11

Click here to load reader

Pertemuan II psikolog konseling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pertemuan II psikolog konseling

KONSELING SEBAGAI

PENGALAMAN BARU

Mata Kuliah : Psikologi KonselingDosen : Heriyanti, M.Pd

Page 2: Pertemuan II psikolog konseling

Konseling merupakan hubungan yang bersifat membantu, yaitu interaksi antara konselor yang membantu konseli dalam mencapai perubahan yang lebih baik.

Page 3: Pertemuan II psikolog konseling

Hakekatnya konseling itu bersifat psikologis (Nelson, 1982)

TUJUAN PROSES

TEORI DAN KONSEP RISET

Page 4: Pertemuan II psikolog konseling

Hakikatnya hubungan yang bersifat membantu dan proses psikologis itu...

• Konseling memberikan pengalaman belajar yang baru kepada klien

• Konseling merupakan lingkungan yang dapat membantu memperbaiki keadaan

• Konseling merupakan lingkungan yang dapat memberikan pengaruh untuk mengurangi hambatan kearah yang lebih baik

• Konseling dapat membantu memperbaiki keadaan sehingga klien dalam keadaan normal dan lebih baik

KONSELOR HARUS MAMPU MENCIPTAKAN INTERAKSI

SEDEMIKIAN RUPA

Page 5: Pertemuan II psikolog konseling

Dua pertanyaan yang harus dijawab konselor dalam melaksanakan konseling....

Bagaimana saya dapat menjadi keadaan yang berbeda secara

kualitatif dari klien?

Bagaimana saya mengkreasi lingkungan yang berbeda secara signifikan dari yang dialami klien sebelumnya ?

PENGETAHUAN

PENGALAMAN

KETRAMPILAN

Konseling memberi kesempatan kepada orang

untuk memandang dirinya dan hidup secara berbeda, untuk mengalami dan menyatakan

perasaan secara berbeda dan berprilku dalam caracara yang

baru

Page 6: Pertemuan II psikolog konseling

Enam macam pengalaman baru yang diperoleh klien dalam proses konseling :

Mengenal konflik-konflik internal

Menghadapi realitas

Mengembangkan tilikan

Memulai suatu hubungan yang baru

Meningkatkan kebebasan psikologis

Memperbaiki konsepsi-konsepsi yang keliru

Page 7: Pertemuan II psikolog konseling

Mengenal konflik-konflik internal• Konseling membantu

orang untuk mengenal bahwa masalah-masalah yang dialaminya sesungguhnya bersumber dari konflik-konflik yang ada dalam dirinya dan bukan karena situasi di luar.

• Ada tiga macam faktor-faktor internal yang menyebabkan konflik dalam diri individu :

Penilaian negatif terhadap diri sendiri

Keharusan psikologis

Konflik kebutuhan

Page 8: Pertemuan II psikolog konseling

PENILAIAN NEGATIF TERHADAP DIRI SENDIRISaya orang bodoh....Saya tidak cantik...Saya pemalas ....

Saya terlalu lemah ....

Sebagian waktu dan tenaga nya akan digunakan untuk melawan atau menghindar dari orang lain

atau situasi

Hubungan dengan lingkungan akan bertambah mudah terbakar karena perlawanan dan penghindaran diri

dapat menimbulkan masalah objektif dengan lingkungan

Karena mereka melihat hanya sebagian kecil lingkunga, dan tidak

melebar dengan dirinya, maka mereka cendrung untuk menyalahkan

lingkungan sebagai sumber masalah

Page 9: Pertemuan II psikolog konseling

KEHARUSAN PSIKOLOGIS• Keharusan psikologis adalah pikiran dan

perasaan yang secara mutlak “mengharuskan” seseorang berbuat untuk menunjang perjalanan hidupnya.

• Mereka yang mempunyai keharusan psikologismerasa bahwa hidup ini dianggap gagal dan tidak berarti apabila tidak emncapai apa yang diharuskan itu.

• Mereka tidak mampu berhubungan dengan lingkungan secara realistik dan tidak memperoleh kepuasan dari lingkungannya

• Dengan demikian mereka selalu berada dalam konflik yang menekan dirinya, yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah.

Saya harus juara satu..

Page 10: Pertemuan II psikolog konseling

4 Macam keharusan psikologis

PERSONAL •Saya harus baik, aktraktif, kuat, bahagia, selalu benar

INTERPERSONAL •Saya harus disukai, dihormati, diperhatikan, disetujui

SOSIAL •Saya harus memasuki sekolah faforit, saya harus punya teman terpilih

DESTRUKTIF •Saya bodoh, saya lemah, saya sakit, saya gagal

Page 11: Pertemuan II psikolog konseling

Konflik kebutuhan• Manusia menghadapi sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. • Kebutuhan-kebutuhan ini memiliki kekuatan yang sama untuk

dipenuhi dan sering bertentangan satu dengan yang lainnya.• Keadaan ini dapat menjadi konflik internal, yang pada gilirannya

dapat menimbulkan gangguan prilaku serta masalah-masalah pribadi

kebebasan• seksualitas• Keakraban• berprestasi

ketergantungan• kesucian• kerenggangan• santai