Upload
udayana
View
2.459
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
TELUR
Struktur dan komposisi telur
1.Kuning telur (yolk)
2.Putih telur (albumen)
3.Membrane shell
4.Kerabang telur
Kuning Telur (31%):
1. Latebra : Pertautan antara discus germinalis dengan yolk
2. Discus Germinalis : Stadium blastoderm dari sel telur
3. Cincin konsentris kuning telur
4. Membrana Vetelina : membran tidak berwarna yang mengelilingi kuning telur
Putih telur (albumen) (58%):
• Khalaziferous (3% dari albumen): berhub dgn kuning telur dan chalazae, sangat tipis, halus.
• Inner thin /lapisan bag dalam(21% dari albumen)
• Thick white / putih telur padat (55%)• Outer thin / lapisan bag luar, berhub
dengan membran shell
Membrane Shell:
• Bag yang keras dan fibrous
• Tersusun dari protein yang serupa dengan protein pada bulu dan rambut
• Terdiri dari : - Inner shell membrane
- Outer shell membrane
Inner shell membrane lebih tipis
Kerabang telur (shell) (11%):
1. Keras, melindungi dari isi telur dan embrio dari gangguan baik fisik / kimiawi
2. Terdapat kutikula :
- tebal : 10 – 30 mikro meter
- menghambat penetrasi organisme melalui
pori
- menghambat masuknya zt-zat dari luar
Kerabang telur (shell) (11%):
3. Terdapat pori-pori : jumlah bervariasi (7000-17.000/butir)
- embrio dapat bernafas - terjadi penguapan - masuknya cairan dari luar - Tebal tergantung dari faktor genetik dan lingkungan (pakan, suhu, penyakit)4. Pigmen shell terdapat di lapisan spongy layer5. Terdiri dari : 94% kalium karbonat, 1%
agnesium karbonat, i% kalsium phosphat, unsur organi lain 4%
TELUR
Komposisi kimiawi :
% Air Protein Lemak Abu
Telur 100 65,5 11,8 11,0 11,7
Putih telur
58 88 11,0 0,2 0,8
Kuning telur
31 48 17,5 32,5 2,0
Kera
bang
11 1,6 3,3 0,03
Komposisi yolk
• Protein yolk :
- ovovetelin : 2,4 gr (75%), merupakan phosphoprotein/ protein yg mengandung P
- ovolivetin : 0,7 gr (25%), tinggi kadar sulfurnya• Lemak yolk : - Glicerida
- Lecitin
- Kholesterol
* Pigmen yolk : Xantophyl
Komposisi albumen
• Protein :
- Ovo albumen: 75%
- Ovoconalbumen : 3%
- Ovoglobulin: 2%
- Ovo mucoid
- Ovomucin
• Vitamin : riboflavin/warna kehijauan
Komposisi Kerabang /shell• Terdiri dari : Shell dan Membran shell• Lapisan penutup / bag luar: Kutikula• Protein : kolagen/ serupa dengan protein pada tulang dan cartilago• Ca CO3 : 94%• Mg CO3 : 1%• Ca PO4 : 1%• Bahan Organik : 4 %• Membran shell : - 4-5 % dari berat kerabang - t.d. protein, air dan mineral - Protein : ovokeratin, dengan sulfur antara 1,5 – 3 kali lebih tinggi
dari sulfur albumen
Komposisi Telur dari unggas air
• Itik, angsa, mentok/Itik Manila
• Kadar air lebih sedikit
• Kadar lemak lebih banyak
• Karena itik perlu lebih banyak panas utk perkembangan embrionya
Penanganan Telur
• Pisahkan antara telur konsumsi dan telur tetas• Telur tetas : - temperatur > 26,7 C, embrio berkembang
bintik darahsistem vaskularisasi bentuk sarang laba-laba (Hacch spot) tidak layak dikonsumsi.
- Temperatir naik turun, embrio mati pembusukan
* Telur kotor : dicuci dengan air temp 43-51,7 C, segera keringkan, air bebes Fe (max :3 ppm)
Kerusakan Telur
1. Berkurangnya Berat telur: - Penguapan air - Ukuran kantong udara - Karena : Temperatur Penyimpanan( Skt temp beku penguapan, pertb-an m o.) Kelembaban udara Ventilasi Porositas kerabang(penguapan, kontaminasi m.o)
2. Pengenceran
- Putih telur tebal turun : serat gliko protein ovomucin pecah - Ukuran yolk bertambah : perpindahan air, krn tekanan osmose3. Kehilangan CO24. Turunnya Berat jenis telur : air cell bertambah5. Kenaikan PH - Baru : 7,6 – 8,2 - Lama : naik, krn kehilangan CO2 (= peningkatan konsentrasi ion Hidrogen) - CO2 cenderung membentuk keseimbangan antara konsentrasi
dalam telur dengan udara sekitarnya)6. Dekomposisi bakterial : Naik , bila lembab dan temperatur tinggi Pseudomonas : bau busuk, pigmen yg menyebar melalui albumen
PENETASAN
• Mesin tetas = Incubator• Setter = mesin tetas yang digunakan khusus
untuk pengeraman telur selama 18 hari• Hatcher = mesin tetas yang digunakan khusus
untuk penetasan telur yaitu hari ke 19-21• Regulator/Termostat : Alat pengatur suhu
incubator yang cara kerjanya secara otomatis.
Beberapa istilah dalam penetasan:
• Telur Tetas : telur yang dioeroleh dari induk yang dikawinkan dan diharapkan selama 21 hari penetasan akan menghasilkan anak ayam
• Telur fertil : telur yang telah ditunasi dimana perkembangan sel telur pada saat oviposition telah mencapai stadium balstoderm.
• Telur fertil diperoleh dari induk yang dikawinkan dengan pejantan 30 jam setelah perkawinan (fertilitas Max : 2-6 hari stl perkawinan)spermatozoa tahan hidup di oviduct 11-14 hari 6-10 stl perkawinan telur masih fertil)
• Telur infertil : telur yang tidak ditunasi dan digunakan sebagai telur konsumsi
Beberapa istilah dalam penetasan:
• Fertilitas
• Daya tetas (hatchability)
• Mortalitas selama penetasan
• Candling : peneropongan telur pada hari ke 6-7 dan hari ke 13-14 utk melihat embrio anak ayam
• Indeks telur : panjang/lebar X 100%
Penetasan:- Alamiah - Buatan/artificial• Proses Hatchering: 1. Pengeraman / Settering 2. Penetasan / Hatchering• Keberhasilan proses hatchering tgt: - Temperatur - Kelembaban - Sanitasi - Ventilasi - Pemuteran Telur/Turning (pengontrolan)
Kegiatan Hatchery
1. Penampungan telur
- seleksi telur
- Fumigasi : menghindari terbawanya
kuman
- Bahan fumigasi : Formalin 40 % dan kalium permanganat ( per 100 cubic feed : 35 cc formalin, dan 17,5 gr KMnO4)
2. Holding Room
- Ruang pendingin/menyimpan sementara - skt 3 hari - suhu 18 C kelembaban 80% - Bila lebih lama, suhu 15 C, menekan proses metabolisme pada telur - Daya tetas turun 1% /hari (3-10 hari) stl hari ke 10, turun 3%/hari - Dilakukan pemutaran (turning), sebesar 45 derajad setiap jam
3. Pre heat
• Ruang adaptasi : Tujuan agar embrio tidak mengalami shock
• Selama 6 jam dengan suhu ruang
4. Setter (pengeraman):
- Paling lama : 18 hari - Suhu 97 – 99 F - Diletakkan berjejer, kemiringan 45 derajad - kelembaban : skt 86 % - low humidity (82-85%) : bulu keriting - high humidity(87-88%) : kesulitan menetas, krn adanya lendir yang lengket. - Pemutaran : otomatis, setiap 1 jam, agar pertumbuhan embrio sempurna - Ditempatkan kipas angin dengan kecepatan : 1425 -
1450 rpm : untuk meratakan panas
5. Transfer
• Perpindahan dari tahap settering ke tahap hatchering
• Dilakukan peneropongan telur (candling), dengan lampu TL 40 Watt
• Telur infertil (clear chick) diafkir
• Selam telur ditransfer, ruang hatcher difumigasi, dengan formalin dan kalium permanganat tripel dosis
6. Hatchering (Penetasan)
• Skt 3 hari (19-21 hari)• Setiap sore difumigasi dengan double
dosis• Kelembaban spt ruang settering, suhu
dinaikkan 0,2 F• Pewarnaan (Blower) : dengan formalin
200cc ditambah air 400 cc timbul warna kecoklatan pada anak ayam yang menetas, dan tahan 5-7 hari
7. Pool Chick
• DOC (Day Old Chick) di : - sexing - Debeaking - Vaksin Marek (jenis petelur) subcutan didaerah cervic - Seleksi : diafkir berparuh bengkok, buta,
sayap halus kecil-kecil, bulu keriting, botak, kaki bengkok, kaki kering, ompalitis, berbulu basah)
- Ayam yang baik dan sehat dimasukkan kardus, siap di pasarkan.
Faktor penting penetasan
• Suhu : tinggi kematian embrio• Kelembaban : - Rendah : dehidrasi kekeringan kematian embrio/ menetas dengan DOC kecil - Tinggi : mencegah keluarnya air, mengurangi daya tetas• Ventilasi: - Embrio perlu O2 dan menghasilkan CO2 - Embrio peka terhadap CO2 yang berlebihan
Lebar Rongga Udara /Air cellpada candling hari ke 7, 14, dan 18
Contoh Hasil peneropongan telur
Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan
• Dimulai sejak fertilisasi sel mengalami pembelahan terus berlangsung bila suhu >82 F
• Blastoderm menyebar pada permukaan yolk• Sel I menyusun lap ektoderm• Mengalami invagination dengan arah ke bawah
membentuk lap entoderm• Antara ekso derm dan entoderm terdapat
mesoderm
Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan
• Ektoderm kulit, paruh, bulu, kuku, sistem syaraf, garis mulut, vent.
• Mesoderm Otot, tulang, darah, organ ekskretori & Reproduksi
• Entoderm Sal ernafasan, organ sekretori & alat pencernaan
Hari 1
• Stl 3 jam primitive streak perkembangan cepat terbentuknya organ baru
• Jam ke 16-24 : deferensiasi bagian kepala membentuk foregut
• Terbentuk beberapa somit dan pulau darah
• Terbentuk neurol fold (pada bag kepala)neorol grove caecum
Hari ke 2• Bag anterior bagian otak• Jam ke 44 : jantung terbentuk dan berdenyut• Sistem peredaran darah t.d.: 1. Untuk tubuh embrio 2. Untuk vitellina, keluar dari jantung ke telur, ke - sel sekreta embrionic - Saccus yolk : membungkus yolk, sumber mkn - Amnion ( Hari 2&3) berisi cairan amnion, mengelilingi embrio
terlindung - Allantois - Serosa : terbentuk pada waktu yg sama gn amnionskt ekstra
embrionic membran & menempel membran sel akhirnya berfusi dengan allantois.
Hari ke -2
Hari ke- 3
Hari ke 4• Semua organ embrio terbentuk & siap berkembang• Bentuk embrio sudah bisa dibedakan dengan mamalia• Alantois berkembang mengelilingi isi telur dan membentuk
chorion• Kapiler allantois berhub. Dengan membran sel & pd saat ini
allantois berfungsi sbg alat pernafasan dan ekskretori embrio• Sirkulasi allantois : medium bahan makanan dari albumen & Ca
dari kulit embrio embrio• Kaki dan sayap mulai berkembang pada sisi tubuh, ekor
tampak, otak tertutup, nervus spinalis & akarnya berkembang, lensa mata & lubang telinga tampak
• Jantung diluar tubuh.
Hari ke-4
Hari Ke-5
Hari ke 6-18
• Hari ke 6 : Sayap & kaki kelihatan
• Hari ke 8 &9 : Calon bulu tampak & membentuk wujud sesungguhnya
• Hari ke 13 : Warna embrio tampak
• Hari ke 16: Paruh, kuku, sisik terbentuk, supply makanan dari albumen habis dari yolk
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
Hari ke-10
Hari ke-11
Hari ke-12
Hari ke-13
Hari-14
Hari ke-15 & 16
Hari ke-17
Hari ke 18
Hari ke 19
• Hari ke 19 : - Yolk masuk kedalam tubuh - Paruh menempel pada air cell - Paru-paru berfungsi - Posisi embrio : kepala dibawah sayap kanan
mengarah ke air cell, kaki menekuk kearah kepala & kepala diantara 2 kaki
- Ujung mandibula mengalami penandukan alat mematuk kerabang
- Otot leher belakang berkembang cepat & kuat supply tenaga
- Allantois tidak berfungsi sel. Kering ada pembuluh darah, menempel di kerabang
Hari ke 19
Hari ke 20 - menetas
• Hari ke 20 : Kerabang dipatuk
• Hari ke 21 : menetas.
Hari ke-20
Hari ke-21
Hari ke-21 menetas
Mesin tetas di lab unggas Fapet dan praktikum penetasan