Upload
firdika-arini
View
726
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Musaqah ialah pemilik kebun yang memberikan kebunnya kepada tukang kebun agar
dipeliharanya, dan penghasilan yang di dapat dari kebun itu dibagi antara keduanya, menurut
perjanjian keduannya sewaktu akad.
Akad semacam ini diperbolehkan oleh agama, sebagai solusi bagi umat yang perjalan
hidupnya berbeda atau gaya hidupnya berbeda-beda. Hal semacam ini terjadi karena
dipengaruhi oleh sumber perekonomian yang berbeda.
Maka dengan adanya akad musaqah yang diperbolehkan agama keduanya dapat
saling membantu satu sama lain sehingga terciptakehidupan yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian musaqah?
2. Apa macam-macam musaqah?
3. Bagaimana dasar hukum musaqah?
4. Bagaimana rukun dan syarat musaqah?
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Musaqah ialah pemilih kebun yang memberikan kebunnya kepada tukang kebun agar
dipeliharanya, dan penghasilan yang didapat dari kebun itu dibagi antara keduanya, menurut
perjajian keduanya sewaktu akad.
Akad ini diharuskan (diperbolehkan) oleh agama karena banyak yag membutuhkanya.
Memang banyak orang yang mempunyai kebun, tetapi tidak dapat memeliharanya,
sedangkan yang lain tidak memepunyai kebun, tetapi sanggup bekerja. Maka dengan adanya
peraturan ini keduanya dapat hidup dengan baik, hasil negara pun bertambah banyak dan
masyarakat bertambah makmur1.
2.2 Macam-Macam Musaqah
Menurut Malikiyah, sesuatu yang tumbuh di tanah dibagi menjadi lima macam :
Pohon-pohon tersebut berakar kuat (tetap) dan berbuah. Buah itu dipetik serta pohon tersebut
tetap ada dengan waktu yang lama, misalnya pohon anggur dan zaitun.
Pohon-pohon tersebut berakar tetap, tetapi tidak berbuah, seperti pohon kayu keras, karet dan
jati.
Pohon-pohon tersebut tidak berakar kuat, tetapi berbuah dan dapat dipetik, seperti padi dan
qatsha’ah
Pohon-pohon tersebut tidak berakar kuat dan tidak ada buahnya yang dapat dipetik, tetapi
memiliki kembang yang bermanfaat, seperti bunga mawar.
Pohon-pohon yang diambil hijai dan basahnya sebagai suatu manfaat, bukan buahnya, seperti
tanaman hias yang ditanam di halaman rumah dan di tempat lainnya2.
2.3 Dasar Hukum Musaqah
Asas hukum musaqah ialah sebuah hadits yang dirwayatkan oleh Imam Muslim dari
Ibnu amr r.a, bahwa Rasulullah Saw.
1 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2012, hal 300.2 Abdurrahman al-jaziri, op.cit.hlm.28
“Memberikan tanah Khaibar dengan bagian separoh dari penghasilan, baik buah-buahan
maupun pertaian (tanaman). Pada riwayat lain dinyatakan bahwa Rasul menyerahkan tanah
Khaibar itu kepada Yahudi, untuk diolah dan modal dari hartanya, pengahasilan separohnya
untuk Nabi”.
2.4 Rukun dan Syarat Musaqah
1. Dua orang atau pihak yang berakad (al-‘aqidani), disyaratkan bagi orang-orang yang
berakad dengan ahli (mampu) untuk mengelola akad, seperti baligh, berakal, dan tidak
berada di bawah pengampunan.
2. Kebun dan semua pohon yang berbuah, semua pohon yang berbuah boleh diparohkan
(bagi hasil), baik yang berbuah tahunan (satu kali dalam setahun), maupun yang buahnya
hanya satu kali kemudian mati, seperti padi, jagung dan yang lainnya.
3. Masa kerja, hendaknyaditentukan lama waktu yang akan dikerjakan, seperti satu tahun
atau sekurang-kurangya menurut kebiasaan. Dalam waktu tersebut tanaman atau pohon
yang diurus sudah berbuah, juga yang harus ditentukan ialah pekerjaan yang harus
dilakukan oleh tukang kebun, seperti menyiram, motong cabang-cabang pohon yang akan
menghambat kesuburan buah, atau mengawinkannya.
4. Buah, hendaknya ditentukan bagian masing-masing (yang punya kebun dan bekerja di
kebun), seperti seperdua, sepertiga, seperempat atau ukuran yang lainnya3.
3 Solikhul Hadi, Fiqih Muamalah, Nora media Enterprise, Kudus, 2011, hlm.118-119.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Musaqah ialah pemilik kebun yang memberikan kebunnya kepada tukang kebun agar di
peliharanya, dan penghasilan yang di dapat dari kebun itu di bagi antara keduanya.
Dasar Hukum Musaqah adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Ibnu
am r r.a.
Rukun dan syarat Musaqah
- Dua orang atau pihak yang berakad
- Kebun dan semua pohon yang berubah
- Masa kerja
- Buah
MUSAQAH (BAGI HASIL)
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Mu’amalah
Dosen Pengampu : Shobirin, S.Ag,M.Ag
Disusun Oleh
FATIMAH (1320210020)
Kelas : ESRA-3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SYARI’AH/EKONOMI SYARI’AH
TAHUN 2014