Upload
anas-malik
View
3.374
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
TEORI EKONOMI II
BERSAMA BAPAK MOCHAMMAD ROSUL, Ph.d., ME., Dev., SE
PASAR MONOPOLI LANJUTAN
SUB – SUB MATERI
PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
CIRI – CIRI PASAR MONOPOLI
FAKTOR – FAKTOR PENGMBAT
PENYEBAB TERJADINA MONOPOLI
HARGA DAN OUTPUT PADA PASAR MONOPOLI
DAMPAK PASAR MONOPOLI
PENGATURAN PASAR MONOPOLI OLEH PEMERINTAH
LANJUTAN............
DISKRIMINASI HARGA
PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT PADA DISKRIMINASI
HARGA
MONOPOLI DENGAN BANYAK PABRIK ( MULTIPLANT
FIRM )
PENENTUAN PRODUKSI OPTIMUM PABRIK DAN LABA
MAKSIMAL
PA S A R M O N O P O L I A D A L A H S I T U A S I PA S A R D I M A N A H A N YA A D A S AT U P E N J U A L
P R O D U K , D A N T I D A K A D A P R O D U K L A I N YA N G M E N J A D I P E N G G A N T I ( N O
S U B S T I T U T E S ) D A R I P R O D U K YA N G D I P E R D A G A N G K A N O L E E H S I M O N O P O L I S
( M O N O P O L I S A D A L A H O R A N G YA N G M E N J A L A N K A N M O N O P O L I )
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual
Jenis barang yang diproduksi tidak ada penggantinya
(no substitutes) “yang mirip”
Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi
perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar monopoli
FAKTOR PENGHAMBAT TEKNIS ANTARA LAIN:
Apabila penjual tunggal menghasilkan dan menjual produk
dengan kondisi biaya marjinal (marginal cost atau MC) dan biaya
rata-rata (Average Cost atau AC) yang menurun pada berbagai
kemungkinan tingkat produk
Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi penjual
Penguasaan faktor produksi strategis yang digunakan dalam
menghasilkan produk
FA K T O R P E N G A H A M B AT L E G A L , A N TA R A L A I N :
Apabila penjual tunggal mengahasilkan dan menjual produk dengan
pemberian hak monopoli oleh pemerintah untuk menghasilkan dan
menjual produk tersebut
Apabila penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak
paten oleh pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut
Penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak franchise
oleh penjual lain untuk menghasilkan produk dengan merk tersebut di
suatu wilayah
PENYEBAB TERJADINYA MONOPOLI
Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu
Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan
teknologi
Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur
yuridis)
Adanya lisensi (izin).
Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak
patent atau lisensi).
H A R G A D A N O U T P U T PA D A PA S A R M O N O P O L I
Jumlah output yang ditawarkan oleh pengusaha tergantung dari titik
optimum usahanya. Keputusan untuk menetapkan output dan harga pada
pasar monopoli pada dasarnya sama seperti pada pasar persaingan
sempurna. Jadi memaksimumkan perbedaan antara penerimaan total (TR)
dan biaya total jangka pendek (SRTC). Atau sama halnya mencari
kuantitas produksi yang akan menyamakan antara biaya marjinal (marjinal
cost) dengan pendapatan marjinal (marginal Revenue), atau MC = MR.
DAMPAK PASAR MONOPOLI
Produsen monopolis seringkali mendapat cercaan dari
masyarakat karena banyak merugikan. Beberapa
kerugian yang dialami masyarakat antara lain: produsen
monopolis memperoleh keuntungan lebih (excess profit),
memberikan layanan yang buruk dan tidak ada reaksi,
mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi.
P E N G AT U R A N PA S A R M O N O P O L I O L E H P E M E R I N TA H
Karena dalam monopoli kekuasaan pengusaha
tunggal pada suatu pasar dapat menjadi semakin
besar, maka pemerintah ikut campur dalam sektor
yang dikuasai oleh monopolis tersebut untuk
mencegah jangan sampai besarnya kekuasaan tersebut
disalah gunakan
KEUNTUNGAN MAKSIMUM JANGKA PANJANG - MONOPOLI
a
b
c
e
f
g
h
i
DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba
dengan cara menjual barang yang sama dengan
harga berbeda untuk konsumen yang berbeda
atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan
biaya
Sistem diskriminasi harga adalah penegnaan harga yang berbeda anatara jumlah barang yang berbeda, seorang konsumen diharuskan membayar harga sebesar OH2 untuk unit terakhir barang yang dibeli sedangkan untuk jumlah barang sebelumnya ia harus membayar jumlah yang lebih besar sehingga perusahan tersebut dapat mengambil surplus konsumen.
D I S K R I M I N A S I H A R G A
G
MCF
AC
ARJumlah Barang
B
X1X2MRX3
H1
I
E
A
C
Harga
D
Gambar 2
Bila perusahan Negara bertujuan mencapai efisiensi maksimum pada saat harga setinggi OH1 dan output sebesar OX1. Pada saat output sebesar X3 konsumen bersedia membeli barang sebesar AX3 per unit. Pereusahan menetapkan harga sebesar biaya rata-rata maka harga sebesar CX3 dan surplus konsumen AC Untuk produksi sebesar OX3 surplus konsumen pada area DAI. Bila perusahan dapat melakukan diskriminasi maka keuntungan perusahan pada area DBE- BFG. Pada perusahan yang menghasilkan barang lebih dari satu untuk menutup defisit dapat mengenakan harga ang lebih tinggi pada permintaan inelastis
DISKRIMINASI HARGA
HargaHarga
MC
MR1+MR2
A
GEF
AH C I DM
M1OB1
QO Jumlah Barang
Gambar 3
Gambar 3 tsb diatas dapat menjelaskan adanya dua jenis barang dengan elastisitas yang berbeda , permintaan air minium (DM) sifatnya lebih elastis dari pada industri batik (DB) apabila harga air sebesar OC surplus konsumen batik sebesar ABC dan air minum sebesar ACI sehingga semakin elstis permintaan semakin besar surplus konsumenya.Pada harga OE surplus batik AEF dan surplus air minumnya sebesar AEG sehingga produsen dapat mengurangi surplus air minum sebesar CDGE dan batik CEFB dan pengurangan surplus industri batik lebih kecil dari pada air minum sehingga masyarakat lebih diuntungkan
TEORI SECOND- BEST
Efisiensi yang optimal alam bidang produksi dan konsumsi terdapat persaingan sempurna dan pada bidang produksi menetapkan harga sesuai dengan penetapan harga marinal.dan kondisi ini juga akan berlaku pada bentuk pasar lainnya dimana AR=MC dan penetapan harga sama dengan biaya marginal ini yang disebut first best theory of pricing
Apbila ada perusahan swasta yang menetapkan harga menyimpang first best theory maka perusahan negara harus juga menyimpang dari first best theory untuk melakukan koreksi terhadap penggunaan barang-barang yaang efisien dan ini yang disebut dengan teori second best.
TEORI KEDUA TERBAIK (SECOND BEST CHOICE)
Output
MCx
FE
GDx
X1X2
Harga
H1H2
O Barang X
MCy
BA
DDy
Y1Y2 Output
Harga
P1
P2
O Barang Y
C
Dy1
Gambar 4
Gambar 4
Dalam gambar 4 kurve permintaan X (DX) dan perintaan barang Y (DY) dengan asumsi bahwa a) struktur produksi barang tsb biaya konsant b) barang X diproduksi dimana barang X diproduksi oleh Perusahan negara dan barang y diproduksi oleh perusahan swasta dimana pada perusahan swasta terdapat distorsi karena harga ditetapkan tidak berdasarkan harga marginal akan tetapi berdasarkan penetapan harga di bawah biaya marginal ( H < MC)
Apabila industri X mengikuti harga marginal harga sebesar OH1 dan output sebesar OX2 misalkan industri y menetapkan harga dibawah biaya marginal misalnya pada OP2 jumlah produksinya adalah sebesar OY1 sehingga harga barang y lebih rendahnya yang seharusnya (=OP1)sehingga permintaan barang sangat besar dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan barang Y terlalu besar dan ini menyebabkan pemborosan.
Pemerintah harus menurunkan harga barang X menjadi OH2 sehingga terjadi realokasi antara kedua barang tersebut. Misalnya barang X merupakan substitusi barang Y . Penurunan barang X sehingga barang X meningkat menjadi OX1 sehingga permintaan barang y bergeser kekiri menjadi (Dy2 ) permintaan barang Y menjadi OY2 . Kenaikan produksi X sebesar X2X1 meninmbulkan tambahan biaya sebesar X1EFX2 kemakmuran konsumen menjadi X2EGX1 Bertambahnya barang X menyebabkan penurunan kemakmuran konsumen barang X sebesar segitiga EFG yaitu X2EFX1- X2EGX1
Penurunan produksi barang Y menyebabkan terjadinya penghematan biaya sebesar Y2Y1BA menyebabkan penurunan kemakmuran sebesar Y2Y1DCsehinggga secara keseluruhan terjadi penghematan sumber ekonomi sebesar area ABDCdimana penurunan kemakmuran barang Y lebih besar dari penurunan kemakmuran barang X sebesar area EFG.
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN HARGA PEAK –LOAD.
Dalam menentukan kapasitas produksi keputusan investasi yang diambil oleh swasta akan berbeda dengan kepusan yang diambil oleh Pemerintah.,dimana pihak swasta lebih menekankan efisiensi
saedangkan pemerintah menekankan pada efisiensi sosial. Kesulitan dalam menentukan kapasitas perusahan meliputi :
1. Kapisitas Produksi tidak sepenuhnya variabel akan tetapi kenaikannya seperti tangga seperti tangga dimana biaya marginal jangka pendek datar sampai output X0 ,setelah tercapai outpu bisa ditingkatkan dengan biaya marginal lebih tinggi dan tinggkat output X0X1,biaya marginalnya kembali lebih tinggi
2. Kapasitas produksi hanya bisa ditingkatkan denganb kenaikan biaya marginal jangka pendek atau penurunan biaya marginal3. Penggunaan kapasitas tidak merata dalam suatu priode dimana pada satu saat kapasitasnya naik sedangkan pada satu saat kapasitasnya turun karena permintaan menurun.
Masalah utama adanya perbedaan antara input variabel dengan input tetap ..Suatu perusahan berproduksi dengan menggunakan berbagai input variabel yang jumlahnya tergantung dari tingkat produksi sedangkan input tetapnya tidak berubah. Yang disajikan pada gambar no 6
STRUKTUR BIAYA MENYERUPAI TANGGA
Xo X1
Harga
Output
SRMC
o
Gambar 5
PENENTUAN KAPASITAS OTIMUM
SMC1
LRMCyIH
KD
X2X1 Output
Harga
(B+C)
B
O
X
SMC2 SMC3
F
G
Xo
Gambar 6
Tambahan output X dapat dihasilkan dengan biaya input variabel sebesar OB sehingga OB merupakan biaya marginal sampai mencapai kapasitas penuh pada output OX0
Dari Gambar 6 tsb adanya tiga tingkat kapasitas penuh yaitu pada OX0,OX1, dan OX2, .Kapasitas OX0 dapat diubah dengan biaya konstan sebesar C per unit kapasitas sehingga kurve B+C merupakan biaya marginal jangka panjang, yaitu kurve biaya marginal dalam memproduksikan setiap unit output variabel dan iput tetap dapat ditambah terus menerus.
Kapasitas optimum sebesar OX1 unit barang terjadi pada LRMC sama dengan D .Bila mesin hanya berkapasitas X0 per thn maka harganya FX0, keuntunganya totalnya sebesar OEFX0 dan biaya totalnya sebesar (B+C)EFG dan keuntungan sosial sebesar (B+C)EFG.
Bila keuntungan sosialnya diperbesar dimana kapasitas menjadi OX1 tambahan biaya per unit sebesar GX0 sedangkan tambahan keuntungan sebesar FX0, .pada tingkat output yang optimum keuntungan marginal sebesar HX1 sama besarnya dengan biaya marginal dengan keuntungan sosial sebesar FGH.
Pada tingkat output sebesar OX2
FEAK LOAD PRICINGPerusahan listrik menghadapi perbedaan permintaan
listrik yang berbeda pada malam hari dan siang hari, dan siang hari disebut priode off peak dan malam hari disebut peak .Kebijakan yang diperlukan dalam menghadapi permintaan di dua waktu tsb.
Dari gambar 7 Waktu malam hari 12 jam dan waktu siang hari 12 jam sehingga
WS +WM 12/24 + 12/24 = 1
PEAK LOAD PRICING
LRMCyFQ
X1 Output
Harga
(B+C)
B
O
SRMC
E
X2
H1
DC
Gambar 7
Asumsi adalah permintaan akan listrik pada setiap priode tidak tergantung pada harga listrik padea priode yang lain. Kurve Dm permintaan listrik siang hari Ds permintaan listrik siang hari. Harga listrik pada malam hari FX1 per unit output..Pada harga sebesar OB permintaan listrik disiang hari sebesar OX2 unit setiap priode.
Total keuntungan konsumen pada kapasitas mesin sebesar OX1 adalah Wm ( OCFX1) + Ws (ODEX2)
T E R J A D I N YA D I S K R I M I N A S I H A R G A
Diskriminasi harga terjadi saat produsen
memberlakukan harga yang sama karena alasan
yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan
biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga
mencerminkan diskriminasi harga
LANJUTAN.. . . .
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi
JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA (Diskriminasi Harga
Derajat Pertama ( First degree price discrimination ), Diskriminasi
Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination ), .
Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price
discrimination ).
Keuntungan maksimum diskriminasi harga
MONOPOLI DENGAN BANYAK PABRIK (MULTIPLANT MONOPOLY)
Suatu monopolis dapat mempunyai banyak
pabrik.Perusahaan yang memiliki banyak pabrik
harus menentukan berapa pabrik yang akan
berproduksi dan bagaimana mengalokasikanjumlah
produksi di antara pabrik-pabrik tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
^_^ ^_^
By : MA’MUN MUANAS