Upload
ukhti-khairani
View
2.274
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentasi dari sebuah karya tulis biologi tentang Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap Tumbuhan Selada.
Citation preview
PENGARUH PUPUK KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN SELADA
|ADOLFT|CHIKA|DYLAN|NISA|PUTRI|YUDIS|XII IPA2|
BAB I PENDAHULUAN
Pertumbuhan merupakan ekspresi dan integrasi berbagai reaksi kimia, peristiwa biofisik dan proses fisiologis yang berintegrasi dalam sel tanaman dengan faktor internal. Pertumbuhan tanaman yang baik dapat dicapai bila faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman berimbang dengan faktor lainnya. Faktor ini dapat menekan pertumbuhan akar, tapi kadang-kadang menghentikan pertumbuhan tanaman. Tumbuhan selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran yang sudah lama dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya. Beberapa alasan masyarakat mengkonsumsi sayuran selada adalah karena selada mempunyai penampilan yang sangat menarik minat konsumen dengan warna hijau segar, dapat digunakan sebagai lalapan , mempunyai nilai tambah terhadap manfaat kesehatan, dan mudah ditemukan dipasaran dengan harga yang terjangkau.
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
Beberapa varietas selada yang biasanya dibudidayakan masyarakat yaitu :
– Selada kepala (Lactuca sativa var. capitata L.)– Selada rapuh (Lactuca sativa var.longifolia L.) – Selada daun ( Lactuca sativa var.crispa L.) – Selada batang (Lactuca sativa var.asparagina L.).
Rendahnya produksi tanaman selada menurut
Dinas Pertanian dan Hortikultura menyebabkan tanaman selada perlu dipupuk agar dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas tanaman itu sendiri. Dalam kesempatan ini kami melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap tanaman selada.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini :– Adakah pengaruh pemberian pupuk kompos
terhadap tanaman selada?– Adakah perbedaan pada pertumbuhan tanaman
selada dengan memberikan berbagai macam takaran pupuk pada saat menanam?
– Seberapa besar perbedaan yang ditimbulkan oleh tanaman yang diberi pupuk dengan yang tidak diberi pupuk?
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah
eksperimen dan studi pustaka. Eksperimen penanaman
selada dilakukan oleh Yudistira Wardana di rumahnya
dengan alat dan bahan sederhana.
Metode studi pustaka kami dapatkan dari
beberapa buku yang mendukung penelitian, serta dari
beberapa sumber di internet yang dapat dipercaya.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
– Untuk mengetahui fase pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman selada.
– Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos (salah satu factor luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman) pada tanaman selada.
– Untuk membandingkan hasil tanaman selada dengan pemberian kadar pupuk yang berbeda-beda.
– Untuk memenuhi tugas biologi.
BAB IILANDASAN TEORI
Pertumbuhan Tanaman
Selada
Kompos
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran dan berat, tetapi tidak dapat balik (irreversible). Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
BAB IILANDASAN TEORI
Pertumbuhan Tanaman
Selada
Kompos
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik. Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan dapat hidup.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar.
Faktor Luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1.NutrisiTumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2.CahayaCahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan.
Faktor Luar
3.SuhuSecara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4.Kelembaban atau kadar airSampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
Faktor Dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
• Auksin• Giberelin • Sitokinin• Asam Absisat (= dormin) • Gas etilen • Kalin • Asam traumalin
BAB IILANDASAN TEORI
Pertumbuhan Tanaman
Selada
Kompos
Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Lactuca sativa, satu-satunya jenis Lactuca yang didomestikasi, merupakan tumbuhan asli lembah dari bagian timur Laut Tengah. Bukti lukisan pada pemakaman Mesir kuno menunjukkan bahwa selada yang tidak membentuk "kepala" telah ditanam sejak 4500 SM. Awalnya, tanaman ini mungkn digunakan sebagai obat, dan untuk minyak-bijinya yang dapat dimakan. Beberapa ras lokal selada, diketahui digunakan untuk diambil minyak-bijinya. Tipe selada liar sering memiliki daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya berasa pahit, serta mengandung banyak getah.
BAB IILANDASAN TEORI
Pertumbuhan Tanaman
Selada
Kompos
Pemuliaan tanaman ini mungkin ditekankan untuk memperolehtanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah, dan tidak pahit. Aspek lain meliputi tunas liar lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala. Selada yang membentuk kepala adalah tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini, yang pertama kali dinamakan sebagai "selada kubis" pada tahun 1543. Selada mempunyai kandungan mineral, termasuk iodium, fosfor, besi, tembaga, kobalt, seng, kalsium, mangan, dan potassium, sehinga selada mempunyai khasiat terbaik dalam menjaga keseimbangan tubuh.
BAB IILANDASAN TEORI
Pertumbuhan Tanaman
Selada
Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
BAB IILANDASAN TEORI
Pertumbuhan Tanaman
Selada
Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
BAB IIIPEMBAHASAN
Tanaman (Komposisi
Massa)
Tinggi Tanaman
Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6 Hari-7
100% Tanah 0 cm 0,1 cm 1,5 cm 2 cm 3,7 cm 4,3 cm 5,2 cm
Tanah : Kompos 1:1 0 cm 0,5 cm 1,7 cm 2,5 cm 3,9 cm 4,8 cm 5,6 cm
Tanah : Kompos 2:1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0,4 cm 1,5 cm 2,3 cm
Tanah : Kompos 1:2 0 cm 0 cm 0,5 cm 0,9 cm 1,5 cm 2,3 cm 2,9 cm
100% Kompos 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
Analisis
Setelah dibuktikan dengan melakukan percobaan, ternyata tanaman yang mengalami pertumbuhan paling cepat serta tinggi akhir paling besar adalah tanaman ke-2, dengan komposisi tanah dan komposnya adalah 1:1. Percobaan ini membuktikan bahwa faktor luar berupa mineral/nutrisi yang diberikan melalui kompos mampu mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Namun mengapa pada komposisi 100% kompos tanaman tersebut tidak tumbuh sama sekali? Hal ini dikarenakan selain sebagai penyedia kebutuhan primer bagi tanaman (menyediakan air, udara, dan zat hara), tanah juga berperan sebagai penyedia kebutuhan sekunder bagi tanaman (yaitu zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara.). Proses imbibisi (masuknya air dalam biji) sendiri membutuhkan hormon, yaitu Giberelin. Namun karena tidak adanya tanah, hormon tersebut tidak dapat dipacu keluar sehingga tidak dapat membuat biji berkecambah. Selain itu, dalam penggunaan kompos berlebihan juga menghasilkan panas, yang dapat mengurangi pasokan air dalam tanah. Padahal, pertumbuhan selada membutuhkan air yang banyak agar optimal. Ini juga merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan selada. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pada percobaan ini, komposisi yang paling tepat untuk pertumbuhan tanaman adalah tanah:kompos = 1:1 dalam massa.
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dari penelitian kami di atas, tentang proses pertumbuhan dan perkembangan selada yang dipengaruhi oleh perbandingan jumlah tanah dan pupuk kompos, kami dapat simpulkan bahwa:
1. Tanaman yang paling pesat pertumbuhannya adalah tanaman yang memiliki perbandingan sama diantara tanah dan pupuk.
2. Mineral dan nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kompos dapat meningkatkan pertumbuhan selada.
3. Pupuk kompos yang melampaui batas dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan selada.
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan
Saran
4. Pemberian kompos yang berlebihan dapat mempercepat penguapan air pada tanah karena pupuk kompos bersifat panas.
5. Tanaman selada tidak dapat tumbuh hanya dengan pupuk kompos.
6. Tanah adalah media yang penting dalam menanam selada.
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan
Saran
• Dengan mengetahui pengaruh positif dari pupuk kompos terhadap tanaman selada, kita dapat menerapkannya dalam penanaman selada untuk meningkatkan perekonomian.
• Dengan mengetahui adanya pengaruh konsentrasi pupuk terhadap tanaman, kita tidak boleh sembarangan menakar pupuk untuk memperoleh hasil yang maksimal.
• Karena selada merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki daya jual cukup tinggi, tidak ada salahnya untuk membudidayakan tanaman ini dengan baik dan benar.
Daftar PustakaHaryanto, E., T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2003. Sawi dan Selada. Penebar
Swadaya, Jakarta.Novizan, 2003. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka,
Jakarta.
http://www.id.wikipedia.org/wiki/selada/http://www.id.wikipedia.org/wiki/kompos/
~
THANK YOU