37
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Negara kita yaitu Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Namun kenyataannya berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar Kecamatan Sidomulyo, hasil tes tertulis, siswa kurang berhasil perti data tesaji dibawah ini :. Tabel I : Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar NO INTERVAL JUMLAH SISWA ( %) 1 …… < 64 13 50 2 65 100 13 50 26 100 % Dilihat dari daftar nilai siswa kelas V SD negeri 4 Sukabanjar yaitu siswa yang mencapai ketuntasan diatas KKM hanya 50 % atau 13 siswa dari jumlah

Pkp Metode jigsaw

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pkp Metode  jigsaw

1

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Negara kita yaitu Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan

peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan

konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan

pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh

komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi

penerus. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Namun kenyataannya berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran PKn di

kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar Kecamatan Sidomulyo, hasil tes tertulis, siswa

kurang berhasil perti data tesaji dibawah ini :.

Tabel I : Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 4

Sukabanjar

NO INTERVAL JUMLAH SISWA ( %)

1 …… < 64 13 50

2 65 – 100 13 50

26 100 %

Dilihat dari daftar nilai siswa kelas V SD negeri 4 Sukabanjar yaitu siswa

yang mencapai ketuntasan diatas KKM hanya 50 % atau 13 siswa dari jumlah

Page 2: Pkp Metode  jigsaw

2

26 siswa. Berdasarkan data tersebut terdiidentifikasi masalah sebagai berikut

Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar, Siswa kurang

memperhatikan pembelajaran, Siswa cenderug tidak begitu tertarik dengan

materi pelajaran , PKn dianggap sebagai pelajaran yang mementingkan hafalan

semata, Rendahnya minat siswa belajar PKn , Rendahnya hasil belajar siswa

Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru

dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang

mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa, memberika

pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam

kehidupan nyata dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.

dari itu guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu

mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun

psikomotorik siswa.

Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dapat menciptakan

suasana menyenangkan sangat diperlukan untuk peningkatkan aktifitas dan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan demikian penulis

memilih model yang tepat untuk mengatasi masalah ini yaitu menggunakan

model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktifitas dan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw di SDN 4 Sukabanjar kecamatan Sidomulyo

Kabupaten Lampung Selatan diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa

meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan dalam pembelajaran PKn

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dengan

topik Menjaga Keutuhan Negara Indonesia aktivitas siswa SD Negeri 4

Sukabanjar meningkat pada pembelajaran PKn ?

Page 3: Pkp Metode  jigsaw

3

2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD negeri 4

Sukabanjar terhadap pembelajaran Pkn dengan topik Menjaga Keutuhan

Negara Indonesia terhadap pada pembelajaran PKn melalui penggunaan

model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa Pendidikan

Kewarganegaraan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw”.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Pendidikan

Kewarganegaraan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw”.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, peneliti

mengharapkan penilitian ini bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Meningkatkan kreativitas guru untuk menggunakan metode yang

sesuai pada mata pelajaran tertentu sehingga mendapatkan hasil yang

diharapkan.

b. Meningkatkan Profesional guru

c. Menambah wawasan dan menambah pemahan konsep bahwa

pemberian materi secara verbal dapat diaplikasikan secara langsung

kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

2. Bagi Siswa

a. Memberi suasana belajar yang mendorong siswa untuk lebih aktif dan

berkreatifitas yang sesuai dengan usia anak sehingga dapat

meningkatkan kemampuan anak pada pembelajaran.

b. Melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam diskusi

kelompok.

Page 4: Pkp Metode  jigsaw

4

3. Bagi Sekolah

Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur serta inovasi dalam

pengelolaan Pendidikan di sekolah, serta sebagai motivasi untuk kemajuan

dan perkembangan pendidikan di sekolah, selain itu juga sebagai suatu

usaha dalam rangka mencapai tujuan kurikulum seperti yang telah

dirumuskan dalam kurikulum sekolah.

Page 5: Pkp Metode  jigsaw

5

BAB. II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat

membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,

untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang

dilandasi oleh UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Depdiknas (2005: 34) bahwa :

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum

bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia,

sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang

memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan

bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Berfikir secara kritis, rasional kreatif dalam menanggapi isu

Kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti

korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa -bangsa lain dalam percturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tehnologi informasi

dan komunikasi.

Page 6: Pkp Metode  jigsaw

6

B. Strategi Pembelajaran PKn

Strategi pembelajaran adalah perpaduan secara keseluruhan dan

pengorganisasian secara kronologis dari metode-metode dan bahan-bahan

yang dipilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi juga diartikan sebagai

suatu rangkaian tindakan yang bertalian secara konsisten dan tindakan-

tindakan tersebut secara konseptual terpadu dengan tujuan-tujuan yang hendak

dicapai. Secara spesifik Raka Joni (1980) berpendapat bahwa strategi adalah

pola umum perbuatan guru dan siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa strategi

pembelajaran adalah pola umum pembeajaran yang disusun secara sistimatis

berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, psihologi, didaktik, dan komunikasi

dengan mengintegrasikan struktur (urutan kegiatan) pembelaajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, pengolahan kelas, dan waktu yang

diperlukan agar peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien.

C. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang membantu

siswa dalam pengembangan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan

kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama

diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan Motivasi ,

produktifitas dan perolehan belajar (solihatin,2007).

Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif pengembangan

kualitas diri siswaterutama aspek afektif dapat dilakukan secara bersama-

sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif baik digunakan

untuk mencapai tujuan belajar, baik yang fungsinya kognitif, afektif, maupun

psikomotorik. Suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi saling

percaya terbuka, dan rileks diantara anggota kelompok memberikan

Page 7: Pkp Metode  jigsaw

7

kesempatan kepada siswa untuk memperoleh dan memberi masukan untuk

mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan moral serata keterampilan

yang ingin dikembangkan. (sholihatin,2007).

D. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn

Sebelum peneliti meninjau lebih jauh tentang aktivitas belajar, terlebih dahulu

dijelaskan tentang Aktivitas dan Belajar. Menurut Anton M. Mulyono (2001 :

26), Aktivitas artinya “kegiatan / keaktifann”. Jadi segala sesuatu yang

dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik,

merupakan suatu aktivitas. Belajar menurut Oemar Hamalik (2001: 28),

adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan,

pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,

jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Jika seseorang telah belajar akan

terlihat terjadinya perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku

tersebut.

Selanjutnya Sardiman A.M. (2003 : 22) menyatakan: “Belajar sebagai suatu

proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin

berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”. Dalam proses interaksi ini

terkandung dua maksud yaitu:

1. Proses Internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar.

2. Proses ini dilakukan secara aktif dengan segenap panca indera ikut

berperan.

Dari uraian tentang belajar di atas peneliti berpendapat bahwa dalam belajar

terjadi dua proses yaitu 1. perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang

sedang belajar, 2. interaksi dengan lingkungannya, baik berupa pribadi, fakta,

dsb.

Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah

segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam

Page 8: Pkp Metode  jigsaw

8

rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini

penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang

dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas, 2005 : 31, belajar

aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktivan

siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil

belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor”.

Berdasarkan pengertian aktivitas tersebut di atas, bahwa dalam belajar sangat

dituntut keaktifan siswa. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan

sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Tujuan

pembelajaran PKn tidak mungkin tercapai tanpa adanya aktivitas siswa

apalagi dalam pembelajaran PKn antara lain tujuannya adalah untuk

menjadikan manusia kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab. Dalam rangka membentuk manusia yang

kreatif dan bertanggung jawab ini peneliti berusaha melatih dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, sebab dalam model

pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dan bertanggung jawab baik

secara individu maupun kelompok.

E. Hasil Belajar

Hamalik (2001) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan

dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi

lebih luas dari pada hal itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan merupakan

suatu penguasaan hasil latihan, melainkan pengubahan kelakuan.

Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh

siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1990) mengatakan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Selanjutnya Sukirin mengatakan

Page 9: Pkp Metode  jigsaw

9

bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk merubah tingkah

laku sehingga diperoleh kecakapan baru (dalam Rahayu, 2009). Sedangkan

pendapat tersebut di atas mengenai belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar, baik itu

perubahan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, dan perubahan tersebut

dilakukan secara berkesinambungan.

Berkaitan dengan hal di atas, Gagne (dalam Rahayu, 2009) mengatakan

bahwa hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar

berupa keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,

keterampilan, nilai, dan sikap. Jadi, hasil belajar dapat menunjukkan suatu

kemampuan actual yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan

tes.

F. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Keberhasilan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh pemilihan metode

belajar yang ditentukan oleh guru. Sebab dengan penyajian pembelajaran

secara menarik akan dapat membangkitkan Motivasi belajar siswa,

sebaliknya jika pembelajaran itu disajikan dengan cara yang kurang

menarik, membuat Motivasi siswa rendah. Salah satu model pembelajaran

yang dapat meningkatkan aktivitas siswa adalah pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan pada

kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada

pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun

pengalaman kelompok. Esensi pembelajaran kooperatif itu adalah

tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab kelompok, sehingga

dalam diri siswa terdapat sikap ketergantungan positif yang menjadikan

kerja kelompok optimal.

Dengan memperhatikan pengertian dari pembelajaran kooperatif di atas,

peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat baik untuk

Page 10: Pkp Metode  jigsaw

10

meningkatkan aktivitas belajar siswa, sebab semua siswa dituntut untuk

bekerja dan bertanggung jawab sehingga di dalam kerja kelompok tidak

ada anggota kelompok yang asal namanya saja tercantum sebagai anggota

kelompok, tetapi semua harus aktif.

2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa pembelajaran Kooperatif

adalah pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil, di mana Muslim

Ibrahim (2006 : 6, dalam Depdiknas 2005 : 45) menguraikan unsur-unsur

pembelajaran Kooperatif sebagai berikut:

a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka “sehidup

sepenanggungan bersama”.

b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya

seperti milik mereka sendiri.

c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya

memiliki tujuan yang sama.

d. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara

anggota kelompoknya.

e. Siswa akan dikena evaluasi atau hadiah/penghargaan yang juga akan

dikenakan untuk semua kelompok.

f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

g. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi

yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Dengan memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif tersebut,

peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa yang

tergabung dalam kelompok harus betul-betul dapat menjalin kekompakan.

Selain itu, tanggung jawab bukan saja terdapat dalam kelompok, tetapi juga

dituntut tanggung jawab individu.

Page 11: Pkp Metode  jigsaw

11

G. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: a.

kelompok kecil, b. belajar bersama, dan c. pengalaman belajar. Esensi

kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab

kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif

yang menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa

dalam kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan

sungguh-sungguh sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Johnson (1991 : 27)

yang menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ialah kegiatan

belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada

pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun

pengalaman kelompok”.Persiapan dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw

1. Pembentukan Kelompok Belajar

Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi dua

anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Kelompok kooperatif awal (kelompok asal).

Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota.

Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus heterogen

terutama di kemampuan akademik.

b. Kelompok Ahli

Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada

kelompok asal, dengan diagram sebagai berikut:

2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok

kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok

secara bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Page 12: Pkp Metode  jigsaw

12

a. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,

beranggotakan 4 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya

1,2,3,4.

b. Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.

Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat wacana / tugas

yang berbeda, nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama

pada masing-masing kelompok.

c. Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/ tugas yang

sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama

dengan jumlah wacana atau tugas yang telah dipersiapkan oleh guru.

d. Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk

menjadi ahli sesuai dengan wacana / tugas yang menjadi tanggung

jawabnya.

e. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan

dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana / tugas yang

telah dipahami kepada kelompok kooperatif (kelompok inti). Poin a

dan b dilakukan dalam waktu 30 menit.

f. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-

masing siswa kembali ke kelompok kooperatif asal.

g. Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli. Poin c dan d

dilakukan dalam waktu 20 menit.

h. Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan,

masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru

memberikan klarifilkasi. (10 menit).

Page 13: Pkp Metode  jigsaw

13

BAB. III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu penelitian.

1. Subjek

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar

Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Siswa kelas V

berjumlah 26 Siswa, 14 Laki – laki dan 12 Perempuan.

Tabel . 2 Data Usia siswa kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar

No Usia L P Jumlah

1 10 5 6 11

2 11 6 3 9

3 12 – 13 3 3 6

Jumlah 14 12 26

2. Tempat

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 4 Sukabanjar Kecamatan

Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, jumlah guru 10 orang baik

negeri maupun Honorer.

3. Waktu Penelitian.

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali pertemuan pada

bulan Oktober s.d November yaitu pada Pertemuan ke – 1 untuk Siklus

I , Pertemuan ke – 2 untuk siklus II dan Pertemuan ke – 3 untuk siklus

III. Dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

pada mata pelajaran PKN sebagai mata pelajaran Non Eksak dengan

Materi topik ” Menjaga Keutuhan Negara Indonesia”

Page 14: Pkp Metode  jigsaw

14

Tabel . 3 Jadwal Perbaikan Pembelajaran PKN

No Hari Tanggal Waktu Keterangan

1 Selasa 22 Oktober 2013 09.30 – 10.05 Siklus I

2 Selasa 29 Oktober 2013 09.25 – 11.00 Siklus II

3 Senin 4 November 2013 07.30 – 08.05 Siklus III

Tabel . 4. Jadwal Penelitian

Minggu Tanggal Kegiatan

Minggu 1 6 Oktober 2013 Mengidentifikasi masalah,

menganalisis masalah,

merumuskan masalah dan

merumuskan tujuan penelitian

Minggu 2 13 Oktober 2013 kajian Pustaka

Minggu 3 22 Oktober 2013 Praktek Siklus 1 dan

Penyusunan Siklus 1

Minggu 4 29 Oktober 2013 Praktek Siklus 2 dan

Penyusunan Siklus 2

Minggu 5 4 November 2013 Praktek Siklus 3 dan

Penyusunan Siklus 3

Minggu 6 10 November 2013 Pengolahan hasil penelitian

Minggu 7 17 November 2013 Pembahasan hasil penelitian

Minggu 8 24 November 2013 Penyusunan Laporan

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Dalam melaksanakan prosedur pambelajaran, penulis dibantu oleh supervisor

2 untuk pelaksanannya. Penulis merasakan dalam proses pembelajaran

dengan mencoba beberapa metode yang ada. Hal ini terbukti sebagian besar

siswa kurang aktif, kurang antusias dalam pembelajaran. Penulis dalam akhir

Page 15: Pkp Metode  jigsaw

15

pembelajaran melakukan tes ternyata dari 26 orang siswa, terdapat beberapa

siswa yang tidak dapat mengerjakan dengan benar. Dalam kegiatan siklus ini

akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan merencanakan :

a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.

c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.

d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat orang

lain.

Tindakan perbaikan Pembelajaran yang akan dilakukan adalah :

a. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.

b. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa

secara kelompok maupun perorangan.

c. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan

baik, guru memberi bimbingan belajar terhadap siswa.

Siklus I

o Merencanakan jumlah siklus yang akan dilaksanakan

o Mempersiapkan rencana perbaikan

o Mempersiapkan media pembelajaran

o Memilih dan mempersiapkan sumber belajar

o Melaksanakan proses pembelajaran

o Menyiapkan materi pembelajaran

o Membuat lembar observasi / pengamatan

o Menyiapkan alat evaluasi

Siklus II

o Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki

o Menyusun rencana pembelajaran perbaikan

o Mempersiapkan media pembelajaran

o Menetapkan alat evaluasi

o Menyiapkan lembar kerja siswa

o Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran

Page 16: Pkp Metode  jigsaw

16

o Mengambil data kegiatan perbaikan pembelajaran dan menganalisis data

tersebut.

Siklus III

o Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki

o Menyusun rencana pembelajaran perbaikan lanjutan dari siklus II

o Mempersiapkan media pembelajaran

o Menyiapkan sumber belajar dan referensinya

o Menetapkan alat evaluasi

o Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran lanjutan dari siklus II

o Mengumpulkan data dan Pembelajaran siklus III dan menganalisa data

tersebut

Selama pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran penulis dibantu oleh

supervisor 2 yang bertugas sebagai pembimbing dan pengamat. Pengamat

melakukan pengamatan terhadap perilaku guru dalam melaksanakan kegiatan

perbaikan pembelajaran. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar pengamatan.

Pengamat juga membantu guru untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas

siswa selam proses perbaikan pembelajaran berlangsung.

C. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan hasil pengamatan mengenai aktivitas siswa menggunakan

instrumen berupa lembar pengamatan kegiatan dan perangkat tes. Pengamatan

perilaku guru yang dilakukan oleh supervisor 2 saat pembelajaran pada setiap

siklus adalah sebagai berikut :

1. Lembar Pengamatan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran digunakan untuk

mengamati perilaku guru. Perilaku guru yang diamati adalah :

a. Membuat rencana perbaikan pelajaran

b. Penggunaan alat peraga

c. Penguasaan materi pelajaran

d. Pengelolaan kelas

Page 17: Pkp Metode  jigsaw

17

e. Memberikan apersepsi

f. Memotivasi siswa dalam PBM

g. Memberikan tugas pada siswa.

h. Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas

i. Memberikan Evaluasi

j. Memberikan penguatan / rangkuman materi

2. Lembar Pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengamati keaktifan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sebagai berikut :

a. Siswa bertanya

b. Siswa menjawab

c. Mengejakan LKS

d. Bekerjasama

Page 18: Pkp Metode  jigsaw

18

BAB. IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaiakan Pembelajaran

1. Rencana

Dalam melaksanakan prosedur perbaikan pembelajaran siklus I yang

dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2013 penulis dibantu oleh

supervisor untuk pelaksanannya dengan mencoba beberapa metode yang

ada. Hal ini terbukti sebagian besar siswa kurang aktif, kurang antusias

dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun menurun. Penulis

dalam akhir pembelajaran melakukan tes ternyata dari 26 orang siswa,

terdapat beberapa siswa yang tidak dapat menjawab soal tes dengan benar.

Dalam kegiatan siklus ini akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan

merencanakan :

a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.

c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.

d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat

orang lain.

e. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.

f. Menggunakan media pembelajaran sesuai materi.

g. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa

secara kelompok maupun perorangan.

h. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dengan baik, guru memberi instruksi cara mengerjakan tugas.

Langkah – langkah perbaikan adalah :

a. Siswa dikondisikan agar siap dan dan aktif untuk mengikuti

pembelajaran

Page 19: Pkp Metode  jigsaw

19

b. Mengadakan Pra – test pada awal kegiatan sebagai bahan masukan

pengetahuan yang diketahui siswa.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Membahas materi dengan menggunakan alat peraga / peta

e. Masing – masing kelompok diberi lembar tugas mengamati peta

tentang pahlawan perjuangan.

f. Diberikan penjelasan cara mengerjakan tugas

g. Membahas hasil kerja siswa secara tanya jawab dan presentasi

mewakili kelompoknya.

h. Siswa diberikan tugas masing – masing 5 soal.

i. Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan

motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya

siswa diberi tugas PR.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan uraian

kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran, adapun pelaksanaan

kegiatan siklus I secara garis besar sebagai berikut :

Menyampaiakan Tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI,

sementara itu siswa menyimaknya.

Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan

berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,

beranggotakan 4 orang.

Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1,2,3,4.

Guru Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.

Guru memberi tugas yang berbeda kepada kelompok asal

Nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama

Guru menginstruksikan kepada kelompok ahli agar siswa belajar

bersama untuk menjadi ahli sesuai tugas yang menjadi tanggung siswa.

Page 20: Pkp Metode  jigsaw

20

Kelompok ahli kembali ke kelompok kooperatif asal.

Memberi kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli.

Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok

didepan kelas ( presentasi )

guru memberikan klarifikasi.

Kesimpulan dan penguatan

Memberi refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

Mengumpulkan hasil kerja siswa.

Guru dan siswa bersama – sama membahas hasil kerja siswa.

Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan

motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya

siswa diberi tugas PR.

Selama pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran penulis dibantu oleh teman

supervisor yang bertugas sebagai pengamat. Pengamat melakukan pengamatan

terhadap perilaku guru dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran.

Hasil pengamatan dicatat dalam lembar pengamatan. Pengamat juga membantu

guru untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas siswa selam proses perbaikan

pembelajaran berlangsung.

Pengamatan perilaku guru yang dilakukan oleh supervisor 2 saat pembelajaran

pada siklus I dan menghasilkan data aktivitas siswa sesuai dengan pengamatan

guru dan dibantu dengan teman supervisor 2 . Ketercapaian aktivitas guru dan

siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :

Tabel . 5. Data Pengamatan Guru pada Siklus I

No Aspek yang diobservasi *) Kemunculan **)

Komentar ***) Ada Tidak Ada

1 Penerapan variasi Metode : Ceramah :

Menjelaskan pokok – pokok

Ilustrasi belum ada karena masih ada

Page 21: Pkp Metode  jigsaw

21

Materi secara sistematis.

Memberikan Ilustrasi

Memberikan apersepsi

bebrapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru

Tanya jawab :

Mengajukan pertanyaan

Memberikan kesempatan Kepada siswa untuk bertanya.

Memindahkan giliran.

√ √

Guru belum Memindahkan giliran. secara menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang belum mendapat kesempatan pertanyaan.

Kerja kelompok :

Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan

Membagikan LKS

Melakukan supervisi terhadap kegiatan kelompok

Memberi bantuan kepada kelompok

Guru belum Melakukan supervisi secara menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.

2 Penggunaan peta Sebagai Alat Peraga.

Memajang

Meminta komentar siswa

√ √

3 Menguasai materi Pelajaran √

4 Pengelolaan kelas √ Pengelolaan kelas belum maksimal karena masih ada siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru

5 Memotivasi siswa √

6 Memberikan Evaluasi √

7 Memberikan penguatan √

Page 22: Pkp Metode  jigsaw

22

Tabel . 6 Data Aktivitas Siswa siklus I

No Aspek yang diamati Siswa Aktif Presentase

1 Siswa bertanya 12 46 %

2 Siswa mengerjakan tugas 13 50 %

3 Mengerjakan LKS dgn benar 10 39 %

4 Bekerjasama 15 58 %

Banyaknya siswa yang hadir 26

Rata – rata persentase keaktivan siswa 48 %

3. Refleksi

Dari hasil pengamatan guru dan teman supervisor pada siklus I , terdapat

beberapa hal, antara lain :

1. Kekuatan Guru

a. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum KTSP

b. Guru sudah menggunakan alat peraga.

c. Guru sudah memberikan tugas untuk siswa secara perorangan

d. Guru sudah memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas

e. Guru sudah memberikan tes tertulis.

2. Kelemahan Guru

a. Guru belum memberikan bimbingan pada siswa dalam pembelajaran.

b. Perhatian guru terhadap masing – masing siswa belum optimal.

c. Penjelasan guru tentang cara mengerjakan tugas belum maksimal.

d. Bimbingan guru terhadap masing – masing siswa belum menyeluruh

e. Cara penyampaian materi untuk menanamkan pemahaman konsep pada

siswa belum maksimal.

f. Ilustrasi belum ada karena masih ada bebrapa siswa kurang

memperhatikan penjelasan dari guru

g. Pengelolaan Kelas belum maksimal.

Page 23: Pkp Metode  jigsaw

23

Kekuatan dan kelemahan dalam merancang dan melakukan tindakan

perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah :

a. Guru harus dapat berfikir kreatif dalam membuat tugas untuk siswa.

b. Guru harus merancang tugas yang mudah dimengerti dan dikerjakan

siswa.

c. Guru harus dapat membuat pembelajaran benar – benar dipahami dan

disenangi oleh siswa.

Siklus I I

Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki

Menyusun rencana pembelajaran perbaikan

Menetapkan alat evaluasi

Menyiapkan lembar kerja siswa

Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran

Mengambil data kegiatan pembelajaran awal dan menganalisis data

Pada siklus ini direncanakan akan kemampuan belajar belajar siswa dengan

memberikan motivasi dan bimbingan guru kepada siswa dalam pembelajaran

agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai

dilembar tugas, akhir pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 – 10 soal.

1. Rencana

Dalam kegiatan siklus ini akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan

merencanakan :

a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.

c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.

d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat

orang lain.

e. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.

Page 24: Pkp Metode  jigsaw

24

f. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa

secara kelompok maupun perorangan.

g. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan

baik, guru menjelaskan cara mengerjakan tugas.

Langkah – langkah perbaikan adalah :

a. Siswa dikondisikan agar siap dan dan aktif untuk mengikuti pembelajaran

b. Mengadakan Pra – test pada awal kegiatan sebagai bahan masukan

pengetahuan yang diketahui siswa.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Membahas materi dengan menggunakan alat peraga / peta

e. Masing – masing kelompok diberi lembar tugas mengamati peta tentang

pahlawan perjuangan.

f. Diberikan penjelasan cara mengerjakan tugas

g. Membahas hasil kerja siswa secara tanya jawab dan presentasi mewakili

kelompoknya.

h. Siswa diberikan tugas masing – masing 5 soal.

i. Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan motivasi

terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya siswa diberi

tugas PR.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan

uraian kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran, adapun

pelaksanaan kegiatan siklus II secara garis besar sebagai berikut :

Menyampaiakan Tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI,

sementara itu siswa menyimaknya.

Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan

berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.

Page 25: Pkp Metode  jigsaw

25

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,

beranggotakan 4 orang.

Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1,2,3,4.

Guru Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.

Guru memberi tugas yang berbeda kepada kelompok asal

Nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama

Guru menginstruksikan kepada kelompok ahli agar siswa belajar

bersama untuk menjadi ahli sesuai tugas yang menjadi tanggung siswa.

Kelompok ahli kembali ke kelompok kooperatif asal.

Memberi kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli.

Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok

didepan kelas ( presentasi )

guru memberikan klarifikasi.

Kesimpulan dan penguatan

Memberi refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

Mengumpulkan hasil kerja siswa.

Guru dan siswa bersama – sama membahas hasil kerja siswa.

Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan

motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya

siswa diberi tugas PR.

Pengamatan perilaku guru yang dilakukan oleh teman supervisor saat

pembelajaran pada siklus II dan menghasilkan data aktivitas siswa sesuai dengan

pengamatan guru dan dibantu dengan teman supervisor . Ketercapaian aktivitas

guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :

Tabel . 7. Data Pengamatan Guru pada Siklus II

No Aspek yang diobservasi *) Kemunculan **)

Komentar ***) Ada Tidak Ada

1 Penerapan variasi Metode : Ceramah :

Menjelaskan pokok – pokok

Ilustrasi belum ada karena masih

Page 26: Pkp Metode  jigsaw

26

Materi secara sistematis.

Memberikan Ilustrasi

Memberikan apersepsi

ada bebrapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru

Tanya jawab :

Mengajukan pertanyaan

Memberikan kesempatan Kepada siswa untuk bertanya.

Memindahkan giliran.

√ √

Kerja kelompok :

Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan

Membagikan LKS

Melakukan supervisi terhadap kegiatan kelompok

Memberi bantuan kepada kelompok

Guru belum Melakukan supervisi secara menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.

2 Penggunaan peta Sebagai Alat Peraga.

Memajang

Meminta komentar siswa

√ √

3 Menguasai materi Pelajaran √

4 Pengelolaan kelas √

5 Memotivasi siswa √

6 Memberikan Evaluasi √

7 Memberikan penguatan √

Tabel . 8. Data Aktivitas Siswa siklus II

No Aspek yang diamati Siswa Aktif Presentase

1 Siswa bertanya 16 61 %

2 Siswa mengerjakan tugas 18 69 %

3 Mengerjakan LKS dgn benar 18 69 %

4 Bekerjasama 15 58 %

Banyaknya siswa yang hadir 26

Rata – rata persentase keaktivan siswa 64 %

Page 27: Pkp Metode  jigsaw

27

3. Refleksi

Dari hasil pengamatan guru dan teman supervisor pada siklus II , terdapat

beberapa hal, antara lain :

a. Kekuatan Guru

1. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum

KTSP

2. Guru sudah menggunakan alat peraga.

3. Guru sudah memberikan bimbingan pada siswa dalam pembelajaran.

4. Guru sudah memberikan tugas untuk siswa secara perorangan

5. Guru sudah memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas

6. Guru sudah memberikan tes tertulis.

b. Kelemahan Guru

1. Perhatian guru terhadap masing – masing siswa belum optimal.

2. Penjelasan guru tentang cara mengerjakan tugas belum maksimal.

3. Bimbingan guru terhadap masing – masing siswa belum menyeluruh

4. Cara penyampaian materi untuk menanamkan pemahaman konsep

pada siswa belum maksimal.

Siklus I I I

Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki

Menyusun rencana pembelajaran perbaikan lanjutan dari siklus II

Menyiapkan sumber belajar dan referensinya

Menetapkan alat evaluasi

Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran lanjutan dari siklus II

Mengumpulkan data dan Pembelajaran siklus III dan menganalisa data

tersebut

Page 28: Pkp Metode  jigsaw

28

1. Rencana

Pada siklus ini direncanakan akan kemampuan belajar belajar siswa dengan

memberikan motivasi dan bimbingan guru kepada siswa dalam pembelajaran

agar dapat mengerjakan tugas dengan baik.

Dalam kegiatan siklus ini akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan

merencanakan :

a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.

c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.

d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat

orang lain.

e. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.

f. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa

secara kelompok maupun perorangan.

g. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

dengan baik, guru menjelaskan cara mengerjakan tugas.

Langkah – langkah perbaikan adalah :

a. Siswa dikondisikan agar siap dan dan aktif untuk mengikuti pembelajaran

b. Mengadakan Pra – test pada awal kegiatan sebagai bahan masukan

pengetahuan yang diketahui siswa.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Membahas materi dengan menggunakan alat peraga / peta

e. Masing – masing kelompok diberi lembar tugas mengamati peta Batas

wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya

f. Diberikan penjelasan cara mengerjakan tugas

g. Membahas hasil kerja siswa secara tanya jawab dan presentasi mewakili

kelompoknya.

h. Siswa diberikan tugas masing – masing 5 soal.

Page 29: Pkp Metode  jigsaw

29

i. Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan motivasi

terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya siswa diberi

tugas PR.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan uraian

kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran, adapun pelaksanaan

kegiatan siklus III secara garis besar sebagai berikut :

Guru menyiapkan sebuah peta dunia yang besar dan dapat dilihat oleh

semua siswa.

Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI,

sementara itu siswa menyimaknya.

Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan

berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.

Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,

beranggotakan 4 orang.

Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1,2,3,4.

Guru Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.

Guru memberi tugas yang berbeda kepada kelompok asal

Nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama

Guru menginstruksikan kepada kelompok ahli agar siswa belajar

bersama untuk menjadi ahli sesuai tugas yang menjadi tanggung siswa.

Kelompok ahli kembali ke kelompok kooperatif asal.

Memberi kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk

menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli.

Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok

didepan kelas ( presentasi )

guru memberikan klarifikasi.

Kesimpulan dan penguatan

Memberi refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

Mengumpulkan hasil kerja siswa.

Page 30: Pkp Metode  jigsaw

30

Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan

motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya

siswa diberi tugas PR.

Pengamatan perilaku guru yang dilakukan oleh teman supervisor saat

pembelajaran pada siklus III dan menghasilkan data aktivitas siswa sesuai dengan

pengamatan guru dan dibantu dengan teman supervisor . Ketercapaian aktivitas

guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :

Tabel . 9 Data Pengamatan Guru pada Siklus III

No Aspek yang diobservasi *) Kemunculan **)

Komentar ***) Ada Tidak Ada

1 Penerapan variasi Metode : Ceramah :

Menjelaskan pokok – pokok Materi secara sistematis.

Memberikan Ilustrasi

Memberikan apersepsi

√ √ √ √

Tanya jawab :

Mengajukan pertanyaan

Memberikan kesempatan Kepada siswa untuk bertanya.

Memindahkan giliran.

√ √

Kerja kelompok : Menjelaskan tugas yang harus

dikerjakan

Membagikan LKS

Melakukan supervisi terhadap kegiatan kelompok

Memberi bantuan kepada kelompok

√ √

2 Penggunaan peta Sebagai Alat Peraga.

Memajang

Meminta komentar siswa

√ √

3 Menguasai materi Pelajaran √

4 Pengelolaan kelas √

5 Memotivasi siswa √

6 Memberikan Evaluasi √

7 Memberikan penguatan √

Page 31: Pkp Metode  jigsaw

31

Tabel . 10 Data Aktivitas Siswa siklus III

No Aspek yang diamati Siswa Aktif Presentase

1 Siswa bertanya 20 77 %

2 Siswa mengerjakan tugas 22 85 %

3 Mengerjakan LKS dgn benar 22 85 %

4 Bekerjasama 20 77 %

Banyaknya siswa yang hadir 26

Rata – rata persentase keaktivan siswa 81 %

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa aktif mengalami

peningkatan dari 48 % siswa pada data siklus I, menjadi 64 % siswa pada siklus

II. Berarti terjadi peningkatan 16 % siswa yang aktif, kemudian pada siklus III

mengalami peningkatan menjadi 81 % tejadi peningkatan 17 %.siswa yang aktif

pada siklus III. Dengan demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan Model

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw secara berangsur mampu meningkatkan

perhatian belajar siswa terhadap mata pelajaran Pkn sebesar 33 %

Peningkatan hasil belajar dari sebelum diterapkannya penelitian dibandingkan

dengan setelah penelitian mengalami peningkatan cukup menggembirakan seperti

tertera pada tabel berikut :

Tabel 11 : Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar pada Mata

Pelajaran PKn

No Nama Siswa Pra siklus SIKLUS

1 SIKLUS

2 SIKLUS

3 KET

1 AHMAD RAMADAN 80 80 80 70 Tuntas 2 AHMAD ROBBY. A 80 80 90 80

3 ASORI 60 70 70 70 4 DEDE DEVITA 65 60 70 80

5 DIMAS PARISMAN 70 70 80 90 6 FIMALATI. S 70 70 100 100

7 FRANTIKA. N 70 70 70 70

8 KARMILA 50 50 50 90 9 M. QOHARULIS 40 50 60 70

10 MAHFUD MUARIF 90 90 70 70

Page 32: Pkp Metode  jigsaw

32

Tabel 12 : Prosentasi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn

Siklus Jumlah Nilai diatas 63 Jumlah

Nilai Rata-rata

Jumlah Siswa Prosentase

I 26 16 63 % 1670 64,23

II 26 19 75 % 1825 70,19

III 26 22 85 % 1945 74,80

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa mengalami

peningkatan hasil belajart dari 63 % siswa pada data siklus I, menjadi 75 % siswa

pada siklus II. Berarti terjadi peningkatan 12 % , kemudian pada siklus III

mengalami peningkatan menjadi 85 % terjadi peningkatan 10 %.. Dengan

demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan Model pembelajaran Kooperatif

tipe Jigsaw secara berangsur mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

mata pelajaran Pkn sebesar 22 %

11 MUKLAS 70 60 80 90

12 NENIK 40 50 65 60 13 NISYA ULKHOIRIAH 65 70 90 70

14 NOVI HANA .P 70 70 80 100 15 NURKOMALA 50 50 65 70

16 RIFKI ADTIYA 40 50 60 60 17 ROSIDAH 70 70 80 80

18 ROSMITA DINI 50 65 65 70 19 SAIPULLOH 50 65 65 65

20 SAMANUDIN 40 65 65 70 21 SANTI 70 70 60 80

22 SINTA 50 50 50 60 23 SOLEHUDIN ALI 40 50 60 65

24 SURYADI 70 70 70 80 25 WENALDY 50 65 70 70

26 WIWIT LESTARI 50 60 60 65

JUMLAH 1550 1670 1825 1945 RATA – RATA 59,61 64,23 70,19 74,80

NILAI TERTINGGI 90 90 100 100

NILAI TERENDAH 40 50 50 60 KKM : 65

Page 33: Pkp Metode  jigsaw

33

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaiakan Pembelajaran

Pada siklus I direncanakan akan meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan

menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi

dominasi guru dalam pembelajaran. Kegiatan yang direncanakan adalah

memberikan tugas kepada siswa baik kelompok maupun secara perorangan.

Pada siklus II direncanakan akan meningkatkan kemampuan belajar siswa

dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw baik secara

kelompok maupun perorangan mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran.

Kegiatan yang direncanakan adalah memberikan tugas kepada siswa baik secara

kelompok maupun perorangan. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada hari

Kegiatan yang dilakukan adalah masing – masing siswa diminta menyebutkan

dan menuliskan. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai dilembar tugas, akhir

pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 – 10 soal.

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa pada siklus I Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah dapat dilaksanakan, tetapi masih

banyak siswa yang enggan mengerjakan tugas dari guru. Pada siklus I siswa

diminta untuk antusias dalam kegiatan pembelajaran dan dalam mengerjakan

tugas baik dari guru, teman ataupun kelompok. Adanya peningkatan kemampuan

belajar siswa dalam kegiatan dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang meningkat

pula. Walaupun keberhasilan yang diperoleh tiap siklus mengalami peningkatan

yang tidak terlalu drastis, tetapi secara klasikal hal tersebut sudah mulai

memenuhi apa yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Hal ini terjadi karena hasil belajar dan aktivitas siswa tidak hanya

dipengaruhi oleh metode mengajar yang diterapkan, tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor – faktor lain yang ada pada diri guru, lingkungan maupun dari diri siswa

sendiri.

Pada siklus 2 direncanakan akan kemampuan belajar belajar siswa dengan

memberikan motivasi dan bimbingan guru kepada siswa dalam pembelajaran

agar dapat mengerjakan tugas dengan baik.

Page 34: Pkp Metode  jigsaw

34

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Kegiatan yang dilakukan adalah

masing – masing kelompok siswa diberikan tugas untuk menyebutkan Batas

wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya, serta tujuan

penetapan batas-batas fisik NKRI. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai dilembar

tugas, akhir pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 soal. Perbaikan

pembelajaran pada siklus II ditandai dengan terjadinya peningkatan kemampuan

hasil belajar siswa

Pada siklus III Kegiatan yang dilakukan adalah masing – masing siswa diberikan

Lembar Kerja Siswa. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai dilembar tugas, akhir

pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 soal.

Perbaikan pembelajaran pada siklus III ditandai dengan terjadinya peningkatan

kemampuan belajar siswa

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa aktif mengalami

peningkatan dari 48 % siswa pada data siklus I, menjadi 64 % siswa pada siklus

II. Berarti terjadi peningkatan 16 % siswa yang aktif, kemudian pada siklus III

mengalami peningkatan menjadi 81 % siswa yang aktif pada siklus III berarti

mengalami peningkatan dari sebesar 17 %

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa mengalami

peningkatan hasil belajart dari 63 % siswa pada data siklus I, menjadi 75 % siswa

pada siklus II. Berarti terjadi peningkatan 12 % , kemudian pada siklus III

mengalami peningkatan menjadi 85 % terjadi peningkatan 10 %.. Dengan

demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan Model pembelajaran Kooperatif

tipe Jigsaw secara berangsur mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

mata pelajaran Pkn sebesar 22 %

Page 35: Pkp Metode  jigsaw

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari masalah yang dihadapi guru yaitu Siswa kurang aktif dalam kegiatan

belajar-mengajar, Siswa kurang memperhatikan pembelajaran, Siswa tidak

tertarik dengan materi pelajaran. Strategi pembelajaran yang berpusat pada

siswa yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dapat meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan demikian

model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan aktifitas

dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw aktivitas dan hasil belajar siswa di SDN

4 Sukabanjar kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan meningkat.

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa banyaknya siswa

mengalami peningkatan hasil belajar dari 63 % siswa pada data siklus I,

menjadi 75 % siswa pada siklus II. Berarti terjadi peningkatan 12 % ,

kemudian pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 85 % terjadi

peningkatan 10 %.. Dengan demikian bahwa dengan Model pembelajaran

Kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

mata pelajaran Pkn sebesar 22 %

B. Saran

Berdasarkan Kesimpulan tersebut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan guru

dalam usaha meningkatkanaktifitas danhasil belajar siswa antara laian :

1. Guru melakukan penelitian perbaikan atas masalah pembelajaran dikelas

untuk memperbaiki proses pembelajaran agar prestasi belajar siswa dapat

meningkat.

Page 36: Pkp Metode  jigsaw

36

2. dengan menggunakan Metode Jiksaw dapat menjadi salah satu alternatif

metode pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang

menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa.

4. Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator

dan fasilitator.

5. Hendaknya guru menggunakan metode variasi , metode yang sesuai

dengan karakteristik materi, serta meningkatkan ketarmpilan memotifasi

siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna agar siswa termotivasi dan

hasil belajar siswa meningkat.

6. Sekolah hendaknya memfasilitasi dan mendorong para personil

pendidikanya untuk melakukan penelitian khususnya penelitian dalam

bentuk penelitian tindakan kelas.

7. Setiap sekolah hendaknya menerapkan hasil-hasil penelitian pendidikan

yang akan meningkatkan kinerja guru dan personil pendidikan lainya

sehingga membantu mewujudkan misi dan visi sekolah

Page 37: Pkp Metode  jigsaw

37

DAFTAR PUSTAKA

TIM-FKIP, ( 2013 ). Pemantapan Kemampuan Profesional . Jakarta : Universitas

terbuka.

Tim FKIP, ( 2012 ). Pemantapan Kemampuan Profesional . Jakarta : Universitas

terbuka.

W. Anitah Sri, ( 2009 ). Srategi Pembelajaran di SD . Jakarta : Universitas

terbuka.

Anton M Mulyono, 2000, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

Depdikbud, 1999, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Depdikbud

Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus

Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas

Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas

IGK Wardani. 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Pusat Unit Universitas Terbuka. Hal. 6 – 29

Sardiman, A.M, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,

Jaklarta

Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito

Bandung

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta,

Jakarta

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung