13
Disampaikan dalam Kegiatan Lokakarya Kolaborasi Pemerintah dan CSO untuk Peningkatan Akses Kualitas dan Pelayanan dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Jakarta, 29-30 Juni 2015 Oleh : Drg. Arbain Ishak (Kabid Pelayanan Kesehatan Kab.Lobar) Yuni Riawati (Jaringan Masyarakat Sipil )

Presentasi lobar

Embed Size (px)

Citation preview

Disampaikan dalamKegiatan Lokakarya Kolaborasi

Pemerintah dan CSO untuk Peningkatan Akses Kualitas dan

Pelayanan dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan

Jakarta, 29-30 Juni 2015Oleh :

Drg. Arbain Ishak (Kabid Pelayanan Kesehatan Kab.Lobar)

Yuni Riawati (Jaringan Masyarakat Sipil )

Akses optimalisasi pelayanan kesehatan dasar (Ketersediaan dan kualitas) bagi warga miskin dan perempuan

Akses informasi terhadap layanan kesehatan dasar bagi warga miskin dan perempuan

Meningkatkan Partisipasi warga terhadap layanan kesehatan dasar

Kesehatan merupakan Hak Semua orang membutuhkan atau sebagai pengguna pelayanan publik Merubah cara pandang yang keliruan antara aparat pemerintah dengan

warga miskin (Aparat dilayani, warga melayani) Kasus Gizi Buruk Rendahnya masyarakat miskin dalam menggunakan pelayanan kesehatan di

Puskesmas Fasilitas dan petugas puskesmas yang belum memadai Mengelola keluhan/pengaduan warga menjadi masukan dan berkontibusi

positif untuk optimalisasi pelayanan kesehatan Adanya wadah bagi warga, yang dekat untuk menyampaikan pengaduan Dengan adanya wadah tersebut maka : Warga mendapatkan umpan balik dari pengaduan yang disampaikan Warga mendapatkan informasi terhadap program-program layanan

kesehatan dan mendapatkan jalur untuk mengakses program tersebut Membangun rasa solidaritas kolektif dan bekerja bersama untuk saling

membantu dalam hal perbaikan pelayanan kesehatan baik sesama warga maupun dengan pemerintah

Mulai Tahun 2006

Awal tutup proyek Tahun 2008 s/d 2013

Tahun 2013 s/d 2014

Dana Hibah ACCESS (2006 s/d 2013)

AIPD (2012 s/d 2014)

Pelaksana Jaringan Masyarakat Sipil /JMS (Mitra ACCESS) dan PATTIRO (Mitra AIPD)

Lokasi 40 Desa, 10 Kecamatan di Kab.Lombok Barat

Kelompok target Warga Miskin dan perempuan

Penerima Keuntungan (m/f)

P = 317.202 L = 303.210

Tahun 2006 s/d 2007 menginisiasi terbentuknya Community Center (CC) sebuah kelompok warga yang menjadi tempat pengaduan warga atas kondisi pelayanan publik di 4 Desa.

Tahun 2008 s/d 2013 mereplikasi CC di 36 Desa

Mengadvokasi layanan kesehatan di Puskesmas

Tahun 2012 s/d 2014 memperkuat kelembagaan CC (organisasi maupun kapasitas individual anggota CC ) seperti belajar membaca anggaran, mengakses permintaan informasi

Membuat ruang-ruang pertemuan alternatif ditingkat warga (arisan CC) yang mempertemukan antar CC di tingkat kecamatan

Membuat ruang pertemuan antara CC dengan Dinas Kesehatan (Pertemuan rutin diskusi dengan pemberi layanan)

Diskusi CC dengan media

Menggunakan kearifan lokal budaya suku sasak sebagai ruang untuk mempertemukan antara warga dan pemerintah

Gawe Rapah Warga, sebuah ruang bagi warga Kab. Lombok Barat untuk menyampaikan keluhan kepada pemerintah. Pemerintah diminta untuk berkomitmen untuk menyelesaikan dan melakukan perubahan

Gawe Rapah Warga dilaksanakan 1 tahun sekali

Pertemuan Multi stakeholder/ Forum Lintas Aktor ditingkat kabupaten untuk membahas hasil Gawe Rapah

Legitimasi warga terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas menjadi baik yang ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan warga miskin ke puskesmas

Warga merencanakan untuk membangun rumah singgah bagi ibu hamil yang jauh dari sarana kesehatan dalam MUSRENBANG DESA

Ketersediaan anggaran yang dialokasikan untuk peningkatan kualitas pelayanan seperti PMT di Posyandu dan insentif kader

Indeks kepuasan masyarakat sebagai bahan untuk evaluasi rutin dalam melihat kualitas pelayanan kesehatan

Gawe Rapah, pengaduanmasyarakat yang ditujukan pada rendahnyalayanan kesehatandiselesaikan bersama

Dengan melibatkan JMS dalam perencanaan dapatmembantu perencanaanlebih terarah danmemihak kepadamasyarakat

Dengan AIPD menyusunSOP Pelayanan

Dengan BPKP perwakilanNTB Dikes menyiapkanPuskesmas menjadi PPK-BLUD

Dengan KOMPAK menyiapkan Puskesmasmelaksanakan BLUD

Adanya komitmen dari pemerintah daerah, mitra kerja dan peran aktif dari masyarakat

Anggaran yang tersedia untuk kegiatan

Meningkatnya kemandirian Masyarakat dalam menolong dirinya sendiri di bidang Kesehatan

Semakin meningkatnya peran Community Center (CC) di Masyarakat.

Menggunakan dan memperbanyak ruang-ruang bertemu warga dan pemerintah

CSO menempatkan diri sebagai Fasilitator

Pemerintah daerah(Bupati, Kepala Diknas)

Mitra kerja(JMS, CC, AIPD, BPKP, KOMPAK, AKAD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Budaya)

Media

Melaksanakan pertemuan rutin antara pemerintah daerah dengan CSO di Kabupaten Lombok barat

Melibatkan CSO di dalam perencanaan di Bidang Kesehatan

Meningkatkan Koordinasi antara petugas Kesehatan di Lapangan dengan CC yang yang ada di Desa

Mendokumentasikan setiap tahapan agar dapat menjadi pengetahuan bersama

Memperbanyak pertautan kerja baik secara individu maupun jaringan

UU Desa menjadi peluang bagi desa untuk dapat merencanakan program sesuai dengan kebutuhan warga

Program Desa Tematik yang dicanangkan oleh Pemerintah Kab.Lombok Barat dapat digunakan sebagai pilot project setiap dinas kepada desa sehingga dapat terwujud satu desa, satu perencanaan

Kolaborasi dapat diwujudkan dimana setiap pihak (warga, CSO, Pemerintah) mempunyai posisi relasi yang setara

Warga sebagai penerima layanan haruslah menjadi pelaku utama dalam mendorong optimalisasi pelayanan kesehatan

CSO memposisikan diri sebagai supporting system dan fasilitator

Dibukanya banyak ruang untuk mempertemukan antara warga dan pemerintah

Kesepakatan/MOU yang telah disepakati bersama bukanlah merupakan hasil tetapi merupakan alat kontrol untuk komitmen yang telah disepakati