17
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 694 PENGARUH PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP PEMEROLEHAN BELAJAR Oleh Esti Wahyuni 1 Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh 1) ada tidaknya perbedaan perbedaan pemerolehan belajar antara siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran yang menggunakan multimedia dan tanpa multimedia, 2) efektivitas pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar Penelitian ini dilaksanakan di SMTI Pontianak tahun pelajaran 2010/2011 dengan populasi siswa kelas XI. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pre- Postes Control Group Design. Sampel penelitian siswa kelas XI-C (eksperimen) dan kelas XI-D (kontrol). Instrumen pengambilan data berupa kuesioner motivasi berprestasi, tes pemerolehan belajar. Instrumen pelaksanaan penelitian berupa RPP, CD Multimedia. Teknik analisis data adalah uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan skor rata-rata belajar antara siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia dan tanpa multimedia, 2) effect size pemanfaatan multimedia 1,44 (tergolong tinggi) untuk motivasi berprestasi dan 0,71 (tergolong sedang) untuk pemerolehan belajar Kata kunci: pemanfaatan multimedia dan pemerolehan belajar A. Pendahuluan Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional, pendidikan memegang peranan yang penting. Pendidikan merupakan wahana dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Sumber daya 1 Esti Wahyuni : Guru Sekolah Menengah Kejuruan –SMTI Pontinak

Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal, penelitian, pembelajaran

Citation preview

Page 1: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 694

PENGARUH PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAMPEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP PEMEROLEHAN

BELAJAR

OlehEsti Wahyuni1

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh 1)ada tidaknya perbedaan perbedaan pemerolehan belajar antara siswayang dilibatkan dalam pembelajaran yang menggunakan multimediadan tanpa multimedia, 2) efektivitas pemanfaatan multimedia dalampembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajarPenelitian ini dilaksanakan di SMTI Pontianak tahun pelajaran2010/2011 dengan populasi siswa kelas XI. Metode penelitian adalahkuasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pre- PostesControl Group Design. Sampel penelitian siswa kelas XI-C(eksperimen) dan kelas XI-D (kontrol). Instrumen pengambilan databerupa kuesioner motivasi berprestasi, tes pemerolehan belajar.Instrumen pelaksanaan penelitian berupa RPP, CD Multimedia.Teknik analisis data adalah uji-t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan skor rata-ratabelajar antara siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran denganpemanfaatan multimedia dan tanpa multimedia, 2) effect sizepemanfaatan multimedia 1,44 (tergolong tinggi) untuk motivasiberprestasi dan 0,71 (tergolong sedang) untuk pemerolehan belajar

Kata kunci: pemanfaatan multimedia dan pemerolehan belajar

A. PendahuluanDalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

yang mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional,pendidikan memegang peranan yang penting. Pendidikan merupakanwahana dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Sumber daya

1 Esti Wahyuni : Guru Sekolah Menengah Kejuruan –SMTI Pontinak

Page 2: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 695

manusia yang berkualitas diharapkan akan mampu meningkatkanperkembangan kesejahteraan dan kualitas suatu bangsa.

Pemerintah, melalui Kemendiknas, terus menerus berupaya melakukanberbagai pembaharuan sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dansedang dilakukan yaitu berkaitan dengan peningkatan kualitas guru.Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen danPeraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan, pada dasarnya, merupakan kebijakan pemerintah untuk menatadan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Kualitas pendidikan menuntut guruberkualitas dalam melaksanakan tugasnya secara professional, baik padakompetensi pedagogik , professional, sosial dan kepribadian. Guruberkualitas akan mampu melaksanakan dan mengambil langkah-langkahuntuk mengembangkan proses pembelajaran yang berkualitas.

Pengembangan proses pembelajaran akan melibatkan beberapa aspek,diantaranya kemampuan guru dan partisipasi siswa. Salah satu kemampuanguru yang penting adalah kemampuan mengembangkan strategi pembelajaransecara kreatif dan inovatif. Proses pembelajaran dirancang guru untukmemberikan pengalaman belajar pada siswa yang melibatkan proses mentaldan fisik, interaksi antar siswa, dan siswa dengan guru, serta lingkungan dansumber belajar lainnya akan diperlukan dalam rangka pencapaian kompetensidasar. Pengalaman belajar siswa dapat terwujud melalui pemanfaatan strategipembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa, dan pemanfaatanmedia pembelajaran.

Media pembelajaran sebagai salah satu komponen proses pembelajaranadalah sebagai alat yang dipergunakan guru dalam pembelajaran untukmerealisasikan suatu tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media,siswa dapat bukan saja memperoleh pengalaman –pengalaman belajarkonkret yang diperlukan dan dapat mengintegrasikan pengalaman yangterdahulu.

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapatperhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guruperlu mempelajari bagaimana memilih dan memanfaatkan mediapembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajarandalam proses belajar mengajar. Kenyataan di lapangan pemanfaatan mediapembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain:terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media

Page 3: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 696

yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidakperlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai pengetahuan dan keterampilanmengenai media pembelajaran.

Fisika merupakan salah satu pelajaran yang memuat banyak konsepabstrak sehingga untuk belajar Fisika siswa harus mengolah informasi yangditerima dengan melibatkan semua inderanya. Untuk itu, guru fisika di tuntutmenguasai selain materi pelajaran juga menguasai strategi pembelajaran yangsesuai dengan karakteristik siswa.

Kenyataan sebagian besar guru Fisika masih mendominasi pembelajarandengan menerapkan pendekatan pembelajaran dengan metode ceramah. Padaumumnya guru memulai pembelajaran, langsung pada pemaparan materi,kemudian pemberian contoh guru dan selanjutnya mengevaluasi siswamelalui latihan soal. Siswa menerima pelajaran Fisika secara pasif danbahkan hanya menghafal rumus – rumus tanpa memahami makna danmanfaat dari apa yang dipelajari. Akibatnya hasil belajar Fisika di sekolahmasih relatif rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti karenabelum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah.Pemahaman dan penguasaan konsep Fisika yang baik dan benar padapeserta didik akan dapat memberikan konstribusi yang tepat terhadapkemajuan IPTEK. Penguasaan konsep Fisika yang baik dan benar dapatdikembangkan melalui penerapan pendekatan, strategi, metode dan mediayang tepat dalam proses pembelajaran.

Sesuai dengan tujuan Pembelajaran Fisika di Sekolah MenengahKejuruan (SMK) diantaranya adalah : 1) Mengembangkan kemampuanberpikir analisis induktif dan deduktif dan menyelesaikan masalah baiksecara kuantitatif maupun kualitatif ; 2) Menguasai pengetahuan, konsep danprinsip Fisika serta mempunyai ketrampilan mengembangkan pengetahuan,ketrampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalamkehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan padajenjang yang lebih tinggi; 3) Membentuk sikap positif terhadap Fisikadengan menikmati dan menyadari keindahan keteraturan perilaku alam sertadapat menjelaskan berbagai peristiwa alam dan keluasan penerapan Fisikadalam teknologi (Depdiknas, 2003)

Penyampaian materi pembelajaran dengan menggunakan multimediaakan memberikan dampak yang baik. Daya tarik pemaparan materi denganmultimedia dapat memotivasi dan memberikan kepuasan kepada siswa. Hal

Page 4: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 697

ini disebabkan karena multimedia merupakan sistem pembelajaranberbantuan komputer yang dapat menyimpan data, menciptakan kreasi-kreasi, menyajikan informasi melalui gabungan teks, gambar, audio, animasidan video. Sehingga setiap informasi bisa dirancang lebih hidup, serta daparmenampilkan unsur faktual dan kontekstual.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dengan pemanfaatan multimediadalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yanglebih konkret kepada peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasilbelajar

Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan melalui diskusi danwawancara dengan beberapa guru Fisika SMK Kota Pontianak pada saatkegiataan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMKN VPontianak, diperoleh informasi sebagai berikut: 1) guru pada umumnyabelum memanfaatkan multimedia dalam pembelajaran Fisika karena belumtersedianya atau sarana prasarana yang kurang, 2) hasil belajar siswa padaStandar Kompetensi Menerapkan Fluida banyak yang tidak tuntas, sehinggaperlu diadakan remidiasi, 3) materi fluida statik memang cukup sulit karena,karena siswa harus memahami hubungan antaar variabel – variabel yangterkait agar dapat menyelesaikan soal-soal.

Setiap guru pasti mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasilbelajar yang optimal. Kenyataannya banyak siswa yang tidak dapatmencapai hasil belajar yang diharapkan pada suatu mata pelajaran tertentumisalnya Fisika.

Pelajaran Fisika masih dianggap sebagai pelajaran yang cukup sulit,salah satunya ditunjukkan kesulitan menyelesaikan soal – soal Fisika,sehingga siswa sering mengeluh, kecewa mendapat nilai yang tidakmemuaskan. Hasil belajar Fisika selama 3 tahun terakhir di SMTI Pontianakdapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Fisika SMTI PontianakNo Tahun Kelas Kriteria

KetuntasanMinimal

2C 2DSem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2

1 2008/2009 5.53 5.86 5.17 5.44 6.002 2009/2010 5.10 5.75 5.23 5.60 6.003 2010/2011 5.35 5.41 6.00Sumber data TU SMTI, tahun 2011

Page 5: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 698

Para siswa SMTI kesulitan memahami bahasa verbal yangdisampaikan dalam pembelajaran Fisika karena banyak konsep yang bersifatabstrak. Selain itu guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakanstrategi yang sama untuk setiap materi, tidak mau memanfaatkanmultimedia secara maksimal ditambah lagi apalagi materinya tidakdiaplikasikan secara kontekstual dalam kehidupan sehari – hari sehinggasiswa mengganggap pembelajaran fisika membosankan akibatnya hasilbelajar Fisika rendah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh pemanfaatanmultimedia dalam pembelajaran Fisika di SMTI Pontianak dengan materiFluida statik meliputi tekanan hidrostatik, hukum Pascal, Hukum Archimedesdan multimedia yang dimanfaatkan adalah media yang sudah ada dengansedikit revisi untuk meningkatkan hasil belajar .

B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah

dalampenelitian ini adalah: Apakah pemanfaatan multimedia dalam pembelajaranFisika berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Masalah tersebut dibagi dalam sub masalah sebagai berikut :1. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang dilibatkan dalam

pembelajaran yang memanfaatkan multimedia dan siswa tanpamultimedia ?

2. Sejauhmana efektivitas pemanfaatan multimedia dalam pembelajaranFisika terhadap hasil belajar ?

C. Telaah Pustaka

1. Media PembelajaranKata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara, atau pengantar (Azhar Arsyad, 2007 : 3).Yusuf Hadi Miarso (2004:458) menyatakan bahwa Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyebarkanpesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauansi belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yangdisengaja, bertujuan dan terkendali .

Page 6: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 699

Menurut Sri Anitah (2008:1) media berasal dari bahasa latin yangmerupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yangterletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Mediajuga dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara duapihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan atau informasi.Oleh karena itu, media pembelajaran berarti segala sesuatu yangmengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepadapenerima pesan.

Berdasarkan uraian definisi yang dikemukakan di atas dapatdisimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala alat pembelajaranyang digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materipembelajaran kepada siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajarsehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang sudahdirumuskan..

Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan padapemilihan media. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yangakan memberikan pengaruh kepada efektivitas program pembelajaran.Rudi Susilana (2008: 69) menjelaskan kriteria umum pemilihan mediaberdasarkan kesesuaian tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,karakteristik pembelajar atau siswa, teori, gaya belajar, kondisilingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia.

2. Multimedia PembelajaranMultimedia berasal dari dua kata multi dan media. Multi berarti

banyak sehingga “multimedia” berarti gabungan dari berbagai mediayang terintegrasi (Depdiknas, 2008). Menurut ensiklopedia bahasaIndonesia pengertian “multimedia adalah penggunaan komputer untukmenyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi danvideo dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapatbernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

Karakteristik utama dari pembelajaran dengan multimedia adalahmengintegrasikan berbagai bentuk materi seperti teks, gambar, grafis,dan suara yang dioperasikan dengan komputer. Pembelajaran denganmultimedia sangat bermanfaat bagi siswa, setidak-tidaknya dalambeberapa hal seperti mendorong rasa ingin tahu siswa, mendorong

Page 7: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 700

keinginan untuk mengubah sesuatu yang sudah ada, dan mendorongkeinginan siswa untuk mencoba hal-hal yang baru, dan lain-lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia menjadialtenatif sebagai media dalam proses pembelajaran di sekolah.Pemanfaatan multimedia sebagai media pembelajaran diharapkan dapatmenumbuhkan ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti pelajarandan juga memperoleh hasil atau tujuan yang maksimal.

3. Pemerolehan BelajarSetelah selesai belajar, penampilan yang dapat diamati sebagai hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan (capabilities). Kemampuan-kemampuan tersebut dibedakan berdasarkan atas kondisi mencapaikemampuan tersebut berbeda-beda. Ada lima kemampuan sebagaipemerolehan belajar yang diberikan Gagne (1985) yaitu: 1)keterampilan intelektual, 2) strategi kognitif, 3) informasi verbal, 4)keterampilan motorik, dan 5) sikap. Gagne (1985) selanjutnyamengatakan bahwa untuk mempelajari kelima pemerolehan belajartersebut diperlukan kondisi-kondisi tertentu yang secara garis besarnyadikelompokkan menjadi kondisi eksternal dan internal.

Kondisi eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar dirisiswa, sedang kondisi internal ialah faktor-faktor yang berada di dalamdiri siswa yang meliputi kesiapan, kemampuan, pengetahuan prasyaratyang telah dipunyai siswa, tingkat motivasinya dan aspirasinya, bakatdan inteligensi, dan sebagainya. Tugas guru adalah memanipulasi factor-faktor di luar diri siswa untuk memperlancar proses belajarnya.

4. Pembelajaran FisikaFisika sebagai salah satu cabang sains/IPA pada dasarnya bertujuan

untuk mempelajari dan menganalisis pemahamaman kuantitatif gejala alamatau proses alam dan sifat zat serta penerapannya. (Wospakprik, 1994) .Pendapat tersebut diperkuat oleh bahwa Fisika merupakan suatu ilmupengetahuan yang mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksinyayang ada di dalamnya.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang menempati posisisentral dalam sains. Fisika adalah kunci sains, yang menggunakan logikaabstrak dan Matematika disatu pihak, serta mendorong perkembangan

Page 8: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 701

praktis dalam keteknikan dilain pihak. Hal ini menunjukkan bahwamempelajari Fisika diperlukan beberapa faktor intern yang kuat, salahsatunya adalah kemampuan intelektual termasuk di dalamnya kemampuanabstraksi dan kemampuan numerik. Perbedaan intelektual seseorang akanmempengaruhi taraf keberhasilan individu khususnya dalam mempelajariFisika.

Sebab lain mengapa mempelajari Fisika diperlukan dukungan yangkuat karena Fisika dihadapkan pada hukum-hukum alam yang mendasardan secara langsung menyelidiki dunia sebagai tempat kehidupan.Sehingga membutuhkan guru-guru yang dapat membelajarkan denganbaik dalam proses pembelajaran. Artinya menguasai bahan/materi yangakan diberikan maupun dapat menyeleksi bagian-bagian yang sesuaiuntuk dijadikan materi pembelajaran serta dapat mempergunakanmetode/pendekatan mengajar yang sesuai dengan materinya, sehinggadapat membangkitkan motivasi anak dalam belajar.

D. Kerangka BerpikirPemanfaatan multimedia yang menyajikan teks, animasi disertai

dengan suara memungkinkan membantu siswa dalam memahami bahanajar yang disampaikan guru, karena dengan menggunakan multimediasiswa dapat mendengar dan melihat sehingga keterlibatan indera siswalebih banyak dibandingkan dengan penggunaan media teks yang manasiswa hanya dapat melihat. Keterlibatan indera dalam proses pembelajaranmembantu siswa untuk memahami bahan ajar yang disampaikan oleh guru

E. Metodologi PenelitianPenelitian dilakukan di SMTI Pontianak tahun pelajaran 2010/201

semester genap. Metode penelitian yang digunakan adalah metodeeksperimen dengan dua perlakuan yaitu kelompok I (kelompokeksperimen) merupakan kelompok yang diberi perlakuan pembelajarandengan memanfaatkan multimedia dan kelompok II (kelompok kontrol)merupakan kelompok yang dalam pembelajaran tanpa multimedia). Agardiperoleh data penalitian yang relevan dengan tujuan penelitiandiperlukan teknik pengumpulan data yang akurat. Teknik pengumpulandata yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; dengan alat ukur berupates hasil belajar untuk mengukur hasil belajar

Page 9: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 702

Sebelum eksperimen yang sebenarnya dilakukan perlu terlebih dahuludilakukan uji coba terhadap instrumen yang akan digunakan dalampenelitian. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan tes yanghandal1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkatkevalidan suatu instrument ( Arikunto, 1998). Suatu instrumentdikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukurdan mampu mengungkapkan data yang teliti secara tepat. Dalampenelitian ini validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isiatau content validity .Validitas Tes Hasil BelajarHasil analisis uji validitas butir soal menggunakan rumus CORRELdengan program Excel. Hasil perhitungan setiap item rhitung

dikonsultasikan dengan tabel harga kritik dari tabel r nilai momentproduct pada N=25 siswa, taraf signifikan α = 0,05. rtabel adalah 0.396Instrumen ini diujicobakan di SMTI Pontianak pada siswa kelas 2Asebanyak 25 siswa untuk 15 butir soal dengan hasil butir keseluruhandinyatakan valid dan layak digunakan untuk penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas TesDalam penelitian ini tes pemerolehan belajar yang peneliti gunakanadalah tes obyektif dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiapjawaban salah diberi skor 0. Sehingga untuk menghitung tingkatreliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder Richadson 20 ( KR-20)Rumus Reliabilitas KR-20r 11 = 1 − ∑Keterangan :r11 : koefisien reliabilitas yang dicarik : jumlah butir pertanyaanX : rata-rata hitung

: varian skor tesKeputusan uji : Jika rhiting > rtabel , maka instrumen tersebut

dikatakan reliabel . Interpretasi r11 dapat dilihat pada tabel 3.3Uji reliabilitas pada pemerolehan belajar menggunakan rumus KR-

20. Hasil perhitungan pada k = 15 diperoleh KR-20 adalah 0,80.

Page 10: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 703

Berdasarkan interpretasi tabel r11 nilai 0,80 berarti tingkat reliabilitas testinggi .

Untuk menguji siginifikan perbedaan hasil pengukuran terhadapsubyek yang saling bebas / independen dipergunakan rumus uji t Skorpretes (X1), skor postes (X2).

F. Hipotesis StatistikSecara statistik hipotesis penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut :a. Ho : µ ≠ µ Ada perbedaan secara signifikan antara rata – rata

skor pemerolehan belajar kelompok eksperimendengan rata-rata skor pemerolehan belajarkelompok kontrol

Ha : µ = µ : Tak ada perbedaan secara signifikan antara rata – rataskor pemerolehan belajar kelompok eksperimendengan rata-rata skor pemerolehan belajarkelompok control

G. Hasil dan Pembahasan1. Hasil

Skor pemerolehan belajar didapat setelah memberikan tes yangdilakukan sebelum perlakuan ( pretes ) dan setelah perlakuan ( postes) baikuntuk kelas eksperiman maupun kelas kontrol. Berdasarkan analisis skorpemerolehan belajar yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelaskontrol, diperoleh hasil seperti pada tabel 1

Tabel 1Hasil BelajarSebelum Perlakuan Setelah Perlakuan

Eksperimen Kontrol Eksperimen KontrolJumlah skor ( ∑X ) 156 153 243 217Skor rata-rata ( X ) 6.24 6.12 9.72 8.68Simpangan baku ( s ) 1.09 1.09 1.86 1.46Variance 1,19 3,72 1,19 1,55Skor Maksimum 8 7 13 11Skor Minimum 4 4 6 5Jumlah sampel 25 25 25 25

Dari data pada tabel tersebut , dapat kita lihat ternyata skor rata-ratapretes untuk kelas eksperimen ( 6,24) maupun kelas kontrol (6.12 ) relatif

Page 11: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 704

sama ( selisih 0.12 ) dan setelah diberi perlakuan skor rata –rata pemerolehanbelajar kelas eksperimen ( 9,72 ) sedangkan skor rata-rata kelas kontrol (8,68) kedua kelompok berbeda ( selisih 1,04) .Diagram skor rata-ratasebelum perlakuan (pretes) dan setelah perlakuan (postes) kedua kelas dapatkita disajikan gambar 1:

Gambar 1: Diagram Skor Rata-rata Pemerolehan Belajar

Uji NormalitasUji Normalitas Siswa SMTI Kelas XI Pontianak dilakukan untuk

mengetahui apakah variabel yang diteliti berdistribusi nomal atau tidak,untuk mengetahui hal tersebut peneliti menggunakan Uji Chi kuadrat denganmengacu pada kurva normal

Dari uji Chi kuadrat ( perhitungan dilampiran C-4) diperoleh X2 =9,27. Nilai X2 hitung ( 9,27 ) dibandingkan dengan nilai x2 tabel dengan dk =( k – 1 ) = ( 6 – 1 ) = 1 untuk tingkat kesalahan 1% diperoleh X2 tabel =15,086 . Karena X2 hitung ( 9,27 ) < X2 tabel ( 15,086 ), maka Ho diterima.Kesimpulan data terdistribusi normal.

Uji Homogenitas

0

2

4

6

8

10

12

14

16

EksperimenKontrol

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 704

sama ( selisih 0.12 ) dan setelah diberi perlakuan skor rata –rata pemerolehanbelajar kelas eksperimen ( 9,72 ) sedangkan skor rata-rata kelas kontrol (8,68) kedua kelompok berbeda ( selisih 1,04) .Diagram skor rata-ratasebelum perlakuan (pretes) dan setelah perlakuan (postes) kedua kelas dapatkita disajikan gambar 1:

Gambar 1: Diagram Skor Rata-rata Pemerolehan Belajar

Uji NormalitasUji Normalitas Siswa SMTI Kelas XI Pontianak dilakukan untuk

mengetahui apakah variabel yang diteliti berdistribusi nomal atau tidak,untuk mengetahui hal tersebut peneliti menggunakan Uji Chi kuadrat denganmengacu pada kurva normal

Dari uji Chi kuadrat ( perhitungan dilampiran C-4) diperoleh X2 =9,27. Nilai X2 hitung ( 9,27 ) dibandingkan dengan nilai x2 tabel dengan dk =( k – 1 ) = ( 6 – 1 ) = 1 untuk tingkat kesalahan 1% diperoleh X2 tabel =15,086 . Karena X2 hitung ( 9,27 ) < X2 tabel ( 15,086 ), maka Ho diterima.Kesimpulan data terdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Postes

Pretes

Page 12: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 705

Untuk mengetahui apakah data pemerolehan belajar siswa yangdiperoleh homogenitas atau tidak digunakan hipotesis nolPerhitungan hasil uji homogenitas adalah sebagai berikut :

F =Hasil perhitungan F diatas di bandingkan denga ttabel dengan derajat

kebebasan :dk pembilang = ( n-1 )dk penyebut = ( n-1) dan tingkat signifikan α = 5% atau 1%Jika Fhitung < Ftabal ; H0 diterima : varians dua kelompok sama ( homogen).Sebaliknya jika Fhitung > Ftabel, Ho varians dua kelompok tidak sama( tidak homogen)

Uji Homogenitas varians :F = = .. = 1,41

Bandingkan dengan Ftabel

dk pembilang = ( n-1 ) = 25 - 1 = 24dk penyebut = ( n-1) = 25 – 1 = 24untuk tingkat signifikan α = 5% ,Ftabel = 1,98 danuntuk tingkat signifikan α =1% , Ftabel = 2,66Keputusannya karena Fhitung ( 1.41 ) < Ftabel ( 1,98 ), Ho diterimaDisimpulkan bahwa varians dua kelompok sama ( homogen )

Setelah uji prasyarat analisis dilakukan dan terpenuhi , maka ujihipotesis dapat dilanjutkan Untuk menguji hipotesis pengaruh pemanfaatanmultimedia dalam meningkatkan motivasi berprestasi dan pemerolehanbelajar siswa digunakan metode uji t

Rumus uji t =

a. Pemerolehan Belajar1) Tanpa Multimedia

t =

Page 13: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 706

= , ,, ,= .√ . .= .,= 0,39

2) Dengan Multimediat = = . .. .

= .√ . . = .. = 2.21

untuk menguji apakah harga t hitung yang diperoleh sebesar diatas sama dengan nol atau berbeda secara signifikan, dikonsultasikandengan harga t tabel. Dengan derajat kebebasan (db) 24 pada tarafsiginifikan 5% tabel nilai kritis t menunjukkan sebesar 2,064. Jadi to >tt 5% => 2.21 > 2,064 Nilai t0 yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel sehingga ada perbedaan secara statik. Dengan demikian hipotesissatu yang berbunyi” Ada perbedaan yang signifikan antara sebelumperlakuan dengan setelah perlakuan diterima”. Artinya, berdasarkanbukti empirik yang diperoleh dilapangan ditemukan ada perbedaan yangsignifikan antara sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan

b. Efektivitas Pemanfaatan MultimediaDari data skor rata–rata motivasi berprestasi untuk kelas

eksperimen setelah perlakuan ternyata pembelajaran dengan multimediamenunjukkan peningkatan skor 9, 36 dari 97,48 menjadi 106,84.Sedangkan untuk kelas kontrol mengalami peningkatan skor 4 dari 97,44menjadi 101,44 .

Sedangkan untik pemerolehan belajar untuk kelas eksperimensetelah perlakuan ternyata pembelajaran dengan multimedia menunjukkanpeningkatan skor rata-rata 3,44 dari 6,24 menjadi 9,68 . Sedangkan untukkelas kontrol mengalami peningkatan skor 2,56 , dari 6,12 menjadi 8.68

Untuk melihat sejauh mana efektivitas pemanfaatan multimediadalam peningkatan motivasi berprestasi dan pemerolehan belajar kitagunakan efek size

Page 14: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 707

Efek Size Pemerolehan belajar

ES = = . .. = .. = 0.71 tergolong sedang

2.PembahasanBerdasarkan hasil uji t tanpa multimedia lebih kecil dari t tabel,

sedangkan dengan multimedia hasil uji t diperoleh t hitung lebih besardari t tabel, berarti ada perbedaan secara signifikan antara siswa yangdilibatkan dalam pembelajaran yang memanfaatkan multimedia (kelaseksperimen) dan tanpa multimedia ( kelas kontrol) terhadappemerolehan belajar Fisika. Skor rata-rata pemerolehan belajar Fisikamemanfaatkan multimedia lebih tinggi dibanding dengan skor rata-ratapemerolehan belajar Fisika tanpa multimedia

Perbedaan pemanfaatan multimedia ternyata memberikan pengaruhyang berbeda terhadap pemerolehan belajar Fisika. Hal ini sesuaidengan pendapat Soeparno ( 1987) bahwa alasan memilih media dalampembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Media yangdigunakan untuk menyampaikan informasi tertentu harus disesuaikandengan situasi dan kondisi tempat media tersebut digunakan agar mediatersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan karakteristikmedia tersebut.. Oleh karena itu pemilihan media harus tepat agarberhasil guna dan berdaya guna. Multimedia dan media teks merupakandua media yang memiliki karakteristik berbeda dalam meyampaikaninformasi sesuai dengan kondisi dan situasi siswa yang beragamsehingga diharapkan memberikan pemerolehan belajar yang berbeda

Berdasarkan skor rata-rata pemerolehan belajar Fisika yang lebihtinggi melalui pemanfaatan multimedia disebabkan oleh ketertarikansiswa terhadap media pembelajaran multimedia dengan multimediasiswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran, multimedia yangmempunyai kelebihan dapat menampilkan teks, gambar grafik, dansuara tebih banyak memberikan kesan kepada siswa, sehingga haltersebut berdampak pada pemerolehan belajar.

Dengan menggunakan multimedia siswa dapat melihat, mendengar,bahkan melakukan interaksi, dengan demikian keterlibatan indera siswadalam penggunaan media pembelajaran multimedia lebih banyakdibandingkan dengan media lain seperti media teks. Dengan multimedia

Page 15: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 708

guru dapat membuat animasi yang sesuai dengan bahan ajar, dandengan menggunakan multimedia guru dapat melakukan presentasi yanglebih efektif.

Dengan menggunakan multimedia maka siswa lebih tertarik dalammengikuti pembelajaran, ketertarikan siswa tersebut disebabkanmultimedia merupakan sarana pembelajaran yang lebih hidup danpresentatif, sehingga multimedia banyak membantu siswa dan gurudalam proses pembelajaran

Pada pembelajaran menggunakan multimedia siswa tampakantusias dan tertarik dengan proses yang dilakukan secara mandirimelalui tampilan yang menarik. Kesan bahwa Fisika merupakanpelajaran yang menakutkan tidak tampak pada proses pembelajarandengan multimedia. Kondisi ini merupakan salah satu tujuanpembelajaran dengan media menarik dan diharapkan pemerolehanbelajar dapat meningkat.

Pembelajaran melalui multimedia merupakan pembelajaran yangmenekankan pada keterlibatan siswa.. Menurut pedapat AsriBudiningsih (2003) yang dijabarkan dalam landasan teori, dinyatakanbahwa belajar mementingkan keterlibatan siswa secara aktif. Denganbelajar aktif yang didorong oleh niat atau motivasi untuk menguasaisesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah dan membangunpengetahuan atau kompetensi. Lebih lanjut dikatakan bahwa faktorkebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam mengikutipembelajaran amat diperhitungkan , agar belajar lebih bermakna bagisiswa yang pada akhirnya akan sangat mempengaruhi pemerolehanbelajar..

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa hipotesis yangmenyatakan “Ada perbedaan secara signifikan antara skor rata-ratapemerolehan belajar kelompok eksperimen dengan skor rata-ratapemerolehan belajar kelompok kontrol di SMTI Pontianak” terbuktikebenarannya

G. KesimpulanSejalan dengan masalah dan hasil analisis data dalam Bab IV dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan memanfaatkan multimedia

Page 16: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 709

berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pemerolehan belajar . Secarakhusus diperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Terdapat perbedaan pemerolehan belajar yang signifikan antara siswa

yang dilibatkan dalam pembelajaran dengan pemanfaatan multimediadan tanpa multimedia. Pemerolehan belajar siswa yang dilibatkan dalampembelajaran dengan pemanfaatan multimedia lebih tinggi daripadasiswa yang dilibatkan tanpa multimedia. Hal ini ditunjukkan olehadanya perbedaan skor rata-rata pemerolehan belajar antara siswayang dilibatkan dalam pembelajaran yang menggunakan multimediadan tanpa multimedia thitung ( 4,06) > ttabel ( 2,064)

2. Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika ternyata efektifdalam meningkatkan pemerolehan belajar dengan effect size = 0.71tergolong sedang untuk pemerolehan belajar

Daftar PustakaAECT (1977). The definition of educational technology, Washington DC:

AECT, (Edisi Bahasa Indonsia dengan judul: Definisi TeknologiPendidikan, Seri Pustaka teknologi Pendidikan No. 7, 1994).

Asri Budiningsih, 2003, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta, UNYPress.

Azhar Arsyad, 2009, Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada.B Kudang, dkk. (2003). Penggunaan Animasi dan Multimedia dalam

Software Pembelajaran. Majalah Ilmiah-Ilmu Komputer Vol.1No.1 September 2003 : 26-38.

Depdiknas. 2004 , Kurikulum Sekolah Menengah Teknologi Edisi 2004,Jakarta : Dikmenjur ,Depdiknas

Esti wahyuni, 2009, Fisika SMK 2 , Yogyakarta, Arr-Ruzz MediaGerlach, R, and Ely, D,P 1980, Teaching and Media, New York: Prentice-

Hall, Inc, Englewood CliffsHeinich,dkk, 2002, Instructional Media and Technologies for Learning,

Seventh Edition Upper Sadle River, New Jersey, Ohio Merril PrenticeHall

Hujair AH, 2009, Media Pembelajaran 2009, Yogyakarta, Safiria InsaniaPress

Lee, Willian W. & Owen, Diana L. (2004). Multimedia Based InstruktionalDesign. San Fransisco : Pfeiffer.

Page 17: Pengaruh pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika terhadap pemerolehan belajar

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman | 710

Molenda, M, Smaldino Sharon E, dkk. 2005 , Instructional Technology andMedia for Learning, New Jersey: Prentice Hall

Paul Suparno, 2007, Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta,Universitas Sanata Dharma

Sri Anitah, 2008, Media Pembelajaran, Surakarta:UNS Press.