Upload
salma-van-licht
View
907
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN II
PROGRAM STUDI: PLSDOSEN : Dr. FAKHRUDDIN, M.Pd
TAHUN : 2014
Kategori penelitian berdasarkan metode
ANALITIS HISTORIS DESKRIPTIF EKSPERIMENTAL
Menurunkan hubungan melalui sistem deduktif
Peristiwa + perkembangan di masa lampau
Menjelaskan kondisi yang ada (exist)
Menguji hubungan sebab akibat
MatematikFilsafatHukumLinguistik
Kronologis (biografi)Spasial (komparatif)Historik & Legal Yuridis
Korelasi, Survey,Studi kasus, Studi pengembangan,Studi tindak lanjut,Studi kecenderungan
One group,More than one group
METODE
Metode-metode Penelitian
KUANTITATIF KUALITATIF
EKSPERIMENTAL NON EKSPERIMENTAL
INTERAKTIF NON INTERAKTIF
Eksperimental murni Eksperimental kuasi Eksperimental lemah Subjek tunggal
Deskriptif Komparatif Korelasional Survay Tindakan
Etnografis Historis Fenomenologis Studi Kasus Studi Kritis
Analisis konsep Analisis kebijakan analisis historis
Penelitian Pengembangan (R&D)
•Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Variabel adalah konsep, kata benda yang memperlihatkan variasi dalam kelompok objekKlasifikasi variabel :
Kuantitatif vs. kategorial kuantitatif berada dalam rentang kontinum; kategorial berbeda dalam kualitas (nominal, ordinal)
Manipulasi vs. Hasil (outcome)Independen vs. DependenExtraneous variabel yang tidak dikontrol
Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkanKeuntungan :
Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam tentang hasil kajian
Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teoriDapat melakukan kajian keterhubungan
Kelemahan :Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan
hipotesis)Menyempitkan pandangan peneliti; kurang
memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Acuan hipotesis :Jawaban sementara terhadap suatu persoalanPerlu dibuktikan secara statistikal apakah diterima atau
ditolakIsi hipotesis harus sejalan dengan tujuan penelitian
Populasi : keseluruhan unit yang menjadi objek penelitian atau kelompok yang diharapkan dapat digunakan dalam penelitianSampel : - bagian dari populasi yang nyata diteliti - sampel mewakili populasi (representatif) - bila sampelnya manusia disebut respondenPenentuan sampel :
Acak / random : karakteristik homogenStrata / stratified : sampel berjenjang, dalam jenjang harus
homogenCluster : sampel dari satuan wilayah / institusi yang di dalamnya
juga harus homogenPurposif : sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian
Penelitian Kuantitatif (populasi dan sampel)
T A H A P A N P E N E L I T I A N T A H A P A N P E N E L I T I A N MEMILIH MASALAH STUDI PENDAHULUAN MERUMUSKAN MASALAH
MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR
HIPOTESIS
MEMILIH PENDEKATAN
MENENTUKANVARIABEL
MENENTUKAN SUMBER DATA
MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN
MENGUMPULKAN DATA
ANALISIS DATAMENARIK SIMPULAN
MENULIS LAPORAN PRESENTASI & DISKUSI
POLA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Simetris : Bila dua variabel berfluktualisasi bersamaan tetapi diantara
keduanya tidak ada hubungan.Asimetris :
Hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya
Timbal-balik Terjadi apabila dua variabel saling mempengaruhi atau
memperkuat satu sama lain.
Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Variabel adalah konsep, kata benda yang memperlihatkan variasi dalam kelompok objekKlasifikasi variabel :
Kuantitatif vs. kategorial kuantitatif berada dalam rentang kontinum; kategorial berbeda dalam kualitas (nominal, ordinal)
Manipulasi vs. Hasil (outcome)Independen vs. DependenExtraneous variabel yang tidak dikontrol
Lanjutan ………….JENIS VARIABEL
dilihat dari JENIS DATA KUALITATIF1. Variabel DISKRIT
variabel yg tidak memiliki pecahan / utuh.Co: jumlah anak, jumlah negara dll.
2. Variabel BERSAMBUNGANvariabel yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka pecahan.Co: ukuran berat, tinggi, luas dll
Variabel independen/bebas : var yang dapat dimanipulasi.
Variabel dependen/terikat; yg dipengaruhi menjadi akibat krn adanya var bebas
Var moderator; var yg mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hub antara var independen dan dependen
Var intervening; var yg secara teoritis mempengaruhi hub antara independen dan dependen tetapi tdk terukur
Var kontrol; var yg dikendalikan atau dibuat konstan, shg mempengaruhi var utama yg diteliti
Lanjutan ………….JENIS VARIABEL
• dilihat dari PERAN1. Variabel BEBAS (Vb)
variabel yg dapat mempengaruhi variabel lainnya.
2. Variabel TERIKAT (Vt)variabel yg dipengaruhi variabel lain.
VbMetode mengajar guru
Hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar siswa
VtPrestasi belajar siswa
JUDUL PENELITIAN
Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkanKeuntungan :
Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam tentang hasil kajian
Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teoriDapat melakukan kajian keterhubungan
Kelemahan :Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan
hipotesis)Menyempitkan pandangan peneliti; kurang
memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
1. PENDAHULUAN, Berisi :identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian
2. KAJIAN PUSTAKA, berisikonsep terkait dengan tema peneltian, kerangka berfikir dan hipotesis
3. METODE PENELTIANPendekatan peneltian, penentuan subyek /sampel penelt, variabel metode pengumpulan data dan analisis data
4. Lampiran, daftar pustaka
MEMBUATA PROPOSAL PENELITIAN, dgn Sistematika :
INSTRUMEN◦ Prinsip-Prinsip Pemilihan Instrumen
Penelit ian ◦ Syarat-Syarat Instrumen Penelit ian
Akurasi (accuracy) Presisi (precision) Kepekaan (sensit ivity) ◦ Klasif ikasi instrument ◦ Prinsip Pengukuran dengan Instrumen ◦ Ciri-cir i Data Hasil Pengukuran ◦ Klasif ikasi data hasil Pengukuran
Data dengan Skala Nominal Data dengan Skala Ordinal Data dengan Skala Interval Data dengan Skala Rasio ◦ Penyajian dan Analisis Data
Prinsip utama pemilihan instrumen adalah memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga peneliti dapat memilih instrumen yang diharapkan dapat mengantar ke tujuan penelitian.
Tujuan penelitian menentukan instrument apa yang akan digunakan.
Kadang terjadi bahwa tujuan penelitian justru ditentukan oleh instrumen yang tersedia, atau digunakan instrumen yang sudah populer, walaupun sebenarnya tidak cocok dengan tujuan penelitiannya.
Suatu pendapat yang tidak selalu benar bahwa “instrumen yang canggih adalah yang terbaik“.
Pedoman umum yang dapat digunakan dalam pemilihan instrumen, khususnya bagi peneliti pemula adalah:◦ Pakailah instrumen seperti yang telah digunakan
oleh peneliti terdahulu.◦ Buatlah daftar instrumen yang tersedia, kemudian
kategorikan tiap instrumen sesuai dengan input yang diperlukan dan output yang dihasilkan, baru dipilih yang paling sesuai.
Instrument walaupun sederhana tetapi dapat langsung mengukur informasi yang dikehendaki lebih baik.
Ada beberapa kriteria penampilan instrument yang baik, baik yang digunakan untuk mengontrol ataupun untuk mengukur variabel, yaitu :◦ Akurasi (accuracy)◦ Presisi (precision)◦ Kepekaan (sensitivity)
Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan erat dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.
Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Apakah masukan yang diukur (measured) hanya terdiri dari masukan yang hendak diukur saja ataukah telah kemasuk-an unsur-unsur lain.
Pengontrolan yang ketat terhadap kemurnian masukan ini adalah sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi.
Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan menurunnya akurasi output atau validitas hasil pengukuran.
Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas kualitatif.
Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas yang hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah validitas kuantitatif.
Presisi instrumen berkaitan erat dengan keterandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan pengukuran.
Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat menjamin bahwa inputnya sama memberikan output yang selalu sama kapan saja, dimana saja, oleh dan kepada siapa saja instrumen ini digunakan memberikan hasil konsisiten (ajeg).
Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu akurasinya baik dan sebaliknya.
Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan presisinya baik.
Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan harga variabel tertentu membutuhkan instrumen yang dapat mendeteksi besarnya perubahan tersebut.
Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka instrumen yang digunakan.
Sebagai ilustrasi : ◦ Stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk
mengukur kecepatan gerak refleks. ◦ Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi
perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur molekul.
Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak memadahi.
Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif.
Pada dasarnya ada dua kategori alat atau instrumen (seterusnya disebut instrumen) yang digunakan dalam penelitian, yaitu :1) Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi
atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti.2) Instrumen yang digunakan untuk mengontrol obyek atau
proses penelitian. Dengan adanya dua jenis instrumen tersebut,maka
kondisi obyek atau proses penelitian diukur dalam kondisi yang spesifik dan dapat diulang lagi (reproducible).
Berdasarkan wujudnya, instrumen penelitian dibedakan atas dua bentuk, yaitu : 1) perangkat keras (hardware) dan 2) perangkat lunak (software).
Analogi dengan computer:◦ Perangkat keras adalah seperangkat komponen
mesin dengan elektroniknya.◦ Perangkat lunaknya adalah instruksi-instruksi yang
terdapat dalam programnya. Dalam penelitian instrumen yang termasuk
kategori perangkat keras misalnya: spektofotometer,stetoskop, thermometer, dsb.
Perangkat lunak digunakan untuk memperoleh informasi atau respon dari subyek baik langsung maupun tidak langsung.
Dengan perangkat lunak akan dapat dilakukan pengukuran tentang :1)Informasi langsung dari obyek.2)Mengevaluasi obyek atau tindakan obyek oleh
pengamat.3)Mengukur langsung kemampuan dan pengetahuan
obyek.4)Mengukur secara tidak langsung tentang kepercayaan,
sikap atau perilaku obyek. Adapun yang termasuk dalam kategori perangkat
lunak misalnya: kuisioner, ceklist, rating scale, ujian tertulis, wawancara dan lainnya.
Dalam penelitian selalu diperlukan pengumpulan data dari variable penelitinannya melalui proses pengukuran.
Pengukuran suatu variabel pada dasarnya adalah penerapan suatu fungsi matematik yang korespondensi.
Dalam proses pengukuran diperlukan tiga unsur, yaitu: ◦ himpunan obyek yang diukur, ◦ himpunan angka dalam instrument dan ◦ pemetaan sebagai criteria hasil pengukuran.
Sebagai contoh : akan dilakukan pengukuran pendapat sekelompok responden terhadap penampilan produk X. ◦ Himpunan responden yang akan diukur pendapatnya
adalah : si A,B,C,D dan seterusnya. ◦ Himpunan angka dalam instrument : 1,2 dan 3. ◦ Pemetaannya adalah :
jika responden mengatakan baik, penampilan produk diberi angka skor 3,
jika responden menyatakan cukup baik diberi angka skor 2, jika responden menyatakan buruk diberi angka skor 1.
Data (plural) atau datum (singular), berasal dari kata “dare” (latin) berarti “to give”.
Berdasarkan kata dasar tersebut, data adalah fakta yang diamati peneliti yang diberikan oleh suatu situasi tetentu.
Fakta sendiri berasal dari kata “facere” (latin) yang berarti “to make” Jadi fakta adalah sesuatu yang dibuat atau dihasilkan oleh situasi tertentu.
Dengan demikian fakta adalah sesuatu yang dimanifestasikan oleh suatu situasi/fenomena tetentu bukan situasi/fenomena itu sendiri.
Sebenarnya tujuan penelitian adalah ingin mengungkapkan situasi/fenomena yang sebenarnya, tetapi yang diperoleh hanya suatu manifestasi atau representasi yang factual berupa suatu data.
Maka dari itu peneliti yang arif selelu berpikiran bahwa data yang dihasilkan tidak lain hanyalah suatu bayangan dari situasi/fenomena yang bersifat sementara dalam dimensi ruang dan waktu.
Berdasarkan skalanya, data hasil pengukuran dapat dibedakan atas 4 macam skala yaitu :
1) Nominal, 2) Ordinal, 3) interval dan 4) rasio.
Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal hanya untuk pembeda antara yang satu dengan yang lain.
Ciri dari data nominal adalah cara mendapatkan datanya dengan cara menghitung (counting).
Sebagai contoh data nominal : ◦ jumlah orang laki-laki atau perempuan yang hadir dalam sebuah
pertemuan. ◦ jenis pekerjaan◦ status perkawinan◦ agama,◦ setuju-tidak setuju dan sebagainya.
Suatu obyek akan memepunyai salah satu kategori saja, tidak mungkin suatu obyek muncul dengan lebih dari satu kategori laki-laki dan perempuan Jadi sifatnya “mutual exclusive”.
Jika pada tiap kategori diberi simbol angka,maka angka-angka yang diperoleh: ◦ tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlah) ◦ tidak bersifat multiplicated (tidak dapat dikalikan).
Data tersusun atas jenjang. Disini sudah ada keteraturan (“order”) bahwa suatu angka skor
lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Sebagai contoh : pemberian peringkat pada kejuaraan lomba
melukis, ◦ juara 1 (skor4),◦ juara II (skor3), ◦ juara III (skor 2), dan ◦ juaraIV (skor 1).
Jadi disini belum ada sifat aditif (tambah atau kurang) maupun multiplikatif (kali atau bagi).
Contoh lain skala ordinal adalah skala rangking nilai siswa sekolah,rangking pendapat : sangat setuju, setuju dan tidak setuju.
Pada skala interval: ◦ Sudah ada keteraturan atau jenjang, ◦ Sudah ada sifat aditif dan multiplikatif.
Jika terdapat data interval : 1,2,3,4 dan 5, maka 5-3 adalah sama dengan 4-2, demikian juga 3+2 adalah sama dengan 4+1.
Begitu pula 4x1 sama dengan 2x2. Pada skala interval belum ada harga nol mutlak,
angka nol bersifat arbitary. Contoh skala interval : ◦ indeks prestasi, ◦ indeks inflasi, ◦ indeks harga, ◦ skala pada thermometer dan sebagainya.
Skala ini mempunyai derajat yang paling tinggi diantara skala yang lain.
Skala rasio sama ciri-cirinya dengan skala internal dan telah mempunyai harga nol yang bersifat mutlak.
Contoh data dengan skala rasio : ◦ berat badan, ◦ tinggi badan, ◦ luas sawah, ◦ dosis obat, ◦ waktu dan sebagainya.
Penyajian dan analisis data penelitian tergantung dari jenis datanya. ◦ Jika datanya adalah data kuantitatif, maka data dapat
disajikan dan dianalisis dengan metode statistik. ◦ Jika data bersifat kualitatif sehingga tidak dapat
dinyatakan dengan angka, maka metode statistika tidak dapat digunakan.
Untuk mengatur dan menyajikan data kuantitatif digunakan metode statistika diskriptif,
Untuk menarik kesimpulan dari data sampel terhadap populasinya digunakan statistika induktif atau statistika inferensial.
Dengan statistika diskriptif data dapat disajikan dan diatur dalam bentuk yang tepat sehingga data lebih banyak “berbicara”. ◦ Misalnya dalam bentuk grafik, diagram, kurva, tabel dan
sebagainya.◦ Disamping itu dengan statistika diskriptif dapat dicari
kecenderungan pemusatannya (central tendency) dalam bentuk harga rata-rata, modus atau mediannya. ◦ Juga dapat ditentukan penyebarannya dalam bentuk :
range, deviasi, deviasi standar, variansi dan sebagainya. Dengan statistika induktif dapat dilakukan estimasi
dan uji hipotesis statistika. Perlu diingat bahwa statistika adalah seperangkat
alat (a set of tools). Sudah barang tentu pemakai harus tahu kegunaan dan penggunaanya dengan tepat.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA◦ Kuisioner
Kuesioner Isian Kueisioner Pil ihan Wawancara Wawancara Bebas Wawancara Terpimpin
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan: ◦ teknik komunikasi dan ◦ teknik observasi
Pengumpulan data dengan teknik komunikasi dapat dilakukan dengan kuisioner dan atau wawancara.
Dalam kaitan teknik komunikasi ini Alport menyatakan sebagai berikut :
“Jika anda ingin mengetahui tentang responden mengenai :◦ bagaimana perasaanya,◦ pengalaman apa yang dipunyainya,◦ apa yang diingatnya,◦ apa motivasinya, dan◦ apa alasanya melakukan sesuatu, ……..mengapa tidak anda
tanyakan saja kepadanya?”
Dalam penelitian, jika diinginkan pengumpulan data tentang perihal di atas dapat dilakukan dengan pertolongan :
kuisioner atau wawancara Menjawab kuisioner atau wawancara bagi seorang
responden adalah suatu proses “self report “ atau instrospeksi terhadap diri sendiri.
Jika dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan dua teknik di atas, maka diasumsikan bahwa :◦ Responden yang paling tahu tentang dirinya sendiri.◦ Pernyataan responden adalah benar dan dapat dipercaya.◦ Interpretasi responden terhadap isi pertanyaan adalah sama
dengan interpretasi penanya.
TEKNIK PENGUMPULAN DATATEKNIK PENGUMPULAN DATA
Klasifikasi kuisioner berdasarkan sasaran dan bentuk jawabannya dapat dibedakan secara skematis sebagai berikut:
Kuisioner
Sasaran
Langsung : tentang diri sendiri
Tidak langsung : tentang orang lain
Bentuk
Isian (open-ended)
Pilihan (closed form)
Kombinasi isian dan pilihan
Responden mengisi sendiri jawaban atas pertanyaan dalam kueisioner.
Contoh :◦ Bagaimana pendapat saudara jika orang-orang yang
melakukan korupsi ditembak mati di depan umum? Jawab :……………………………………………………◦ Hukuman apakah yang paling baik untuk anak didik ? Berikaan alasan! Jawab :……………………………………………………
Keuntungan Kuesioner Isian :◦ Dapat memberikan jawaban secara bebas, terungkap hal-
hal yang tak diduga oleh peneliti.◦ Memungkinkan menanyakan : perasaan, pendapat,
motivasi, secara tak terbatas. Kelemahan kuesioner isian :◦ Responden segan memeberikan jawaban yang lengkap dan
mendasar.◦ Hal yang sangat diperlukan tidak terungkap dari responden.◦ Analisis datanya sulit.◦ Bagi responden memerlukan banyak waktu untuk menjawab
sehingga harapan kembali relative kecil.◦ Kesulitan menyatakan sesuatu dalam bahasan tulisan oleh
karena ada perbedaan dalam : tingkat pendidikan, status ekonomi dari responden.
Responden memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Isi jawaban dpt berupa: fakta (fact finding), pendapat, keyakinan dsb.
Bentuk pilihan jawaban dapat: ◦ dua pilihan saja (force choice) atau ◦ pilihan ganda (multiple choice).
Contoh kuesioner fact f inding dengan force choice.Status jabatan saudara di Fakultas ini adalah : ( ) Dosen tetap( ) Dosen luar biasa
Contoh : kueisioner tentang pendapat dengan force choice.Apakah saudara merasa tugas saudara skrng ini terlalu berat?( ) Ya( ) Tidak
Contoh : keyakinan dengan multiple choice. Bagaimana menurut saudara tentang status sosial Dosen pada
umumnya?( ) Tinggi sekali ( ) Lumayan( ) Cukup tinggi ( ) Rendah
Kelemahan Kuesioner Pilihan :◦ Responden terpaksa memilih walaupun sebenarnya
responden ingin jawaban yang lain, sehingga cenderung asal pilih
Keuntungan Kuesioner Pilihan :◦ Pengolahan data mudah.◦ Responden tidak perlu mengekspresikan pikirannya
dalam bentuk tulisa◦ Pengisisan kuesioner mudah dan cepat, sehingga
harapan kembali akan lebih besar.
Wawancara (interview) dlm riset dpt berfungsi untuk:1) Mendapat informasi langsung dari responden (metode
primer).2) Mendapatkan informasi, jika metode lain tidak dapat
dipakai (metode sekunder).3) Menguji kenenaran teknik kuesioner atau observasi
(metode kriteria). Dalam wawancara diperlukan syarat penting, yaitu
terjalinnya hubungan yang baik dan demokratis antara responden dengan penanya (I am good, you are good)
Klasifikasi wawancara berdasarkan cara mwnjawab responden, adalah sebagai berikut:1) Wawancara bebas (unguided/undirevtive)2) Wawancara terpimpin (controlled/structured interview)3) Wawancara bebas terpimpin (focused interview)
Tanya jawab tidak diarahkan oleh penanya ◦ Isi tanya-jawab tergantung “mood”, keinginan, perhatian
dari responden. ◦ Di sini akan terjadi “free talk”.
Kelemahan :◦ Sabagai instrument risat sangat lemah◦ Tidak efisien dan hasil tidak jelas
Waktu lama dan biaya mahal Keuntungan :◦ Cocok untuk studi pendahuluan (eksporasi) mencari
problema.◦ Kewajaran Tanya jawab maksimal, sehingga wawancara
dapat mendalam.
Tanya jawab menggunakan kerangka pertanyaan sebagai pedoman umum jalannya tanya-jawab.
Kedua fihak mempunyai peranan yang jelas dan berbeda.
Kelemahan :◦ Tanya jawab menjadi kaku, formil sehinnga data
kurang mendalam (seperti seorang hakim dan seorang terdakwa).
Kebaikan :◦ Pertanyaan seragam, sehingga dapat melakukan
komparasi.◦ Membuktikan hipotesis.◦ Memungkinkan analisis data secara kuantitatif.◦ Kesimpulan lebih dapat diandalkan.
PERLAKUANPerlakuan Eksperimen berbeda dengan Perlakuan
Pembanding (konsep dan pelaksanaan).Rancangan Perlakuan berbasis teori.Rancangan Perlakuan final dan jelas.Ada dasar teori yang kuat untuk membuat inverensi
bahwa Perlakuan Eksperimen lebih efektif dp Perlakuan Pembanding.
RANCANGANDibuat sedemikian sehingga informasi yang berhubungan atau
diperlukan untuk persoalan yang diselidiki dapat diperoleh.Tata kelola dan tata penempatan perlakuan agar efektifitas
perlakuan dapat diuji.Rancangan dapat berbentuk:
- Pra Eksperimen- Kuasi Eksperimen- True Eksperimen
Rancangan Eksperimen terdiri atas:- Rancangan satu faktor (sederhana)- Rancangan dua faktor- Rancangan tiga faktor, dst..
VALIDITAS INTERNALMempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion
benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain.
Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam:- Peristiwa (sejarah)- Kematangan- EfekTesting- Instrumen- Regresi Statistik- Mortalitas- Kontaminasi- Bias oleh seleksi kelompok
TRUE EKSPERIMEN(Rancangan Satu Faktor)Randomized Control Group Design
R E T1 O1R K T2 O2
Randomized Pre and Post Test Control Group Design
R E O1 T1 O2R K O3 T2 O4
R O1 E T1 O2R O3 K T2 O4
TRUE EKSPERIMEN(Rancangan Satu Faktor)Salomon Four Groups Design
R E O1 T1 O2R K O3 T2 O4R E . T1 O5R K . T2 O6
TRUE EKSPERIMEN(Rancangan Dua Faktor)Treatment by Level Design
BBAA
A1A1 A2A2
B1B1
B2B2
A = Perlakuan, mis: A = Perlakuan, mis: metode pembelajaranmetode pembelajaran
A1 = Met. EksperimenA1 = Met. EksperimenA2 = Met. PembandingA2 = Met. PembandingB = Variebel Moderator,B = Variebel Moderator,
mis: IQmis: IQB1 = IQ tinggiB1 = IQ tinggiB2 = IQ rendahB2 = IQ rendah
TRUE EKSPERIMEN(Rancangan Dua Faktor)Factorial Design
BBAA
A1A1 A2A2
B1B1
B2B2
A = Perlakuan, mis: A = Perlakuan, mis: metode pembelajaranmetode pembelajaran
A1 = Met. EksperimenA1 = Met. EksperimenA2 = Met. PembandingA2 = Met. PembandingB = Perlakuan,B = Perlakuan,
mis: bahan penyertamis: bahan penyertaB1 = LKSB1 = LKSB2 = ModulB2 = Modul
JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y
Main Effect (Efek Utama)Efek Utama A: A1 banding A2Efek Utama B: B1 banding B2Interaction Effect (efek interaksi)Efek interaksi A x B terhadap YSimple Effect (Efek Sederhana)Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1
- A1B2 banding A2B2Efek Sederhana B: - A1B1 banding A1B2
- A2B1 banding A2B2