31
KELOMPOK 14 1. ALFIAN PRIHANADI 2. ANGKY VERDIAN 3. EKO ARIE WICAKSONO 4. EXAUDI M. T. PANGGABEA 1 Sakit hati dan Kegagalan Keuangan: Apa Yang Terjadi ketika Tantangan Keuangan manjadi Luar biasa

Presentasi case 8.1 cold stone creamery

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

KELOMPOK 14

1. ALFIAN PRIHANADI

2. ANGKY VERDIAN

3. EKO ARIE WICAKSONO

4. EXAUDI M. T. PANGGABEAN1

Sakit hati dan Kegagalan Keuangan: Apa Yang Terjadi

ketika Tantangan Keuangan manjadi Luar biasa

Page 2: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

PENDAHULUAN

2

Page 3: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

3

Ide bisnis mendirikan perusahaan ini muncul

dari kesukaan terhadap es krim yang halus,

lembut, dan berkualitas premium, tetapi tidak

sulit dikemas

Nama Cold Stone Creamery

diambil dari lapisan granit beku

yang digunakan untuk

mencampurkan beraneka bahan,

seperti permen, biskuit, kacang,

sirup, ataupun bahan lainnya

yang cocok untuk

dikombinasikan menjadi es krim

premium yang enak

Page 4: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

PERKEMBANGAN

1988 1995

1999-20002003-2005

2007

Cold Stone Creamery

Didirikan Susan dan

Donald Sutherland di

Tempe, Arizona

Membuka toko waralaba

pertama di Tucson,

Arizona

Tumbuh sangat cepat

Jumlah toko meningkat dua

kali lipat. Memiliki sekitar

1.400 toko waralaba di

Amerika Serikat dan

beberapa negara asing

2016

4

bergabung dengan Kahala

Corp untuk membentuk

Kahala-Cold Stone, yang

secara kolektif memiliki 13

merek

2013keluarga Serruya

membeli saham

mayoritas di Kahala dan

berganti nama menjadi

Kahala Brands

Page 5: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

5

Page 6: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

MODEL BISNIS

para pelanggan memilih rasa es krim apa saja yang diinginkan lalu memilih campuran

beraneka macam bahan lainnya untuk

dikombinasikan menjadi es krim sesuai dengan

selera

1973

Steve Ice Cream

didirikan Steve Herrel

1988

Cold Stone Creamery

6

Page 7: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

7

WARALABA

Page 8: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

Ongoing Fees

Initial Franchise Fee $27,000

Ongoing Royalty Fee 6%

Ad Royalty Fee 3% 8

Page 9: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

PERINGKAT WARALABA

9

Page 10: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

UNITS (LOKASI)

10

Page 11: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

TANTANGAN

High prices in a

tough economy

Saturated market

Believing the hype

Franchisor control

11

Page 12: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

PERSAINGAN USAHA

Pada tahun 2001, Cold Stone Creamery masuk dalam urutan ke-90 diEntrepreneur Magazine sebagai waralaba dengan pertumbuhan tercepatdi Amerika Serikat. Penjualan domestik es krim mencapai sebesar $20,5juta pada tahun 2002.

Saat kompetitor seperti Dairy Queen dan Baskin Robbins mengalamipenjualan yang stagnan, gerai Cold Stone Creamery naik sekitar 60%menjadi 541. Pendapatan tahunan per gerai menghasilkan sekitar$380.000 sedangkan pendapatan Cold Stone Creamery tahun 2003melebihi $156 juta, naik 77% dari $88 juta di tahun 2002.

12

Page 13: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

MASALAH

Pihak yang dulunya pernah menjadi pemilik waralaba Cold Stone Creamerymengklaim bahwa perusahaan induk telah membuka lokasi gerai yangterlalu dekat satu sama lain, membutuhkan renovasi yang mahal, danmelebihkan pendapatan dan potensi pendapatan sehingga mengakibatkankerugian kompetitif.

Pada bulan Juni 2008, Wall Street Journal mengupas masalah tersebut.Artikel ini menyatakan bahwa sekitar 16-20% gerai waralaba Cold StoneCreamery telah ditutup.

Banyak di antaranya telah menderita kerugian keuangan yang signifikankarena investasi mereka. Artikel ini juga memuat klaim yang diajukan olehpara pemilik waralaba yang menyatakan bahwa perusahaan telah salahmengartikan pendapatan rata-rata gerai Cold Stone Creamery danmengurangi margin keuntungan gerai. Kondisi ini mengilustrasikankesulitan keuangan dan emosional yang menimpa para pemilik usaha

13

Page 14: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

14

DISCUSSION QUESTIONS

Page 15: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

15

Jika Anda berpikir tentang membeli

waralaba seperti toko Cold Stone

Creamery, informasi keuangan apa yang

akan Anda lihat dan analisis sebelum

Anda melakukan pembelian?

1

Page 16: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

16

Biaya Biaya merupakan suatu hal yang penting dalam membuat keputusan membeli waralaba. Komponen biaya yang perlu diperhatikan adalah biaya sewa, biaya waralaba, dan biaya-biaya lainnya, termasuk biaya operasional dan promosi.

Kebutuhan Investasi

Setiap investasi yang dilakukan harus memperhatikan kebutuhan akan investasi itu sendiri apakah investasi di suatu waralaba dapat memberikan imbal hasil yang menarik atau tidak dan apakah berprospek di masa depan atau tidak.

Pendapatan Pendapatan dari waralaba harus dipertimbangkan agar usaha yang dijalankan tidak mengalami rugi. Pendapatan yang diperoleh juga harus memerhatikan seberapa lama modal dapat kembali.

Nilai Perusahaan di Tahun-Tahun Terakhir

Perkembangan perusahaan harus dicermati dalam beberapa tahun terakhir apakah berkinerja baik atau tidak. Nilai perusahaan ini juga dapat diperoleh dari survei konsumen yang memberikan penilaian atas perusahaan.

Page 17: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

17

Setelah membaca kasus ini di atas,

apakah Anda bersimpati dengan

ketidakpuasan para pembeli waralaba

Cold Stone Creamery atau apakah Anda

percaya penjelasan perusahaan?

2

Page 18: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

18

Kami tidak percaya penjelasan

perusahaan. Meskipun

perusahaan menghadapi ancaman

kebangkrutan, pihak manajemen

tidak membuat keputusan yang

menguntungkan para pembeli

waralaba. Dalam kondisi ekonomi

yang sulit seharusnya perusahaan

mengakui penurunan pangsa

pasar dan menurunkan biaya

operasional. Selain itu,

perusahaan tidak melakukan

perbaikan dalam manajemen

keuangan dan memastikan

keuntungan yang akan diperoleh.

Page 19: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

19

Apakah Anda berpikir bahwa beberapa bisnis

yang memiliki kesulitan keuangan mungkin

tidak pernah memiliki kesempatan untuk

memulai kembali? Jika demikian, apa yang

dapat dilakukan pemilik bisnis (termasuk

pemilik waralaba dari Cold Stone Creamery)

untuk melakukan sesuatu di masa depan demi

memastikan usaha yang layak secara

finansial? Gunakan konsep yang disampaikan

dalam bab ini dan Bab 3 untuk merumuskan

jawaban Anda?

3

Page 20: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

20

• Ada kesempatan bagi perusahaan dengan kesulitan keuangan untuk medapatkan investasi. Namun, tidak ada investor yang ingin berinvestasi ke perusahaan yang tidak tampak memiliki potensi pertumbuhan ataupun perusahaan yang memiliki manajemen yang buruk. Menurut teori analisis kelayakan, jika perusahaan tidak layak secara finansial, ide utama bisnis harus diciptakan kembali.

• Pemilik bisnis ataupun pemilik waralaba harus membuat analisis kelayakan untuk memastikan bahwa ide bisnis secara finansial layak. Survei keinginan membeli dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan dari bisnis dan menganalisis biaya, serta menilai kelayakan keuangan. Hal ini penting bagi pemilik waralaba yang berencana untuk membuka gerai karena setiap lokasi usaha memiliki faktor yang berbeda yang mempengaruhi kelayakan investasi.

Page 21: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

21

Pada beberapa titik dalam karir Anda,

apakah Anda melihat diri Anda sendiri

untuk membeli waralaba? Jika demikian,

apa jenis waralaba menurut Anda yang

ingin dimiliki?

4

Page 22: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

22

Menurut kami, membeli waralaba

adalah sebuah keputusan

investasi yang menarik untuk

direalisasikan. Untuk membuat

keputusan yang tepat mengenai

waralaba jenis apa yang akan

dibeli, tentu harus dilakukan

penelitian rinci tentang pasar

potensi pertumbuhan serta analisis

kelayakan waralaba itu sendiri

beserta faktor-faktor yang

mempengaruhi bisnis.Jenis waralaba yang akan kami beli berbasis consumer goods,

seperti waralaba minuman atau makanan ringan dengan

segmentasi anak muda.

Page 23: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

23

APPLICATION QUESTIONS

Page 24: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

24

Pelajaran apa, terlepas dari jenis

usaha yang terlibat, yang dapat

pemilik bisnis prospektif dapati

dengan membaca kasus ini?

1

Page 25: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

25

Dari kasus di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah

sebagai beriku:

Produk premium juga menjual permintaan

Hubungan pemilik dan pembeli waralaba seperti syarat dan

ketentuan hingga keuntungan

Lokasi pendirian gerai

Sangat penting untuk dipahami bahwa praktik

bisnis manajemen keuangan perlu dikelola

dengan bijak. Hal tersebut tidak hanya menjadi

perhatian bagi pemilik waralaba tetapi juga bagi

orang lain yang terlibat dalam bisnis tersebut

seperti pembeli waralaba.

Page 26: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

26

Lakukan penelitian internet untuk melihat

status Cold Stone Creamery dan para

pembeli waralabanya hari ini. Apakah

lingkungan bisnis untuk pembeli waralaba

Cold Stone Creamery telah diperbaiki

atau apakah beberapa dari mereka masih

akan keluar dari bisnis? Buatlah daftar

faktor bisnis dan lingkungan yang bekerja

untuk pembeli waralaba dan faktor yang

melawan pembeli waralaba Cold Stone

Creamery.

2

Page 27: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

27

Menurut analisis dari Cold Stone Creamery dari tahun 2010, Cold Stone

Creamery telah menutup sekitar 160 gerai di dua tahun dan lebih dari 20%

dari gerai saat ini siap untuk dijual.

Banyak pembeli waralaba kewalahan dengan utang dan beberapa pemilik

toko bahkan mengklaim mengalami kebangkrutan pribadi. Lokasi gerai

waralaba terlalu dekat satu sama lain dan harga produk tergolong tinggi.

Informasi lain yang diperoleh adalah telah ada 1255 waralaba Cold Stone

Creamery di Amerika Serikat dan dapat dijumpai di 138 gerai di Asia.

Lingkungan bisnis perusahaan ini belum membaik. Hal yang paling terasa

adalah kurangnya dukungan dari manajemen untuk memperbaiki kondisi

terutama permasalahan yang dihadapi oleh para pembeli waralaba.

Faktor pendukung bisnis waralaba ini adalah kondisi cuaca yang panas

(heat wave). Kondisi ini menjadikan orang-orang akan tertarik membeli es

krim untuk menghilangkan dahaga.

Page 28: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

28

Aturan di bidang ketenagakerjaan juga menjadi penting yang berhubungan

dengan tingkat upah dan jaminan fasilitas kesejahteraan.

Faktor yang melawan bisnis waralaba ini adalah produk subtitusi yang

mampu menyaingi produk perusahaan beserta pesaing yang semakin

gencar menjual produk-produknya.

Penerapan pajak juga menjadi masalah saat pajak dinaikkan sementara

pendapatan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Faktor lain yang tidak dikesampingkan adalah kondisi ekonomi yang datar

cenderung sulit. Kondisi ini membuat segalanya menjadi lebih sulit untuk

berkembang, daya beli masyarakat turun, harga bahan baku mahal, dan

biaya operasional tinggi.

Page 29: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

29

Page 30: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

30

Page 31: Presentasi case 8.1 cold stone creamery

31