Upload
adel-del
View
83
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
likeme
Citation preview
Dampak Kerusakan Lingkungan
AKIBAT AKTIVITAS PENAMBANGAN TIMAH DI
BANGKA BELITUNG
Disusun Oleh:
1. Adelina Aritonang (06081381320024)
2. Eli Hariyati (06081381320023)
3. Elisabeth Widi Manik (06081381320007)
4. Inaes Wulan Wigna (06081281320011)
5. Novella Mutiara (06081381320008)
6. Nurani Fajri (06081281320015)
Dosen : Drs. Endang Dayat, M.Si
Universitas Sriwijaya
Apa yang pertama kali Anda pikirkan tentang
Bangka Belitung?
Dibalik itu semua, kerusakan terjadi
dimana-mana
Sejarah Tambang Timah di Bangka
Belitung
MenjamurnyaPenambangan
di Bangka Belitung
Dampak Yang Ditimbulkan
PascaPenambangan
RusaknyaEkosistem
Hutan
Solusi DampakYang Ditimbulkan
PenambanganTimah
Sejarah Tambang Timah di Bangka Belitung
Timah merupakan salah satu jenis bahan tambang. Aktivitas
penambangan timah di Indonesia telah berlangsung lebih dari
200 tahun dengan jumlah cadangan yang cukup besar.
Kegiatan penambangan timah di pulau-pulau ini telah
berlangsung sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang.
Dari sejumlah pulau penghasil timah itu, Pulau Bangka
merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia.
Menjamurnya Penambangan di Bangka
Belitung
Pengelolaan timah di Bangka Belitung yang selama ini dilakukanPT Timah dan PT Kobatin, mengalami kemunduran perusahaan yang disebabkan oleh menurunnya harga timah. PT Timah terancam tidakdapat memenuhi kontrak penjualan karena kuota produksinya tidakterpenuhi.
Untuk mengatasi hal tersebut PT Timah mengeluarkan beberapakebijakan
• 1. PT Timah mengeluarkan lagi Surat Ijin mengumpulkan pembelikepada beberapa sub mitra kerjanya untuk bertindak sebagaikoordinator pengumpul/pembeli bijih timah hasil pendulanganmasyarakat.
• 2. Setiap mitra kerja PT Tambang Timah diberikan terget minimal bijih timah yang harus dipasok ke PT Tambang Timah per bulan.
• 3. Mengeluarkan Surat Ijin Produksi (SIP) kepada mitra kerjanyauntuk menerima bijih
Kebijakan ini mengakibatkan semakin banyaknya
Tambang Inkonvensional (TI) yang muncul.
Pemerintah Daerah Bangka Belitung, dengan
kewenangan otonomi yang dimiliki mengeluarkan
Perda No. 6 Tahun 2001 tentang pertambangan
umum,yaitu membuka kesempatan bagi masyarakat
Bangka mengeksploitasi timah secara bebas.
Dampak kebijakan tersebut menyebabkan tambang
inkonvensional semakin marak kemudian memicu
penyelundupan. Selain itu, hasil tambang
inkonvensional milik rakyat dibeli dengan harga lebih
murah sehingga rakyat tetap berada dalam
kemiskinan.
Dampak yang di Timbulkan Pacsa
Penambangan
• 1. Lubang Tambang
Lubang-lubang itu berpotensi menimbulkan dampaklingkungan jangka panjang, terutama berkaitan dengan kualitas dankuantitas air. Air lubang tambang mengandung berbagai logamberat yang dapat merembes ke sistem air tanah dan dapatmencemari air tanah sekitar
• 2. Air Asam Tambang
Air asam tambang mengandung logam-logam berat
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dalam jangka
panjang. Ketika air asam tambang sudah terbentuk maka akan
sangat sulit untuk menghentikannya karena sifat alamiah dari
reaksi yang terjadi pada batuan. Air asam tambang berpotensi
mencemari air permukaan dan air tanah. Sekali terkontaminasi
terhadap air akan sulit melakukan tindakan penanganannya.
• 3. Tailing
Tailing dihasilkan dari operasi pertambangan dalamjumlah yang sangat besar. Sekitar 97 persen dari bijih yang diolah oleh pabrik pengolahan bijih akan berakhir sebagaitailing. Tailing mengandung logam-logam berat dalam kadaryang cukup mengkhawatirkan, seperti tembaga, timbal atautimah hitam, merkuri, seng, dan arsen. Ketika masuk kedalamtubuh makhluk hidup logam-logam berat tersebut akanterakumulasi di dalam jaringan tubuh dan dapat menimbulkanefek yang membahayakan kesehatan.
Rusaknya Ekosistem Hutan
Bekas-bekas penambangan TI umumnyadibiarkan saja sebagaimana adanya, tanpaadanya upaya mereklamasi. Dengan luasanwilayah penambangan antara dua sampai lima hektar, bolong-bolong pada permukaan tanahyang mereka gali merupakan pemandanganyang tampak mengenaskan. Perusakan hutankarena tambang membuat banyak wilayahkekeringan hebat pada musim kemarau. Sebagian besar penambang menggunakanperalatan besar sehingga dengan mudahmencabik-cabik permukaan tanah.
Solusi dari Dampak yang
Ditimbulkan Penambangan Timah
• Mengeluarkan kebijakan sebagai pedoman jangka
panjang pengelolaan industri timah nasional, yang
disusun atas dasar prinsip-pripsip keseimbangan aspek-
aspek ekonomi, ekologi, sosial, politik, lingkungan, dan
kesinambungan pasokan.
• Memberikan sanksi yang tegas terhadap penambang
illegal yang tidak memiliki izin
• Membuka lahan pekerjaan yang baru sehingga
masyarakat tidak hanya bertumpu pada sector
pertambangan, sehingga apabila aktivitas pertambangan
mengalami kemerosotan, ekonomi di Bangka Belitung
tidak ikut merosot.
• Pemanfaatan lahan pasca tambang sebagai upaya yang
telah dilakukan untuk memanfaatkan tailing timah.
Seperti dengan melakukan Penanaman dengan
tanaman pangan telah berhasil. Sebagian area
digunakan mereka untuk pemukiman, sementara area
lain dijadikan taman rekreasi.
• Reklamasi dan Revegetasi. Reklamasi merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki lahan pasca
penambangan, yang kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan revegetasi. Revegetasi sendiri bertujuan untuk
memulihkan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah
tersebut. Minimal usaha dalam pemperbaiki lahan pasca
penambangan adalah menutup lubang kembali atau
mengembalikan lahan seperti semula
KesimpulanSeluruh kegiatan pertambangan tidak ada yang berdampak
positif terhadap lingkungan bahkan dapat dikatakan sangatmerusak lingkungan alam. Begitu juga yang terjadi diKepulauan Bangka Belitung. Penambangan timah yang dilakukan secara terus menerus yang telah menyebabkankerusakan lingkungan sudah sangat parah. Masalah yang muncul menjadi cerminan bahwa lemahnya sistim Pemerintahdalam memenuhi kesejahteraan masyarakat di daerah Bangka Belitung. Pengawasan dan rehabilitasi lingkungan harusdioptimalkan. Langkah ini harus mendapatkan dukungan dariberbagai pihak yang terkait dan yang memiliki keinginan untukmenuju keadaan yang lebih baik.
Semua butuh kerjasama antar masyarakat dan pemerintahuntuk menanggulangi hal tersebut. selama ini yang menjadimasalah utama dalam setiap kerusakan adalah kesadaranmanusia untuk menjaga lingkungan. Untuk menumbuhkankesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungantidaklah mudah.