3
BAB 1 KONSEP FIKIH DAN IBADAH DALAM ISLAM A. Konsep fiqih dalam Islam Fikih adalah ilmu tentang hukum syara’ yang bersifat praktis. Yang diperoleh melalui dalil yang terperinci. fiqih memiliki dua pengertian yaitu: pertaama,Memelihara hukum furu’ (hukum keagamaan yang tidak pokok) secara mutlak (seluruhnya) atau sebagiannya. kedua, Materi hukum itu sendiri, baik yang seperti qath’i maupun yang bersifat dhanni. B. Ruang lingkup Fikih Semua hukum yang berbentuk amaliyah untuk diamalkan oleh setiap mukallaf (mukallaf artinya orang yang sudah dibebani atau diberi tanggungjawab melaksanakan ajaran syariat Islam dengan tanda-tanda seperti baligh, berakal, sadar, sudah masuk Islam) C. Perbedaan fiqih dengan syariat Syariat adalah Teks-teks suci yang bebas dari kesalahan, baik isi maupun keautentikannya, yangdarinya bersumber pemahaman ulama yang mendalam yang menghasilkan kesimpulan hukum2 amaliah (fikih). syariat Bersumber dari Al Quran & Hadits serta kesimpulan2 yang diambil dari keduanya Hukumnya bersifat qath’i (pasti) Hukum syariatnya hanya satu (universal) tetapi harus ditaati oleh semua umat Islam

Materi bab 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi bab 1

BAB 1

KONSEP FIKIH DAN IBADAH

DALAM ISLAM

A. Konsep fiqih dalam Islam

Fikih adalah ilmu tentang hukum syara’ yang bersifat praktis. Yang

diperoleh melalui dalil yang terperinci.

fiqih memiliki dua pengertian yaitu: pertaama,Memelihara hukum furu’

(hukum keagamaan yang tidak pokok) secara mutlak (seluruhnya) atau

sebagiannya.

kedua, Materi hukum itu sendiri, baik yang seperti qath’i maupun yang

bersifat dhanni.

B. Ruang lingkup Fikih

Semua hukum yang berbentuk amaliyah untuk diamalkan oleh setiap

mukallaf (mukallaf artinya orang yang sudah dibebani atau diberi

tanggungjawab melaksanakan ajaran syariat Islam dengan tanda-tanda

seperti baligh, berakal, sadar, sudah masuk Islam)

C. Perbedaan fiqih dengan syariat

• Syariat adalah Teks-teks suci yang bebas dari kesalahan, baik isi maupun

keautentikannya, yangdarinya bersumber pemahaman ulama yang

mendalam yang menghasilkan kesimpulan hukum2 amaliah (fikih).

syariat

• Bersumber dari Al Quran & Hadits serta kesimpulan2 yang

diambil dari keduanya

• Hukumnya bersifat qath’i (pasti)

• Hukum syariatnya hanya satu (universal) tetapi harus ditaati oleh

semua umat Islam

Page 2: Materi bab 1

• Tidak ada campur tangan manusia (ulama) dalam menetapkan

hukum.

• fikih

• Bersumber dari para ulama dan ahli fikih, tetapi tetap merujuk pada

al-Quran dan Hadits.

• Hukumnya bersifat dzanni (dugaan)

• Berbagai ragam cara pelaksanaannya

• Adanya campur tangan (ijtihad) para ulama dalam penetapan

pelaksanaan hukum

D. Adapun tujuan syariat secara khusus yang lebih dikenal dengan istilah

Maqhasid al Syariah yaitu:

Untuk memelihara agama ( Hifdz al Din)

Memelihara jiwa (Hifdz al Nafs)

Memelihara akal (Hifdz al ‘Aql)

Memelihara keturunan (Hifdz al Nasl)

Memelihara harta (Hifdz al Mal)

E. Ibadah dan karakteristiknya

Ibadah mahdah adalah ibadah khusus yang berbentuk praktik atau

prbuatan yang menghubungkan antara hamba dan Allah melalui cara yang

telah ditentukan dan diatur atau dicontohkan Rasulullah.

Misalnya: shalat, zakat, puasa dan haji

Ibadah Ghairu Mahdah adalah ibadah umum berbentuk hubungan sesama

manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah.

Ibadah ini tidak ditentukan cara dan syarat secara detail, diserahkan

kepada manusia sendiri

Misalnya: menyantuni fakir miskin, mencari nafkah, bertetangga dll.

F. Prinsip ibadah dalam Islam

1. Niat lillahi ta’ala

2. Ibadah yg tulus kepada Allah

Page 3: Materi bab 1

3. Keharusan menjadikan Rasulullah sebagai tauladan & pembimbing

daam ibadah

4. Ibadah memiliki batas kadar dan waktu yang tidak boleh dlampaui

5. Keharusan menjadikan ibadah dibangun diatas kecintaan,

ketundukan, ketakutan dan mengharapkan kpd Allah

6. Seimbang antara dunia dan akhirat

7. Ibadah tidaklah gugur kewajibannya pada manusia sejak baligh

dalam keadaan berakal sampai meninggal dunia

G. Tujuan ibadah

Tujuan ibadah adalah untuk membersihkan dan menyucikan jiwa dengan

mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah swt, serta mengharapkan

ridha dari Allah swt, sehingga ibadah di samping untuk kepentingan yang

bersifat ukhrawi.