68
DIKDIK BAEHAQI ARIF | [email protected] | Universitas Ahmad Dahlan Pancasila Dasar Negara Indonesia

Pancasila Dasar Negara

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |Pancasila Dasar NegaraUniversitasAhmad DahlanIndonesia

2. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 3. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanMengapa Pancasila? 4. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 5. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanMasa KerajaanPancasila masaReformasiMistifikasi danIdeologisasi Pancasila diEra SoehartoPercobaan Demokrasi(1949-1959)Lahirnya Dasar NegaraPancasilaOrtodoksi Ideologi alaSoekarno 6. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanNilai-nilai PancasilaKerajaanMajapahitKerajaansebelumMajapahitKerajaanSriwijayaKerajaanKutai 7. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan Sidang BPUPKI pertama(29 Mei-1 Juni 1945) Sidang BPUPKI kedua(10-17 Juli 1945) 8. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 9. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 10. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 11. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 12. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPiagam Jakarta, 22 Juni 1945. Ke-Tuhanan, dengan kewajibanmenjalankan syariat Islam bagipemeluk-pemeluknya menurutdasar Kemanusiaan yang adil danberadab, Persatuan Indonesia danKerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan / perwakilanserta dengan mewujudkan suatuKeadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia.Piagam Jakarta, 22 Juni 1945 13. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanSidang PPKI18 Agustus 1945 14. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanSidang PPKI, 18 Agustus 19451. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia 15. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanMasa Perumusan1. Pancasila sebuah kontrak sosial/kompromipolitik #kalangan nasionalis#2. Pancasila lebih dari sekedar kontrak sosial,Tapi sebagai filsafat sosial, weltanschaung(word view) suatu masyarakat yangterbentuk dari pengalaman bersama dalambatas dan kondisi lingkungan tertentu yangmenghasilkan sistem sosiokultural,khususnya nilai-nilai yang bersifat spesifik #Ir.Soekarno# 16. Masa Percobaan Demokrasi 1949-1959Perubahan bentuk Negara Kesatuan menjadi NegaraRepublik Indonesia Serikat, sesuai kesepakatan KonferensiDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanMeja Bundar, di Den Haag Belanda 17. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanKonstitusi RISMaka dengan ini kami menyusunkemerdekaan kami itu dalam suatuPiagam negara yang berbentuk republik-federasi,berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatandan keadilan sosial untuk mewujudkankebahagiaan, kesejahteraan, perdamaiandan kemerdekaan dalam masyarakatnegara-hukum Indonesia merdeka yangberdaulat sempurnaAlinea 3 Pembukaan Konstitusi RIS 18. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanUUDS 1950Maka demi ini kami menyusunkemerdekaan kami itu dalam suatupiagam negara yang berbentukrepublik-kesatuan, berdasarkanpengakuan ke-Tuhanan Yang MahaEsa, Peri Kemanusiaan,Kebangsaan, Kerakyatan dankeadilan sosial untuk mewujudkankebahagiaan, kesejahteraan,perdamaian dan kemerdekaandalam masyarakat negara-hukumIndonesia merdeka yang berdaulatsempurnaAlinea 4 Mukadimah UUDS 1950 19. Masa Percobaan Demokrasi 1949-1959DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 20. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanDEKRIT PRESIDEN5 Juli 1959 21. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] | 17 Agustus 1959,PresidenmengeluarkanManifesto Politik Demi revolusi yangberkesinambungandikobarkan kembalisemangat revolusi,keadilan sosial sertamelengkapi kembalilembaga danorganisasi negaraUniversitasAhmad Dahlan 22. Awal 1960, Manifesto politik digandengkan dengan USDEK (UUD1945, sosialisme ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin,Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia)DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 23. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanDemokrasi Terpimpin Pancasila dan Konstitusi hasil orisinil bangsaIndonesia (Soekarno) Mempersepsikan pemerintahan sosial sebagaidemokrasi terpimpin Pancasila dijadikan sebagai satu-satunya alatpemersatu dan jawaban terhadap persoalanbangsa # ideologi negara # Pancasila ditafsirkan dalam Manipol-USDEK Ekspansi PKI yang begitu besar (atheis) diimbangioleh tokoh anti PKI (ajaran Pancasila yang murni) 24. Mistifikasi dan Ideologisasi Pancasila di Era SoehartoDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan Masa awal berkuasa (1966-an),Pancasila adalah sebagai dasarnegara dalam satu rangkaianintegratif dengan UUD 1945 Doktrin melaksanakanPancasila secara murni dankonsekuen 25. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanTahun 1980-an,Pancasila ditekankankembali sebagai dasarnegara, juga mendapatpenekanan ideologis,Pancasila sebagaiideologi negara Pancasila bersifat kakudan mutlakpemaknaannya . 26. Beberapa Penyimpangan Pancasila masa Orde Baru Mistifikasi Pancasila, ia dijadikan instrumenpolitik untuk menjaga status quo. Pancasilamenjadi nilai-nilai yang diurai secara positivistik Pancasila secara sistemik dimakna secara tunggaldengan didirikannya badan yang dikenal sebagaiBP7 (Badan Pembinaan Pendidikan PelaksanaanPedoman Penghayatatan Pengamalan Pancasila)lengkap dengan program penataran P4 yangdiorganisirnya Menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal dalamkehidupan berpolitik (termasuk partai politik)DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 27. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanOrde ReformasiDalam peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2006 diUI1. Pancasila sebagai kontrak sosial2. Pancasila sebagai ideologi kebangsaan ciriidentitas kultural bangsa, nilai-nilainya jadiperekat sosial3. Pancasila sebagai visi bangsa dan negara cita-cita/harapan yang diraih, bukan kondisi faktualsekarang4. Pancasila sebagai konsepsi politik/ideologinegara yang berlaku di ruang publik/domainpublik 28. Kesepakatan Pancasila dalam era reformasiDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan1. Tetap menjadikan Pancasila sebagai dasarkehidupan kenegaraan dan kebangsaan2. Tidak menjadikan Pancasila sebagai doktrinkomprehensif yang mengatasi atau menolakideologi lain3. Tidak menjadikan Pancasila sebagaikebenaran tunggal, mono interpretasi, danjustifikasi otoritarianisme negara 29. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanTidak mungkin dihindari1. Meletakan Pancasila sebagai dasar negara2. Memahami Pancasila sebagai pandangandunia (wordview) atau visi masa depanmasyarakat Indonesia. nilai yangdikandung Pancasila memang hidup dalammasyarakat Indonesia 3. Meletakan Pancasila sebagai visi bangsa,sebagai konsekuensi Pancasila sebagai dasarnegara dan pandangan hidup masyarakatIndonesia. Keduanya mengadung visi tetangmasa depan yang dicita-citakan 30. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPancasila sebagai Dasar NegaraIndonesia 31. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanKeputusan penting Sidang PPKI 32. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPembukaan UUD 1945.. yang terbentuk dalam suatu susunanNegara Republik Indonesia yang berkedaulatanrakyat dengan berdasar kepada KetuhananYang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil danberadab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaandalam Permusyawatan/Perwakilan, sertadengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagiseluruh rakyat IndonesiaMenurutpenafsiranhistoris, dansecara yuridisformal rumusanini dinamakanPancasila 33. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPancasila Dasar NegaraPancasila sebagaimana dimaksud dalamPembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalahdasar negara dari Negara Kesatuan RepublikIndonesia harus dilaksanakan secara konsistendalam kehidupan bernegara.Pasal 1 TAP MPR RI No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan TAP MPR RI NOII/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (EkaprasetiaPancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara 34. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanMaknanya?Nilai-nilai yang terkandung dalamPancasila (nilai ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan, dan keadilan)menjadi dasar normatif bagipenyelenggaraan bernegaraSeluruh pelaksanaan danpenyelenggaraanpemerintahan negaratermasuk peraturanperundang-undanganmerupakan pencerminan darinilai-nilai Pancasila 35. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negarao Merupakan sumber tertib hukum di Indonesiao Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dariDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanUUD 1945.o Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara(baik hukum dasar tertulis maupun tertulis)o Mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945 danPeraturan Perundang-undangan lainnya mengandung isiyang mewajibkan pemerintah dan lain-lainpenyelenggara negara (termasuk partai politik)memegang teguh nilai-nilai Pancasila.o Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945,penyelenggara negara, para pelaksana tugaspemerintahan, penyelenggara partai politik dan golonganfungsional lainnya. 36. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |Perbandingan Jenis dan Hierarkis Peraturan Perundang-undanganUniversitasAhmad Dahlan 37. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlansebagai 38. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanKetentuanKetetapan MPR No XVIII/ MPR /1998 tentangPencabutan Ketetapan MPR RI No II / MPR /1978 tentang Pedoman Penghayatan danPengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa)dan Penetapan tentang Penegasan Pancasilasebagai dasar Negara. 39. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPancasila Dasar NegaraPancasila sebagaimana dimaksud dalamPembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalahdasar negara dari Negara Kesatuan RepublikIndonesia harus dilaksanakan secara konsistendalam kehidupan bernegara.Pasal 1 TAP MPR RI No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan TAP MPR RI NOII/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (EkaprasetiaPancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara 40. Catatan Risalah/Penjelasan Tap MPR VIII/1998Dasar negara yang dimaksud dalam Ketetapanini di dalamnya mengandung makna sebagaiideologi nasional sebagai cita cita dan tujuannegara.DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 41. Pancasila sebagai Ideologi BangsaMengandung makna ideologi yang memuat cita-citaDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlandan tujuan Negara Kesatuan RepublikIndonesia. 42. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanIdeologiIdeologi berintikan serangkaian nilai (norma)atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruhdan mendalam yang dimiliki dan dipegang olehsuatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasanatau pandangan hidup bangsa mereka.(Oesman dan Alfian, 1990:6) 43. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanIdeologiIdeologi merupakan kerangka penyelenggaraannegara untuk mewujudkan cita-cita bangsa. 44. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanIdeologiIdeologi adalah suatu sistem nilai yang terdiriatas nilai dasar yang menjadi cita-cita dan nilaiinstrumental yang berfungsi sebagai metodeatau cara mewujudkan cita-cita tersebut. 45. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanIdeologi BangsaIdeologi bangsa adalah cara pandang suatubangsa dalam menyelenggarakan negaranya. 46. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanKekuatan IdeologiKekuatan ideologi tergantung pada kualitas tigadimensi yang terkandung di dalam dirinya.1. Dimensi realita2. Dimensi idealisme3. Dimensi fleksibilitas atau dimensipengembangan(Oesman dan Alfian, 1990: 7-8). 47. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan1. Dimensi RealitaNilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologiitu secara riil berakar dan hidup dalammasyarakat atau bangsanya, terutama karenanilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budayadan pengalaman sejarahnya. 48. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan2. Dimensi IdealismeNilai-nilai dasar ideologi mengandung idealisme,bukan lambungan angan-angan, yang memberiharapan tentang masa depan yang lebih baikmelalui perwujudan atau pengalamannya dalampraktik kehidupan bersama mereka sehari-haridengan berbagai dimensinya. 49. 3. Dimensi Fleksibilitas atau Dimensi PengembanganIdeologi memiliki keluwesan yangmemungkinkan dan bahkan merangsangpengembangan pemikiran-pemikiran baru yangrelevan tentang dirinya, tanpa menghilangkanatau mengingkari hakikat atau jati diri yangterkandung dalam nilai-nilai dasarnyaDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 50. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanIdeologi PancasilaIdeologi Pancasila memenuhi syarat sebagaiideologi terbuka 51. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPancasila Ideologi TerbukaBahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasaldari luar melainkan digali dan diambil darimoral, budaya masyarakat itu sendiri. 52. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPancasila Ideologi TerbukaDasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompokorang melainkan hasil musyawarah darikonsensus masyarakat tersebut 53. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPancasila Ideologi TerbukaBahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh negaramelainkan digali dan ditemukan dalammasyarakat itu sendiri. Masyarakatlah yangmemiliki ideologi Pancasila 54. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanPANCASILA SEBAGAI SISTEMFILSAFAT 55. Pancasila merupakan suatu filsafat bagi bangsaIndonesia. Hal ini mengandung pengertianbahwa Pancasila lahir dari suatu aktivitasberfilsafat para pendiri negara, yang berfungsisebagai pedoman dan pegangan dalam sikapdan tindakan dalam kehidupan sehari-haridalam lingkungan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyatIndonesia.DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 56. Sila-sila Pancasila sebagai Suatu SistemDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |Sistem adalah suatukesatuan bagian-bagianyang saling berhubungan,saling bekerja sama untuksuatu tujuan tertentu dansecara keseluruhanmerupakan suatu kesatuanyang utuh.UniversitasAhmad Dahlan 57. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanCiri-ciri sistem Suatu kesatuan bagian-bagian Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsisendiri-sendiri Saling berhubungan dan salingketergantungan Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapaisuatu tujuan tertentu (tujuan sistem) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks(Shore dan Voich, 1974 dalam Kaelan, 2004) 58. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan Sila-silanya bersifatorganis Sila-silanya bersifathierarkis piramidalKesatuan sila-silaPancasila sebagaisuatu sistem 59. Sila-sila Pancasila adalah suatu kesatuan dan keutuhan setiap sila merupakan unsurDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |Bersifat OrganisUniversitasAhmad Dahlandari Pancasila 60. Sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasiDalam setiap sila terkandung nilai keempat silalainnya. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalahberkemanusiaan yang adil dan beradab,berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan dan berkeadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia dstDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan 61. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanBersifat hierarkis-piramidal Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasilatersusun secara hierarkis piramidal yang bulatdan utuh serta saling menjiwai. Pengertian hierarkis piramidal ini digunakanuntuk menggambarkan hubungan hierarki sila-silaPancasila dalam hal cakupannya dan isisifatnya. 62. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |Hierarkis dan Berbentuk PiramidalUniversitasAhmad Dahlan12345Sila 1Sila 5 Sila 2Sila 4 Sila 3 63. DIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad DahlanNilai-nilai PancasilaPancasila mengandung nilai subjektif danobjektif.1. Nilai-nilai subjektif, artinya nilai-nilai tersebutmerupakan hasil pemikiran bangsa Indonesiasendiri sepanjang sejarahnya.2. Nilai objektif, artinya nilai yang diakuikebenaran dan keadilannya oleh bangsa-bangsalain di dunia 64. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa1. Tuhan adalah sebab pertama dari segala sesuatu, Yang2. Tuhan ada secara mutlak.3. ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan4. negara menjamin kebebasan setiap penduduk untuk5. warga negara Indonesia dilarang melakukan perbuatanDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |Maha Esa, dan segala sesuatu bergantung kepada-Nya.dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhisegala larangan-Nya.beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masingUniversitasAhmad Dahlanyang menunjukkan sikap anti ketuhanan dan antikehidupan beragama6. kehidupan yang diliputi oleh toleransi antarumat seagamamaupun antaraumat beragama mutlak diwujudkan danterus dikembangkan. 65. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradabDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan1. manusia memiliki hakekat pribadi yang satukemajemukan2. manusia terdiri dari susunan kodrat jiwa dan raga3. manusia berkedudukan sebagai makhluk individudan makhluk sosial4. manusia Indonesia adalah bagian dari warga duniayang meyakini adanya prinsip persamaan harkat,derajat dan martabat sebagai hamba Tuhan, sertamenegakan prinsip keadilan terhadap sesamamanusia5. manusia beradab adalah yang memiliki daya cipta,rasa, karsa, dan keyakinan sehingga jelas adanyaperbedaan antara manusia dan hewan. 66. 3. Persatuan Indonesia1. persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yangDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlanmendiami wilayah Indonesia2. bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsayang mendiami wilayah Indonesia3. adanya pengakuan terhadap ke-Bhineka Tunggal Ika-ansuku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa yangmemberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa4. nilai-nilai patriotik serta penghargaan rasa kebangsaanmerupakan suatu kenyataan yang dinamis 67. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaandalam permusyawaratan/perwakilanDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |UniversitasAhmad Dahlan1. kedaulatan negara adalah di tangan rakyat yangbersumber pada nilai kebersamaan, kekeluargaandan kegotongroyongan2. kerakyatan dikendalikan oleh hikmat kebijaksanaanyang dilandasi akal sehat3. manusia Indonesia sebagai warga negara dari wargamasyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak,dan kewajiban yang sama4. musyawarah untuk mufakat dicapai dalampermusyawaratan wakil-wakil rakyat5. musyawarah merupakan cerminan sikap danpandangan hidup bahwa kemauan rakyat adalahkebenaran dan keabsahan yang tinggi 68. 1. perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau2. keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidangDIKDIK BAEHAQI ARIF |[email protected] |kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat IndonesiaUniversitasAhmad Dahlanideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan danpertahanan keamanan nasional3. cita-cita masyarakat adil makmur, material dan spiritualyang merata bagi seluruh rakyat Indonesia4. adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, danmenghormati orang lain5. bangsa Indonesia cinta akan kemajuan dan pembangunan6. tidak adanya tirani mayoritas dan minoritas7. harkat, derajat dan martabat manusia dijunjung tinggi8. adanya pengahargaan terhadap hasil karya orang lain9. adanya penolakan terhadap tindakan kesewenang-wenanganserta pemerasan terhadap sesama.5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia