Upload
apapunituzar
View
23.614
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
semoga bermanfaat buat semua
Citation preview
MAKALAH DINAMIKA KELOMPOK
PENGARUH KELOMPOK SOSIAL
DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 5
MUHAMMADFAUZARRAHMAN
Npm ( 1207110045 )
SAIFUL RIJAL
Npm (1207110031 )
IRMA SULIYA
Npm (1207110051 )
JULIA
Npm ( 1207110020 )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2013
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Sejarah Dinamika Kelompok........................................... 3
C. Tujuan.............................................................................. 7
D. Status Dinamika Kelompok.............................................. 8
E. Pendekatan Dinamika Kelompok Menurut Bales............ 9
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengaruh Terhadap Persepsi Individu........................... 10
1. Evolusiosis / Prosesual....................................... 10
2. Interaksionis........................................................ 10
3. Proses Sosialisasi............................................... 10
B. Faktor-faktor pengaruh kelompok social........................ 11
C. Pengaruh social terhadap sikap mayoritas.................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................... 19
B. Saran............................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
1. Pengertian dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.
Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi
antara anggota kelompok dengan kelompok secara
keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada
kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada
dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat
dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat
berubah.
2. Pengertian kelompok
Kelompok adalahkumpulan orang-orang yang merupakan
kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan
mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott
mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul
satu dengan yang lain.Kurt Lewin berpendapat ”the essence of
a group is not the similarity or dissimilarity of its members but
their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok
adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang
mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya
dengan cara dan dasar kesatuan persepsi. Interaksi antar
anggota kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila
masing-masing anggota kelompok:
a. Mengerti akan tujuan yang dibebankan di dalam
kelompok tersebut
b. Adanya saling menghomati di antara anggota-
anggotanya
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
c. Adanya saling menghargai pendapat anggota lain
d. Adanya saling keterbukaan, toleransi dan kejujuran di
antara anggota kelompok
Menurut Reitz (1977) kelompok mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
· Terdiri dari dua orang atau lebih
· Berinteraksi satu sama lain
· Saling membagi beberapa tujuan yang sama
· Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Kesimpulan dari berbagai pendapat ahli tentang pengertian
kelompok adalah kelompok tidak terlepas dari elemen keberadaan dua
orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama.
3. Pengertian dinamika kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi
secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep
yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai
beberapa tujuan, antara lain:
- Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota
kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga
dapat menimbulkan rasa saling menghargai
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
- Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat
saling menghormati dan saling menghargai pendapat
orang lain
- Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama
anggota kelompok
- Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama
anggota kelompok.
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai
pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang
yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada
dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang
bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es
yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut
sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah
berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai
memanas, proses ini disebut ”storming”. Storming akan membawa
perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini
individu mengalami ”forming”. Dalam setiap kelompok harus ada
aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota
kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses
ini disebut ”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan
kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut
”performing”.
B. SEJARAH DINAMIKA KELOMPOK
Sejarah Dinamika Kelompok Sejarah munculnya dinamika
kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:
- Zaman Yunani Pada masa ini berkembang ajaran Plato,
bahwa daya-daya pada individu tercermin dalam struktur
masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu
sama lain. Masing-masing struktur masyarakat tersebut
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan
tiap-tiap golongan memiliki norma yang berfungsi
sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial
antar anggota masing-masing golongan. Pada masa ini
ikatan persatuan dan interaksi sosial terjalin dengan kuat,
sehingga masing-masing golongan dapat
mempertahankan kesatuannya dan tidak terpecah-pecah
dalam kelompok/golongan yang lebih kecil.
- Zaman liberalisme Pengaruh cara berfikir bebas
mengakibatkan individu bebas menentukan segala
sesuatu bagi dirinya dan tiap individu tidak bisa
menetukan individu lain dalam kehidupan. Kebebasan ini
justru membawa malapetaka pada individu, karena
individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam
kehidupan, sehingga mereka merasa tidak memiliki
kepastian. Kondisi tersebut membuat individu merasa
ketakutan, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk
untuk menghilangkan ketakutan dan memperoleh
pedoman dalam menjalani hidup. Gagasan individu yang
muncul pada saat itu adalah mengadakan perjanjian
social antara sesamanya dan hal tersebut dirumuskan
dalam Leviathan atau Negara yang diharapkan dapat
menjamin hidup mereka.
- Zaman ilmu jiwa bangsa-bangsa Pada masa ini Moritz
Lazarus dan Stanley Hall memelopori untuk mengadakan
suatu penyelidikan terhadap bangsa primitive yang
memiliki ciri khas di dalam kehidupannya. Penyelidikan
dilakukan terhadap adat dan bahasa rakyat dan
hubungannya dengan tingkah laku masyarakat primitif.
Hasil penyelidikan, pengaruh adat dan bahasa
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
menimbulkan homogenitas pada masyarakat sehingga
setiap sikap dan tingkah laku anggota masyarakat tidak
berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan karena adat
dan bahasa rakyat menimbulkan kesamaan psikologi,
dan ini tercermin dalam tingkah laku. Terori ini
berkembang, bahwa setiap masyarakat yang mempunyai
kesamaan psikologi menjadi suku bangsa tertentu,
lengkap dengan kepribadian masing-masing.
- Zaman gerakan massa Adanya bentuk pemerintahan
otokrasi dengan segala bentuk penekanannya
mengakibatkan masyarakat menunjukkan pergolakan
untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan
yang diinginkan. Gerakan massa ini mendorong Gustave
Le Bon melakukan penyelidikan secara intensif dan
mendalam pada gerakan massa. Hasil penyelidikan
menunjukkan bahwa dalam gerakan massa tiombul apa
yang dinamakan sugesti, yang mengakibatkan gerakan
massa tersebut dala setiap individu kehilangan control
diri terhadap mereka. Apabila ditinjau, massa yang
memiliki gerakan sedemikian hebat, tentu massa tersebut
mempunyai anggota, norma, pimpinan dan tujuan yang
hal ini tidak ubahnya seperti bentuk suatu kelompok.
- Zaman psikologi sosial Penyelidikan terhadap massa
memberikan motivasi kepada ahli untuk mengadakan
penyelidikan lebih mendalam terhadap massa, meskipun
risikonya besar. Pada abad ke-20, para ahli mengubah
arah penyelidikannya dan mereka lebih tertarik untuk
mengadakan penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis
dalam situasi tertentu. Edward A. Ross mengadakan
penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
dengan lingkungannya. Dalam meninjau situasi sosial
maka situasi tersebut adalah situasi yang mengakibatkan
berkumpulnyasejumlah individu pada saat tertentu. Hal
ini tidak berbeda dengan anggapan bahwa situasi sosial
berarti membawa pula adanya kelompok.
- Zaman dinamika kelompok Erich Fromm mengawali
kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku
Escape From Freedom untuk menunjukkan perlunya
individu bekerja sama dengan individu lain, hingga timbul
solidaritas dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan
karena terdorong oleh adanya keinginan individu untuk
memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat
kepastian ini hanya diperoleh apabila masing-masing
individu memiliki rasa solidaritas. Moreno
mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok
kecil seperti keluarga, regu kerja, regu belajar, ketika di
dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong,
hingga kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin
kuat kohesinya, makin kuat moralnya. Kurt Lewin
menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat
dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya.
Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu.
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari Dinamika kelompok ini dapat diartikan
sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai
oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut
diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara
tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa :
a). Seluruhnya bertentangan
b). Sebagian bertentangan
c.). Netral
d). Searah
e). Identik
Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan
dan bentuk hubungan d adalah yang paling baik. Tujuan kelompok
dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan individu dan tujuan
semua anggota kelompok.
Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-
aspek sebagai berikut :
o Dapat didefinisikan secara operasional dapat diukur dan
diamati
o Mempunyai makna bagi anggota kelompok,relevan,
realistis dapat diterima dan dapat dicapai
o Anggota mempunyai orientasi terhadap tujuan yang
telahditetapkan
o Adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam
mencapai tujuan individu dan kelompok
o Bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko
kegagalan yang kecil dalam mencapainya
o Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah
tujuan kelompok
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
o Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok
untuk mencapai tujuan kelompok
D. STATUS DINAMIKA KELOMPOK
Dalam hal ini, Dinamika Kelompok di bagi ke dalam 4 Status,
dan ke empat status itu ialah :
1. Cabang Sosiologi
Para ahli psikologi seperti Slomans, Moreno, dan
Mitschell berpendapat bahwa “masalah kelompok/group
dan struktur kelompok yang menjadi obyek dinamika
kelompok merupakan sebagian bahan yang menjadi
obyek sosiologi.
Seperti Moreno yang berpendapat bahwa didalam suatu
kelompok pasti terdapat social distance/jarak sosial
antara anggota kelompok tersebut. Hal ini terdapat pada
arah pilihan, sikap, isolasi, keakraban antara masing-
masing anggota.
2. Cabang Psikologi
Robert F. Bales memasukkan Dinamika Kelompok
kedalam cabang sosiologi karena didalam dinamika
kelompokok titik beratnya bukan masalah kelompok itu
sendiri tetapi yang pokok adalah proses kejiwaan yang
terjadi/ timbul pada individu dan pengeruhnya kepada
kelompok.
3. Cabang Psikologi Sosial
Otto Klineberg berpendapat bahwa dinamika
kelompok lebih ditekakan kepada peninjauan Psikologi
sosial karena yang terpenting sampai sejauh mana
pengaruh interaksi sosial individu didalam kelompok
terhadap masin-masing individu sebagai anggota suatu
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika
kelompok mempelajari hubungan timbale alik antara
anggota didalam kehidupan berkelompok.
4. Bidang Eksperimen
Di dalam buku “Group Dinamic” disebutkan bahwa
dinamika kelompok sebenarnya adalah bidang
eksperimen, walaupun sifatnya cenderung mengarah
kepada bidang psikologi. Zender mengungkapkan bahwa
perkembangan alam demokrasi akan lebih menjamin
kepentingan hak individu, sehingga makin besar
perkembangan demokrasi makin pesat pula
perkembangan indvidu.
E. PENDEKATAN DINAMIKA KELOMPOK MENURUT BALES
Dalam hal ini Balles mengatakan bahwa Pendekatan ini
mendasarkan pada konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang
ada dalam kelompok. Homans menambahkan, dengan adanya
interaksi dalam kelompok, maka kelompok yang bersangkutan
merupakan sistem interdependensi, dengan sifat-sifat:
- Adanya stratifikasi kedudukan warga
- Adanya diferensiasi dalam hubungan dan pengaruh
antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain
- Adanya perkembangan pada sistem intern kelompok
yang diakibatkan adanya pengaruh faktor-faktor dari luar.
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGARUH KELOMPOK SOSIAL TERHADAP PERSEPSI
INDIVIDU
1. Evolusiosis / Prosesual
Adalah melihat gejala sosial atau kelompok dari sudut
perkembangannya melalui :
a. Kapan kelompok terbentuk.
b. Apa sassaran terbentuk kelompok tersebut.
c. Sifat keanggotannya
d. Cara pembentukkan kelompok tersebut.
2. Interaksionis
Adalah melihat interaksi antar individu sebagai
anggotanya, sehingga dapat diketahui situasi individu,
dalam pelaksanaan interaksinya :
a. Interaksi dalam keluarga
b. Interaksi dalam Kerja
c. Interaksi dalam Masyarakat
Ketiga interaksi tersebut menghasilkan pengaruh
kelompok terhadap individu, sehingga apa reaksi individu
terhadap pengaruh tersebut dalam proses pembentukkan
kepribadian.
3. Proses Sosialisasi
3.1 Fungsionalis adalah kelompok dilihat sebagai
suatu jaringan individu yang bekerja sama secara
terorganisasir menurut norma-norma sehingga anggota
dapat terkendali yang meliputi cara-cara kelompok sosial
dalam mengatur tindakan-tindakan anggotanya, contoh:
hukuman, penghargaan, penyimpangan.
3.2 Konflik/ Pertentangan adalah kelompok dilihat
sebagai suatu hal yang memiliki pertentangan-pertentangan
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
dan sebagai pengeraknya adalah asana individu-individu
dominan, contoh: Penguasa – yang dikuasai, Majikan --
Buruh.
3.3 Perbandingan adalah setiap kelompok memiliki
karakteristik, sehingga antar kelompok dapat di
perbandingan, guna dicari persamaan dan perbedaanya,
contoh: Politik – Partai-partai politik, Profesi – Pegawai
negeri – Pegawai Swasta.
B. FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KELOMPOK SOSIAL
1. Faktor INTEGRASI INTERNAL, EKSTERNAL, VERTIKAL, DAN
HORIZONTAL Menurut Soerjono Soekanto menyebutkan:
a) Integrasi Internal, yakni proses integrasi dengan cara
menyatukan anggota-anggota dalam satu kelompok.
b) Integrasi Eksternal, yaitu proses integrasi dengan cara
menyatukan berbagai macam kelompok ke dalan suatu
kelompok yang lebih besar atau suatu masyarakat. Misalnya:
Organisasi kecil ke organisasi Besar.
c) Integrasi Vertikal, yaitu proses integrasi dengan cara
melakukan pengendalian tunggal terhadap beraneka ragam
individu atau kelompok-kelompok yang memiliki perbedaan-
perbedaan.
d) Integrasi Horizontal, yaitu proses integrasi dengan cara
melakukan pengendalian tunggal terhadap beraneka ragam
individu atau kelompok yang memiliki persamaan- persamaan.
Misalnya: Kelompok pelajar dan kelompok seni.
2. Faktor INTEGRASI INSTUMENTAL DAN IDEOLOGIS
a) Integrasi Instrumental, yaitu integrasi yang tampak secara
visual (tampak) dari adanya ikatan-ikatan social di antaranya
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
individu-individu di dalam masyarakat. Integrasi instrumental
memiliki ciri- cirri sebagai berikut:
1) Adanya norma atau kepentingan tertentu sebagai
pengikat.
2) Adanya keseragaman aktifitas keseharian.
3) Adanya keseragaman pakaian
4) Adanya tujuan tertentu yang disesuaikan dengan
kepentingan kelompok.
b) Integrasi Ideologis, yaitu integrasi yang terbentuk karena
adanya ikatan spiritual (Odeologis) yang kuat dan mendasar
melalui proses alamiah tanpa adanya suatu ikatan tertentu.
Memiliki cirri-ciri:
1) Adanya persamaan nilai-nilai yang mendasar yang
terbentuk atas kehendak sendiri.
2) Adanya persamaan persepsi
3) Adanya persamaan orientasi kerja diantara anggota-
anggotanya
4) Adanya tujuan yang sama
3. Faktor Integrasi aspek fisik, psikis, hubungan social dan proses
a) Aspek Fisik, dilihat dari aspek fisik atau wadahnya,
integrasi social bisa berbentuk organisasi atau paguyuban.
b) Aspek Psikis, ditandai dengan adanya kesadaran diri
dari setiap orang yang menyatukan diri dalam suatu wadah
tertentu sehingga mereka menjadi bagian yang utuh, merasa
memiliki, dan mempunyai tanggung jawab dalam kehidupan
bersama.
c) Aspek Hubungan Sosial, integrasi social bukan hanya
ditandai dari intensitas (khusus) dalam berkomunikasi tetapi
intensitas dalam bekerja sama dan bergotong royong untuk
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
memecahkan masalah-masalah guna memenuhi kebutuhan
bersama.
d) Aspek Proses, integrasi social tidak dapat terjadi
seketika tetapi melalui proses panjang dan rumut karean
membutuhkan waktu dan prosedur tertentu.
4. Faktor Pendorong Integrasi antar Kelompok Sosial
A. Faktor internal, yakni factor pendorong yang berasal
dalam kelompok. Faktornya:
1) Kesadaran diri sebagai makhluk social yaitu
makhluk yang selalu hidup bersama
2) Tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat
3) Jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor Eksternal, yakni factor pendorong yang berasal
dari luar kelompok. Faktornya:
1) Tuntutan perkembangan jaman
2) Persamaan kebudayaan
3) Terbukanya kesempatan
4) Persamaan visi, misi, dan tujuan
5) Sikap menghargai atau toleransi terhadap
kelompok lain
6) Adanya consensus nilai-nilai antar kelompok
social
7) Adanya tantangan dari luar
5. Faktor Pendukung Integrasi antar Kelompok Sosial, untuk
bangsa Indonesia factor pendukungnya yakni:
1. Penggunaan Bahasa Indonesia
2. Semangat persatuan dan kesatuan
3. Ideologi Pancasila
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
4. Jiwa dan semangat gotong royong, toleransi
beragama, solidaritas
5. Senasib akibat penjajahan
6. Keberhasilan Integrasi antar Kelompok Sosial
1. Setiap anggota masyarakt dapat memenuhi
kebutuhan pokoknya
2. Telah dicapai consensus (perjanjian)
bersama mengenai nilai norma dasar
3. Nilai atau norma tersebut telah hidup dan
berkembang dalam waktu yang lama dan konsisten
4. Nilai atau norma tersebut diamalkan dan
dijadikan pedoman
5. Individu atau kelompok saling
menyesuaikan diri satu sama lain.
6. Selalu menempatkan persatuan dan
kesatuan serta keselamatan kelompok di atas
kepentingan pribadi.
C. PENGARUH SOSIAL TERHADAP SIKAP MAYORITAS
Sebagai seorang individu, kita bebas berpikir dan
berperilaku sesuai dengan keinginan kita. Namun, jika kita menjadi
anggota dalam sebuah kelompok, hal itu hampir tidak mungkin
terjadi karena secara tidak langsung kita pasti akan
menyesuaikan/terpengaruh dengan anggota kelompok yang lain
dalam mengambil sebuah keputusan, atau menjawab sesuatu.
Seperti cerita tentang Corona tadi, bahwa sebenarnya 4 juri
awalnya tidak setuju bahwa Corona bersalah, namun seiring
berjalannya waktu, satu persatu dari mereka mengubah
pendapatnya (Corona bersalah).
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
1. Pengaruh Mayoritas
Kelompok mempengaruhi anggotanya. Prinsip inilah yang
dipegang oleh dinamika kelompok. Peneliti lain, seperti Sherif dan
Newcomb, setuju dengan prinsip tersebut setelah mereka
menemukan bahwa sikap dan outlook orang-orang berubah ketika
sikap dan outlook kelompoknya juga berubah. Namun Asch juga
menyumbang prinsip lain dari pengaruh kelompok dengan
melakukan penelitian tentang konformitas ini. Orang-orang yang
diteliti oleh Asch mengira bahwa mereka sedang mengikuti tes
akuisi visual, karena Asch menyodorkan gambar garis-garis lurus
horizontal. Ketika ada 1 orang di antara mereka menjawab salah,
37% dari partisipan tersebut memberikan jawaban salah. Asch
menyadari bahwa ini disebabkan karena pengaruh mayoritas.
2. Keseragaman Suara (Unanimity and Conformity)
Pada hari keenam perundingan keputusan kasus Corona, 9 juri
menganggap Corona bersalah, dan 3 lainnya tidak. Naomi (salah
satu juri) satu-satunya juri yang tidak setuju bahwa Corona
bersalah, ia berharap juri lain beranggapan sama dengannya.
Namun, ketika voting kembali diadakan pada hari itu, 11 orang
menganggap corona bersalah dan hanya Naomi lah yang
menganggap Corona tidak bersalah. Lalu pada voting berikutnya, ia
secepatnya memutuskan bahwa Corona bersalah.
Pertama, kekuatan mayoritas akan melemah ketika
kebulatan suara tidak dapat dipertahankan. Kebanyakan anggota
kelompok berpikir bahwa kelompoknya akan berpikir bahwa ia aneh
dan irasional ketika keputusannya berbeda dari yang lain. Kedua,
ketika orang menghadapi pengaruh tekanan kelompok yang terlalu
besar. Ketiga, semakin besar ukuran dari koalisi minoritas, maka
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
semakin kecil koalisi mayoritas. Lima orang yang bersatu melawan
satu orang jauh lebih kuat daripada empat orang yang bersatu
melawan dua orang.
3. Kekuatan Jumlah
Dalam hal pengaruh social, ukuran/jumlah bias
mengakibatkan suatu perubahan tertentu. Berdasarkan
penelitian Asch pada 17 orang, beberapa dari mereka
melakukan konformitas ketika ada 1 orang yang tidak setuju
pada pendapat mereka. Ketika subjek menghadapi 2 lawan,
konformitas meningkat hingga 13,6%, dan ketika 3 lawan 1
maka konformitas meningkat hingga 31,8%. Menurut Asch,
konformitas jarang terjadi jika kurang dari 3-4 orang.
4. Kepatuhan
Kepatuhan adalah perubahan yang terjadi saat target dari
pengaruh social pura-pura/secara public menyetujui
si influencer (orang yang mempengaruhinya), padahal ia pribadi
sebenarnya tidak setuju dengannya. Contohnya Naomi, ia
sebenarnya tidak setuju bahwa Corona bersalah namun karena
keadaan bahwa ia satu-satunya yang memiliki pendapat
berbeda, akhirnya ia mengubah opininya di hadapan juri lain
walau dirinya tidak setuju sepenuhnya bahwa Corona bersalah.
Pada penelitian, anggota kelompok menyatakan pendapat
mereka secara terbuka, sehingga tekanan untuk melakukan
kepatuhan pun meningkat. Sedangkan pada percobaan
Crutchfield yang dikenal sebagai Crutchfield Apparatus, tekanan
tersebut berubah menjadi ‘conversion’ / konversi karena
anggota kelompok tidak menyatakan pendapat mereka secara
public, tetapi secara pribadi walau pada waktu yang bersamaan.
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
5. Limits to Majority Influence
Batas pengaruh mayoritas dapat dibagi menjadi beberapa
hal yaitu kesesuaian budaya dan era sekarang hal ini
menyangkut kehidupan yang menjadi trend pada zaman atau
saat ini yang dianggap banyak menjadi perbincangan atau gaya
hidup masyarakat, hal tersebut relatif bagi sebagian orang yang
kadang masih berpegang teguh pada budaya lama atau
kebiasaan yang dia jalani.
Kesesuaian jenis kelamin yang hal ini berbeda antara laki-
laki dan perempuan yang mana hal tersebut dapat menjadi
batas jika sebuah konformitas dilakukan contohnya jika ada
suatu benda yang menyangkut gaya pada sebuah trend yang
selayaknya diperuntukan kepada laki-laki atau perempuan saja
maka hal ini menjadi batasyang nyata. Kesesuaian yang
menyangkut seluruh orang yang kadang membuat kita ingin di
akui sebagai bagian dari kelompok atau perkumpulan yang ada.
Semua yang telah dilakukan pasti ada mempunyai pengaturan
terlebih dalam sebuah tugas hal ini menjadikan sebuah identitas
yang mana ini harus di ikuti oleh orang-orang yang ada di
dalamnya.
Pengaruh minoritas ini bisa di contohkan dengan
konsistensinya dalam suatu rapat yang mana hal ini menjadi
pertimbangan semua orang pada kegiatan tersebut,status
minoritas juga dipertimbangkan dalam hal ini contoh jika dia
tidak menyetujui satu keputusan-keputusan dengan alasan yang
masuk akal dan berbobot dan pantas dapat dipertimbangkan hal
itu dapat menjadi pengaruh untuk mayoritas.
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
Complience atau kesepakatan dimana hal ini dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan tetapi ini
dapat dilawan dengan sebuah perubahan atau conversion,hal
ini bisa menjadi penyebab berubahnya suatu keputusan dalam
kelompok karena adanya pengaruh yang datang
Dari beberapa sisi dapat dipandang yang kita ketahui
pengaruh sosial mempunyai dampak yang besar terutama
dalam kelompok atau suatu kalangan baik minoritas atau
mayoritas yang ada disekitar kita, entah dalam suatu kelompok
peer-group atau resmi seperti kelompok rapat dan lain-lain.
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling
memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan
tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.Interaksi sosial
dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling
membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat
Manusia dan menimbulkan suatu proses interaksi sosial manusia
dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling
membutuhkan satu sama lain.Masalah sosial muncul akibat
terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah
sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam yaitu contoh
masalah sosial dalam masyarakat.
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok
ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari
penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat
salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa’, dan
kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
1. http://fadlandyta.wordpress.com/2010/11/05/sejarah-dinamika-kelompok/
2. http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/definisi-dinamika-kelompok.html
3. http://krishnaufalanugrahrobby.blogspot.com/2012/06/dinamika-kelompok-
konsep-diri-konsep.html
4. http://dinamikakelompobimbingankonseling.blogspot.com/
5. http://ithinkeducation.blogspot.com/2012/04/pengaruh-keanekaragaman-
kelompok-sosial.html
6. http://dinamikakelompok7.blogspot.com/2012/12/pengaruh-mayoritas-dan-
minoritas.html
7. http://pudjiarto732.blogspot.com/2013/01/a_30.html?spref=bl
8. http://apapunituzar.blogspot.com/2013/09/pengaruh-sosial-dan-perilaku-
kelompok.html
Kunjungi kami di Apapunituzar.blogspot.com