Upload
sukardi-juniardi
View
271
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Negara kita yaitu Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan
peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan
konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh
komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Namun kenyataannya berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran PKn di
kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar Kecamatan Sidomulyo, hasil tes tertulis, siswa
kurang berhasil perti data tesaji dibawah ini :.
Tabel I : Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 4
Sukabanjar
NO INTERVAL JUMLAH SISWA ( %)
1 …… < 64 13 50
2 65 – 100 13 50
26 100 %
Dilihat dari daftar nilai siswa kelas V SD negeri 4 Sukabanjar yaitu siswa
yang mencapai ketuntasan diatas KKM hanya 50 % atau 13 siswa dari jumlah
2
26 siswa. Berdasarkan data tersebut terdiidentifikasi masalah sebagai berikut
Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar, Siswa kurang
memperhatikan pembelajaran, Siswa cenderug tidak begitu tertarik dengan
materi pelajaran , PKn dianggap sebagai pelajaran yang mementingkan hafalan
semata, Rendahnya minat siswa belajar PKn , Rendahnya hasil belajar siswa
Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru
dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang
mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa, memberika
pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam
kehidupan nyata dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
dari itu guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu
mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun
psikomotorik siswa.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dapat menciptakan
suasana menyenangkan sangat diperlukan untuk peningkatkan aktifitas dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan demikian penulis
memilih model yang tepat untuk mengatasi masalah ini yaitu menggunakan
model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktifitas dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw di SDN 4 Sukabanjar kecamatan Sidomulyo
Kabupaten Lampung Selatan diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa
meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan dalam pembelajaran PKn
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dengan
topik Menjaga Keutuhan Negara Indonesia aktivitas siswa SD Negeri 4
Sukabanjar meningkat pada pembelajaran PKn ?
3
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD negeri 4
Sukabanjar terhadap pembelajaran Pkn dengan topik Menjaga Keutuhan
Negara Indonesia terhadap pada pembelajaran PKn melalui penggunaan
model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1. Mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa Pendidikan
Kewarganegaraan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw”.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Pendidikan
Kewarganegaraan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw”.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, peneliti
mengharapkan penilitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Meningkatkan kreativitas guru untuk menggunakan metode yang
sesuai pada mata pelajaran tertentu sehingga mendapatkan hasil yang
diharapkan.
b. Meningkatkan Profesional guru
c. Menambah wawasan dan menambah pemahan konsep bahwa
pemberian materi secara verbal dapat diaplikasikan secara langsung
kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
2. Bagi Siswa
a. Memberi suasana belajar yang mendorong siswa untuk lebih aktif dan
berkreatifitas yang sesuai dengan usia anak sehingga dapat
meningkatkan kemampuan anak pada pembelajaran.
b. Melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam diskusi
kelompok.
4
3. Bagi Sekolah
Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur serta inovasi dalam
pengelolaan Pendidikan di sekolah, serta sebagai motivasi untuk kemajuan
dan perkembangan pendidikan di sekolah, selain itu juga sebagai suatu
usaha dalam rangka mencapai tujuan kurikulum seperti yang telah
dirumuskan dalam kurikulum sekolah.
5
BAB. II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,
untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang
dilandasi oleh UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Depdiknas (2005: 34) bahwa :
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum
bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia,
sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang
memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan
bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Berfikir secara kritis, rasional kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti
korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa -bangsa lain dalam percturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tehnologi informasi
dan komunikasi.
6
B. Strategi Pembelajaran PKn
Strategi pembelajaran adalah perpaduan secara keseluruhan dan
pengorganisasian secara kronologis dari metode-metode dan bahan-bahan
yang dipilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi juga diartikan sebagai
suatu rangkaian tindakan yang bertalian secara konsisten dan tindakan-
tindakan tersebut secara konseptual terpadu dengan tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Secara spesifik Raka Joni (1980) berpendapat bahwa strategi adalah
pola umum perbuatan guru dan siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa strategi
pembelajaran adalah pola umum pembeajaran yang disusun secara sistimatis
berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, psihologi, didaktik, dan komunikasi
dengan mengintegrasikan struktur (urutan kegiatan) pembelaajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, pengolahan kelas, dan waktu yang
diperlukan agar peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
C. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang membantu
siswa dalam pengembangan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan
kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama
diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan Motivasi ,
produktifitas dan perolehan belajar (solihatin,2007).
Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif pengembangan
kualitas diri siswaterutama aspek afektif dapat dilakukan secara bersama-
sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif baik digunakan
untuk mencapai tujuan belajar, baik yang fungsinya kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi saling
percaya terbuka, dan rileks diantara anggota kelompok memberikan
7
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh dan memberi masukan untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan moral serata keterampilan
yang ingin dikembangkan. (sholihatin,2007).
D. Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn
Sebelum peneliti meninjau lebih jauh tentang aktivitas belajar, terlebih dahulu
dijelaskan tentang Aktivitas dan Belajar. Menurut Anton M. Mulyono (2001 :
26), Aktivitas artinya “kegiatan / keaktifann”. Jadi segala sesuatu yang
dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik,
merupakan suatu aktivitas. Belajar menurut Oemar Hamalik (2001: 28),
adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan,
pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,
jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Jika seseorang telah belajar akan
terlihat terjadinya perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku
tersebut.
Selanjutnya Sardiman A.M. (2003 : 22) menyatakan: “Belajar sebagai suatu
proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin
berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”. Dalam proses interaksi ini
terkandung dua maksud yaitu:
1. Proses Internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar.
2. Proses ini dilakukan secara aktif dengan segenap panca indera ikut
berperan.
Dari uraian tentang belajar di atas peneliti berpendapat bahwa dalam belajar
terjadi dua proses yaitu 1. perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang
sedang belajar, 2. interaksi dengan lingkungannya, baik berupa pribadi, fakta,
dsb.
Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah
segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam
8
rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini
penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang
dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas, 2005 : 31, belajar
aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktivan
siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil
belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor”.
Berdasarkan pengertian aktivitas tersebut di atas, bahwa dalam belajar sangat
dituntut keaktifan siswa. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan
sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Tujuan
pembelajaran PKn tidak mungkin tercapai tanpa adanya aktivitas siswa
apalagi dalam pembelajaran PKn antara lain tujuannya adalah untuk
menjadikan manusia kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Dalam rangka membentuk manusia yang
kreatif dan bertanggung jawab ini peneliti berusaha melatih dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, sebab dalam model
pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dan bertanggung jawab baik
secara individu maupun kelompok.
E. Hasil Belajar
Hamalik (2001) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
lebih luas dari pada hal itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan merupakan
suatu penguasaan hasil latihan, melainkan pengubahan kelakuan.
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1990) mengatakan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Selanjutnya Sukirin mengatakan
9
bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk merubah tingkah
laku sehingga diperoleh kecakapan baru (dalam Rahayu, 2009). Sedangkan
pendapat tersebut di atas mengenai belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar, baik itu
perubahan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, dan perubahan tersebut
dilakukan secara berkesinambungan.
Berkaitan dengan hal di atas, Gagne (dalam Rahayu, 2009) mengatakan
bahwa hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar
berupa keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
keterampilan, nilai, dan sikap. Jadi, hasil belajar dapat menunjukkan suatu
kemampuan actual yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan
tes.
F. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)
Keberhasilan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh pemilihan metode
belajar yang ditentukan oleh guru. Sebab dengan penyajian pembelajaran
secara menarik akan dapat membangkitkan Motivasi belajar siswa,
sebaliknya jika pembelajaran itu disajikan dengan cara yang kurang
menarik, membuat Motivasi siswa rendah. Salah satu model pembelajaran
yang dapat meningkatkan aktivitas siswa adalah pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan pada
kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada
pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun
pengalaman kelompok. Esensi pembelajaran kooperatif itu adalah
tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab kelompok, sehingga
dalam diri siswa terdapat sikap ketergantungan positif yang menjadikan
kerja kelompok optimal.
Dengan memperhatikan pengertian dari pembelajaran kooperatif di atas,
peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat baik untuk
10
meningkatkan aktivitas belajar siswa, sebab semua siswa dituntut untuk
bekerja dan bertanggung jawab sehingga di dalam kerja kelompok tidak
ada anggota kelompok yang asal namanya saja tercantum sebagai anggota
kelompok, tetapi semua harus aktif.
2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa pembelajaran Kooperatif
adalah pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil, di mana Muslim
Ibrahim (2006 : 6, dalam Depdiknas 2005 : 45) menguraikan unsur-unsur
pembelajaran Kooperatif sebagai berikut:
a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka “sehidup
sepenanggungan bersama”.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya
seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara
anggota kelompoknya.
e. Siswa akan dikena evaluasi atau hadiah/penghargaan yang juga akan
dikenakan untuk semua kelompok.
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Dengan memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif tersebut,
peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa yang
tergabung dalam kelompok harus betul-betul dapat menjalin kekompakan.
Selain itu, tanggung jawab bukan saja terdapat dalam kelompok, tetapi juga
dituntut tanggung jawab individu.
11
G. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: a.
kelompok kecil, b. belajar bersama, dan c. pengalaman belajar. Esensi
kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab
kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif
yang menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa
dalam kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan
sungguh-sungguh sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Johnson (1991 : 27)
yang menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ialah kegiatan
belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada
pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun
pengalaman kelompok”.Persiapan dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw
1. Pembentukan Kelompok Belajar
Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi dua
anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Kelompok kooperatif awal (kelompok asal).
Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota.
Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus heterogen
terutama di kemampuan akademik.
b. Kelompok Ahli
Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada
kelompok asal, dengan diagram sebagai berikut:
2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok
kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok
secara bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
12
a. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,
beranggotakan 4 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya
1,2,3,4.
b. Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.
Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat wacana / tugas
yang berbeda, nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama
pada masing-masing kelompok.
c. Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/ tugas yang
sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama
dengan jumlah wacana atau tugas yang telah dipersiapkan oleh guru.
d. Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk
menjadi ahli sesuai dengan wacana / tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
e. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan
dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana / tugas yang
telah dipahami kepada kelompok kooperatif (kelompok inti). Poin a
dan b dilakukan dalam waktu 30 menit.
f. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-
masing siswa kembali ke kelompok kooperatif asal.
g. Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli. Poin c dan d
dilakukan dalam waktu 20 menit.
h. Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan,
masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru
memberikan klarifilkasi. (10 menit).
13
BAB. III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu penelitian.
1. Subjek
Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar
Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Siswa kelas V
berjumlah 26 Siswa, 14 Laki – laki dan 12 Perempuan.
Tabel . 2 Data Usia siswa kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar
No Usia L P Jumlah
1 10 5 6 11
2 11 6 3 9
3 12 – 13 3 3 6
Jumlah 14 12 26
2. Tempat
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 4 Sukabanjar Kecamatan
Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, jumlah guru 10 orang baik
negeri maupun Honorer.
3. Waktu Penelitian.
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali pertemuan pada
bulan Oktober s.d November yaitu pada Pertemuan ke – 1 untuk Siklus
I , Pertemuan ke – 2 untuk siklus II dan Pertemuan ke – 3 untuk siklus
III. Dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
pada mata pelajaran PKN sebagai mata pelajaran Non Eksak dengan
Materi topik ” Menjaga Keutuhan Negara Indonesia”
14
Tabel . 3 Jadwal Perbaikan Pembelajaran PKN
No Hari Tanggal Waktu Keterangan
1 Selasa 22 Oktober 2013 09.30 – 10.05 Siklus I
2 Selasa 29 Oktober 2013 09.25 – 11.00 Siklus II
3 Senin 4 November 2013 07.30 – 08.05 Siklus III
Tabel . 4. Jadwal Penelitian
Minggu Tanggal Kegiatan
Minggu 1 6 Oktober 2013 Mengidentifikasi masalah,
menganalisis masalah,
merumuskan masalah dan
merumuskan tujuan penelitian
Minggu 2 13 Oktober 2013 kajian Pustaka
Minggu 3 22 Oktober 2013 Praktek Siklus 1 dan
Penyusunan Siklus 1
Minggu 4 29 Oktober 2013 Praktek Siklus 2 dan
Penyusunan Siklus 2
Minggu 5 4 November 2013 Praktek Siklus 3 dan
Penyusunan Siklus 3
Minggu 6 10 November 2013 Pengolahan hasil penelitian
Minggu 7 17 November 2013 Pembahasan hasil penelitian
Minggu 8 24 November 2013 Penyusunan Laporan
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Dalam melaksanakan prosedur pambelajaran, penulis dibantu oleh supervisor
2 untuk pelaksanannya. Penulis merasakan dalam proses pembelajaran
dengan mencoba beberapa metode yang ada. Hal ini terbukti sebagian besar
siswa kurang aktif, kurang antusias dalam pembelajaran. Penulis dalam akhir
15
pembelajaran melakukan tes ternyata dari 26 orang siswa, terdapat beberapa
siswa yang tidak dapat mengerjakan dengan benar. Dalam kegiatan siklus ini
akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan merencanakan :
a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.
c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.
d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat orang
lain.
Tindakan perbaikan Pembelajaran yang akan dilakukan adalah :
a. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.
b. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa
secara kelompok maupun perorangan.
c. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan
baik, guru memberi bimbingan belajar terhadap siswa.
Siklus I
o Merencanakan jumlah siklus yang akan dilaksanakan
o Mempersiapkan rencana perbaikan
o Mempersiapkan media pembelajaran
o Memilih dan mempersiapkan sumber belajar
o Melaksanakan proses pembelajaran
o Menyiapkan materi pembelajaran
o Membuat lembar observasi / pengamatan
o Menyiapkan alat evaluasi
Siklus II
o Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
o Menyusun rencana pembelajaran perbaikan
o Mempersiapkan media pembelajaran
o Menetapkan alat evaluasi
o Menyiapkan lembar kerja siswa
o Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
16
o Mengambil data kegiatan perbaikan pembelajaran dan menganalisis data
tersebut.
Siklus III
o Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
o Menyusun rencana pembelajaran perbaikan lanjutan dari siklus II
o Mempersiapkan media pembelajaran
o Menyiapkan sumber belajar dan referensinya
o Menetapkan alat evaluasi
o Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran lanjutan dari siklus II
o Mengumpulkan data dan Pembelajaran siklus III dan menganalisa data
tersebut
Selama pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran penulis dibantu oleh
supervisor 2 yang bertugas sebagai pembimbing dan pengamat. Pengamat
melakukan pengamatan terhadap perilaku guru dalam melaksanakan kegiatan
perbaikan pembelajaran. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar pengamatan.
Pengamat juga membantu guru untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas
siswa selam proses perbaikan pembelajaran berlangsung.
C. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil pengamatan mengenai aktivitas siswa menggunakan
instrumen berupa lembar pengamatan kegiatan dan perangkat tes. Pengamatan
perilaku guru yang dilakukan oleh supervisor 2 saat pembelajaran pada setiap
siklus adalah sebagai berikut :
1. Lembar Pengamatan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran digunakan untuk
mengamati perilaku guru. Perilaku guru yang diamati adalah :
a. Membuat rencana perbaikan pelajaran
b. Penggunaan alat peraga
c. Penguasaan materi pelajaran
d. Pengelolaan kelas
17
e. Memberikan apersepsi
f. Memotivasi siswa dalam PBM
g. Memberikan tugas pada siswa.
h. Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
i. Memberikan Evaluasi
j. Memberikan penguatan / rangkuman materi
2. Lembar Pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengamati keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sebagai berikut :
a. Siswa bertanya
b. Siswa menjawab
c. Mengejakan LKS
d. Bekerjasama
18
BAB. IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaiakan Pembelajaran
1. Rencana
Dalam melaksanakan prosedur perbaikan pembelajaran siklus I yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2013 penulis dibantu oleh
supervisor untuk pelaksanannya dengan mencoba beberapa metode yang
ada. Hal ini terbukti sebagian besar siswa kurang aktif, kurang antusias
dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun menurun. Penulis
dalam akhir pembelajaran melakukan tes ternyata dari 26 orang siswa,
terdapat beberapa siswa yang tidak dapat menjawab soal tes dengan benar.
Dalam kegiatan siklus ini akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan
merencanakan :
a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.
c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.
d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat
orang lain.
e. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.
f. Menggunakan media pembelajaran sesuai materi.
g. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa
secara kelompok maupun perorangan.
h. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dengan baik, guru memberi instruksi cara mengerjakan tugas.
Langkah – langkah perbaikan adalah :
a. Siswa dikondisikan agar siap dan dan aktif untuk mengikuti
pembelajaran
19
b. Mengadakan Pra – test pada awal kegiatan sebagai bahan masukan
pengetahuan yang diketahui siswa.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Membahas materi dengan menggunakan alat peraga / peta
e. Masing – masing kelompok diberi lembar tugas mengamati peta
tentang pahlawan perjuangan.
f. Diberikan penjelasan cara mengerjakan tugas
g. Membahas hasil kerja siswa secara tanya jawab dan presentasi
mewakili kelompoknya.
h. Siswa diberikan tugas masing – masing 5 soal.
i. Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan
motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya
siswa diberi tugas PR.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan uraian
kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran, adapun pelaksanaan
kegiatan siklus I secara garis besar sebagai berikut :
Menyampaiakan Tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI,
sementara itu siswa menyimaknya.
Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan
berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.
Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,
beranggotakan 4 orang.
Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1,2,3,4.
Guru Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.
Guru memberi tugas yang berbeda kepada kelompok asal
Nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama
Guru menginstruksikan kepada kelompok ahli agar siswa belajar
bersama untuk menjadi ahli sesuai tugas yang menjadi tanggung siswa.
20
Kelompok ahli kembali ke kelompok kooperatif asal.
Memberi kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli.
Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok
didepan kelas ( presentasi )
guru memberikan klarifikasi.
Kesimpulan dan penguatan
Memberi refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan
Mengumpulkan hasil kerja siswa.
Guru dan siswa bersama – sama membahas hasil kerja siswa.
Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan
motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya
siswa diberi tugas PR.
Selama pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran penulis dibantu oleh teman
supervisor yang bertugas sebagai pengamat. Pengamat melakukan pengamatan
terhadap perilaku guru dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran.
Hasil pengamatan dicatat dalam lembar pengamatan. Pengamat juga membantu
guru untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas siswa selam proses perbaikan
pembelajaran berlangsung.
Pengamatan perilaku guru yang dilakukan oleh supervisor 2 saat pembelajaran
pada siklus I dan menghasilkan data aktivitas siswa sesuai dengan pengamatan
guru dan dibantu dengan teman supervisor 2 . Ketercapaian aktivitas guru dan
siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :
Tabel . 5. Data Pengamatan Guru pada Siklus I
No Aspek yang diobservasi *) Kemunculan **)
Komentar ***) Ada Tidak Ada
1 Penerapan variasi Metode : Ceramah :
Menjelaskan pokok – pokok
√
Ilustrasi belum ada karena masih ada
21
Materi secara sistematis.
Memberikan Ilustrasi
Memberikan apersepsi
√
√
√
bebrapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru
Tanya jawab :
Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan Kepada siswa untuk bertanya.
Memindahkan giliran.
√ √
√
Guru belum Memindahkan giliran. secara menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang belum mendapat kesempatan pertanyaan.
Kerja kelompok :
Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
Membagikan LKS
Melakukan supervisi terhadap kegiatan kelompok
Memberi bantuan kepada kelompok
√
√
√
√
Guru belum Melakukan supervisi secara menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.
2 Penggunaan peta Sebagai Alat Peraga.
Memajang
Meminta komentar siswa
√ √
3 Menguasai materi Pelajaran √
4 Pengelolaan kelas √ Pengelolaan kelas belum maksimal karena masih ada siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru
5 Memotivasi siswa √
6 Memberikan Evaluasi √
7 Memberikan penguatan √
22
Tabel . 6 Data Aktivitas Siswa siklus I
No Aspek yang diamati Siswa Aktif Presentase
1 Siswa bertanya 12 46 %
2 Siswa mengerjakan tugas 13 50 %
3 Mengerjakan LKS dgn benar 10 39 %
4 Bekerjasama 15 58 %
Banyaknya siswa yang hadir 26
Rata – rata persentase keaktivan siswa 48 %
3. Refleksi
Dari hasil pengamatan guru dan teman supervisor pada siklus I , terdapat
beberapa hal, antara lain :
1. Kekuatan Guru
a. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum KTSP
b. Guru sudah menggunakan alat peraga.
c. Guru sudah memberikan tugas untuk siswa secara perorangan
d. Guru sudah memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas
e. Guru sudah memberikan tes tertulis.
2. Kelemahan Guru
a. Guru belum memberikan bimbingan pada siswa dalam pembelajaran.
b. Perhatian guru terhadap masing – masing siswa belum optimal.
c. Penjelasan guru tentang cara mengerjakan tugas belum maksimal.
d. Bimbingan guru terhadap masing – masing siswa belum menyeluruh
e. Cara penyampaian materi untuk menanamkan pemahaman konsep pada
siswa belum maksimal.
f. Ilustrasi belum ada karena masih ada bebrapa siswa kurang
memperhatikan penjelasan dari guru
g. Pengelolaan Kelas belum maksimal.
23
Kekuatan dan kelemahan dalam merancang dan melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah :
a. Guru harus dapat berfikir kreatif dalam membuat tugas untuk siswa.
b. Guru harus merancang tugas yang mudah dimengerti dan dikerjakan
siswa.
c. Guru harus dapat membuat pembelajaran benar – benar dipahami dan
disenangi oleh siswa.
Siklus I I
Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
Menyusun rencana pembelajaran perbaikan
Menetapkan alat evaluasi
Menyiapkan lembar kerja siswa
Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
Mengambil data kegiatan pembelajaran awal dan menganalisis data
Pada siklus ini direncanakan akan kemampuan belajar belajar siswa dengan
memberikan motivasi dan bimbingan guru kepada siswa dalam pembelajaran
agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai
dilembar tugas, akhir pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 – 10 soal.
1. Rencana
Dalam kegiatan siklus ini akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan
merencanakan :
a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.
c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.
d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat
orang lain.
e. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.
24
f. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa
secara kelompok maupun perorangan.
g. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan
baik, guru menjelaskan cara mengerjakan tugas.
Langkah – langkah perbaikan adalah :
a. Siswa dikondisikan agar siap dan dan aktif untuk mengikuti pembelajaran
b. Mengadakan Pra – test pada awal kegiatan sebagai bahan masukan
pengetahuan yang diketahui siswa.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Membahas materi dengan menggunakan alat peraga / peta
e. Masing – masing kelompok diberi lembar tugas mengamati peta tentang
pahlawan perjuangan.
f. Diberikan penjelasan cara mengerjakan tugas
g. Membahas hasil kerja siswa secara tanya jawab dan presentasi mewakili
kelompoknya.
h. Siswa diberikan tugas masing – masing 5 soal.
i. Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan motivasi
terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya siswa diberi
tugas PR.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan
uraian kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran, adapun
pelaksanaan kegiatan siklus II secara garis besar sebagai berikut :
Menyampaiakan Tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI,
sementara itu siswa menyimaknya.
Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan
berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.
25
Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,
beranggotakan 4 orang.
Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1,2,3,4.
Guru Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.
Guru memberi tugas yang berbeda kepada kelompok asal
Nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama
Guru menginstruksikan kepada kelompok ahli agar siswa belajar
bersama untuk menjadi ahli sesuai tugas yang menjadi tanggung siswa.
Kelompok ahli kembali ke kelompok kooperatif asal.
Memberi kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli.
Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok
didepan kelas ( presentasi )
guru memberikan klarifikasi.
Kesimpulan dan penguatan
Memberi refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan
Mengumpulkan hasil kerja siswa.
Guru dan siswa bersama – sama membahas hasil kerja siswa.
Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan
motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya
siswa diberi tugas PR.
Pengamatan perilaku guru yang dilakukan oleh teman supervisor saat
pembelajaran pada siklus II dan menghasilkan data aktivitas siswa sesuai dengan
pengamatan guru dan dibantu dengan teman supervisor . Ketercapaian aktivitas
guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :
Tabel . 7. Data Pengamatan Guru pada Siklus II
No Aspek yang diobservasi *) Kemunculan **)
Komentar ***) Ada Tidak Ada
1 Penerapan variasi Metode : Ceramah :
Menjelaskan pokok – pokok
√
Ilustrasi belum ada karena masih
26
Materi secara sistematis.
Memberikan Ilustrasi
Memberikan apersepsi
√
√
√
ada bebrapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru
Tanya jawab :
Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan Kepada siswa untuk bertanya.
Memindahkan giliran.
√ √
√
Kerja kelompok :
Menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
Membagikan LKS
Melakukan supervisi terhadap kegiatan kelompok
Memberi bantuan kepada kelompok
√
√
√
√
Guru belum Melakukan supervisi secara menyeluruh sehingga ada beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.
2 Penggunaan peta Sebagai Alat Peraga.
Memajang
Meminta komentar siswa
√ √
3 Menguasai materi Pelajaran √
4 Pengelolaan kelas √
5 Memotivasi siswa √
6 Memberikan Evaluasi √
7 Memberikan penguatan √
Tabel . 8. Data Aktivitas Siswa siklus II
No Aspek yang diamati Siswa Aktif Presentase
1 Siswa bertanya 16 61 %
2 Siswa mengerjakan tugas 18 69 %
3 Mengerjakan LKS dgn benar 18 69 %
4 Bekerjasama 15 58 %
Banyaknya siswa yang hadir 26
Rata – rata persentase keaktivan siswa 64 %
27
3. Refleksi
Dari hasil pengamatan guru dan teman supervisor pada siklus II , terdapat
beberapa hal, antara lain :
a. Kekuatan Guru
1. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum
KTSP
2. Guru sudah menggunakan alat peraga.
3. Guru sudah memberikan bimbingan pada siswa dalam pembelajaran.
4. Guru sudah memberikan tugas untuk siswa secara perorangan
5. Guru sudah memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas
6. Guru sudah memberikan tes tertulis.
b. Kelemahan Guru
1. Perhatian guru terhadap masing – masing siswa belum optimal.
2. Penjelasan guru tentang cara mengerjakan tugas belum maksimal.
3. Bimbingan guru terhadap masing – masing siswa belum menyeluruh
4. Cara penyampaian materi untuk menanamkan pemahaman konsep
pada siswa belum maksimal.
Siklus I I I
Menetapkan hal-hal yang akan diperbaiki
Menyusun rencana pembelajaran perbaikan lanjutan dari siklus II
Menyiapkan sumber belajar dan referensinya
Menetapkan alat evaluasi
Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran lanjutan dari siklus II
Mengumpulkan data dan Pembelajaran siklus III dan menganalisa data
tersebut
28
1. Rencana
Pada siklus ini direncanakan akan kemampuan belajar belajar siswa dengan
memberikan motivasi dan bimbingan guru kepada siswa dalam pembelajaran
agar dapat mengerjakan tugas dengan baik.
Dalam kegiatan siklus ini akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan
merencanakan :
a. Mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar siswa.
c. Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat.
d. Mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan mendengarkan pendapat
orang lain.
e. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi dominasi guru.
f. Guru membuat lembar tugas tentang materi untuk dikerjakan siswa
secara kelompok maupun perorangan.
g. Agar siswa memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dengan baik, guru menjelaskan cara mengerjakan tugas.
Langkah – langkah perbaikan adalah :
a. Siswa dikondisikan agar siap dan dan aktif untuk mengikuti pembelajaran
b. Mengadakan Pra – test pada awal kegiatan sebagai bahan masukan
pengetahuan yang diketahui siswa.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Membahas materi dengan menggunakan alat peraga / peta
e. Masing – masing kelompok diberi lembar tugas mengamati peta Batas
wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya
f. Diberikan penjelasan cara mengerjakan tugas
g. Membahas hasil kerja siswa secara tanya jawab dan presentasi mewakili
kelompoknya.
h. Siswa diberikan tugas masing – masing 5 soal.
29
i. Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan motivasi
terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya siswa diberi
tugas PR.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan uraian
kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran, adapun pelaksanaan
kegiatan siklus III secara garis besar sebagai berikut :
Guru menyiapkan sebuah peta dunia yang besar dan dapat dilihat oleh
semua siswa.
Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI,
sementara itu siswa menyimaknya.
Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan
berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.
Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,
beranggotakan 4 orang.
Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1,2,3,4.
Guru Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.
Guru memberi tugas yang berbeda kepada kelompok asal
Nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama
Guru menginstruksikan kepada kelompok ahli agar siswa belajar
bersama untuk menjadi ahli sesuai tugas yang menjadi tanggung siswa.
Kelompok ahli kembali ke kelompok kooperatif asal.
Memberi kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli.
Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok
didepan kelas ( presentasi )
guru memberikan klarifikasi.
Kesimpulan dan penguatan
Memberi refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan
Mengumpulkan hasil kerja siswa.
30
Sebelum pembelajaran berakhir siswa diberikan penguatan dan
motivasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya
siswa diberi tugas PR.
Pengamatan perilaku guru yang dilakukan oleh teman supervisor saat
pembelajaran pada siklus III dan menghasilkan data aktivitas siswa sesuai dengan
pengamatan guru dan dibantu dengan teman supervisor . Ketercapaian aktivitas
guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :
Tabel . 9 Data Pengamatan Guru pada Siklus III
No Aspek yang diobservasi *) Kemunculan **)
Komentar ***) Ada Tidak Ada
1 Penerapan variasi Metode : Ceramah :
Menjelaskan pokok – pokok Materi secara sistematis.
Memberikan Ilustrasi
Memberikan apersepsi
√ √ √ √
Tanya jawab :
Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan Kepada siswa untuk bertanya.
Memindahkan giliran.
√ √
√
Kerja kelompok : Menjelaskan tugas yang harus
dikerjakan
Membagikan LKS
Melakukan supervisi terhadap kegiatan kelompok
Memberi bantuan kepada kelompok
√
√ √
√
2 Penggunaan peta Sebagai Alat Peraga.
Memajang
Meminta komentar siswa
√ √
3 Menguasai materi Pelajaran √
4 Pengelolaan kelas √
5 Memotivasi siswa √
6 Memberikan Evaluasi √
7 Memberikan penguatan √
31
Tabel . 10 Data Aktivitas Siswa siklus III
No Aspek yang diamati Siswa Aktif Presentase
1 Siswa bertanya 20 77 %
2 Siswa mengerjakan tugas 22 85 %
3 Mengerjakan LKS dgn benar 22 85 %
4 Bekerjasama 20 77 %
Banyaknya siswa yang hadir 26
Rata – rata persentase keaktivan siswa 81 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa aktif mengalami
peningkatan dari 48 % siswa pada data siklus I, menjadi 64 % siswa pada siklus
II. Berarti terjadi peningkatan 16 % siswa yang aktif, kemudian pada siklus III
mengalami peningkatan menjadi 81 % tejadi peningkatan 17 %.siswa yang aktif
pada siklus III. Dengan demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan Model
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw secara berangsur mampu meningkatkan
perhatian belajar siswa terhadap mata pelajaran Pkn sebesar 33 %
Peningkatan hasil belajar dari sebelum diterapkannya penelitian dibandingkan
dengan setelah penelitian mengalami peningkatan cukup menggembirakan seperti
tertera pada tabel berikut :
Tabel 11 : Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 4 Sukabanjar pada Mata
Pelajaran PKn
No Nama Siswa Pra siklus SIKLUS
1 SIKLUS
2 SIKLUS
3 KET
1 AHMAD RAMADAN 80 80 80 70 Tuntas 2 AHMAD ROBBY. A 80 80 90 80
3 ASORI 60 70 70 70 4 DEDE DEVITA 65 60 70 80
5 DIMAS PARISMAN 70 70 80 90 6 FIMALATI. S 70 70 100 100
7 FRANTIKA. N 70 70 70 70
8 KARMILA 50 50 50 90 9 M. QOHARULIS 40 50 60 70
10 MAHFUD MUARIF 90 90 70 70
32
Tabel 12 : Prosentasi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Siklus Jumlah Nilai diatas 63 Jumlah
Nilai Rata-rata
Jumlah Siswa Prosentase
I 26 16 63 % 1670 64,23
II 26 19 75 % 1825 70,19
III 26 22 85 % 1945 74,80
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa mengalami
peningkatan hasil belajart dari 63 % siswa pada data siklus I, menjadi 75 % siswa
pada siklus II. Berarti terjadi peningkatan 12 % , kemudian pada siklus III
mengalami peningkatan menjadi 85 % terjadi peningkatan 10 %.. Dengan
demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan Model pembelajaran Kooperatif
tipe Jigsaw secara berangsur mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran Pkn sebesar 22 %
11 MUKLAS 70 60 80 90
12 NENIK 40 50 65 60 13 NISYA ULKHOIRIAH 65 70 90 70
14 NOVI HANA .P 70 70 80 100 15 NURKOMALA 50 50 65 70
16 RIFKI ADTIYA 40 50 60 60 17 ROSIDAH 70 70 80 80
18 ROSMITA DINI 50 65 65 70 19 SAIPULLOH 50 65 65 65
20 SAMANUDIN 40 65 65 70 21 SANTI 70 70 60 80
22 SINTA 50 50 50 60 23 SOLEHUDIN ALI 40 50 60 65
24 SURYADI 70 70 70 80 25 WENALDY 50 65 70 70
26 WIWIT LESTARI 50 60 60 65
JUMLAH 1550 1670 1825 1945 RATA – RATA 59,61 64,23 70,19 74,80
NILAI TERTINGGI 90 90 100 100
NILAI TERENDAH 40 50 50 60 KKM : 65
33
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaiakan Pembelajaran
Pada siklus I direncanakan akan meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan
menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengurangi
dominasi guru dalam pembelajaran. Kegiatan yang direncanakan adalah
memberikan tugas kepada siswa baik kelompok maupun secara perorangan.
Pada siklus II direncanakan akan meningkatkan kemampuan belajar siswa
dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw baik secara
kelompok maupun perorangan mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran.
Kegiatan yang direncanakan adalah memberikan tugas kepada siswa baik secara
kelompok maupun perorangan. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada hari
Kegiatan yang dilakukan adalah masing – masing siswa diminta menyebutkan
dan menuliskan. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai dilembar tugas, akhir
pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 – 10 soal.
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa pada siklus I Model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah dapat dilaksanakan, tetapi masih
banyak siswa yang enggan mengerjakan tugas dari guru. Pada siklus I siswa
diminta untuk antusias dalam kegiatan pembelajaran dan dalam mengerjakan
tugas baik dari guru, teman ataupun kelompok. Adanya peningkatan kemampuan
belajar siswa dalam kegiatan dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang meningkat
pula. Walaupun keberhasilan yang diperoleh tiap siklus mengalami peningkatan
yang tidak terlalu drastis, tetapi secara klasikal hal tersebut sudah mulai
memenuhi apa yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Hal ini terjadi karena hasil belajar dan aktivitas siswa tidak hanya
dipengaruhi oleh metode mengajar yang diterapkan, tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor – faktor lain yang ada pada diri guru, lingkungan maupun dari diri siswa
sendiri.
Pada siklus 2 direncanakan akan kemampuan belajar belajar siswa dengan
memberikan motivasi dan bimbingan guru kepada siswa dalam pembelajaran
agar dapat mengerjakan tugas dengan baik.
34
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Kegiatan yang dilakukan adalah
masing – masing kelompok siswa diberikan tugas untuk menyebutkan Batas
wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya, serta tujuan
penetapan batas-batas fisik NKRI. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai dilembar
tugas, akhir pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 soal. Perbaikan
pembelajaran pada siklus II ditandai dengan terjadinya peningkatan kemampuan
hasil belajar siswa
Pada siklus III Kegiatan yang dilakukan adalah masing – masing siswa diberikan
Lembar Kerja Siswa. Hasil kerja siswa dicatat dan dinilai dilembar tugas, akhir
pelajaran siswa mengerjakan soal sebanyak 5 soal.
Perbaikan pembelajaran pada siklus III ditandai dengan terjadinya peningkatan
kemampuan belajar siswa
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa aktif mengalami
peningkatan dari 48 % siswa pada data siklus I, menjadi 64 % siswa pada siklus
II. Berarti terjadi peningkatan 16 % siswa yang aktif, kemudian pada siklus III
mengalami peningkatan menjadi 81 % siswa yang aktif pada siklus III berarti
mengalami peningkatan dari sebesar 17 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa banyaknya siswa mengalami
peningkatan hasil belajart dari 63 % siswa pada data siklus I, menjadi 75 % siswa
pada siklus II. Berarti terjadi peningkatan 12 % , kemudian pada siklus III
mengalami peningkatan menjadi 85 % terjadi peningkatan 10 %.. Dengan
demikian data di atas menjelaskan bahwa dengan Model pembelajaran Kooperatif
tipe Jigsaw secara berangsur mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran Pkn sebesar 22 %
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dari masalah yang dihadapi guru yaitu Siswa kurang aktif dalam kegiatan
belajar-mengajar, Siswa kurang memperhatikan pembelajaran, Siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran. Strategi pembelajaran yang berpusat pada
siswa yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dapat meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan demikian
model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan aktifitas
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dengan penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw aktivitas dan hasil belajar siswa di SDN
4 Sukabanjar kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan meningkat.
Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa banyaknya siswa
mengalami peningkatan hasil belajar dari 63 % siswa pada data siklus I,
menjadi 75 % siswa pada siklus II. Berarti terjadi peningkatan 12 % ,
kemudian pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 85 % terjadi
peningkatan 10 %.. Dengan demikian bahwa dengan Model pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran Pkn sebesar 22 %
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan tersebut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan guru
dalam usaha meningkatkanaktifitas danhasil belajar siswa antara laian :
1. Guru melakukan penelitian perbaikan atas masalah pembelajaran dikelas
untuk memperbaiki proses pembelajaran agar prestasi belajar siswa dapat
meningkat.
36
2. dengan menggunakan Metode Jiksaw dapat menjadi salah satu alternatif
metode pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang
menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa.
4. Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator
dan fasilitator.
5. Hendaknya guru menggunakan metode variasi , metode yang sesuai
dengan karakteristik materi, serta meningkatkan ketarmpilan memotifasi
siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna agar siswa termotivasi dan
hasil belajar siswa meningkat.
6. Sekolah hendaknya memfasilitasi dan mendorong para personil
pendidikanya untuk melakukan penelitian khususnya penelitian dalam
bentuk penelitian tindakan kelas.
7. Setiap sekolah hendaknya menerapkan hasil-hasil penelitian pendidikan
yang akan meningkatkan kinerja guru dan personil pendidikan lainya
sehingga membantu mewujudkan misi dan visi sekolah
37
DAFTAR PUSTAKA
TIM-FKIP, ( 2013 ). Pemantapan Kemampuan Profesional . Jakarta : Universitas
terbuka.
Tim FKIP, ( 2012 ). Pemantapan Kemampuan Profesional . Jakarta : Universitas
terbuka.
W. Anitah Sri, ( 2009 ). Srategi Pembelajaran di SD . Jakarta : Universitas
terbuka.
Anton M Mulyono, 2000, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Depdikbud, 1999, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Depdikbud
Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus
Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas
Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas
IGK Wardani. 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Pusat Unit Universitas Terbuka. Hal. 6 – 29
Sardiman, A.M, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta
Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta,
Jaklarta
Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito
Bandung
Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta,
Jakarta
Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung