View
1.354
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ini tugas UAS media dan teknologi pembelajaran tentang sistem endokrin
Citation preview
Open
SISTEM ENDOKRINNAMA : ANISA NUR KUSUMA WARDANINIM : 111016100079KELAS : BIOLOGI 3B
PENDIDIKAN BIOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENDAHULUAN
Endokrin disebut juga hormon,
karena hasil sekresinya tidak
dibuang keluar tubuh tetapi masuk
ke dalam aliran darah
Sedangkan eksokrin hasil
sekresinya dibuang keluar tubuh.
Misalnya kelenjar ludah, keringat
, dan urine.
Kurang lebih ada 50 hormon
merupakan produk sel dari sistem
endokrin.
Secara kimiawi, hormon dibagi
menjadi tiga kelas yaitu :
1. Hormon steroid : testosteron,
estradiol
2. Hormon peptida : insulin,
prolaktin
3. Hormon derivat asam amino :
norepinephrin, epinephrin,
thyroksin
Sifat-sifat hormon
Bekerja secara spesifik
Dihasilkan dalam tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit
Bekerja lambat
Sebagai senyawa kimia
KelenjarHipofisis
KelenjarTiroid
KelenjarParatiroid
KelenjarAdrenalin
KelenjarPankreas
KelenjarGonad
KelenjarTimus
Kelenjar
Hipofisis
KELENJAR HIPOFISIS (KELENJAR PITUITARI)
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin
yang terbesar. Kelenjar ini disebut master of gland karena
mempengaruhi aktivitas kelenjar yang lain. Kelainan
hormon ini ada 2 macam yaitu hipersekresi misalnya
gigantisme dan hiposekresi misalnya kekerdilan .
Lobus Kelenjar Hipofisis :
Lobus anterior , hormon yyang dihasilkan
1. Tiroksin (TSH) berfungsi merangsang kelenjar
tiroid untuk memproduksi tiroksin.
2. Adenokortikotropin (ACTH), berfungsi untuk
merangsang kosteks adrenal untuk memproduksi
kortikosteroid.
3. Follicle Stimulating Hormone (FSH) berfungsi
untuk memacu perkembangan tubulus seminiferus dan
spermatogenesis.
4. Luteinizing Hormone (LH) berfungsi untuk
menstimulasi estrogen
5. Interestial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
berfungsi untuk menstimulasi testis untuk berkembang dan
menghasilkan testosteron
6. Prolaktin (TH)/Laktogen berfungsi untuk
Intermedia, hormonyang dihasilkan adalah :
1. Samototrof (STH) berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan tulang
2. Melanosit stimulating hormon (MSH) berfungsi
untuk mengatur penyuburan pigmen pada sel-sel
melanofor kulit sehingga mempengaruhi perubahan
warna kulit.
Posterior, menghasilkan hormon:
1. Oksitosin, berfungsi untuk membantu merangsang
kontraksi otot pada uterus.
2. Vasopressin/antidiuretik hormon (ADH)
berfungsi untuk mencegah air dalam tubuh sehingga
mencegah pembentukan urin dalan jumlah banyak.
KELENJAR TIROID (KELENJAR GONDOK)
Keistimewaan kelenjar tiroid dibanding kelenjar
endokrin yang lain yaitu kaya pembuluh darah. Kelenjar
ini menghasilkan hormon :
1. Tiroksin, berfungsi untuk proses metabolisme,
pertumbuhan fisik, perkembangan mental, kematangan
seks, mengubah glikogen menjadi gula dalam hati.
2. Triidotironin berfungsi untuk distribusi air dan
garam dalam tubuh
3. Kalsitonin berfungsi untuk menjaga
keseimbangan kalsium dalam darah.
Hiposekresi kelenjar tiroid mengakibatkan gejala
kemunduran pada fisik (kretinisme) dan mental terutama
pada masa anak-anak. Hiposekresi kelenjar tiroid pada
orang dewasa mengakibatkan miksodema dengan ciri-ciri
kegemukan (obesitas) dan kecerdasan menurun.
Kelenjar
tiroid
KELENJAR PARATIROID (KELENJAR ANAK GONDOK)
Kelenjar ini berperan dalam mengendalikan
kadar kalsium dalam darah. Hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar ini adalah parathormon yang berfungsi
mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Hiposekresi kelenjar ini mengakibatkan kadar
kalsium dalam darah menurun dan mengakibatkan
kejang-kejang otot (tetani). Sebaliknya, hipersekresi
kelenjar ini mengakibatkan kadar kalsium dalam darah
meningkat sehingga menyebabkan kelainan pada tulang
seperti rapuh, abnormal, dan mudah patah.
Mekanisme Pengendalian
Kadar kalsium darah
Kelenjar
paratiroid
KELENJAR ADRENAL (KELENJAR ANAK GINJAL)
Kelenjar ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
kulit (korteks) dan bagian dalam (medula).
Bagian Kelenjar Adrenal
Korteks mengasilkan tiga hormon yaitu
1. Hormon korteks mineral yang berfungsi untuk
menyerap natrium darah dan mengatur reabsorbsi air
pada ginjal
2. Glukokortikoid berfungsi untuk menaikkan
kadar glukosa darah, pengubahan protein menjadi
glikogen di hati, mengubah glikogen menjadi glukosa,
3. Androgen
Medulla menghasilkan hormon adrenalin/epineprin
yang berfungsi untuk mengubah glikogen dalam otot
menjadi glukosa (dalam darah)
Kelainan hipersekresi kelenjar adrenal pada
wanita mengakibatkan virilisme, yaitu timbulnya ciri-ciri
kelamin sekunder pada pria dan wanita. Sebaliknya,
sekresi yang rendah atau hipofungsi kelenjar adrenal
menimbulkan penyakit addison.
Kelenjar
adrenal
KELENJAR PANKREAS (KELENJAR LANGERHANS)
Pada pankreas tersebar kelompok kecil sel-sel
yang kaya pembuluh darah, disebut pulau Langerhan.
Hormon yang dihasilkan oleh pankreas :
1. Insulin berfungsi untuk mengubah gula darah
(glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati. Hotmon ini
memiliki efek menurunkan kadar gula darah
2. Glukogen berfungsi untuk mengubah glikogen
menjadi glukosa, hormon ini memiliki efek meningkatkan
kadar gula darah.
Hiposekresi hormon insulin mengakibatkan sakit kencing
manis (diabetes mellitus), yaitu meningkatnya kadar gula
darah.
Kelenjar
pankreas
KELENJAR GONAD
Kelenjar ini dibedakan menjadi kelenjar gonad pada wanita
dan kelenjar gonad pada pria. Hormon yang dihasilkan
kelenjar ini adalah:
1. Ovarium pada wanita menghasilkan hormon estrogen yang
menentukan ciri pertumbuhan kelamin, sekunder , dan
hormon progesteron yang berperan dalam penebalan dan
perbaikan dinding uterus.
2. Testis pada pria menghasilkan hormon testosteron yang
berperan menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder.
Hiposekresi kelenjar gonad pada wanita
mengakibatkan gangguan pada menstruasi dan timbulnya
tumor.
Kelenjar
gonad
KELENJAR TIMUS
Kelenjar timus berfungsi untuk membentuk
hormon thymosin yang berperan dalam sistem imun
(kekebalan).
Kekebalan ada 2 macam :
1. Kekebalan seluler : kekebalan yang diberikan pada saat
kita dalam kandungan ibu, ibu makan protein atau disuntik,
lalu akan terbentuk antibodi yang akan diberikan ke anak
sehingga anak menjadi kebal
2. Kekebalan humoral : kekebalan yang diberikan setelah
anak dilahirkan melalui imunisasi atau vaksinasi mulai
dari BCG, DPT 1 2 3, polio 1 2 3, campak, rubella, hepatitis,
dan dilakukan pengulangan setelah 1 tahun, 3 tahun, dan 6
tahun.
Kelenjar
TIMUS
SISTEM HORMON PADA INVERTEBRATA
Sejumlah invertebrata tidak mempunyai organ khusus
untuk sekresi hormon sehingga sekresinya dilaksanakan
oleh sel neurosekretori, yang merupakan sumber
hormon pada invertebrata. Sel neurosekretori dapat
ditemukan antara lain,:
Coelenterata contohnya ialah Hydra. Hydra
mempunyai sejumlah sel yang dapat menghasilkan
senyawa kimia yang berperan dalam proses
reproduksi, pertumbuhan, dan regenerasi. Apabila
kepala hydra dipotong, sisa tubuhnya akan
mengeluarkan molekul peptide yang disebut activator
kepala. Zat tersebut akan memnyebabkan sisa tubuh
hydra dapat membentuk mulut dan tentakel, dan
selanjutnya membenyuk daerah kepala.
Platihelminthes
Hewan ini dapat menghasilkan hormon yang berperan
penting dalam proses regenerasi. Hormon yang
dihasilkan tersebut juga terlibat dalam regulasi
osmotic, ionic, dan dalam proses reproduksi.
Nematoda
Hewan ini dapat mengalami ganti kulit hingga 4 kali dalam
siklus hidupnya., serta mempunyai struktur khusus yang
berfungsi untuk sekresi neurohormon, yang berkaitan erat
dengan sistem saraf. Struktur khusus tersebut terdapat
pada ganglion di daerah kepala dan beberapa pada daeran
korda saraf.
Annelida
Cacing poliseta dewasa dapat mengalami epitoki yakni
perubahan sejumlah ruas tubuh menjadi struktur
reproduktif. Epitoki ini dikendalikan oleh sistem
neuroendokrin. Hormon yang dilepaskan akan menghambat
epitoki sehingga epitoki akan berlangsung ketika kadar
hormon tersebut sangaan rendah.
Moluska
Pada hewan ini ditemukannya hormon yang merangsang
pelepasna telur dari gonad dan pengeluaran telur dari
tubuh.dalam hal ini, kelenjar endokrin klasik memiliki
peran yang sangat penting. Kelenjar optic juga menyekresi
beberapa hormon yang diperlukan untuk perkembangan
sperma dan ovum.
Crustacea
Crustacea memiliki sejumlah sel kecil sel endokrin
klasik, yaitu organ Y dan kelenjar mandibula. Organ Y
merupakan sepasang kelenjar yang terletak di daerah
toraks tepatnya pada ruas maksila atau antenna. Hormon Y
mempengaruhi proses molting. Kelenjar mandibula
terletak di dekat organ Yang memiliki fungsi endokrin
juga. Krustasea juga memiliki kelenjar androgenic yang
berperan dalam perkembanagn testis dan produksi
sperma.
Insekta
KELAINAN
Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh
hormon, diantaranya adalah :
Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang berkurang
dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi
misalnya karena kelenjar adrenal terkena
infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala –
gejalanya berupa
a.Berkurangnya volume dan tekanan darah
karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari
cairan tubuh.
b.Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh
terhadap stress, sehingga penderita mudah
menjadi shock dan terjadi kematian hanya
karena stress kecil saja misalnya flu atau
kelaparan.
c.Lesu mental dan fisik
Sindrom Cushing
Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan
oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti
tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan
oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang
berlebihan. Gejalanya berupa :
a.Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena
katabolisme protein.
b.Osteoporosis
c.Luka yang sulit sembuh
d.Gangguan mental misalnya euphoria
Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi
glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim
pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.
Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis
dirangsang untuk mensekresi androgen yang
menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan
sekunder pria pada seorang wanita yang disebut
virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut
seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan
suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti
penis dan kadang – kadang kebotakan.
Hipertiroidea
Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi
kadar normal. Gejala – gejalanya berupa berat badan
menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar,
jantung berdebar dan BMR maningkat melebihi 20 sampai
100. Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit
Graves, suatu penyakit auto imun dimana terbentuk
antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap
reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan
reseptor – reseptor. Ini, maka kadar T4 dan T3 darah
meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter
(struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan
bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh reaksi
radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata
eksternal dan jaringan sekitar bola mata.
Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone
tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan
anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh
menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot
tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel –
sel otak kurang berkembang.
Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut
buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme
dapat diobati dengna pemberian hormone tiroid
asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang
dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala –
gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut
kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung
lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau
mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat
defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat
dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.
Hormoninsulin
Ini salah satu
cara kerja
hormon
dalam tubuh
HormonFSH
KelenjarAdrenal
HormonInsulin
KelenjarGonad
KelenjarTiroid
SiklusMenstruasi
SistemEndokrin Manusia
Ini adalah sistemendokrin pada manusia
Hormon FSH KelenjarHipofisis
KelenjarAdrenal
Hormon InsulinKelenjarPankreas
Hormon Estrogen Kelenjar Gonad
Hormon Progesteron Kelenjar Gonad
HormonTestosteron
Kelenjar Gonad
Kelenjar Tiroid
Siklus Menstruasi
Apakah kalian siap untuk tes????