Upload
auliya-maharaeni
View
116
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
TEORI ORGANISASI UMUM
EXTRA JOSS
DISUSUN OLEH :
1. AULIYA MAHARANI 11114843
2. DESSY RESMALIASARI 12114770
3. MUCHAMAD SUSANTO 16114858
4. SARAH AMANDA 1A114025
5. TARA HERWENING RATRI 1A114667
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberi taufik, hidayah, serta
inayahnya sehingga kita semua masih bisa beraktivitas sebagaimana biasanya termasuk juga
dengan penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah Teori
Organisasi Umum dengan mengangkat tentang produk minuman ExtraJoss yang diproduksi
oleh PT. Bintang Toedjoe.
Makalah ini berisi mengenai pengertian Sejarah ExtraJoss, Konflik yang terjadi dalam
Organisasi ExtraJoss serta penyelesaiannya, Proses Organisasi, Komunikasi, Perubahan dan
Perkembangan, serta Kepemimpinan dalam Organisasi ExtraJoss yang disajikan di dalam
sebuah susunan makalah yang ringkas, mudah untuk dibaca serta mudah dipahami.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta memperluas wawasan
mengenai Organisasi ExtraJoss. Tidak lupa pula penulis memohon kritik dan saran.
Depok, 31 Maret 2015
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan di bidang ekonomi, maka perkembangan dunia
usaha mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dunia ekonomi khususnya bisnis
usaha akan terdapat persaingan yang ketat antara perusahaan sejenis, dimana
perusahaan akan berlomba-lomba untuk memenuhi permintaan dari pasar atau
konsumen. Pemasaran memegang peranan penting dalam dunia usaha karena
pemasaran berhubungan dengan kegiatan untuk memperkirakan atau mengantisipasi
kebutuhan dan keinginan konsumen dan juga berkaitan dengan mengalirnya produk
berupa barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan.
Produk-produk yang bersaing tersebut mempunyai cirri yang sama, yaitu
berbentuk cair, dikemas dalam botol, dan dapat dikategorikan sebagai minuman
kesehatan yang relatif mahal dengan target konsumen menengah keatas yang
memerlukan kesegaran dan vitalitas. Persaingan yang telah marak serta permainan
yang berlomba dikategori ini cukup banyak, seperti Livopitan, Kratingdaeng, M-150,
Nagatan dan lainnya. PT. Bintang Toedjoe menganggap peluang masih ada dan
justru sangat besar yaitu dengan membidik pasar sasaran yang ingin menggunakan
produk ini dengan harga terjangkau tetapi dengan khasiat atau kualitas yang sama.
Merekapun mengeluarkan produk dengan merek Extra Joss, yang memanfaatkan
strategi diferensiasi yang menawarkan produk lebih murah, rasa yang bervariasi dan
dengan meyakinkan konsumen bahwa bentuk bubuk itu lebih ampuh, karena itulah
bentuk asli atau awalnya yang disebut “biangnya”.
Strategi diferensiasi yang dilakukan oleh PT. Bintang Toedjoe meliputi
diferensiasi dalam hal konten, konteks dan infrastruktur. Faktor konten adalah
1
tentang apa yang ditawarkan oleh PT. Bintang Toedjoe kepada masyarakat atau
konsumen, meliputi : rasa yang unik dan harga yang terjangkau. Faktor konteks yaitu
tentang bagaimana cara PT. Bintang
Toedjoe menawarkan produknya kepada masyarakat, meliputi : kemasan yang
menarik dan cara promosi yang menarik. Infrastruktur yaitu faktor pendukung
terealisasikannya faktor konten dan konteks, meliputi jalur distribusi PT. Bintang
Toedjoe khususnya produk Extra Joss.
Persaingan di bisnis minuman suplemen non cair yang dipelopori oleh Extra
Joss yang sekarang merukan Market Leader dan saat ini telah menjadi gencar.
Hampir semua produk tersebut melakukan promosi besar-besaran seperti melalui
televise, radio, billboard, media cetak dan media lain. Promosi yang gencar ini
mungkin merupakan salah satu kekuatan produk dalam menjaring konsumen.
1.2. Tujuan
Penulis membuat makalah yang berhubungan dengan Teori Organisasi Umum
dengan menagambil satu industry minuman energy yakni Extra Joss bertujuan untuk
mencari tahu bagaimana struktur keseluruhan yang terdapat pada salah satu industry
di Indonesia yakni Industri Extra Joss.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Extrajoss
Extra Joss lahir pada 14 Agustus 1994. Kelahirannya dipicu oleh pemikiran
bahwa semakin hari semakin banyak orang yang membutuhkan minuman energi /
minuman kesehatan termasuk dari kalangan status ekonomi sosial (SES) menengah ke
bawah.
Dikarenakan pada waktu itu harga jual produk minuman energi belum ada
yang terjangkau untuk golongan ekonomi menengah ke bawah yang disebabkan
belum adanya pemain pasar yang membuat terobosan agar harga produk menjadi
lebih terjangkau.
Mengingat kompetensi inti PT Bintang Toedjoe (B7) terletak pada obat-obatan
farmasi berbentuk serbuk dan dikemas di dalam sachet maka B7 bermaksud
menyajikan minuman kesehatan serbuk dalam kemasan sachet pula. Dengan begitu
B7 mampu menekan biaya penjualan karena produk tidak memerlukan kemasan botol
dan transportasi menjadi lebih efisien.
Ide nama Extra Joss diperoleh karena mudah diingat, sederhana, berkesan
segar dengan dua huruf "s" ganda yang kuat dan personality-nya cocok dengan
produk sachet yang akan dikembangkan.
Kata "joss" berasal dari dialek pergaulan masyarakat Surabaya yang dikenal
suka bersuara lantang dan blak-blakan. Di sana "joss" bermakna manjur atau oke.
Tidak mengherankan bila B7 kemudian memilih Jawa Timur sebagai lokasi
peluncuran perdana produk Extra Joss, khususnya di kota Surabaya dan Malang.
3
Soft launching produk Extra Joss dilakukan di Malang dan Surabaya mulai
bulan September 1994. Setelah dipastikan bahwa semua berada di jalur yang benar
baru dilakukan grand launching pada April 1995, dengan distributor Wicaksana
Overseas International (WOI).
Penayangan TV komersial dan radio dengan slogan terkenal "Ini biangnya.
Buat apa beli botolnya?" membuat produk Extra Joss mengalami boom sehingga
terjadi kehabisan stok di mana-mana dan memacu pabrik beroperasi non-stop.
2.2 Perkembangan Extra Joss
Begitu sukses menembus kalangan man of street, citra Extra Joss kemudian
ditingkatkan ke kalangan menengah ke atas, sembari menunjukkan kebesaran dan
kekuatannya. Extra Joss Biang 2000, ikut mewarnai tema pergantian ke abad yang
baru.
Di tahun 2001, Extra Joss kemudian dikomunikasikan sebagai menembus
impian dan emosi masyarakat dengan memakai tajuk Generasi Biang (Genbi).
Tampillah kemudian sosok-sosok yang dianggap sebagai Generasi Biang sebagai
cerminan personifikasi Extra Joss yang maju dan anti kemapanan, misalnya : Ahmad
Dhani dari grup musik Dewa, Sujiwo Tejo, Melly Goeslaw, Sarah Sechan, Taufik
Hidayat (atlet bulutangkis), dan Lisa Rumbewas (atlet angkat besi wanita) sebagai
simbol generasi itu.
Selanjutnya Extra Joss kembali mengeluaran produk barunya pada tanggal 1
januari 2001 yang bernama Extra Joss Tab (Tablet Effervescent) yang bertujuan untuk
bersaing dengan merek-merek minuman energy lain dalam kemasan botol dimana
produk kali ini dpersepsikan premium bagi kalangan kelas atas.
Setelah di keluarkannya 2 produk unggulan utama extra joss, maka mulai
berkembanglah extra joss dengan mengeluarkan produk-produk baru lainnya dengan
tujuan utama tidak lain adalah untuk mengimbangi serta bersaing dengan produk-
produk minuman energy lainnya di pasar. Produknya yaitu :
4
1. Extra Joss LG yang mengandung L-Glutamine(1 Januari 2004)
2. Extra Joss X (1 September 2004)
3. Extra Joss Active B7. Melakukan reformulasi Extra Joss original menjadi
Extra Joss Active B7 (1 Januari 2005)
4. Extra Joss Endurans (26 Mei 2005)memiliki kelebihan di sisi daya tahan untuk
beraktivitas.
5. Extra Joss Strike (1 Januari 2007). Terjalin Kerjasama antara Coca Cola dan
Bintang Toedjoe
6. Extra Joss Active (1 Januari 2007),
7. Extra Joss Fit (1 Januari 2007)
8. Extra Joss Nitros (10 September 2012), minuman energi yang dikemas dalam
bentuk botol plastik kecil. Dengan bahan baku utama yakni Ginseng Korea
dan Kurma Arab, suplemen ini dapat membantu memelihara stamina dan
dapat menyegarkan badan
9. Extra Joss Blend (Piala Dunia FIFA 2014)
Tidak hanya menghasilkan produk minuman berenergi, Extra joss juga telah
memperoleh penghargaan dan mengadakan berbagai kegiatan di antaranya :
Selama tiga tahun berturut-turut pada 2001, 2002, dan 2003 Extra Joss menerima
anugerah Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) sebagan minuman energi
dalam bentuk serbuk oleh Majalah SWA Sembada dan Frontier.
Pada 2003, Majalah SWA Sembada dan perusahaan riset pasar MARS memberikan
Extra Joss penghargaan Indonesian Best Brand Award (IBBA) sebagai merek terbaik
untuk kategori minuman energi non-cair.
Di tahun yang sama (2003), Extra Joss menerima kembali anugerah Asia Pacific
Excellent Award serta National Consumers' Quality Award untuk merek paling
berharga dalam kategori minuman energi di negara Filipina, di mana Extra Joss juga
menjadi market leader di katogori minuman energi.
Mengadakan acara mengundang Christiano Ronaldo dalam rangka peduli kemanusian
untuk korban tsunami di Aceh
5
Menciptakan genre Boladiator pada saat Piala Dunia 2006, dimana Boladiator adalah
permainan sepakbola setengah lapangan bergawang satu, dengan jumlah pemain dari
masing-masing tim berjumlah tujuh orang. Program Boladiator ini sudah digelar di 6
kota yakni Semarang, Jogyakarta, Surabaya, Makasar, Bandung dan Medan.
Piala Dunia 2006 extra joss pun mengadakan acara Bolaskop atau nonton bareng
pertandingan sepakbola di layar lebar seperti menyaksikan bioskop yang
diselenggarakan di ratusan titik.
Berbagai penghargaan diperoleh Extra Joss pada tahun 2006. Setelah meraih
penghargaan Superbrand Awards tahun 2004, Extra Joss kembali dinobatkan sebagai
merek populer untuk kategori minuman energi 2006. Penghargaan ini diberikan The
Indonesia Best Brand Award (IBBA).
Bagi Extra Joss penghargaan ini merupakan kelima kalinya. Sejak tahun 2002,
Extra Joss secara berturut-turut menduduki peringkat tertinggi, bahkan di tahun 2005
berhak mendapatkan Golden Best Brand Award.
Di tahun 2009, Extra Joss menerima 3 penghargaan bergengsi, yaitu : Best
Brand Platinum 2009 dari SWA dan Mars karena telah memenangkan IBBA 7 tahun
berturut-turut, Indonesia Customer Satisfaction Award 2009 dari SWA dan Frontier,
serta The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA dan Majalah Mix.
Segala upaya pengembangan Extra Joss hingga mencapai posisi terdepan
kategori minuman kesehatan / minuman energi, tidak lepas dari profesionalisme dan
dukungan berbagai pihak, mulai dari tim internal B7, tim distributor, para agen
saluran distribusi, kreatif periklanan serta media massa, aparat pemerintahan, dan
yang terbesar, konsumen minuman berenergi di Indonesia. Extra Joss bangga menjadi
salah satu icon brand kebanggaan bangsa Indonesia.
2.3 Konflik Organisasi Extra Jos
Dalam perusahaan organisasi Extra Joss terdapat konflik, diantaranya yang sering
terjadi yakni:
6
1. SPG / SPB / crew risign mendadak
2. Karena risign yang mendadak tersebut maka perusahaan sulit untuk mendapatkan
pengganti pegawainya dngan cepat
3. Pemasukkan barang ke toko toko yang tidak tepat dan cepat
4. Gaji yang tidak adil, karena gaji yang diterima pegawai tidaksesuai dengan apa
yang telah ia lakukan, uang lembur tidak didapatkan sama rata.
5. Tidak didapatkannya training bagi para pegawai untuk menambah skill mereka
dalam bekerja
6. Rekan kerja yang sesama tidak asik untuk diajak bekerja sama mencapai satu
tujuan
Solusi untuk beberapa konflik diatas yaitu :
1. Lebih mendisiplinkan SPG / SPB / CREW dalam bekerja
2. Meminta tolong kepada SPG/ SPB / CREW lainnya untuk mencarikan pengganti
pegawai tersebut, atau dapat juga dengan cara menginfokan lowongan pekerjaan
dimedia sosial / web / agency
3. Seharusnya para petugas pada bagian pengiriman lebih disiplin waktu dan harus
dapat meperkirakan waktu agar produk tersebut dapt sampai pada konsumen
dengan tepat waktu
4. Dalam menyikapi hal ini, sebaiknya yang dilakukan adalah survey dengan rekan-
rekan yang bekerja di perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Bila kisaran
gajinya masih sama, atau hanya beda-beda tipis, kemungkinan tak harus
menyalahkan gaji yang kurang. Mungkin perlu melakukan tindakan cost
efficiency atau mulai mencari sumber penghasilan tambahan. Bila memungkinkan
kamu bisa meminta kenaikan gaji kepada atasan. Bila di perusahaan lain ternyata
range salary untuk posisi saat ini jauh lebih tinggi, mungkin bisa dipertimbangkan
juga dari sisi lainnya, misalnya lingkungan kerja yang nyaman, tunjangan/fasilitas
lain yang diberikan, kemungkinan untuk jenjang karir yang lebih baik, atau
keuntungan-keuntungan lainnya yang mungkin saja tidak akan ditemui di tempat
kerja yang gajinya lebih besar itu.
5. Daripada harus pusing karena ini, untuk menambah wawasan dan pengalaman
bisa diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan,
atau mengikuti seminar-seminar. Jika alasannya hanya karena ini, rasanya agak
7
terburu-buru bila langsung mengambil keputusan untuk resign. Terlebih di jaman
seperti sekarang ini mencari pekerjaan sangatlah susah. Pertimbangkan baik-baik
sebelum mengambil keputusan.
6. Langkah pertama yang bisa dilakukan tentunya adalah introspeksi diri. Sudahkah
bersikap baik dan berusaha menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja?
Bila belum, resign bukanlah jalan keluar untuk mendapatkan lingkungan yang
lebih baik. Karena kemungkinan besar masalahnya ada dalam diri kamu sendiri.
Jadi harus berubah dan berusaha beradaptasi. Jangan berharap selalu dimengerti
orang lain. Orang-orang memiliki terlalu banyak beban hidup yang harus
dipikirkan dari pada pusing-pusing memikirkan bagaimana caranya membuat anda
bahagia di kantor. Kalau cukup nyali, bisa melakukan survey, kira-kira hal apa
yang tidak disukai oleh rekan kerja kamu dari dirimu, tanyakan dengan jujur dan
katakan bahwa kamu ingin memperbaiki diri.
2.4 Kepemimpinan Organisai Extra Joss
8
DIREKSIDIREKSI
PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB
LEADERLEADER
DRIVERDRIVERCREWCREW
SPG/SPBSPG/SPB
Direksi : Bertugas sebagai pengelola semua jenis pekerjaan didalam
perusahaan
Penanggung Jawab : Bertugas sebagai mengurus perijinan event dan mengurusi semua
masalah yang terjadi di dalam event
Leader : Bertugas sebagai mengawasi kerja spg/spb , crew dan driver
Driver : Bertugas sebagai mengantar barang produksi
Crew : Bertugas sebagai membantu crew dan spg
Spg/spb : Bertugas sebagai selling produk dan sampleing produk extrajoss
2.5 Proses Organisasi
Proses Manufacturing (Produksi)
PT Bintang Toedjoe memiliki lokasi pabrik di dua tempat, yaitu Pulogadung dan
Pulomas, Jakarta. Pabrik Pulogadung mengkhususkan diri memproduksi produk-produk
liquid (seperti Komix) dan produk-produk puyer (seperti Puyer 16). Pabrik Pulomas
mengkhususkan diri memproduksi produk-produk effervescent (seperti Extra Joss) dan
produk-produk obat natural (seperti Irex Max).
Tata cara produksi di kedua pabrik tersebut telah sesuai standar tinggi farmasi
(CPOB) dan juga mengikuti aturan sertifikasi tingkat internasional seperti ISO 9001, ISO
14000, HACCP, dan OHSAS. Pemantauan ketat serta terkomputerisasi dilakukan mulai
sejak bahan baku dan bahan kemas diterima, masuk ke lini produksi, pemeriksaan oleh
bagian quality control, hingga produk jadi siap dikirimkan ke distributor.
Proses Distribution
Sebagian besar produk-produk Bintang Toedjoe didistribusikan melalui distributor
utama Enseval Putera Megatrading, dan diteruskan ke sub distributor, wholesaler, maupun
outlet retail yang tersebar di seluruh nusantara.
Dengan jaringan yang terdiri dari 40 cabang yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke, layanan distribusi Enseval dapat menjangkau hampir ke seluruh pelosok Indonesia. 9
Sumber daya yang terdiri dari 1.000 armada dan 4.500 karyawan juga menjamin kelancaran
layanan ini. Selain itu Enseval juga dapat menjangkau sekitar 200.000 pelanggan pokok
secara langsung.
2.6 Komunikasi
Struktur jaringan komunikasi suatu organisasi merupakan suatu struktur saluran dimana
informasi melewatinya dari individu yang satu ke individu lainnya. Jaringan tersebut
mangandung alur informasi, dan ia mencerminkan interaksi formal antar anggota organisasi.
Suatu jaringan tersebut didalam sosiologi lazim dikonsepsikan sebagai suatu tipe
hubungan antar actor degan ditandai oleh bentuk interaksi timbal balik yang simetris. Setiap
hubungan antara aktor yang terjalin dalam masyarakat adalah suatu bentuk jaringan If (The
Building Block Of Network), karena itu dasar hubungan sosial yang berbeda akan melahirkan
jaringan yang berbeda pula (Usman-19991). Menurut Devito (1997) suatu jaringan lebih
menekankan pada struktur jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi.
Menurut Devito, ada 5 struktur jaringan komunikasi kelompok, diantaranya:
1. Struktur Lingkaran
Dalam struktur lingkaran, sebuah organisasi tidak memiliki pemimpin, semua anggota
posisinya sama, mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk
mempengaruhi kelompok. Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua
anggota bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada
kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level,
pada intinya setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.
2. Struktur Roda (Wheel Network)
Dalam struktur roda, sebuah organisasi memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya
dipusat. Struktur ini memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan masing-
masing orang dari sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut adalah peimpin. Orang
(pemimpin) ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan
dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan
anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang
berada ditengah (pemimpin) mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk
10
mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam stuktur roda bisa dibilang
cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja.
3. Struktur “Y” (Y Network)
Struktur Y relative kurang tersentralasasi dibanding karakteristik individu dan
perilaku komunikasi dalam struktur roda. Tetapi lebih tersentralasasi dibanding
dengan pola lainnya. Jaringan Y memasukkan dua orag sentral yang menyampaikan
informasi kepada yang lainnya pda batas luar suatu pengelompokan. Pada jaringan
ini, seperti pada jaringan rantai, sejumlah saluran terbuka dibatasi, dan komunikasi
bersifat disentralisasi atau dipusatkan. Orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi
dengan orang-orang tertentu saja. Dalam struktur Y juga terdapat pemimpin yang
jelas, tetapi semua aggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dapat
mengirim dan menerima pesan dari dua orang lainnya, sedangkan ketiga anggota
lainnya terbatas hanya dengan satu orang saja.
4. Struktur Rantai (Chain Network)
Dalam struktur rantai dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah
(downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando)
baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan. System komunikasi
dalam struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota
yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan
terpusat juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah lebih berperan sebagai
pemimpin dari pada mereka yang berada diposisi lain. Dalam struktur ini, Sejumlah
saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi degan orang-
orang tertentu saja.
5. Struktur Bintang / Struktur Seluruh Jaringan (Pinwheel Network)
Struktur ini juga hampir sama dengan struktur limgkaran. Dalam arti semua amggota
adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi
anggota lainnya. Pada jaringan pinwheel seluruh saluran terbuka. Setiap orang
berkomunikasi sengan setiap orang lainnya. Jaringan pinwheel ini memberikan contoh
suatu struktur komunikasi yang desentralisasi.
11
Jaringan terpusat/sentralisasi dan desentralisasi memiliki kegunaan yang berbeda.
Sebagai contoh, struktur desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan masalah
secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara cepat.
Selain terdapat struktur komunikasi, suatu organisasi pun memilik jaringan
komunikasi. Jaringan Komunikasi adalah ”siapa berbicara dengan siapa atau kepada siapa”
(Beebe dan Masterson, 1994). Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan jaringan
komunikasi sebagai suatu saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk meneruskan pesan
dari satu orang ke orang lain. Kemudian Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa
hubungan siapa dengan siapa dapat diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang berguna
untuk menelusuri jaringan informasi ataupun difusi suatu inovasi.
Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan
sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan
beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim
komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu
orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini biasa dipandang sebagai struktur yang
diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi :
A. Jaringan Komunikasi Formal
1) “Downward Communication” atau komunikasi kepada bawahan.
Komunikasi kebawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para
pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi kebawah digunakan untuk
menyampaikan pesan pesan yang biasanya berkenaan dengan tugas-tugas dan
pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, untuk
merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang
timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan
mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
2) “Upward Communication” atau komunikasi kepada atasan.
Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan
kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.
12
Semua karyawan dalam suatu organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang
paling atas mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk
memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini
mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan adalah
integrasi dan pembaruan.
3) “Horizontal Communication” atau komunikasi horizontal.
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang orang yang sama
tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam
organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas
tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian
konflik dan saling memberikan informasi.
B. Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi informal adalah Informasi yang mengalir ke atas ke bawah ataupun
secara horizontal. Tanpa memperhatikan hubungan posisi, kalaupun ada mungkin sedikit.
Karena komunikasi informal ini menyebabkan informasi pribadi muncul dari interaksi di
antara orang orang dan mengalir keseluruh organisasi tanpa dapat diperkirakan.
Jaringan komunikasi informal lebih dikenal dengan desas desus (grapevine) atau kabar
angin. Informasi yang mengalir dalam jaringan grapevine ini, kelihatannya berubah ubah dan
tersembunyi. Dalam istilah komunikasi grapevine dikatakan sebagai metode untuk
menyampaikan rahasia dari orang ke orang, yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan
komunikasi formal. Komunikasi informal cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang
dan kejadia kejadian yang tidak mengalir secara resmi. Informasi yang diperoleh dari desas
desus adalah yang berkenaan dengan apa yang didengar atau apa yang dikatakan orang dan
bukan apa yang diumumkan oleh orang yang berkuasa.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Extra Joss telah di buat untuk memnuhi permintaan pasar rakyat Indonesia
yang di mana pada tahun 1994 harga untuk minuman berenergi masih belom ada yang
menempati harga untuk warga ekonomi ke bawah. Seiring berjalannya waktu Extra
Joss telah berhasil meraih puncak ke suksesannya dengan meraih penghargaan
minuman bernergi terbaik selama 7 tahun berturut-turut. Selain mendapatkan kejayaan,
Extra Joss yang berasal dari Pt. Bintang Toedjoeh pernah mengalami ke munduran
produktifitas yang di sebabkan oleh factor utama yakni habisnya bahan olah yang akan
di jadikan produknya.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bintang7.com/index.php/business/distribution/
http://id.wikipedia.org/wiki/Extra_Joss#Varian_produk
http://swa.co.id/listed-articles/adu-jos-bisnis-minuman-energi
15
PERTANYAAN :
1. Bagaimana cara mengatasi konflik tentang training yang tidak ada?
2. Bagaimana jika ada proses yang tidak berjalan, seperti mesin yang rusak. Apakah
terlambat produksi, dikerjakan secara manual atau gagal produksi?
3. Bagaimana jika pegawai resign mendadak, apakah tidak ada SDM cadangan?
4. Bagaimana struktur kepemimpinan dalam perusahaan ExtraJoss?
5. Perkembangan apakah perusahaan sudah membuahkan hasil yang lebih baik atau
tidak,karena telah terjadi masalah hal kecil didalam perusahaan?
JAWABAN :
1. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bisa diperoleh dengan membaca buku-
buku yang berhubungan dengan pekerjaan, atau mengikuti seminar-seminar. Jika
alasannya hanya karena tidak adanya rasanya agak terburu-buru bila langsung
mengambil keputusan untuk resign. Terlebih di jaman seperti sekarang ini mencari
pekerjaan sangatlah susah. Pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan.
Tetapi apabila pekerjaan tersebut memang diharuskan untuk adanya training atau
praktek memang tidak dapat menyalahkan diri sendiri, karena memang seharusnya
misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan teknik ataupun mesin mesin pasti
sangat diperlukan adanya arahan training atau kursus terlebih dahulu.
2. Kerusakan mesin jarang terjadi karena sebelum produksi pegawai mengecek
kerusakkan apa saja yang terjadi, jika ada yang rusak langsung dilaporkan dan jika
memang harus memerlukan waktu yang lama dalam memperbaiki mesin maka terjadi
terlambatnya produksi
3. Sebelum menjadi pegawai extra joss,extra joss dan calon crew sudah mempunyai
kesepakatan atau kontrak kerja bahwa kalau crew mendadak resign harus mencari
gantinya, terjadinya resign kalau perempuan hamil kalau laki- laki tidak nyaman
kepada perkerjanya, tidaak ada SDM cadangan karena sudah ada dikontrak perjanjian
bahwa pegawai yang resign harus mencari penggantinya.
16
4. Di bawah ini disebutkan struktur kepemimpinan organisasi perusahaan ExtrsJoss dari
tingkat yang paling tinggi ke yang paling rendah.
Direksi: Bertugas sebagai pengelola semua jenis pekerjaan didalam
perusahaan.
Penanggung Jawab : Bertugas sebagai mengurus perijinan event dan
mengurusi semua masalah yang terjadi di dalam event.
Leader : Bertugas sebagai mengawasi kerja spg/spb , crew dan driver (dalam
hal ini spg/spb, crew dan driver berada dalam satu tingkatan):
- Driver : Bertugas sebagai mengantar barang produksi
- Crew : Bertugas sebagai membantu crew dan spg
- Spg/spb : Bertugas sebagai selling produk dan sampleing produk extrajoss.
5. perkembangan perusahaan saat ini trus membuahkan hasil dikarenakan setiap tahun
mereka mendapatkan produk baru dan beberapa penghargaan dan adanya hrd yang
harus mengarahkan agar tidak terjadi kesalahan dan para pegawai bisa bekerja dengan
giat
17