Upload
muttyteukie-elf
View
14.966
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
PENGENALAN BASIS DATA
Dosen Pembimbing :
Muliadi Azis, S.Kom, M.Cs
Disusun oleh :
Mutiara Ayu Banjarsari
(NIM. J1F111005)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER
BANJARBARU
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring
salam selalu kita panjatkan kepada Rasullullah SAW, karena kegigihan beliau dan
ridho-Nyalah kita dapat merasakan kenikmatan dunia seperti sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah Basis Data, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muliadi Azis, S.Kom, M.Cs.,
selaku dosen mata kuliah Basis Data yang telah memberikan tugas untuk menambah
wawasan sesuai bidang studi. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
yang memerlukan. Terima kasih.
Banjarbaru, Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Bab II. Pembahasan
2.1 Pengertian Basis Data
2.2 Komponen Dasar Basis Data
2.3 Istilah-Istilah Basis Data
2.4 Database Management System (DBMS)
2.5 Arsitektur Basis Data
2.6 Kelebihan Basis Data
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu komputer erat hubungannya dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan
sehari-hari, suatu alat elektronik sendiri juga perlu atau memiliki suatu system
operasi yang mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan padanya agar
dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan terkadang merupakan
suatu kumpulan data yang sangat banyak, hal ini akan menjadi sulit apabila tidak
system yang mengelola data-data tersebut, sehingga dalam hal ini diperlukan
suatu basis data. Basis data adalah sebuah kumpulan informasi yang dibuat dalam
suatu susunan sistematik dengan menggunakan suatu program komputer untuk
membantu dalam penyusunan maupun pengolahan dari informasi.
1.2 Tujuan
1. Mengenal Pengertian Basis Data
2. Mengenal Komponen Dasar Basis Data
3. Mengenal Istilah-Istilah Basis Data
4. Mengenal Database Management System (DBMS)
5. Mengenal Arsitektur Basis Data
6. Mengetahui Kelebihan dari Basis Data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Basis Data
Banyak sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di
bidang ini. Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu
data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database
diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation),
disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.
Ada lagi beberapa pengertian dari basis data, yakni :
Himpunan kelompok data (arsip) yg saling berhubungan yg diorganisasikan
sedemikian rupa agar dapat digunakan kembali secara mudah dan cepat
Kumpulan data yg saling berhubungan yg disimpan scr bersama dgn tanpa
adanya pengulangan (redundansi) yg tidak perlu untuk memenuhi berbagai
kebutuhan
Kumpulan file/tabel/arsip yg saling berhubungan yg disimpan dalam media
penyimpanan elektronis
Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat
disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang
disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management
System (DBMS).
Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data
akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data
adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan
komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan
keputusan.
Contoh dari sebuah basis data, misalnya :
Data Dosen
Data Dosen
Data Nilai
Data Nilai
Data Course
s
Data Course
s
Data Fakulta
s
Data Fakulta
s
Data Studen
ts
Data Studen
ts
Data
P. Studi
Data
P. Studi
Basis Data di sebuah Lemari
Arsip
Data Courses
Data Courses
Data Dosen
Data Dosen
Data Students
Data Students
Data Fakultas
Data Fakultas
Data
Nilai
Data
Nilai
Data P. Studi
Data P. Studi
Basis Data di sebuah Harddisk
DISK
2.2 Komponen Dasar Basis Data
Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya
basis data maka hal yang diperhatikan adalah tersedianya:
a. Data:
Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
b. Hardware:
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk
mengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum,
tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.
c. Software:
Sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat
berupa: Database Management System (DBMS) atau program-program
aplikasi dan prosedur-prosedur.
d. User (Pemakai):
Terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
1. System Engineer:
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data,
dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem
tersebut kepada pihak penjual.
2. Administrator Basis Data:
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data
secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data,
merencanakannya dan mengaturnya.
3. Programmer:
Membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan
menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data.
4. Pemakai Akhir:
Tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang
diperlukan untuk kelangsungan usaha.
2.3 Istilah-Istilah Basis Data
Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering
digunakan. Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi
tentang ilmu pengetahuan basis data sepatutnya mengenal:
a. Enterprise:
Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.
Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu
enterprise. Contoh data operasional: data keuangan, data mahasiswa, data
pasien, data karyawan.
b. Entitas:
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam
basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: nasabah,
simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari :
mahasiswa, mata kuliah.
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh: semua nasabah,
semua mahasiswa.
c. Atribut (Elemen Data):
Karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri
dari npm, nama, alamat, tanggal lahir.
d. Nilai Data (Data Value):
Isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh atribut
nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Elemen Data (Key Data Element):
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu
kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut
npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan kunci elemen data NPM.
f. Record Data:
Kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan
atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari entitas mahasiswa berisikan :
"4109073", "Dani", "Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar", "4 April 1983".
2.4 Database Management System (DBMS)
Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas
lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut
Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat
lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu
sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik
berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya
secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah
Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel
yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan
kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya
MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-
lain.
Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan
mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a. Data Definition Language:
Merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database
Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat
tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar
tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML):
Perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil
data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data
adalah:
Penambahan data
Penyisipan data
Penghapusan data
Pengubahan data
c. Data Control Language:
Bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja
yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak
user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam
dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda
menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1. Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database
Management?
2. Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3. Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan
yang berjenis kelamin perempuan?
4. Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dilakukan dengan cepat dan
mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah menggunakan sistem
database. Tapi akan sangat membosankan memakan waktu yang lama jika masih
dikelola secara manual. Ini merupakan contoh kecil yang dihadapi dalam dunia
akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang kerja yang lain dengan
format dan model yang lain pula. Jika kita bandingkan pengelolaan data dengan
menggunakan database dan dengan cara manual, maka kita akan mendapatkan suatu
perbedaan yang sangat banyak antara lain:
Database Manual
a. Duplikasi data dapat diminimalkan
b. Integritas data tinggi
c. Independensi data
d. Konsistensi data tinggi
e. Dapat berbagi (sharing) data
f. Tingkat keamanan tinggi
g. Mudahnya mendapatkan data
Contoh suatu bentuk dari Database Management System :
2.5 Arsitektur Basis Data
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data
memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC,
arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu
a. Internal/Physical Level:
Level terendah untuk merepresentasikan basis data, berhubungan dengan
bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan
dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah
Skema Internal.
b. External/View Level:
Level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi
setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau
DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
Programmer menggunakan bahasa bahasa pemrograman seperti C, COBOL,
atau PL/I End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas
yang tersedia pada program aplikasi.
File 4
File 5
File 6File 3
File 2
File 1
Basis Data
Database Management SystemData
Data
Data
Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai
sebuah Skema Eksternal.
c. Conceptual/Logical Level:
Sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data
yang menghubungkan antara level internal & level external. Tidak seperti
level eksternal, maka pada level conceptual, keberadaannya tidak
memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak
pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema
Konseptual.
Nama & NIM Nama & NIM Mahasiswa dg Mahasiswa dg nilai A pada nilai A pada matakuliah matakuliah Pengantar Pengantar KomputerKomputer
Nama & NIM Nama & NIM Mahasiswa dg Mahasiswa dg nilai A pada nilai A pada matakuliah matakuliah Pengantar Pengantar KomputerKomputer
Nilai
Rencana Studi
Biodata
Data Mahasiswa
Physical Level
Conceptual Level
View 3View 2View 1
2.6 Kelebihan dari Basis Data
Adapun kelebihan dari basis data secara elektronik, yaitu :
Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Memungkinkan penyimpanan/perubahan/manipulasi data lebih cepat
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Data dikodekan secara elektronik dan disimpan dalam sebuah media.
Misalnya:
1 char = 1 byte
→ HDD 10 GB = ± 10 milyar char
→ 1 hal = 1000 char
Jadi, HDD 10 GB = 10 juta halaman
Keakuratan (Accuracy)
Dengan sistem pengkodean, relasi antar data, dan dimungkinkannya
penerapan aturan tipe data, domain data, keunikan data, dsb, maka
dimungkinkan untuk menjaga keakuratan data dalam database
Ketersediaan (Availability)
BiodataBiodataBiodataBiodata
Data Mahasiswa
NilaiNilaiNilaiNilai
RencanRencana Studia Studi
RencanRencana Studia Studi
PrestasPrestasii
PrestasPrestasii
Dimungkinkannya integrasi semua basisdata yang ada (meskipun basisdata
tersebar secara geografis), sehingga ketersediaan data dalam sebuah sistem
akan lebih terjamin
Kelengkapan (Completeness)
Dimungkinkannya penambahan jenis data baru dalam database yg telah ada
Keamanan (security)
Dimungkinkannya penerapan sistem keamanan dalam penggunaan basisdata,
misalnya nama user, password dan pin untuk membatasi kewenangan akses
data
Kebersamaan Pemakai (shareability)
Dimungkinkan pemakaian secara bersama dalam satu waktu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi
secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga
menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar
dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak
yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management
System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan
Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware,
software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu:
enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.
Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence
yang terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan
Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik).