktor yang Mendorong

a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut

motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual)

yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.

b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan

penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat

dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di

bawah ini dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam

diri remaja antara lain:

1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-

pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya

2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.

3. Perubahan teknologi yang cepat.

4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral;

(hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)

Page 8: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

8

5. Meningkatnya waktu menganggur.

6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan

ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.

7. Menjadi manusia untuk orang lain.

E. Bahaya Narkoba

a. Menurut Efeknya

Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi

dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-

halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak

nyata contohnya kokain & LSD.

Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh

seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga

mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan

cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk

sementara waktu

Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan

mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang

bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan

ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan

seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba

memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw

"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun

organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna

itu akan overdosis dan akhirnya kematian".

Page 9: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

9

b. Menurut Jenisnya

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

Opioid:

depresi berat

apatis

rasa lelah berlebihan

malas bergerak

banyak tidur

gugup

gelisah

selalu merasa curiga

denyut jantung bertambah cepat

rasa gembira berlebihan

banyak bicara namun cadel

rasa harga diri meningkat

kejang-kejang

pupil mata mengecil

tekanan darah meningkat

berkeringat dingin

mual hingga muntah

luka pada sekat rongga hidung

kehilangan nafsu makan

turunnya berat badan

Kokain:

denyut jantung bertambah cepat

gelisah

rasa gembira berlebihan

rasa harga diri meningkat

banyak bicara

kejang-kejang

pupil mata melebar

Page 10: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

10

berkeringat dingin

mual hingga muntah

mudah berkelahi

pendarahan pada otak

penyumbatan pembuluh darah

pergerakan mata tidak terkendali

kekakuan otot leher

Ganja:

mata sembab

kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair

sering melamun

pendengaran terganggu

selalu tertawa

terkadang cepat marah

tidak bergairah

gelisah

dehidrasi

tulang gigi keropos

liver

saraf otak dan saraf mata rusak

skizofrenia

Ectasy:

enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,

berkeringat

sulit tidur

kerusakan saraf otak

dehidrasi

gangguan liver

tulang dan gigi keropos

tidak nafsu makan

Page 11: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

11

saraf mata rusak

Shabu-shabu:

enerjik

paranoid

sulit tidur

sulit berfikir

kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa

sesak nafas

banyak bicara

denyut jantung bertambah cepat

pendarahan otak

shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin:

berjalan sempoyongan

wajah kemerahan

banyak bicara tapi cadel

mudah marah

konsentrasi terganggu

kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:

a. Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-

anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan

remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa.

Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka

suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti

trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua

kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan

Page 12: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

12

remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa

jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para

remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah

terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.

Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan

narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan

kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

b. Pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.

Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.

Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya,

pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya

dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar

di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,

apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang

yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian

mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja

adalah sebagai berikut:

- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

- Sering menguap, mengantuk, dan malas,

- Tidak memedulikan kesehatan diri,

- Suka mencuri untuk membeli narkoba.

Page 13: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

13

F. Faktor-faktor Penyelahgunaan NARKOBA

Penyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor yaitu:

1. Lingkungan social

a. Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin

lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika,

psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.

b. Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-

masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga

ataupun karena akibat dari broken home.

c. Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas

dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk

menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk

memuaskan rasa keingintahuan mereka.

2. Kepribadian

a. Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat

ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah

tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun

minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka

tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih

aktif dan berani

b. Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas

dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai

tempat pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan

minuman keras lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah

dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke

arah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya.

Page 14: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

14

G. Manfaat NARKOBA

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan

sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja

juga digunakan sebagai sumber minyak.

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika

dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal

ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa

negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan

seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan

narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun

ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok,

dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa

negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah

kaca.

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen

aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem

saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah

penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin

juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi.

Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya.

Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Kata

“morfin” berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi

sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman

Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari

tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan

“efek stimulan”.

Page 15: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

15

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya

untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-

nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama

dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

H. Penyelesaian atau Solusi

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja

menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus

penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer

Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,

penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga,

dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada

tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui

berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan

keluarga.

2. Sekunder

Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan

(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3

hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi

dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan

pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier

yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam

proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 -

12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase

sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu

mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya

berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,

mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Page 16: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa:

1. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan

syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin

buruk

2. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma

dan ketentraman umu.

3. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara

fisik maupun psikologis

B. Saran

Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam

supaya tidak terjerumus ke dalam NARKOBA dan yang paling berperan penting

disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-

anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam

NARKOBA dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu

lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh

akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis

dan akhirnya kematian.

Page 17: Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.

2. Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus,

2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional

Republik Indonesia.

3. Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA.

4. Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persuda

5. Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang

tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di

Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

6. Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba

Medika.

7. Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA

PUSTAKA JAYA.

8. www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-bahaya-narkoba-bagi-remaja.html

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI.

Jakarta: PSKM FKK UMJ.