Upload
ratih-aini
View
445
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SURAT PERNYATAAN KEOTENTIKAN TULISAN
الرحيم الرحمن الله بسم
Dengan ini menyatakan bahwa makalah yang kami susun adalah otentik keasliannya,
kecuali pada bagian-bagian tertentu dengan disertakan catatan kaki. Makalah ini dibagi
beberapa tugas sebagaimana:
1. Rohmatdanu F : Sejarah Nabi Ibrahim
2. Zulfatus Salima : Sejarah Nabi Ismail dan Luth
3. Siti Rohmatin Azizah : Sejarah Nabi Syu’aib
Demikian surat pernyataan keotentikan tulisan ini kamu buat.
Yogyakarta, 19 Maret 2014
Penyusun
Page 1
PENDAHULUAN
Allah SWT adalah satu-satunya sang pencipta yang sebagai Maha Pencipta
dengan sebenar-benarnya yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu
yang ada diantara keduanya. Salah satu ciptaan Allah SWT adalah berbagai jenis
makhluk hidup, yang dijadikan sebagai penghuni planet yang disebut bumi. Diantara
berbagai jenis makhluk hidup itu, terdapat jenis yang dinamakan manusia, yang diberi-
Nya keistimewaan berupa kemampuan berpikir yang melibihi jenis makhluk lain yang
sama-sama menjadi penghuni bumi.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia dan diperintahkan untuk
berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, maka wajiblah manusia untuk memegang Al-
Qur’an dan As-sunnah. Sebagai umat muslim yang mengikuti Nabi-Nabi yang
terdahulu serta mengimani Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Semuanya itu bermaksud agar umat manusia bisa mencontoh pada zaman
Nabi-Nabi yang terdahulu dan senantiasa mengingat Allah SWT sebagai penguasa
Alam Raya ini. Dan agar manusia senantiasa bersyukur kepadaNya.
Page 2
Biografi Singkat Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim as lahir pada masa kekuasaan Raja Namrud Bin Kan’an Bin Kusy yang
semena-mena dan zhalim. Nabi Ibrahim as lahir di daerah as Sus. Ada yang mengatakan di
babilonia dan di as Sawad sekitar Kautsa. Menurut Ibnu Abbas, Nabi Ibrahim as lahir di
Barzah.1
74. dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu
menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan
kaummu dalam kesesatan yang nyata."
Ayat diatas menuturkan bahwa ayah Nabi Ibrahim as bernama Aazar. Ayah Nabi as
adalah seorang pembuat berhala untuk sembahan. Sedangkan menurut jumhur ulama seperti
Ibnu Abbas nama ayah Nabi Ibrahim as adalah Tarih. Ahlu kitab juga sependapat dengan
jumhur ulama. Ada yang berpendapat dengan huruf Khaa’, Tarikh. Ada pula yang
mengatakan bahwa Aazar adalah julukan sebuah patung yang disembah bapaknya Ibrahim.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang benar nama bapaknya Ibrahim adalah Aazar. Ada yang
mengatakan pula kalau salah satu adalah gelar dan satunya lagi adalah nama aslinya. Pendapat
Ibnu Jarir kemungkinan benar. Wallahu a’lam.2
Nabi Ibrahim masih keturunan dari Nabi Nuh. Ibrahim bin Aazar (Tarih) bin Saruj bin
Rau’ bin Falij bin Aabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh as.3
Nabi Ibrahim memiliki 17 anak. Yang pertama adalah Ismail yang lahir dari
kandungan Hajar al Qibthiyah al Mishtiyah. Kemudia lahir Ishaq yang lahir dari kandungan
Sarah. Selanjutnya Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nusyuq dan yang keenam belum diberi
nama. Kemudian Nabi Ibrahim menikah dengan Hajun binti Amin yang melahirkan Suraj,
Amin, Lathan dan Nafis.4
1 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 2622 Ibid. Hal 1883 PDF: 25 Kisah Para Nabi sumber: hidamansyakh.files.wordpress.com/2013/11/25-kisah-para-nabi.pdf. di
download pada tanggal 8 Maret 2014 pukul 07.504 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 265-266. Ibnu Katsir
meriwayatkan dari Abu al Qasim as Suhailiy dalam kitabnya at Ta’rif wa Al-I’lam .
Page 3
Umur Nabi Ibrahim dalam beberapa riwayat disebutkan dua ratus tahun. Ibnu al
Kalbiy Abu Hatim bin Hibban berkata dalam kitab Shahihnya: al Mufazhzhal bin
Muhammad al Jundiy yang berada di Mekah telah mengabarkan kepada kami, Ali bin Ziyad
al Lakhmiy telah menceritakan kepada kami, Abu Qurrah telah menceritakan kepada kami
dari Ibnu Juaij dari Yahya bin Sa’id dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Nabi
saw bersabda: “Ibrahim berkhitan dengan al Qadum (semacam kapak) ketika berumur 120
tahun. Setelah itu ia menjalani hidupnya selama 80 tahun.”5
Al Hafizh Ibnu Asakir meriwayatkan secara mauquf 6dari jalur Ikrimah bin Ibrahim
dan Ja’far bin ‘Aun al Amariy dari Yahya bin Sa’id dari Abu Hurairah.7
Kemudia Ibnu Hibban berkata: Kabar berita yang bathil telah menyebutkan pendapat
orang yang menganggap bahwa hadits diatas adalah marfu’ 8adalah isapan jempol belaka.
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah mengabarkan kepada kami, Qutaibah bin sa’id
telah menceritakan kepada kami, al Laits telah menceritakan kepada kami dari Ibnu ‘Ajlan
dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau berkata: “Ibrahim berkhitan ketika
berumur 120 tahun. Setelah itu ia menjaani hidupnya selama delapan puluh tahun. Ia
berkhitan dengan menggunakan al Qadum (sejenis kapak).9
Al Hafizh Ibnu Asakir telah meriwayatkannya dari jalur Yahya bin Sa’id dari Ibnu
‘Ajlan dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi saw.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa dalam hadits shahih yang menyebutkan Ibrahim as
berkhitan ketika umur delapan puluh tahun. Dalam riwayat “Ketika umur delapan puluh
tahun” tidak ada kontradiksi antara kedua riwayat tersebut, karena setelah berkhitan Ibrahim
masih hidup. Wallahu a’lam.
Menurut ahlul kitab Nabi Ibrahim wafat ketika berumur 175 tahun dan sebelumnya
sakit terlebih dahulu. 10Ada juga yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim wafat secara tiba-tiba.
5 Ibid. Hal 263-264.6 Hadits yang disandarkan pada sahabat Nabi Muhammad saw.7 Ibid. Sanadnya Shahih. Ibnu Katsir meriwayatkan dari Bukhari dalam kitab al Adab al Mufrad.8 Hadits yang disandarkan pada Rasullulah saw9 Ibid. Ibnu Katsir meriwayatkan dari Ibnu Hibban yang sanadnya Dhaif10 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 263
Page 4
Keluarga, Umat, dan Penguasa
Nabi Ibrahim adalah bapak dari Nabi Ismail dan Nabi Ishaq. Ismail lahir dari
kandungan Hajar al Qibthiyah al Mishtiyah sebagai anak pertama. Menurut ahlul kitab Ismail
lahir ketika Nabi Ibrahim berumur 86 tahun. Ishaq lahir dari kandungan Sarah, puteri paman
Ibrahim. Dari keturunan Nabi Ibrahim banyak yang diangkat sebagai nabi. Dari Nabi Ismail
menurunkan Nabi Muhammad saw. Dari Nabi Ishaq menurunkan Nabi Yaqub, Yusuf, dan Isa
as. Dari situlah Nabi Ibrahim disebut Bapak para Nabi (Abul Anbiya’).
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)
karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim
mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya
dapat menghidupkan dan mematikan".Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan
matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.(Q.S Al-Baqarah 258).
Allah menyebutkan perdebatan antara Nabi Ibrahim dengan seorang raja yang angkuh
dan kafir yang mengaku dirinya sebagai tuhan. Para ahli tafsir dan ulama nasab dan sejarawan
mengatakan Raja tersebut adalah raja Babilonia, namanya Namrud bin Kan’an bin Kusy bin
Sam bin Nuh. pendapat ini diungkapkan oleh Mujahid. Adapun ulama yang lain mengatakan:
Ia adalah Namrud bin Falih bin Abir bin Shalih bin Arfakhsyiadz bin Sam bin Nuh.11
Raja Namrud adalah raja yang bodoh, sesat, sombong, angkuh, dan kejam. Nabi
Ibrahim telah menjelaskan kepada Namrud kesesatannya dan kejahilannya dan kedustaan
namun Namrud tetap pada pendiriannya yang salah.11 Ibid. Hal 202
Page 5
Raja Namrud membuat maklumat akan membunuh setiap bayi yang lahir saat itu juga.
Hal itu dilakukan karena dia bermimpi mahkotanya diambil anak-anak yang melompat ke
kamarnya. Dan menurut para tukang tenung dan ramal bahwa tahta raja Namrud akan di
ambil seorang anak, dan setelah dewasa akan merusak kekuasaan sang Raja.12 Karena
maklumat tersebut orang tua Nabi Ibrahim menyembunyikan Ibrahim di dalam gua hingga
remaja.
Umat Nabi Ibrahim adalah orang-orang yang beriman dan mau menerima ajaran
Tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada
Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.(Q.S ‘Ali Imran
68).
Nabi Ibrahim selalu mengingatkan umatnya untuk takut kepada Allah. Nabi Ibrahim
juga menghancurkan berhala yang disembah kaumnya. Ketika mereka tidak ada di tempat.
Kemudian Beliau membiarkan kapak tersandang di pundak berhala yang paling besar. Ini
dimaksudkan untuk menunjukkan kepada kaumnya bahwa sebenarnya berhala-berhala itu
makhluk yang lemah dan tidak berdaya.13
Pokok Ajaran dan Fiqih Dakwah
Para rasul telah berdakwah dan menyeru manusia untuk menesakan Allah dan
melarang mereka menyekutukan-Nya.14 Pada dasarnya prinsip dakwah semua Nabi dan Rasul
itu sama yaitu tauhid. Mereka menjelaskan hakikat tauhid itu dengan beraneka ragam cara.
Antara lain dengan memperhatikan ayat-ayat kauniyah,mengingatkan manusia akan nikmat
Allah, menjelaskan sifat-sifat kesempurnaan yang ada pada Allah, atau dengan memberikan
argumen-argumen yang logis dan disertai pemisalan-pemisalan.
12 M.Z. Maftuh Ahnan Labib. Menyingkap Kisah 25 Nabi/Rasul Lewat Al-Qur’an. Surabaya: Anugrah 1991.13 Al-Usairy. Ahmad. Sejarah Dakwah. Jakarta: Akbar Media. Hal 27.14 Aziz, Jum’ah Amin Abdul. Fiqih Dakwah. Solo: Era Adicara Intermedia. 2011. Hal 132
Page 6
Nabi ibrahim berdialog dengan kaumnya dan menjelaskan kepada mereka bahwa
benda-benda langit berupa bintang-bintang yang gemerlapan, matahari, bulan. tidak patut
disembah. Benda-benda langit tersebut adalah makhluk Allah serta tunduk kepada Allah.
Benda-benda langit tersebut juga merupakan bukti kekuasaan Allah seperti yang tertera.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.
Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika
Ialah yang kamu hendak sembah.(Q.S Fushilat 37)
Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa apa yang kaumya sembah tidak ada manfaatnya.
Page 7
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang
terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang
yakin. Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang
tenggelam".Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi
setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat". Kemudian tatkala ia melihat matahari
terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu
Page 8
terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan
langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata:
"Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi
petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan
yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari
malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak
dapat mengambil pelajaran (daripadanya)? "Bagaimana aku takut kepada sembahan-
sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan
Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu
untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak
memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?Orang-orang yang beriman
dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Dan
itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami
tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(Q.S Al-An’am 75-83).
Nabi Ibrahim diperlihatkan tanda-tanda keagungan Allah yang terdapat di langit dan di
bumi untuk meyakinkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang patut di sembah. Allah
memperlihatkan tanda-tanda keagunganNya sebagai hujjah untuk kaum Ibrahim yang lalai.
Keteladanan dalam Dakwah
Nabi Ibrahim dalam berdakwah penuh semangat, kokoh dan mengajak kepada
pengesaan Allah, dan mengikhlaskan agama hanya untuk Allah semata, menumpas kesyirikan
dan menentangnya, yang diawali dari keluarga kemudian merambah kepada umat.15
Nabi Ibrahim juga menerapkan dakwah yang energik, ditegakkan atas ilmu dan logika
akal, dan di atas kejadian makhluk yang sempurna, bagi petunjuk orang yang sesat. Allah
menganugrahkan kecerdikan dan kebijaksanaan kepada Ibrahim sehingga dapat mengahadapi
kaumnya yang jahil.
15 Rabi’ bin Hadi al-Madkhali. Fiqih Dakwah Para Nabi. Bogor: Media Tarbiyah. 2006. Hal 78.
Page 9
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. Ingatlah
ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu
yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai
bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak
datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang
Page 10
lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir
bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan
bagi syaitan". Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika
kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu
yang lama". Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan
memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan
aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan
berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada
Tuhanku".(Q.S Maryam 41-48).
Kisah yang terdapat dalam surat Maryam diatas merupakan dakwah pertama Nabi
Ibrahim yang menyeru kepada Aazar ayahnya, bahwa yang dilakukannya itu adalah salah,
menyembah tuhan yang tidak bisa berbuat apa-apa. Nabi Ibrahim juga menjelaskan kepada
Ayahnya, bahwa yang dia sembah itu adalah syaitan. Nabi Ibrahim menyeru kepada Ayahnya
untuk mengikuti dirinya, niscaya dia akan selamat dari azab Allah swt. Namun Aazar tidak
mau dan akan merajam Ibrahim dan mengusirnya. Nabi Ibrahim pergi dan berdo’a atas
keselamatan ayahnya.
Kisah diatas menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim melepaskan diri dari yang dzalim dan
tidak mau mengikuti ajarannya bahkan itu ayahnya sendiri. Nabi ibrahim juga tidak lupa
untuk mendo’akan keselamatan Ayahnya dan kaumnya yang tidak mau mengikutinya.
Wacana Abrahamic Faith
Abrahamic Faith merupakan wacana yang dibuat oleh kaum Pluralis untuk mencari
titik temu agama-agama samawi. Agama samawi adalah agama langit yang dibangun dari
wahyu Allah.
Menurut kaum plural anggota Abrahamic Faith adalah Islam, Kristen, dan Yahudi.
Secara tidak langsung kaum pluralisme menyatakan Nabi Ibrahim ditunjuk sebagai bapak
monoteisme. Yaitu bapak dari agama yang berbeda dan memiliki tuhan sama.
Sudah banyak dialog yang terjadi antara Islam, Kristen, dan Yahudi tentang Nabi
Ibrahim. Islam, Kristen, dan Yahudi saling mengklaim bahwa agamanya adalah pewaris khas
(eksklusif) ajaran Ibrahim.16
KristeKaum muslim yakin bahwa milah Ibrahim adalah agama Tauhid, dan hanya
Islamlah yang konsisten menjaga ajaran Tauhid.
16 Abrahamic Faith. Oleh: Adian Husaini, M.A Peneliti INSISTSPage 11
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.(Q.S An-Nisa’ 125)
Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa Ibrahim itu bukan Yahudi atau Kristen, tetapi dia
adalah Muslim.
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
golongan orang-orang musyrik.(‘Ali-Imran 67).
Dalam konsep Islam, Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang menegaskan agama
tauhid yang dibawa oleh para nabi sebelumnya. Maka dari itu ‘The Religion of Ibrahim’
adalah agama Tauhid yaitu Islam.
Yahudi dan Kristen tidak bisa disebut agama Tauhid karena mereka telah
menyelewengkan ajaran Tauhid yang diajarkan oleh nabinya. Mereka telah mengubah-ubah
kitab yang diturunkan Allah, menyembunyikan kebenaran, dan menulis kitab menurut
keinginan dan hawa nafsu mereka.
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka
berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan
Page 12
pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka
mengatakan): "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya
mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah
kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk
mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.(An-
Nisa 46)
Agama Yahudi bukan agama yang dibawa oleh Nabi Musa as. Tapi Yahudi adalah
agama yang menyeleweng dari agama dari Musa as. Yahudi dan Kristen menolak Nabi
Muhammad saw sebagai nabi terakhir. Bahkan kristen menganggap bahwa Nabi Isa as
sebagai tuhan. Padahal Nabi Isa menyeru Tauhid kepada kaumnya.
Kaum Yahudi dan Kristen di Barat tidak mengenal nama Tuhan mereka. Mereka
hanya menyebut Tuhannya sebagai GOD atau LORD.17 Bahkan masih ada perdebatan
diantara pemelukknya. Islam dimanapun dan dizaman apapun tuhannya tetap ALLAH SWT.
Tidak ada perdebatan diantara umatnya.
Jadi Abrahamic Faith itu tidak bisa digunakan untuk menunjuk Islam, Nasrani, dan
Yahudi. Karena umat Muslim yakin, bahwa kita yang masih meneruskan Tauhid Ibrahim
(Religion of Ibrahim).
17 Abrahamic Faith. Oleh: Adian Husaini, M.A Peneliti INSISTSPage 13
NABI ISMAIL
Nabi Ismail adalah putera dari Nabi Ibrahim as. Dan ibunya Hajar. Kelahiran Nabi
Ismail ini sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Ibrahim sebagai ayahnya karena beliau sudah
berusia yang senja. Namun, belum juga mendapatkan putera. Setelah menikah dengan Hajar,
Nabi Ibrahim akhirnya memiliki putera Ismail.
Namun, Ismail tidak lama hidup bersama ayahnya karena isteri pertama Nabi Ibrahim
merasa cemburu. Maka, isteri pertama (Sarah) Nabi Ibrahim meminta agar Hajar dan anaknya
dibawa kemanapun yang penting tidak terlihat lagi didepan penglihatan Sarah.
Setelah Nabi Ismail dibawa pergi oleh Nabi Ibrahim ke suatu tempat yang sekarang
disebut dengan kota mekkah. Yang dahulu gersang hanya ada padang pasir, namun Nabi
Ibrahim memohon kepada Allah “ Ya Tuhan kami, aku telah tinggalkan anak dan istriku di
padang pasir yang tandus tak berkayu-kayuan dan berbuah-buahan. Ya Tuhan kami, agar
mereka mendirikan sembahyang, maka jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka, dan
berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka berterimakasih atas semua
itu18.”
1. Telaga Zam-Zam
Tempat dimana Hajar dan Nabi Ismail ditinggal oleh Nabi Ibrahim adalah
tempat yang gersang tak ada menusia yang hidup disana. Perbekalan yang mereka
bawa juga sudah mulai habis hari demi hari, suatu hari Ismail meminta minum karena
haus dan air yang dibawa perbekalan itu sudah habis. Awalnya Ismail menangis
sekencang-kencangnya karena kehausan, namun akhirnya melemah juga karena
kelelahan. Hajar tak tega melihat anaknya menangis karena kehausan lalu berlarilah
untuk mencari air, sedang anaknya diletakkannya ditempat itu atau sekarang lebih
dikenal dengan Marwah, lalu Hajar berlari mencari air yang ia lihatnya yang sekarang
lebih dikenal dengan Safa. Begitu seterusnya hingga 7 kali bolak-balik hingga ia
kelelahan. Akhirnya dengan kehendak dan kekuasaan Allah, muncullah air dari
setumpuk pasir yang awalnya kering menjadi basah. Hajar beserta Ismail pun minum
sepuas-puasnya.19
Hingga sekarang air Zam-Zam ini tidak ada habis-habisnya sebanyak apapun
manusia meminumnya tak akan habis, karena kehendak Allah dan selalu dijaga oleh-
Nya.18 Bey Arifin, Rangkaian Ceritera dalam Al-Qur’an (Surabaya: PT. Ma’arif), hal: 7919 Ibid, hal:
Page 14
2. Penyembelihan Nabi Ismail
99. dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan
Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-
orang yang saleh.
101. Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".
103. tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah
Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang
yang datang Kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Page 15
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah
melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya
dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya
Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.
Disaat Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim berangkat untuk penyembelihan yang
sekarang dikenal dengan daerah Mina, ditengah perjalanan Nabi Ibrahim bertemu
seorang yang menanyai maksud dan tujuannya mereka berdua. Setelah menyampaikan
maksud dan tujuannya, orang itu melarang Nabi Ibrahim itu menyembelih, Nabi
Ibrahim yakin jika itu adalah Iblis yang membujuknya. Maka dilemparilah Iblis itu
dengan batu secara berulang-ulang hingga mati, yang sekarang tempat itu terkenal
dengan sebutan Jumrat Ula.
Setelah kurang lebih 400 meter perjalanan, Nabi Ibrahim bertemu dengan
orang yang menghalanginya, namun dilempari dengan batu lagi berulang kali hingga
mati. Yang sekarang dikenal dengan sebutan Jumrat Aqadah. Dan setelah perjalan 400
meter lagi bertemu dengan orang yang menggodanya kembali, dan dilemparinya lagi
hingga mati. Yang sekarang dikenal dengan sebutan Jumrat Wustha.
Sejarah tentang penyembelihan Nabi Ismail ini terdapat beberapa kontroversi
antara umat Islam dan Yahudi. Yahudi berpendapat bahwa yang disembelih itu adalah
Nabi Ishaq, sedang umat Islam berpendapat bahwasanya yang disembelih itu adalah
Nabi Ismail. Bukti bahwa yang disembelih itu Nabi Ismail adalah terjadinya peristiwa
penyembelihan itu di mekkah, sedang Nabi Ishaq besar di kota al-Khalil. Dan umat
Yahudi mengada-ngada cerita tersebut karena Nabi Ishaq adalah ayah dari Nabi
Ya’qub, nenek moyang dari bani Israil dan bani Israil itu menisbatkan diri kepadanya.
Sehingga mereka merubah Kalamullah dan menambah-nambahi.20
3. Mendirikan Ka’bah
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendirikan Ka’bah atas perintah dari Allah yang
terletak di dekat telaga Zam-Zam. Akhirnya, Nabi dua ini membangun Baitullah
(Rumah Allah) dengan mengajak umat untuk kembali ke jalan yang benar yaitu jalan
20 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 228
Page 16
Allah. Ditengah-tengah membangun Ka’bah, masih membutuhkan sebuah batu lagi.
Dan Nabi Ismail menemukan sebuah batu yang luarbiasa berwarna hitam dan
diciumilah batu yang berwarna hitam tersebut dan diletakkan ditempatnya yang
sekarang ini dikenal dengan Hajar Aswad (Batu Hitam). Kejadian yang diatas adalah
Ibadah yang dilakukan saat Haji, yang seluruh umat Muslim di seluruh dunia ini
melakukannya jika mampu.
Page 17
Nabi Luth
Nabi Luth di utus oleh Allah untuk mengajak umatnya sadum untuk menyembah
Allah dan melarang berbuat kedhaliman. Mereka adalah orang pertama yang melakukan
perbuatan paling jahat dan hina yang pernah dilakuakan oleh menusia yaitu perbuatan
homoseksual.21 Laki-laki melampiaskan hawa nafsu mereka dengan sesama jenis, hingga
saling membunuh satu sama lain untuk memperebutkan lelaki yang tampan dan gagah untuk
dijadikan pendamping hidupnya. Bukan itu saja yang dilakukan oleh kaum sadum, mereka
berlomba-lomba untuk melakukan kejahatan merampok, mencuri dan lain sebagainya.
Sehingga banyak orang lain yang melewati daerah mereka karena takut dirampok.22
Nabi Luth memerintahkan kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu
melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan
dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi kodrat yang telah diciptakan Allah
sebagai wanita dan pria. Mereka juga telah diberi nasihat agar menghormati sesama dan
meninggalkan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lukan kepada
sesama terlebih dengan pengunjung ke daerah Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-
perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, kerena perbuatan itu akan menimbulkan
ketidak nyamanan dan keamanan dalam kehidupannya sendiri23. Namun, ajaran dan ajakan
Nabi Luth as. Tidak dapat masuk ke telinga dan hati mereka. Nabi Luth tetap sabar walaupun
ditolak Beliau masih mengajak ke jalan yang benar yang sesuai dengan perintah Allah SWT.
Dalam QS. A’raaf Ayat 80-81
80. dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah
dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"
81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),
bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
21 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media), hal: 3422 Bey Arifin, Rangkaian Ceritera dalam Al-Qur’an, (Surabaya: PT. Ma’arif), hal: 93-9423 PDF: 25 Kisah Para Nabi sumber: hidamansyakh.files.wordpress.com/2013/11/25-kisah-para-nabi.pdf. di 07.50 download pada tanggal 8 Maret 2014 pukul
Page 18
Akhirnya, Nabi Luth berdo’a kepada Allah agar kaum yang sesat itu diberi petunjuk.
Dan jika tidak bisa diberi petunjuk, Nabi Luth memohon agar kaum sadum diberi pelajaran
yang tidak hanya berupa kata-kata saja, namun berupa azab yang pedih agar dengan demikian
kaum sadum taubat. Allah pun mengabulkan do’a Nabi Luth dengan menurunkan hujan batu.
Sebagaimana dalam QS. A’raaf Ayat 82-84
82. jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan
pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
berpura-pura mensucikan diri."
83. kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; Dia
Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
84. dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
Page 19
NABI SYUEIB AS
Penduduk Madyan adalah bangsa Arab.Mereka hidup di negeri Ma’an di sekitar
Syam. Kaum ini mengingkari Tuhan Esa dan mengakui adanya sekutu bagi-Nya. Dalam
bersosial, mereka berbuat khianat dan makar terhadap orang-orang. Bila mereka menjual jenis
barang,mereka kurangi timbangannya dan bila membeli, mereka menerima sesuai ukuran.
Dalam timbangan saat transaksi, mereka merugikan pembeli.Inilah dosa khas mereka.
Allah mengutus Syueib ditengah kaum yang dalam puncak kesyirikan dan kerusakan
ini,dan mengkarunianya mukjizat dan kemampuan menjelaskan untuk menguatkan
ucapannya..Syueib as menyeru mereka kepada menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan
menegakkan keadilan.Dia memperingatkan mereka tentang balasan perbuatan aniaya dan
khianat dalam mu’amalah,hukuman atas kezaliman dan perbuatan merusak.Kemudian
mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat Allah,”sebelumnya jumlah kalian terbatas dan
hidup dalam kemiskinan.Tetapi Allah mengaruniai kalian kekayaan dan anak-anak.”
Penduduk Madyan mencela dan menghina Nabi Syueib as.Dengan nada mengejek
mereka berkata,”Hai Syueib!Apakah agamamu memerintahkan agar kami meninggalkan
Tuhan-tuhan orang-orang baik kami,dan kamu menyuruh kami menyembah ma’bud (yang
disembah)lainnya.Lalu kami tak boleh mengambil keuntungan dari harta kami,dan harus
meninggalkan cara transaksi yang membuat kami kaya.Sesungguhnya kamu memiliki akal
yang sempurna,pikiran yang jernih dan pandangan yang kokoh. Mengapa kamu mencegah
kami dari agama yang kami senangi dan aqidah yang kami warisi?
Menghadapi kaum Madyan, Nabi Syueib as tak menampakkan benci,marah,dan
sedih.Bahkan dalam dialog dengan mereka,dia bicara bersikap lembut dan sopan.Dalam
menarik simpati mereka,dia bicara dengan bahasa yang halus.Untuk menarik perhatian
mereka,dia bersikap ramah dengan mereka.Kemudian Syueib as menyampaikan kepada kaum
Madyan bahwa dirinya adalah pemberi petunjuk dan utusan Tuhan bagi umat
manusia.Rahmat Allah turun kepadanya dan dia diberi petunjuk.Dia memberitahu mereka
bahwa dirinya tidak akan berhenti dari pelaksanaan undang-undang yang telah diwahyukan
kepadanya.
Syueib as berkata kepada kaum Madyan,”Aku tidak memaksa kalian mengikuti
seruanku.Tetapi aku menyuruh kalian hanya dengan jalan yang terpuji.”
Page 20
Peringatan Nabi Syueib as
Syueib as menyampaikan risalah dan dakwahnya,tetapi dia melihat kaum berpaling
darinya dan bersikeras menentang.Padahal dia telah membiarkan keraguan bersarang dalam
diri mereka,dan dia telah menyempurnakan hujjahnya.Tetapi dia melihat kaum membangkang
karena cenderung pada kesesatan,kedengkian,kebencian dan keangkuhan terhadap
dakwahnya.
Bila Syueib as menjelaskan kerusakan akidah mereka dan memberitahu mereka
balasan atas kezaliman mereka,dia menguatkan ucapannya dengan argument yang benar dan
dalil-dalil yang nyata.Kaum lebih berpihak pada ajaran orang-orang bodoh.Dalam menjawab
dalil-dalil yang nyata,mereka melontarkan kata-kata tak berarti.”Kami banyak tidak mengerti
kata-katamu.Ucapanmu tak menyentuh hati kami dan tidak menembus pikiran kami.Hai
Syueib hentikanlah celaan terhadap para pimpinan kabilah dan suku.Dimata kami,kamu
adalah orang lemah dan hina.Kami menahan diri dari menyakitimu demi kehormatan suku
dan kabilahmu.Kalau tidak pasti kami sudah merajammu!”
Syueib tidak tunduk pada ancaman dan kekuatan kaum ini,dan tidak menyerah
terhadap kekuatan mereka.Bahkan dengan dakwah kebenaran,dia menghalau akidah mereka
yang batil dan memberantas klaim palsu mereka dengan logika yang nyata,disertai memohon
kekuatan dan kemuliaan kepada Allah.Syueib as berceramah dihadapan masyarakat
Madyan,”Kehormatan dan kebesaran kabilahku tidaklah bernilai dihadapan Tuhan yang Maha
Esa yang telah menganugrahkan kedudukan ini ini kepada mereka.Mengapa kalian menjaga
diriku dan menahan diri dari menyakiti diriku demi kehormatan kabilah,namun kalian tidak
menjaga kebenaran Sang Maha Pencipta yang Maha Esa dan tidak menghormati aku karena
kehormatan-Nya.Padahal menjaga kehormatan Sang Khalik lebih utama atas makhluk.JIka
kalian menjaga diriku,maka kenabian dan kerasulanku lebih patut dari kaum dan kabilahku.”
Syueib as mengumumkan kepada mereka bahwa dia tak kenal lelah di jalan
dakwahnya.Untuk mencapai tujuannya dia memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya.Sebab
dia yakin pada pertolongan Tuhan dan puncak kemenangan.Pahala yang baik disisi Allah
menanti dirinya.Karena Allah Maha tahu dan melihat amal perbuatan manusia.Dia berjuang
keras dalam dakwah menuju ibadah kepada Allah,sampai dia mendapatkan telinga yang mau
mendengar kan dan hati yang sadar,dan segelintir orang yang mengikutinya.Ketika kaum
melihat upayanya ini,mereka mengkhawatirkan eksistensi mereka dan upaya Syueib semakin Page 21
kuat,agamanya menyebar dan pemeluknya semakin banyak.Maka mereka mengancam akan
mengusir Syueb dan para pengikutnya dari Madyan,dengan mengatakan,”Jika kalian tak
berhenti dari agama kalian dan tidak berpaling pada ajaran kami,kami akan mengusir kalian
dari kota.”
Syueib as berkata,”Mereka yang mengikuti aku,beriman sepenuhnya kepada Tuhan
yang Maha Esa.Keberkahan iman larut dalam jiwa mereka.Mereka tidak akan condong pada
busuknya kerusakan dan tidak akan berhenti dari menyembah Allah yang MahaEsa.”24
Azab bagi Kaum Madyan
Ketika taa ada harapan lagi bagi Syueib as dalam membimbing kaum,dan bahwa
mereka bersikeras dengan kekufuran mereka,dia memohon kepada Allah agar cepat-cepat
menurunkan azab sebagai balasan kekufuran dan pengingkaran mereka.Kaum Madyan telah
menolak kebenaran dan memilih dunia.Mereka melampaui batas dari apa yang ditakdirkan
Allah swt.Mereka mendatangi para pengikt Syueib dan mengancam.Para pengikut Syueib
diperingatkan oleh mereka karena meninggalkan cara kaum dan permainan dalam
mu’amalah,dan dilarang berbuat adil.Mereka mengatakan .”Jika kalian tidak mengurangi
timbangan,tak diragukan kehidupan kalian akan hancur.”
Kemudian mereka mendustakan Nabi Syueib as dan menganggap dia pesulap dan
penyihir.Mereka mengatakan,,”Jika benar dalam pengakuannya,maka turunkan dari langit
petir yang menyambar kaum dan menjadi azab bagi mereka.”Allah yang Maha Esa
mengabulkan doa Syueib as dan dia menolong rasul-Nya.Tuhan menurunkan bencana berupa
hawa sangat panas kepada mereka,sampai kehausan yang menimpa merekaa tak bias diatasi
dengan air.Kesejukan naungan,basemen,dan atap tak mampu mengurangi panasnya tubuh
mereka.Terpaksa mereka lari karena takut hawa panas di Madyan.Tetapi kaum ini lalai dari
takdir dan kekuasaan-Nya.Sebab kemanapun mereka lari,mereka tak dapat keluar dari azab
Tuhan.
Tiba-tiba kaum melihat mendung di langit.Mereka kira mendung itu akan menyel
amatkan mereka dari sengatan panas matahari.Karena itu mereka berkumpul dibawah
naungan mendung dan memanfaatkannya.Ketika mereka semua berkumpul,api dan
benda(meteor)mendung turun kekepala mereka.Dalam keadaan ini,mereka ketakutan dan
tanpa menemukan jalan selamat,mereka semua binasa.
24 Muhammad Ahmad Jadi Amuli,Kumpulan Kisah dalam Al-qur’an,hal 160Page 22
Nabi Syueib as melihat fenomena azab bagi kaum dan dan dalam
kegundahan,berpaling dari mereka.Tetapi meningat kekufuran dan pembangkangan
kaum,ketidakpedulian dan penentangan mereka terhadap dakwah serta ejekan mereka
terhadap dirinya,mengurangi kesedihannya.Dia berkata,”Hai kaum!Aku telah menyampaikan
risalahku kepada kalian.Aku telah menasihati kalian untuk menyempurnakan hujjah.
(Sekarang kalian telah kafir).Maka mengapa aku harus sedih atas kebinasaan kaum kafir.”
Page 23