11
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DENGAN METODE THINK- PAIR-SHARE (TPS) PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN DI SMA NEGERI 1 UNGGUL BAITUSSALAM Nurul Fitri, S.Pd ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada pada materi dunia tumbuhan kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam dengan menerapkan Metode TPS (Think Pair Share). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi, refleksi dan evaluasi yang terlaksana sebanyak 2 siklus. Sumber data diperoleh dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini diawali menyampaikan materi dengan menggunakan metode TPS (Think Pair Share) yang diakhiri kesimpulan dan pelaksanaan post-test setiap siklusnya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi metode metode observasi dan metode tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar disetiap siklus. Sebelum tindakan sebanyak 6 siswa (33,33%) yang dapat mencapai nilai KKM, siklus I meningkat menjadi 10 siswa (55,56%) dan pada sikus II sebesar 14 siswa (77,78%). Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan 52 meningkat pada siklus I yaitu 65,55 dan pada siklus II menjadi 75,83. Rata-rata hasil belajar siswa, nilai pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Begitu pula pada aspek aktivitas siswa yang mengalami peningkatan dari rata-rata persentase aktivitas siswa sebelum tindakan 41,66% meningkat pada siklus I yaitu 56,67% dan pada siklus II menjadi 70%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi dunia tumbuhan kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam. Kata kunci: Hasil belajar, aktivitas siswa, TPS (Think Pair Share), dunia tumbuhan. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan

Peningkatan hasil belajar siswa

  • Upload
    sinupid

  • View
    80

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peningkatan hasil belajar siswa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DENGAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA MATERI DUNIA TUMBUHAN

DI SMA NEGERI 1 UNGGUL BAITUSSALAM

Nurul Fitri, S.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada pada materi dunia tumbuhan kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam dengan menerapkan Metode TPS (Think Pair Share). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi, refleksi dan evaluasi yang terlaksana sebanyak 2 siklus. Sumber data diperoleh dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini diawali menyampaikan materi dengan menggunakan metode TPS (Think Pair Share) yang diakhiri kesimpulan dan pelaksanaan post-test setiap siklusnya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi metode metode observasi dan metode tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar disetiap siklus. Sebelum tindakan sebanyak 6 siswa (33,33%) yang dapat mencapai nilai KKM, siklus I meningkat menjadi 10 siswa (55,56%) dan pada sikus II sebesar 14 siswa (77,78%). Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan 52 meningkat pada siklus I yaitu 65,55 dan pada siklus II menjadi 75,83. Rata-rata hasil belajar siswa, nilai pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Begitu pula pada aspek aktivitas siswa yang mengalami peningkatan dari rata-rata persentase aktivitas siswa sebelum tindakan 41,66% meningkat pada siklus I yaitu 56,67% dan pada siklus II menjadi 70%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi dunia tumbuhan kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam.

Kata kunci: Hasil belajar, aktivitas siswa, TPS (Think Pair Share), dunia tumbuhan.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Menurut Weinata (dalam Kunandar 2007) beberapa permasalahan yang dari dulu sampai saat ini dihadapi sektor pendidikan yaitu pemerataan dan perluasan pendidikan dasar dan menengah, rendahnya mutu pendidikan, relevansi pendidikan yang belum maksimal, manajemen pendidikan yang masih rendah, dan pembiayaan pendidikan yang belum memadai. Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang terlibat dalam suatu sistem pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat guru sebagai penulis sedang mengajar di Kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam ditemukan bahwa ada beberapa siswa yang kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Ketidak-aktifan siswa dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran di kelas dan suasana belajar terkesan kaku yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan secara optimal. Ketidak-aktifan siswa tersebut berdampak pada hasil belajar siswa

Beberapa upaya telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya dengan memberikan tugas-tugas yang dikerjakan baik di rumah maupun di sekolah, namun belum menunjukkan perubahan yang berarti. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki

Page 2: Peningkatan hasil belajar siswa

masalah pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah menerapkan model pembelajaran dengan metode Think-Pair-Share (TPS).

Think Pair Share (TPS) adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain (Sa’dijah, 2006). Melalui model pembelajran think-Pair-Share (TPS) siswa dapat secara langsung memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu satu sama dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan didepan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan (Anita, 2002). Selain itu metode ini juga dapat memperbaiki rasa percaya diri serta semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi didalam kelas (Dwitasari, 2007).

Diasumsikan bahwa dengan menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) pada pokok pembahasan dunia tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat memperdalam pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Berdasarkan uraian di atas diperlukan suatu penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Dunia Tumbuhan Kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam”. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa pada materi dunia tumbuhan kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam dapat ditingkatkan dengan penggunaan metode think-pair-share (TPS)?”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS). Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014 di SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam. Tindakan yang dibuat dalam penelitian ini sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pengamatan (observasi) dan refleksi (Arikunto, 2002). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif development.

Subjek dalam penelitian tindakan ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam yang berjumlah 18 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes hasil belajar siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes tahap awal, evaluasi akhir siklus I dan evaluasi siklus II yang dilakukan pada akhir setiap siklus, kecuali tes tahap awal. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut.

Page 3: Peningkatan hasil belajar siswa

Gambar 1. Siklus model PTK Menurut Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2006).

Kegiatan lebih rinci dalam setiap langkah pengumpulan data diuraikan sebagai berikut.

Siklus 11) Perencanaan TindakanPerencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian PTK. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),b. Mempersiapkan media pembelajaran sebagai model pembelajaran dan lokasi pembelajaran yang

sesuai dengan materi pembelajaran,c. Membuat lembar observasi atau instrumen penelitian untuk memantau proses pembelajaran,d. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran atau penilaian proses pembelajaran.2) Pelaksanaan Tindakana. Guru memberikan pengarahan tentang pembelajaran Think-Pair-Share (TPS).b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari.c. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa mereka akan berdiskusi dalam kelompok. Masing-

masing kelompok terdiri dari 2 orang.d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai RPP siklus 1e. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk berpikir dan memecahkan masalah

yang diberikan guru.f. Guru meminta setiap kelompok mempresentasi dan berbagi hasil diskusinya untuk semua siswa.g. Menyimpulkan materi secara bersama-samah. Melakukan pengamatan atau observasi3) Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan kegiatan pengamatan keadaan objek yang diteliti. Kegiatan yang diamati meliputi :a. Guru mengamati kegiatan belajar mengajarb. Guru mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsungc. Hasil pengamatan diisi dalam tabel pengamatan

Page 4: Peningkatan hasil belajar siswa

4) Refleksi (Reflecting)Data hasil observasi dan evaluasi pelaksanaan siklus 1 dianalisis untuk melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kelemahann-kelemahan yang muncul pada setiap siklus.

Siklus IILangkah-langkah pelaksanaan pada siklus kedua sama dengan langkah pada siklus pertama, yang membedakan hanya ada perbaikan dari hasil refleksi.

Indikator kinerja keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika siswa secara keseluruhan telah mampu menguasai materi sistem Dunia Tumbuhan. Dengan cara pembuktian bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah mengalami peningkatan. Data penelitian dikumpul secara bertahap pada setiap pelaksanaan pembelajaran (setiap siklus). Pengolahan data dilakukan dengan cara mengoreksi hasil tes tiap siswa berdasarkan pada kunci jawaban yang telah ditentukan skor maksimalnya untuk setiap item tes. Data yang diperoleh dari observasi dianalisis secara kualitatif sedangkan data dari hasil tes dianalisis secara kuantitatif.

Persentase hasil belajar dihitung dengan menggunakan rumus persentase dari Sudijono (2005):

P = fN

x100 %

Keterangan:P = persentase ketrampilan proses sains siswaf = skor total ketrampilan proses sains yang dilakukan siswaN = skor maksimal

Angka persentase (P) digunakan untuk melihat kriteria hasil belajar siswa seperti yang dinyatakan oleh Sudijono (2005) :Tabel 1. Kategori Penilaian Hasil Belajar Siswa

Persentase Kategori85 – 100%70 – 84 %60 – 69%51 – 59%0 – 50%

Sangat TinggiTinggiCukupRendah

Sangat Rendah

Untuk menghitung nilai rata-rata kelas menggunakan rumus rata-rata dari Sudjana (2002):

X = Σ XN

Keterangan :X = nilai rata-rataΣ X = jumlah nilai seluruh kelasN = banyaknya siswa yang mengikuti tesSedangkan untuk menganalisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan rumus :

P = fN

x100% (Sudjana, 2002).

Page 5: Peningkatan hasil belajar siswa

Keterangan :P = persentase aktivitas siswaf = skor total yang dilakukan siswaN = skor maksimal

Angka persentase (P) digunakan untuk melihat kriteria aktivitas siswa seperti yang dinyatakan oleh Sudijono (2005).Tabel 2. Kategori Aktivitas Siswa

Persentase Kategori85 – 100%70 – 84 %60 – 69%51 – 59%0 – 50%

Sangat AktifAktif

CukupKurang AktifTidak Aktif

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian meliputi aspek hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam materi dunia tumbuhan dengan menggunakan metode TPS diperoleh bahwa pada aspek aktivitas belajar siswa tahap awal hanya sebesar 41,66% dengan kategori tidak aktif. Setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 56,67% dengan kategori kurang aktif dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 70% dengan kategori aktif. Peningkatan rerata persentase juga terjadi pada aspek hasil belajar siswa, yakni 33,33% dengan kategori sangat rendah pada tahap awal (pra siklus) menjadi 55,56% dengan kategori rendah setelah dilaksanakan siklus I dan setelah dilaksanakan tindakan siklus II rerata ketuntasan belajar siswa meningkat lagi menjadi 77,78% dengan kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA 1 Unggul Baitussalam pada materi dunia tumbuhan dengan menggunakan metode TPS disajikan dalam histogram berikut.

Pra Siklus Siklus I Siklus II0

1020304050607080

41.6656.67

70

33.33

55.56

77.78

Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dari Tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dengan

Penggunaan Metode TPS pada Materi Dunia Tum-buhan Kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam

Aktivitas SiswaKetuntasan Belajar Siswa

Pers

enta

se

Page 6: Peningkatan hasil belajar siswa

Gambar 2. Histogram peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi dunia tumbuhan dengan menggunakan metode TPS di kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam

Berdasarkan histogram di atas diketahui bahwa pada aspek hasil belajar siswa pada pra siklus hanya mencapai 33,33% dengan kategori sangat rendah saat proses pembelajaran berlangsung yakni sebanyak 6 siswa dari 18 siswa yang berhasil mencapai nilai KKM. Pada siklus I sebanyak 10 siswa 18 siswa atau 55,56% dengan kategori rendah dan pada siklus II sebanyak 14 siswa dari 18 siswa atau 77,78% siswa telah berhasil mencapai nilai KKM dengan kategori tinggi. Peningkatan tersebut disebabkan karena aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga mengalami peningkatan. dari hasil penilaian pada aspek aktivitas belajar siswa terus mengalami peningkatan dari mulai 41,66% pada pra siklus, menjadi 56,67% pada siklus I dan pada siklus II 70%.

Penggunaan metode pembelajaran Think Pair Share ini pada materi dunia tumbuhan membuat siswa yang selama ini tidak mau terlibat dalam pembelajaran akan ikut serta dalam pembelajaran ini. Setiap siswa diharuskan berfikir terhadap suatu permasalahan yang ada dan dicari jawabannya kemudian didiskusikan secara berpasangan. Setelah berpasangan, siswa akan menyempurnakan lagi jawaban permasalahan tersebut. Selanjutnya, yaitu setelah diskusi selesai dilakukan maka siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, jika jawaban sudah mencakup kriteria yang telah ditentukan maka presentasi dihentikan. Siswa lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan.

Pemanfaatan metode TPS adalah salah satu cara untuk mengaktifkan siswa dalam bertanya, berfikir dan memecahkan masalah secara berpasangan, serta meningkatkan keberanian siswa untuk mempresentasikan jawabannya. Dengan metode ini siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran ini. Metode TPS ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berfikir mencari jawaban dari permasalahan yang diberikan oleh guru kemudian mendiskusikannya dengan teman secara berpasangan untuk menyempurnakan jawaban permasalahan tadi. Keunggulan metode TPS adalah melatih siswa untuk berfikir sendiri tentang suatu permasalahan yang ada kemudian mendiskusikannya secara berpasangan, dimana dalam berdiskusi siswa dilatih untuk bertanya, menanggapi, memperhatikan, menghargai dan bekerja sama dengan temannya satu kelompok. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa metode TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam pada materi dunia tumbuhan dan bisa digunakan sebagai evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari serta meningkatakan keberanian siswa untuk berfikir dan mempresentasikan hasil jawabannya sehingga menjadikan suasana kegiatan lebih hidup. Penerapan metode TPS dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembeajaran Bologi terutama pada materi dunia tumbuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data secara keseluruhan baik dilihat dari aspek hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa, penerapan model pembalajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi dunia tumbuhan, hal ini dapat dilihat dari perolehan rata-rata persentase ketuntasan klasikal siswa yang awal mulanya hanya 33,33%, 55,56% pada siklus I dan meningkat menjadi 77,78% pada akhir siklus II dengan kategori tinggi. Penerapan model kooperatif Think-Pair-Share (TPS) juga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi pada materi dunia tumbuhan, yakni 41,66% pada tahap awal menjadi 56,67% pada siklus I dan 70% pada siklus II dengan kategori aktif.

Page 7: Peningkatan hasil belajar siswa
Page 8: Peningkatan hasil belajar siswa

DAFTAR PUSTAKA

Anita, L. 2002 . Memperaktekan Cooperatif Learning Diruang Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.Arikunto, S. 2002 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Dwitasari, Y. 2007 . Strategi Pembelajaran Untuk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Surya Pena

Gemilang.Kunandar. 2007. Langkah Muda Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Profesi Guru. Jakarta:

Rajawali.Sa’dijah. 2006. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share (TPS). Malang: Lembaga

Penelitian UM.Sudijono, A. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.Sudjana, N. 2002 . Metode Statistik. Bandung: Tarsito.