4

Click here to load reader

Profil yicm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Profil yicm

PROFIL YICM

I. Data of the organisation

1.1. Nama

Nama LSM : Yayasan Insan Cita Madani (YICM)Alamat : Jln. Prada Utama, Lr. Apel, No. 1, Dusun Lamnyong, Desa Lamgugob, Kec.

Syiah Kuala, Banda Aceh, NAD.Telpon/Fax : (0651) 7412570 / (0651) 7552278Email : [email protected] dan [email protected]

1.2. Status hukum organisasi dan tahun pembentukan

Akte Awal : Notaris : Marzuki, SH, No. Akte 32, Tgl : 15 Januari 2003.Akte Revisi : Notaris : Ali Gunawan Istio, SH, No.Akte 03, Tgl 04 Oktober 2006Pengesahan Akta Pendirian Yayasan Insan Cita Madani, Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor : C-398. HT.01.02.TH 2007.

1.3. Contact person dan posisi di organisasi

Nama : MuhibbuddinPosisi : Direktur Eksekutif Self Phone : +6285276580368

1.4. Visi atau tujuan institusional

Visi YICM adalah : Terwujudnya tatanan ekonomi, politik, dan hukum yang madani di Aceh.

1.5. Misi

Misi YICM adalah:1. Melakukan advokasi untuk diterapkannya kebijakan-kebijakan berbasiskan syariat

Islam secara utuh dan substantif sebagai syarat penting terciptanya masyarakat madani di NAD

2. Melakukan penguatan kapasitas kewirausahaan dan kelembagaan ekonomi kelompok rentan dan terpinggirkan untuk mencapai kehidupan yang produktif dan bermartabat.

1.6. Sejarah dan capaian hingga saat ini (yang membawa perubahan kebijakan atau praktek kehidupan sehari-hari)

Yayasan Insan Cita Madani (YICM) didirikan oleh beberapa komponen masyarakat dengan berbagai macam profesi yang terdiri dari sejumlah kalangan baik pemerhati sosial masyarakat serta akademisi dan praktisi. Yayasan lahir dari keprihatinan yang mendalam

Page 2: Profil yicm

akan krisis yang menimpa bangsa ini dan keinginan berbagai pihak yang ingin mencoba menyumbang potensi yang dimilikinya bagi pembangunan kembali masyarakat Indonesia.

YICM dalam menjalani organisasinya menekankan pada bakat dan lingkungan. YICM memiliki anggota yang bekerjasama untuk menghasilkan produk yang lebih baik dengan lebih cepat atau melaksanakan proses yang lebih baik di tempat kerja. YICM telah berhasil menjadikan lembaganya sebagai sebuah lingkungan pembelajaran yang konstan yang mendukung adanya tantangan positif. Lingkungan yang tidak menakutkan, tempat terjadinya komunikasi dan kolaborasi antara orang yang satu dengan lain. Sehingga usaha untuk meningkatkan kapabilitas organisasi semakin mudah tercapai.

Melalui program bidang pemberdayaan ekonomi, YICM mampu membuat perubahan pada kelompok dan masyarakat dampingan berupa; Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk berkontribusi membangun ekonomi desa melalui revolving fund dalam wadah koperasi dimana jumlah penerima manfaat telah berkembang dari 156 KK menjadi 201 KK. Lebih dari 85 % penerima manfaat telah dapat mengembangkan usaha yang menguntungkan. Dampak sosial program ini adalah menguatnya kesadaran masyarakat atas hak mereka sebagai korban atas bantuan dan menguatnya relasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, dinas-dinas di Aceh Utara, NGO’s dan Koperasi lainnya. Beberapa penerima manfaat sudah mampu membuat inovasi kegiatan usaha sehingga menjadi motivasi dan contoh bagi yang lain.

Program penguatan kapasitas masyarakat dalam bidang Penerapan Syariat Islam telah memunculkan kekuatan sipil dengan terbentuknya Working Groups Syari’at Islam yang berperan mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam penerapan Syariat Islam yang dinilai tidak partisipatif dan diskriminatif.

Opini-opini YICM untuk mengkritisi pelaksanaan Syari’at Islam telah sering dimuat diharian utama yang beredar di NAD, sehingga YICM pada saat ini menjadi salah satu referensi bagi para peneliti nasional dan internasional yang akan melakukan kajian berkaitan dengan pelaksanaan Syari’at Islam di Aceh.

1.7. Jaringan dan koordinasi

Sebagai sebuah lembaga yang hendak mewujudkan masyarakat madani yang kuat serta memberantas kemiskinan melalui perberdayaan ekonomi kelompok rentan yang berdasarkan nilai nilai lokal, keadilan dan syariat Islam. Maka YICM perlu dan sudah terlibat aktif dalam berbagai forum dan jaringan agar tujuan yang diharapkan bisa memberi dampak luas terhadap kehidupan politik, sosial, ekonomi dan hukum di Aceh.

Dalam rangka penguatan peran OMS dalam meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi dan tata pemerintahan di Aceh, YICM terlibat aktif sebagai anggota Forum LSM Aceh (sebuah lembaga jaringan LSM yang beranggotakan sekitar 59 lembaga yang memperjuangkan isu demokrasi dan tata pemerintahan).

Page 3: Profil yicm

YICM juga secara aktif memprakarsai telaah kritis terhadap pelaksanaan Syariat Islam agar lebih berkeadilan, humanis, pluralis dan tidak diskriminatif. Untuk itu YICM telah menyelenggarakan berbagai macam diskusi dengan berbagai elemen masyarakat seperti lembaga pemerintahan, OMS, Kepolisian, Mahkamah Syariah, Ormas, OKP, mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya serta telah memfasilitasi terbentuknya Working Group Syariat Islam (WGSI) dan dipercaya sebagai koordinator. WGSI beranggotakan lembaga dan individu, sebanyak 40 komponen dari berbagai elemen tersebut diatas.YICM juga terlibat sebagai salah satu anggota Aceh Damai Tanpa Korupsi (ADTK), sebuah jaringan yang berjuang untuk memberantas korupsi di Aceh. ADTK beranggotakan lima (5) OMS penting di Aceh, yaitu Walhi Aceh, Gerak Aceh, APW, JKMA Aceh dan YICM.

Diantara mitra Oxfam, YICM secara aktif berperan dalam jaringan kerja untuk penguatan kapasitas mitra Oxfam, yaitu sebagai koordinator Working Group Manajemen (salah satu Working Group penguatan kapasitas mitra Oxfam yang berfokus pada aspek manajemen organisasi OMS). Ketika seluruh WG mitra Oxfam dilebur dalam satu Working Group, yang dinamakan Working Group Beusaboh Pakat (WGBP) maka YICM berperan sebagai salah satu anggota Komite Kreatif.

Sampai saat ini YICM mempunyai jaringan yang kuat dengan elemen mahasiswa, untuk meningkatkan kapasitas menajemen kepemimpinan organisasi mahasiswa dan daya kritis mahasiswa dalam memahami penerapan Syariat Islam yang berkeadilan, humanis, pluralis dan tidak diskriminatif.

YICM adalah salah satu anggota Jaringan Prolega Masyarakat Aceh yang telah mengusulkan “Dokumen Prolega Usulan Masyarakat Sipil Aceh” kepada Pemerintah Aceh dan DPRA.

Selain aktif dalam berbagai jaringan, agar hasil kegiatan dan pemikiran pemikiran kritis YICM berdampak luas maka YICM secara aktif membuat tulisan, pers release dan opini melalui Harian Serambi Indonesia, Harian Aceh, Harian Rakyat Aceh, Waspada, Radio, Televisi Aceh dan beberapa situs Virtual.