86
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA DENGAN PERTANYAAN ISI BACAAN SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKUYUNG 2 KECAMATAN CIKEDAL KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK Dalam Rangka Persyaratan Kenaikan Pangkat/ Golongan IV/b Oleh : ERI MARLIANA NIP.195912231979 SDN BANGKUYUNG 2 KECAMATAN CIKEDAL KABUPATEN PANDEGLANG i

Ptk eri-marlina-lengkap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ptk eri-marlina-lengkap

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA DENGAN PERTANYAAN ISI BACAAN SISWA KELAS V SD NEGERI BANGKUYUNG

2 KECAMATAN CIKEDAL KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PTK

Dalam Rangka Persyaratan Kenaikan Pangkat/ Golongan IV/b

Oleh :

ERI MARLIANA

NIP.195912231979

SDN BANGKUYUNG 2 KECAMATAN CIKEDAL KABUPATEN PANDEGLANG

BANTEN

2010/2011

i

Page 2: Ptk eri-marlina-lengkap

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis memiliki kemampuan

untuk menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul “Upaya

Meningkatkan Ketrampilan Membaca Dengan Menggunakan Pertanyaan Isi

Bacaan Siswa Kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal

Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) ini penulis telah

menerima banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak

ternilai harganya. Jasa baik mereka tentu tidak saya lupakan begitu saja.

Penulis menyadari sepenuhnya kemampuan yang ada dalam diri penulis

terbatas, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan atas

keikhlasan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan PTK ini.

Semoga PTK ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca maupun

pihak yang berkepentingan.

Cikedal, Desember 2010

Penulis

ii

Page 3: Ptk eri-marlina-lengkap

ABSTRAK

Ketrampilan membaca siswa kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang rendah. Penyebab rendahnya kemampuan membaca itu karena kurang tepatnya guru dalam menggunakan pendekatan pada pembelajaran membaca. pendekatan yang digunakan mengutamakan pada hasil, mengabaikan proses dalam memperoleh hasil, sehingga berakibat kemampuan siswa rendah dalam membaca. berdasarkan hal tersebut masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut : “Apakah pembelajaran dengan menggunakan pertanyaan isi bacaan dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Tahun Pembelajaran 2010/2011” Tujuan penelitian untuk meningkatkan ketrampilan membaca di SD, khususnya kelas V.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas pendekatan penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang. Hal ini dilandasi karena pertimbangan di SD tersebut siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca, wilayahnya dengan mudah dapat dijangkau peneliti, dan terbuka menerima inovasi. Siswa kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang sejumlah 9 siswa, yang akan diobservasi secara khusus dalam penelitian ini. Kesembilan siswa ini dari hasil analisis studi awal pada pembelajaran membaca mengalami masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode pengambilan nilai. Analisis data dalam penelitian ini adalah melalui pembelajaran membaca yang dilakukan dalam dua tahap. Setelah tahap pertama dilanjutkan tahap kedua. Dari hasil pebelajaran dua tahap tersebut diperoleh berupa peningkatan ketrampilan membaca dengan menggunakan pertanyaan isi bacaan pada kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang yang cukup signifikan. Simpulan dari hasil penelitian ini bahwa pembelajaran membaca dengan teknik pemahaman isi bacaan dapat meningkatkan ketrampilan membaca siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada guru agar pembelajaran membaca pada siswa kelas V hendaknya menggunakan teknik pemahaman isi bacaan. Kepada siswa perlu dibebaskan menggunakan media pembelajaran yang menunjang pembelajaran yang menggunakan proses membaca.

Kata Kunci : Keterampilan Membaca,Pertanyaan Isi Bacaan

iii

Page 4: Ptk eri-marlina-lengkap

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………. ii

ABSTRAK ……………………………………………….. iii

DAFTAR ISI …………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL ………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………… viii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………. 1

1.2. Permasalahan……… ……………………….. 2

1.3. Tujuan Penelitian …………………………… 3

1.4. Manfaat Penelitian …………………………. 3

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1. Landasan Teori …………………………….. 4

2.1.1. Pengertian Membaca di SD………... 4

2.1.2. Pengertian Membaca..……………… 4

2.1.3. Jenis-jenis Membaca ……………….. 6

2.1.4. Aspek-aspek membaca ……………… 8

2.1.5. Kemampuan Membaca Pemahaman… 9

2.1.6.Cara Menentukan Kemampuan Membaca

Pemahaman……………………….. 9

2.2. Hipotesis Tindakan …………………………….. 10iv

Page 5: Ptk eri-marlina-lengkap

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian ………………………………. 11

3.2. Subjek Penelitian ……………………………….. 11

3.3. Teknik Pengumpulan Data……………………… 11

3.4. Prosedur Penelitian Tindakan……..……………. 12

3.5. Instrumen Penelitian …………………………… 14

3.5.1. Instrumen Tes ………………………..14

3.5.2. Instrumen Nontes ……………………. 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ……………………………… 17

4.1.1. Kondisi Awal ……………………... 17

4.1.2. Siklus 1 ……………………………. 19

4.1.2.1.Hasil Tes Siklus 1…………. 19

4.1.2.2. Hasil Nontes Siklus 1 …….. 20

4.1.2.3. Refleksi Siklus 1 ………….. 21

4.1.3. Siklus 2 ……………………………. 21

4.1.3.1.Hasil Tes Siklus 2…………. 22

4.1.3.2. Hasil Nontes Siklus 2 …….. 23

4.1.3.3. Refleksi Siklus 2………….. 24

4.2. Pembahasan ……………………………………25

4.2.1. Rekapitulasi Peningkatan Keterampilan

Membaca Tahap awal, Siklus I, dan Siklus II 26

4.2.2. Perubahan Perilaku Siswa ………….. 29

BAB V PENUTUPv

Page 6: Ptk eri-marlina-lengkap

5.1. Simpulan ………………………………………….. 31

5.2. Saran ……………………………………………… 32

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………… 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

Page 7: Ptk eri-marlina-lengkap

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kriteria Penilaian Tes Depdikbud dalam Triane (2006:50). 15

Tabel 2. Tabel nilai kondisi awal ………………………………….. 18

Tabel 3. Tabel nilai Siklus 1 ………………………………………. 19

Tabel 4. Perilaku masing-masing siswa siklus I …………………. 20

Tabel 5. Tabel nilai Siklus 2 ………………………………………. 23

Tabel 6. Perilaku masing-masing siswa siklus 2 …………………. 24

Tabel 7. Hasil Rekapitulasi ……………………………………….. 26

Tabel 8. Perubahan Perilaku antar siklus ………………………….. 29

vii

Page 8: Ptk eri-marlina-lengkap

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kurva Hasil Rekapitulasi Nilai rata –rata ……… 27

Gambar 2. Kurva Ketuntasan Belajar ………………………. 27

viii

Page 9: Ptk eri-marlina-lengkap

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Teks Bacaan Siklus 1 ……………………………………. 35

Teks Bacaan Siklus 2 ……………………………………. 39

Daftar Nama Siswa Kelas V ……………………………. 43

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ……………. 44

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ……………. 47

ix

Page 10: Ptk eri-marlina-lengkap

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran ketrampilan bukan semata-mata menambah ketrampilan

siswa menggunakan bahasa Indonesia, melainkan juga meningkatkan kemampuan

intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial. Pada era globalisasi

ketrampilan membaca merupakan ketrampilan berbahasa yang sangat penting

untuk dikuasasi.

Dalam kurikulum pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Depdikbud

(1994 : 20 – 21), pengajaran membaca merupakan salah satu pokok bahasan yang

diajarkan ditingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Hakekat pembelajarannya pada umumnya sama. Perbedaannya terletak pada

keluasan dan kedalaman bahan yang disajikan sesuai jenjang pendidikannya.

Berdasarkan isi kurikulum tersebut, maka pembelajaran ketrampilan

membaca perlu diberikan secara tersendiri di Sekolah Dasar. Siswa Sekolah Dasar

banyak mengalami kendala dalam mengungkapkan berbagai hal tentang bahasa

Indonesia sebagai bahasa kedua dalam berkomunikasi lisan maupun tertulis.

Sebelum anak masuk ke bangku formal anak telah diberikan bagaimana berbicara

dengan menggunakan berbagai lambang bunyi sekalipun dipandang masih cukup

sederhana.

Bagi siswa merupakan dasar yang paling penting ketrampilan membaca

dalam menggunakan bahasa, dan sudah selayaknyalah apabila pengajaran

1

Page 11: Ptk eri-marlina-lengkap

ketrampilan membaca di sekolah dasar mendapatkan perhatian yang sungguh-

sungguh, perhatian dalam pengajaran di Sekolah Dasar maupun di sekolah-

sekolah lebih tinggi

Dalam proses pembelajarannya ketrampilan membaca harus dilaksanakan

secara berkesinambungan pemakaian dalam berbagai kegiatan pembelajaran.

Kegiatan membaca tidak timbul secara alami tetapi harus ada faktor-faktor

yang mempengaruhinya, yaitu faktor intern dan ekstern pembaca. Faktor intern

antara lain tuntutan kebutuhandan faktor ekstern adalah dorongan dari guru ,

hadiah, dan faktor luar diri lainnya.Apabila kurikulum 1975 pembelajaran bahasa

lebih menitikberatkan bahasa sebagai kajian ilmu, tetapi sekarang bahasa

difungsikan sebagai bahasa komunikasi yang lebih bersifat praktis dan

komunikatif yang tetap memperlihatkan kaidah kebahasaan.

Dari latar belakang di atas, penulis mencoba menentukan Judul “Upaya

Meningkatkan Ketrampilan Membaca Dengan Menggunakan Pertanyaan Isi

Bacaan Siswa Kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal

Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2010/2011”.

1.2. Permasalahan

Masalah yang diteliti dapat penulis rumuskan, sebagai berikut “Apakah

pembelajaran dengan menggunakan pertanyaan isi bacaan dapat meningkatkan

kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan

Cikedal Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2010/2011.

2

Page 12: Ptk eri-marlina-lengkap

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk

membuktikan adanya peningkatan kemampuan membaca dengan menggunakan

pertanyaan isi bacaan siswa Kelas V SD Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan

Cikedal Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2010/2011

1.4. Manfaat Penelitian

Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dalam

menggunakan pertanyaan isi bacaan dalam usaha meningkatkan ketrampilan

membaca .Bagi siswa penelitian ini bermanfaat dapat meningkatkan ketrampilan

membaca dengan lebih efektif.

3

Page 13: Ptk eri-marlina-lengkap

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pembelajaran Membaca di SD

Pembelajaran membaca dalam bahasa Indonesia mempunyai tujuan

khusus yaitu agar “siswa mampu mencari sumber mengumpulkan, menyaring dan

menyerap informasi dari bacaan” (Depdikbud, 1993 : 2). Pada sisi lain bacaan

yang diberikan harus menarik dan bermanfaat. Tarigan (1988 : 27) mengatakan

bahwa untuk memperoleh pengukuran pembaca yang lebih tinggi, beberapa

prinsip pembaca yang harus diperhatikan yaitu :

1) Membaca bukanlah hanya mengenal huruf dan membunyikannya, tetapi

harus melampuai pengenalan bunyi dan huruf.

2) Pembaca dan penguasaan bahasa yang terjadi secara serempak.

3) Membaca dan berfikir secara serempak.

4) Membaca menghubungkan lambang tulis dengan ide dan rujukan yang ada

dibelakang lambang huruf.

5) Membaca yang bermuara pada pemahaman (membaca berarti memahami)

2.1.2 Pengertian Membaca

Membaca tidak hanya sekedar membunyikan lambang-lambang bunyi

bahasa yang tertulis, tetapi membaca merupakan aktivitas yang komplek dengan

4

Page 14: Ptk eri-marlina-lengkap

mengarahkan pada sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah (Soedarso,1996 :

4). Selanjutnya Tarigan (1994 : 7) mengatakan bahwa membaca adalah suatu

proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan

yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

Kemampuan membaca yang dilatar belakangi oleh pengalaman dan

ketrampilan-ketrampilan pembaca yang diperoleh dari pengalaman membaca

sebelumnya. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyendian

kembali dan pembacaan sendi . Membaca sendi (decoding) adalah

menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup

pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson dalam

Tarogan 1994 : 7). Selanjutnya Anderson dalam Tarigan (1994 : 7) mengatakan

bahwa membaca sebagai suatu penafsiran atau intrerprestasi terhadap ujaran yang

berbeda dalam bentuk tulisan adalah suatu proses pembacaan sendi (decoding

process).

Membaca merupakan salah satu metode yang dipergunakan untuk

berkomunikasi dengan diri sendiri atau dengan orang lain. Waktu membaca , kita

mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang

tertulis tersebu. Ada pula pendapat bahwa membaca adalah suatu kemampuan

untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang

tertulis tersebut melalui Ponik (Phonics = suatu metode pengajaran membaca,

ucapan ejaan berdasarkan interprestasi ponetik terhadap ejaan biasa)

menjadi/menuju lisan. Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk

5

Page 15: Ptk eri-marlina-lengkap

memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di

dalam kata-kata yang tertulis (Anderson dalam Tarigan, 1994 : 8).

Tampubalon (1987 : 6) mengatakan karena bahasa tulisan mengandung

ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan

membaca, proses-proses kognitif (penalaranlah), terutama yang bekerja. Oleh

sebab itu dapat dikatakan bahwa membaca adalah suatu cara untuk membina

daya nalar. Sedangkan Tarigan (1994 : 9) berpendapat bahwa tujuan utama

membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,

memahami makna bacaan.

2.1.3. Jenis-jenis Membaca

Menurut Prastiti (2007:20) dalam paparan kuliah membaca I, berdasarkan

tujuan atau maksudnya membaca dibagi menjadi beberapa jenis antara lain;

membaca intensif, membaca teknik, membaca cepat, membaca kritis, membaca

indah, membaca untuk keperluan praktis, dan membaca untuk keperluan studi.

1) Membaca Intensif/membaca pemahaman

Membaca jenis ini sering juga disebut membaca pemahaman yang sangat

memerlukan kecermatan dan ketajaman berpikir. Membaca intensif

merupakan kunci memperoleh ilmu pengetahuan. Membaca intensif

adalah perbuatan membaca yang dilakukan dengan hati-hati dan teliti,

membaca jenis ini sangat diperlukan jika ingin mendalami suatu ilmu

secara detail, ingin mengetahui isi suatu materi, bahan- bahan yang sukar

dan lain-lain.

6

Page 16: Ptk eri-marlina-lengkap

2) Membaca Teknik

Membaca teknik adalah salah satu jenis membaca yang menitik beratkan

pada pelafalan kata-kata baku, melagukan kalimat dengan benar,

pemenggalan kelompok kata dan kalimat dengan tepat, menyesuaikan

nada, irama, dan tekanan, kelancaran dan kewajaran membaca serta jauh

dari ketersendatan, kesalahan ucap, cacat baca lain.Membaca teknik

dilaksanakan dengan bersuara. Oleh karena itu, membaca jenis ini

memiliki manfaat ganda baik pembaca maupun orang lain.

3) Membaca Cepat

Membaca jenis ini dilakukan jika pembaca ingin memperoleh gagasan

pokok wacana dalam waktu relatif singkat mendapat hasil bacaan yang

banyak. Dua faktor yang tidak dapat diabaikan pada pembaca jenis ini

adalah kecepatan dan ketepatan. Hal-hal yang dapat menghambat cara

membaca cepat harus dihindari seperti; regresi, vokalisasi, membaca kata

demi kata, kalimat demi kalimat dan lain- lain.

4) Membaca Kritis

Membaca kritis adalah salah satu jenis membaca yang bertujuan untuk

mengetahui fakta-fakta dalam bacaan, kamudian menganalisnya.

Membaca jenis ini dilakukan secara bijak, mendalam, evaluatif, dan

analisis sebagai kunci mambaca jenis ini. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa membaca kritis tidak hanya sekedar fakta yang tersurat,

tetapi juga tersirat menemukan alasan mengapa penulis maenyatakan hal

tersebut. Membaca kritis memerlukan berbagai

7

Page 17: Ptk eri-marlina-lengkap

keterampilan, meliputi mencari isi wacana, menganalisis dan yang

terakhir menilai gagasan yang terdapat dalam bacaan.

5) Membaca Indah

Pada hakikatnya membaca indah merupakan usaha menghidupkan dan

untuk mengkomunikasikan suatu bahan bacaan yang mempunyai nilai

sastra dengan mengutamakan segi keindahan dalam penyampainnya.

6) Membaca untuk keperluan praktis

Merupakan jenis membaca yang tidak dapat ditinggalkan adanya

keperluan dalam praktik hidup sehari hari.

7) Membaca untuk keperluan studi

Membaca jenis ini menitikberatkan gagasan pokok, ilmu pengetahuan

dengan tingkat kecepatan sesuai dengan tingkat kesukaran bahan untuk

kepekaan pembaca.

2.1.4 Aspek-Aspek Membaca

Membaca membutuhkan penggabungan berbagai ketrampilan yang

bersifat mekanis (mechanical skill) yang dapat dianggap pada urutan yang paling

rendah (lower order). Dan bersifat pemahaman (comprehension skill) yang dapat

dianggap berapa urutan yang paling tinggi .Tarigan(1994:11)

Berdasarkan aspek-aspek di atas , maka kegiatan membaca dapat

dikatakan berhasil apabila mencakup indikator-indikator membaca.

8

Page 18: Ptk eri-marlina-lengkap

2.1.5. Kemampuan Membaca Pemahaman

Selama kita melakukan kegiatan membaca , maka dibutuhkan kemampuan

membaca dengan baik. Tampubolon (1987 : 7) mengatakan bahwa kemampuan

membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi keseluruhan. Kecepatan

membaca adalah kemampuan siswa (orang) dalam membaca. Nurhadi (1987 : 14

– 15) mengatakan bahwa hakekat membaca adalah kemampuan proses yang

komplek dan rumit, yang mengkondisikan bahwa kemampuan membaca itu

adalah kemampuan yang spesifik. Latar belakang faktor kemampuan internal dan

faktor eksternal seseorang menyebabkan setiap orang mempunyai kemampuan

membaca yang berbeda dengan orang lain.

2.1.6. Cara Menentukan Kemampuan Membaca Pemahaman

Selanjutnya Soedarso (1996 : 15) mengatakan bahwa hasil perhitungan

tersebut kemudian diteruskan dengan mengecek pemahaman anda dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Untuk menghitung kecepatan membaca, Nurhadi (1987 : 41) memberikan batasan

sebagai berikut : (1) hitung berapa waktu anda perlukan (dalam detik), (2) hitung

jumlah kata dalam teks yang dibaca, (3) kalikan junlah kata dengan bilangan 60,

dan (4) bagi hasil perkalian tersebut dengan jumlah waktu yang anda perlukan

untuk membaca. Tampubolon (1987 : 11) mengatakan bahwa kemampuan

membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan.

9

Page 19: Ptk eri-marlina-lengkap

2.2. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hal di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah pertanyaan

isi bacaan dapat meningkatkan kemampuan, membaca pada siswa kelas V SD

Negeri Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Tahun

Pelajaran 2010/2011.

10

Page 20: Ptk eri-marlina-lengkap

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus / tindakan yaitu (1) Siklus I dan (2)

Siklus II

3.2. Subjek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bangkuyung 2

Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2010/2011

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Tes yang digunakan adalah tes kemampuan membaca, sebelum

mendapatkan perlakuan dengan menggunakan pertanyaan isi bacaan dan tes

kemampuan membaca setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan

pertanyaan isi bacaan yang intensif.

Untuk mendapatkan data tersebut maka tes dilakukan kepada siswa

sebanyak dua kali. Tes yang pertama adalah tes kemampuan membaca, sebelum

siswa mendapatkan perlakuan dengan menggunakan pertanyaan isi bacaan, dan

tes ke dua setalah menggunakan pertanyaan isi bacaan .

Perlakuan tersebut tidak hanya dilakukan satu kali atau dua kali saja, tetapi

bisa dilakukan beberapa kali . Setiap perlakuan di evaluasi tentang kesulitan dan

11

Page 21: Ptk eri-marlina-lengkap

hambatannya, sampai pada pencapaian yang dianggap oleh peneliti siswa sapat

memahami langkah-langkah penggunaan pertanyaan isi bacaan dalam membaca.

3.4. Prosedur Penelitian Tindakan

1 Rencana penelitian tahap 1

Kegiatan yang dilakukan pada tahap 1 meliputi; (a) observasi (b)

perencanaan dan tindakan

a. Pengamatan (observasi)

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengetahui keberadaan awal

siswa sebelum dilakukan pre tes. Dari hasil observasi tersebut diketahui

kemampuan siswa

b. Perencanaan

Hasil observasi tersebut dapat dijadikan untuk menyusun rencana

penelitian tindakan kelas yang meliputi kegiatan :

1) Menyusun satuan pembelajaran dan rencana pembelajaran yang sesuai

2) Menyusun instrumen penelitian

3) Melakukan kegiatan pre-tes sebagai tindakan awal untuk mengetahui

kemampuan awal siswa.

4) Menyusun rencana perlakuan dalam proses pembelajaran.

c. Tindakan

1) Melakukan perbaikan rencana pembelajaran untuk melakukan perlakuan

dalam proses penelitian.

12

Page 22: Ptk eri-marlina-lengkap

2) Melakukan evaluasi hasil pre-tes sebelum dilakukan treament untuk

mendapatkan data hasil penelitian.

2 Rancangan penelitian tahap 2

Kegiatan yang dilakukan pada tahap 2 meliputi; (a) perencanaan (b)

tindakan

a. Perencanaan

1) melakukan proses pembelajaran yang sekaligus merupakan perlakuan

(treatment) penelitian.

2) Melakukan pengamatan kegiatan perlakuan secara intensif dan

berulang-ulang sampai dengan tingkat pemahaman siswa yang utuh.

b. Tindakan

Melakukan evaluasi dari hasil perlakuan (treatment) yang merupakan

pengambilan data penelitian. Melakukan pengolahan hasil pengambilan data

penelitian.

3 Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan

berdasar tahapan-tahapan sebagai berikut :

(1) Melakukan penerapan metode membaca dengan pertanyaan isi bacaan

dan pengaruhnya terhadap kemampuan membaca siswa.

13

Page 23: Ptk eri-marlina-lengkap

(2) Mengidentifikasi faktor-faktor penggunaan metode membaca dengan

teknik pemahaman isi bacaan yang berpengaruh terhadap peningkatan

kemampuan membaca siswa

(3) Merumuskan perencanaan tindakan

(4) Implementasi rencana tindakan

(5) Mendiagnosis kelemahan dan kekurangan pada implementasi pertama

(6) Mengadakan perbaikan rumusan perencanaan tindakan

(7) Implementasi ulang

(8) Demikian seterusnya hingga dicapai hasil yang diharapkan.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan tes dan non tes.

3.5.1. Instrumen tes

Tes yang dimaksud adalah tes tertulis. Tes tertulis ini dibuat berdasarkan

aspek penilaian membaca pemahaman pertanyaan isi bacaan yang meliputi

pemahaman isi bacaan. Pada aspek pemahaman isi bacaan diwujudkan dalam

bentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal.

Setiap satu soal pilihan ganda mempunyai bobot 10 jika jawaban benar

dan 0 jika jawaban salah. Jadi jika seluruh soal pilihan ganda dijawab dengan

benar, maka bobotnya adalah 100.

Nilai keseluruhan dari tes tertulis ini adalah jumlah skor soal pilihan

ganda. Setelah itu diketahui tingkat pemahaman isi bacaan dalam tabel berikut.

14

Page 24: Ptk eri-marlina-lengkap

Tabel 1. Kriteria Penilaian Tes Depdikbud dalam Triane (2006:50).

3.5.2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes sebagai pendukung dalam penelitian ini. Data ini

bersifat abstrak karena yang didata adalah perubahan perilaku siswa dan kesulitan

yang dialami guru. Instrumen non tes yang digunakan berbentuk jurnal observasi,

angket dan wawancara. Jurnal merupakan panduan untuk mengamati seluruh

proses pembelajaran. Sedangkan observasi adalah kegiatan pemusatan penelitian

terhadap sesuatu dengan menggunakan seluruh indera, (Arikunto 2002 :133). Jadi

jurnal observasi ini digunakan sebagai penunjang dalam melaksanakan penelitian

dan untuk memperoleh keterangan tentang keberhasilan pembelajaran membaca

pemahaman bacaan dengan pertanyaan isi bacaan

Pedoman jurnal observasi memuat jenis tingkah laku baik siswa maupun

guru selama proses pembelajaran membaca pemahaman bacaan dengan

pertanyaan isi bacaan. Jurnal obeservasi yang ditujukan pada siswa dilaksanakan

pada dua bagian, jurnal siswa individu dan jurnal siswa secara keseluruhan. Halis

ini dilakukukan agar pemerolehan data mengenai perilaku siswa lebih valid.

Sedangkan untuk junal guru digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

15

Page 25: Ptk eri-marlina-lengkap

pembelajaran siklus II. Instrumen nontes yang kedua adalah angket dan

wawancara, angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden (Arikunto 2006:151). Sedangkan

wawancara atau kuesioner lisan adalah suatu bentuk metode tanya jawab yang

dilakukan oleh peneliti kepada subjek penelitian, untuk memperoleh suatu

informasi. Angket yang berjumlah 10 item pertanyaan diberikan kepada siswa dan

5 item pertanyaan wawancara ditujukan kepada guru.

16

Page 26: Ptk eri-marlina-lengkap

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian yang

telah dilakukan pada tanggal 2 dan 9 Desember 2010. Penelitian yang telah

dilakukan tidak memakai tes prasiklus. Nilai yang dipakai sebagai acuan adalah

nilai yang diperoleh peneliti dari guru kelas pada saat mengadakan observasi

awal.

4.1.1 Kondisi Awal

Data mengenai kondisi awal didapatkan dari obervasi awal yang dilakukan

peneliti pada bulan November 2010. Nilai rata-rata kelas yang didapat dari guru

pada hasil pembelajaran membaca pemahaman adalah 61,11. Nilai tersebut

didapat dari pembelajaran membaca pemahaman dengan media bacaan bertema

lingkungan dengan metode membaca bergantian. Yaitu metode membaca secara

bergantian dari siswa yang satu ke siswa yang lain, setelah itu mencari dan

mengartikan kata-kata sukar, diberi soal yang berkaitan dengan bacaan sebanyak

10 butir soal yang terdiri soal pilihan ganda dengan bobot tiap soal 10 jadi jika

seluruh jawaban benar maka nilai akhirnya adalah 100. Hasil nilai kondisi awal

bisa dilihat di tabel 2.

17

Page 27: Ptk eri-marlina-lengkap

Tabel 2. Tabel nilai kondisi awal

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Nilai % Rata-rata

1 Sangat Baik 85-100 0 0 0 550/9=

61,11

Berkategori

Cukup

2 Baik 70-84 3 220 33,3

3 Cukup 55-69 5 280 55,6

4 Kurang 0-54 1 50 11,1

Jumlah 9 550 100

Berdasarkan tabel 1 Setelah tes dilakukan pada kondisi awal diperoleh

nilai yang berkriteria kurang mencapai 11,1 %, berkriteria cukup mencapai 55,6

% dan yang berkriteria baik hanya 33,3 %. Dengan rincian 6 siswa belum

mengalami ketuntasan dan 3 siswa telah melewati batas ketuntasan, karena SKBM

(Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) yang dipakai guru adalah ≥ 70, jadi nilai

telah mencapai ketuntasan, sedangkan nilai < 70 belum mencapai batas

ketuntasan.

Menurut guru kelas, anggapan siswa bahwa pelajaran bahasa indonesia

yang sulit dan membosankan telah memberikan ketakutan terendiri bagi siswa,

sehingga memberi dampak negatif pada proses pembelajarannya, seperti cepat

merasa jenuh, tidak memperhatikan guru, berbicara sendiri bahkan ada yang

mengganggu teman disampingnya.

18

Page 28: Ptk eri-marlina-lengkap

4.1.2. Siklus 1

Pelaksanaan tahap ini dilakukan melalui dialog dengan guru maupun rekan

PPL. Kegiatan yang dilakukan meliputi : mengamati cara membaca siswa,

memberikan bantuan kepada siswa untuk lebih lancar dalam membaca dengan

cara memberikan contoh kepada siswa cara membaca yang benar.

4.1.2.1. Hasil Tes Siklus 1

Tes siklus I dilaksanakan pada 9 siswa yang terdiri dari 3 siswa dan 6

siswi. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 66,67. Berasal dari hasil tes

siklus I dengan jumlah soal 10 butir yang memiliki bobot 10 pada tiap butirnya.

Hasilnya terdiri dari tiga kelas interval yang berkriteria cukup, baik dan sempurna.

Kriteria cukup ada 55,6 %, berkriteria baik ada 33,3 % dan berkriteria sempurna

ada 11,1 %. SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) yang dipakai guru

adalah ≥ 70, sedangkan nilai < 70 belum mencapai batas ketuntasan. Jadi persen

ketuntasan yang diperoleh adalah 44,4% dengan rincian 4 siswa mengalami

ketuntasan dan 5 siswa yang masih dibawah standar ketuntasan. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Tabel nilai Siklus 1

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Nilai % Rata-rata

1 Sangat Baik 85-100 1 90 11,1 600/9=

66,67

Berkategori

Cukup

2 Baik 70-84 3 220 33,3

3 Cukup 55-69 5 290 55,6

4 Kurang 0-54 0 0 0

Jumlah 9 600 100

19

Page 29: Ptk eri-marlina-lengkap

4.1.2.2. Hasil Non Tes Siklus I

Hasil non tes yang didapat dari jurnal observasi adalah sebagai berikut.

a. Jurnal Observasi Siswa

Pengambilan data melalui jurnal observasi ini bertujuan untuk mengetahui

perilaku siswa selama proses pembelajaran. Peneliti membuat dua jurnal observasi

untuk siswa baik secara individu maupun keseluruhan. Perilaku yang diamati

untuk jurnal individu seperti malas-malasan di meja, berbicara sendiri, terlihat

mengantuk, mengganggu teman, dan memperhatikan dengan baik. Sedangkan

jurnal observasi keseluruhan meliputi tanggapan awal siswa, perhatian siswa

terhadap materi yang disampaikan, keadaan siswa saat mengerjakan soal,

tanggapan siswa terhadap seluruh proses pembelajaran. Berikut tabel jurnal

observasi siswa secara individu.

Tabel 4. Perilaku masing-masing siswa siklus I

No Perilaku Frekuensi %

1 Malas-malasan di meja 0 0

2 Berbicara sendiri 1 11,1

3 Terlihat mengantuk 2 22,2

4 Mengganggu teman 1 11,1

5 Memperhatikan dengan baik 5 55,6

Jumlah 9 100

20

Page 30: Ptk eri-marlina-lengkap

Pada tabel 4 dapat diketahui siswa yang berbicara sendiri sebanyak 1

siswa atau sebesar 11,1%, siswa yang mengantuk sebanyak 2 siswa atau sebanyak

22,2 %, siswa yang mengganggu teman sebanyak 1 siswa atau sebesar11,1%,

sedangkan siswa yang benar-benar memperhatikan dengan seksama sebanyak 5

siswa atau sebesar 55,6 %.

4.1.2.3 Refleksi Siklus 1

Setelah pembelajaran membaca berakhir peneliti membahas pelaksanaan

pembelajaran. Dari hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya

masih ada kekurangan yang perlu disempurnakan agar dalam pembelajaran

berikutnya berhasil dengan baik. Kekurangan tersebut antara lain :

a. Masih ada siswa yang kurang jelas dan melakukan tindakan bertanya

kepada teman sehingga suasana kelas menjadi tidak tenang.

b. Masih ada siswa yang cara membacanya belum sesuai dengan penjelasan

guru.

c. Ada siswa yang belum mengerti cara mencari pokok pikiran dari bacaan.

4.1.3 Siklus II

Pembelajaran pada pertemuan ke-2 siswa disuruh membaca kemudian

guru memberikan tugas untuk mencari pokok pikiran yang terdapat dalam bacaan.

Guru mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada siswa. Setelah waktu

yang ditentukan habis siswa dipersilahkan mengumpulkan hasil pekerjaan dan

guru memberi pembahasan atas kegiatan pembelajaran.

21

Page 31: Ptk eri-marlina-lengkap

Pembelajaran pada pertemuan ke-3 siswa disuruh membaca kemudian

guru memberikan tugas untuk mengajukan pertanyaan dari bacaan. Guru

mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran pada siswa. Setelah waktu yang

ditentukan habis siswa dipersilahkan mengumpulkan hasil pekerjaan dan guru

memberi pembahasan atas kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran pada pertemuan terakhir siswa disuruh membaca kemudian

guru memberikan tugas untuk mencari pokok pikiran, menceritakan kembali dan

mengajukan pertanyaan dari bacaan. Guru mengamati dan mencatat kegiatan

pembelajaran pada siswa. Setelah waktu yang ditentukan habis siswa

dipersilahkan mengumpulkan hasil pekerjaan dan guru memberi pembahasan atas

kegiatan pembelajaran.

4.1.3.1. Hasil Tes Siklus 2

Tes siklus 2 dilaksanakan pada 9 siswa yang terdiri dari 3 siswa dan 6

siswi. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah77,77. Berasal dari hasil tes

siklus 2 dengan jumlah soal 10 butir yang memiliki bobot 10 pada tiap butirnya.

Hasilnya terdiri dari tiga kelas interval yang berkriteria cukup, baik dan sempurna.

Kriteria cukup ada 22,2 %, berkriteria baik ada 44,5 % dan berkriteria sempurna

ada 33,3 %. SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) yang dipakai guru

adalah ≥ 70, sedangkan nilai < 70 belum mencapai batas ketuntasan. Jadi persen

ketuntasan yang diperoleh adalah 77,7% dengan rincian 7 siswa mengalami

ketuntasan dan 2 siswa yang masih dibawah standar ketuntasan. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

22

Page 32: Ptk eri-marlina-lengkap

Tabel 5. Tabel nilai Siklus 2

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Nilai % Rata-rata

1 Sangat Baik 85-100 3 270 33,3 700/9=

77,77

Berkategori

Baik

2 Baik 70-84 4 310 44,5

3 Cukup 55-69 2 120 22,2

4 Kurang 0-54 0 0 0

Jumlah 9 700 100

4.1.3.2. Hasil Non Tes Siklus 2

Hasil non tes yang didapat dari jurnal observasi adalah sebagai berikut.

a. Jurnal Observasi Siswa

Pengambilan data melalui jurnal observasi ini bertujuan untuk mengetahui

perilaku siswa selama proses pembelajaran. Peneliti membuat dua jurnal observasi

untuk siswa baik secara individu maupun keseluruhan. Perilaku yang diamati

untuk jurnal individu seperti malas-malasan di meja, berbicara sendiri, terlihat

mengantuk, mengganggu teman, dan memperhatikan dengan baik. Sedangkan

jurnal observasi keseluruhan meliputi tanggapan awal siswa, perhatian siswa

terhadap materi yang disampaikan, keadaan siswa saat mengerjakan soal,

tanggapan siswa terhadap seluruh proses pembelajaran. Berikut tabel jurnal

observasi siswa secara individu.

23

Page 33: Ptk eri-marlina-lengkap

Tabel 6. Perilaku masing-masing siswa siklus 2

No Perilaku Frekuensi %

1 Malas-malasan di meja 0 0

2 Berbicara sendiri 0 0

3 Terlihat mengantuk 1 11,1

4 Mengganggu teman 1 11,1

5 Memperhatikan dengan baik 7 77,8

Jumlah 9 100

Pada tabel 6 dapat diketahui perilaku siswa yang negatif pada siklus 2

mengalami penurunan. siswa yang berbicara sendiri pada siklus 1 sebanyak 1

siswa atau sebesar 11,1% berkurang menjadi 0% pada siklus 2, siswa yang

mengantuk pada siklus 1 sebanyak 2 siswa atau sebanyak 22,2 % berkurang

menajdi 1 orang atau 11,1% pada pada silus 2 , siswa yang mengganggu teman

sebanyak 1 orang atau 11,1 % sama seperti siklus 1, sedangkan siswa yang benar-

benar memperhatikan dengan seksama sebanyak 7 siswa atau sebesar 77,8 %

mengalami peningkatan dari siklus 1.

4.1.3.3 Refleksi Siklus II

Pembelajaran membaca melelaui pemberian tugas setelah dilaksanakan

khususnya mencari pokok pikiran, menceritakan kembali, dan mengajukan

pertanyaan dari bacaan. Untuk pertemuan pertama masih ada kekurangan yang

masih disempurnakan baik dalam cara membaca maupun hasil kerja siswa.

24

Page 34: Ptk eri-marlina-lengkap

Sedangkan pada pertemuan ke-2 dan seterusnya peneliti sudah tidak ada masalah

begitupun siswa dalam pembelajaran membaca sudah meningkat dan tidak ada

masalah. Baik aspek kegiatan proses ketepatan, kecepatan dan ketelitian sudah

baik dari ketujuh siswa yang diteliti.

Berdasarkan hasil refelksi yang dilakukan peneliti disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran pada tahap II sudah mencapai hasil seperti yang

diharapkan. Nilai rata-rata Kelas telah meningkat menjadi 77,77. Hal ini

menunjukkan ketuntasan belajar kelas.namun siswa yang belum tuntas ada 2

orang karena nilainya < 70.

4.2. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian ini tujuan utamanya adalah meningkatkan

kemampuan membaca dengan pertanyaan isi bacaan pada siswa kelas V SDN

Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang tahun pelajaran

2010/2011. Berdasarkan analisis hasil membaca siswa pada studi awal terungkap

bahwa hasil membaca siswa masih kurang.

Berdasarkan hasil tersebut peneliti merumuskan alternatif tindakan yang

dapat dilakukan dalam mengatasi masalah yang ditemukan, yaitu : menyusun

rencana pembelajaran dengan memperhatikan (1) tema pembelajaran dan sub

tema pembelajaran, (2) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (3) evaluasi dan

tindak lanjut.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil analisis refleksi penelitian,

diketahui siswa dapat membaca dengan baik menggunakan pertanyaan isi bacaan.

25

Page 35: Ptk eri-marlina-lengkap

Dengan demikian pembelajaran ini dapat memenuhi tujuan pembelajaran Bahasa

Indonesia Kelas V.

4.2.1. Rekapitulasi Peningkatan Keterampilan Membaca Tahap awal, Siklus

I, dan Siklus II.

Hasil rekapitulasi peningkatan keterampilan membaca pemahaman bacaan

siklus I dan siklus II di kelas V SDN Bangkuyung 2 Kecamatan Cikedal

Kabupaten Pandeglang tahun pelajaran 2010/2011

Tabel 7. Hasil Rekapitulasi

No Nilai rata-rata Peningkatan

1 Awal Siklus 1 Siklus 2 Awal-SK1 SK1-SK2 Awal-SK2

61,11 66,67 77,77 5,56 11,1 16,66

Ketuntasan Peningkatan

2 Awal Siklus1 Siklus 1 Awal-SK1 SK1-SK2 Awal-SK2

33,33 44,44 77,77 11,11 33,33 44,44

26

Page 36: Ptk eri-marlina-lengkap

Berikut di bawah ini adalah kurva hasil penelitian mulai dari tingkatan

observasi awal, siklus I dan siklus II.

Gambar 1. Kurva Hasil Rekapitulasi Nilai rata –rata

Gambar 2. Kurva Ketuntasan Belajar

27

Page 37: Ptk eri-marlina-lengkap

Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas, dapat dilihat keterampilan membaca

pemahaman siklus I mengalami peningkatan dari rata-rata 61,11 menjadi 66,67

atau mengalami peningkatan sebesar 5,56. Pada siklus II keterampilan membaca

pemahaman juga meningkat menjadi 77,77 atau mengalami peningkatan

sebesar 11,1 dari siklus I.

Sedangkan ketuntasannya juga mengalami peningkatan, dapat dilihat di

atas ketuntasan pada siklus I mengalami peningkatan dari 33,33% menjadi

44,44% atau mengalami peningkatan sebesar 11,11%. Pada siklus II ketuntasan

juga mengalami peningkatan menjadi 77,77% atau sebesar 33,33% dari siklus I.

Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai keterampilan membaca

pemahaman setelah menggunakan pertanyaan isi bacaan mengalami peningkatan,

baik pada rata-rata nilai maupun persen ketuntasannya. Pada siklus I nilai

keterampilan membaca pemahaman meningkat dari rata-rata 61,11 menjadi 66,67

atau mengalami peningkatan sebesar 5,56. Pada siklus II keterampilan membaca

pemahaman juga meningkat menjadi 77,77 atau mengalami peningkatan sebesar

11,1 dari siklus I. Secara keseluruhan peningkatan keterampilan membaca

pemahaman sebesar 16,66.

Sedangkan pada ketuntasan disimpulkan telah mengalami peningkatan

dari 33,3% menjadi 44,4% atau mengalami peningkatan sebesar 11,1%. Pada

siklus II ketuntasan juga mengalami peningkatan menjadi 77,8% atau sebesar

33,3% dari siklus I. Dan secara keseluruhan ketuntasan sebesar 44,4%.

28

Page 38: Ptk eri-marlina-lengkap

4.2.2. Perubahan Perilaku Siswa

Peningkatan keterampilan membaca pemahaman juga diikuti perubahan

perilaku siswa setelah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan strategi pertanyaan isi bacaan. Sebelum pembelajaran ini

dilaksanakan, siswa merasa kurang merespon pembelajaran membaca. Perubahan

perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi

perilaku siswa.

Tabel 8. Perubahan Perilaku antar siklus

No Perilaku Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi %

1 Malas-malasan di meja 0 0 0 0

2 Berbicara sendiri 1 11,1 0 0

3 Terlihat mengantuk 2 22,2 1 11,1

4 Mengganggu teman 1 11,1 1 11,1

5 Memperhatikan dengan baik 5 55,6 7 77,8

Jumlah 9 100 9 100

Pada tabel di atas, perilaku siswa mengalami perubahan menjadi lebih

baik. Pada siklus I perilaku siswa yang malas-malasan di meja saat pelajaran

sebanyak 0 siswa, dan pada siklus kedua tetap 0 siswa. Pada siklus I siswa yang

berbicara sendiri sebanyak 1 siswa namun pada siklus II menurun menjadi 0

siswa. Kemudian pada siklus I siswa yang mengantuk saat pembelajaran sebanyak

2 siswa namun menurun pada siklus II menjadi 1 siswa yang mengantuk. Pada

29

Page 39: Ptk eri-marlina-lengkap

siklus I siswa yang terlihat mengganggu teman saat pembelajaran sebanyak 1

siswa dan pada siklus II masih tetap 1 siswa. Kemudian yang terakhir adalah

siswa yang memperhatikan dengan baik, pada siklus I ada sebanyak 5 siswa

kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 7 siswa.

Perubahan perilaku siswa kearah positif di atas, menunjukkan strategi

pembelajaran mampu mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik. Hasil jurnal

observasi, dan angket menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa, perilaku

yang masih negatif yang ditunjukkan siswa pada kondisi awal dan siklus I

berubah menjadi lebih baik pada siklus II.

30

Page 40: Ptk eri-marlina-lengkap

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil simpulan bahwa dengan

strategi pertanyaan isi bacaan kemampuan membaca pemahaman siswa pada

bacaan berbahasa indonesia menjadi meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan

melihat adanya peningkatan keterampilan membaca pemahaman siklus I dari

rata-rata 60,22 menjadi 64,88 atau mengalami peningkatan sebesar 4,66. Pada

siklus II keterampilan membaca pemahaman juga meningkat menjadi 77,77

atau mengalami peningkatan sebesar 12,89 dari siklus I. Secara keseluruhan

peningkatan keterampilan membaca pemahaman sebesar 17,55

Ketuntasan disimpulkan telah mengalami peningkatan dari 33,33 %

menjadi 44,44 % atau mengalami peningkatan sebesar 11,11%. Pada siklus II

ketuntasan juga mengalami peningkatan menjadi 77,77% atau sebesar 33,33%

dari siklus I. Dan secara keseluruhan ketuntasan sebesar 44,44%.

Pada perubahan perilaku siswa, menunjukkan strategi pertanyaan isi

bacaan ini mampu mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik. Hasil jurnal

observasi, angket dan wawancara menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa,

perilaku yang masih negatif yang ditunjukkan siswa pada kondisi awal dan siklus

I berubah menjadi lebih baik pada siklus II.

Perolehan hasil pembelajaran di atas tidak luput dari kerja keras seorang

guru kelas yang berperan sebagai motivator dalam kegiatan belajar. Oleh karena

31

Page 41: Ptk eri-marlina-lengkap

itu kesulitan guru dalam penerapan strategi pembelajaran harus segera

ditanggulangi agar saat menggunakannya proses pembelajaran lebih maksimal.

Informasi yang diperoleh dari evaluasi ini merupakan umpan balik terhadap

kegiatan belajar mengajar, yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan berdasar hasil penelitian dalam upaya

mengefektifkan pembelajaran membaca sebagai berikut :

1. Kepada siswa perlu ditekankan cara membaca yang benar.

2. Kepada guru-guru SD yang akan meningkatkan ketrampilan membaca

pada siswanya pendekatan proses perlu diperhatikan.

3. Kepada Kepala Sekolah Dasar mendorong dan membina kemampuan

guru-guru dalam menggunakan pendekatan proses membaca.

32

Page 42: Ptk eri-marlina-lengkap

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekata Praktik. Jakarta

: PT. Renika Cipta

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru

Soedarso. 1996. Sistem Membaca cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Sudjana. 1984. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito

Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan

Efisien. Bandung : Bandung Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca : sebagai salah satu ketrampilan

berbahasa. Bandung :Angkasa

33

Page 43: Ptk eri-marlina-lengkap

34

Page 44: Ptk eri-marlina-lengkap

Lampiran

Teks Bacaan Siklus 1

Dolphina si Anak Laut

Di tepi pantai, tampak sosok gadis kecil berdiri tenang di atas pasir yang

menghampar. Dolphina, nama anak gadis kecil itu, adalah seorang anak nelayan.

Dolphina adalah perenang ulung. Ia juga ahli menyelam. Tanpa bantuan apapun,

ia sanggup bertahan beberapa lama di dalam air. Pagi ini, saat matahari masih

bersembunyi ia sudah berada di tepi pantai. Kali ini laut beralun lembut. Hanya

ombak kecil yang memecah di pantai. Tampak begitu tenang. Satu hal yang

membuatnya mengerutkan kening, ia melihat banyak ikan terapung mati. Ikan-kan

itu dingin dan membeku.

Naluri anak laut Dolphina berontak. Tanpa ragu, Dolphina mencebur ke air. Ia

berenang menuju beting-beting karang. Dugaan Dolphina tidak keliru. Dari jauh

ia melihat sebuah perahu motor tertambat. Tampak tiga orang berdiri di atas

karang. Sementara itu, ia mendengar bunyi mesin bergemuruh. Mesin tersebut

mengeluarkan hawa dingin yang sangat kuat.Hal ini menyebabkan air laut

berubah dingin. Semakin dekat mesin itu, semakin dinginlah air laut. Air laut

yang sangat dingin menyebabkan ikan-ikan mati. Ikan-ikan itu tetap baik

keadaannya karena mati dalam keadaan beku. Tetapi dengan cara itu, semua ikan

dari yang kecil hingga yang besar akan mati.

Sebagai anak nelayan Dolphina tahu, ikan-ikan di perairan itu harganya mahal.

Tidak mengherankan kalau jadi incaran orang. “ Biar kubereskan sendiri !” ujar

35

Page 45: Ptk eri-marlina-lengkap

Dolphina sambil mengerutkan kening. Tiba-tiba Dolphina mengeluarkan suitan

panjang yang nyaring. Orang yang berada di atas karang saling menatap. Mereka

mendengar suitan itu. Akan tetapi, sebelum mereka tahu apa yang terjadi, tiba-tiba

udara d atas karang dipenuhi benda-benda hitam yang beterbangan.

“ Serang !” Dolhina berseru. Mendengar seruan itu, benda-benda hitam yang

ternyata adalah burung camar, menyerang tiga orang yang berdiri di atas karang

itu.

Oleh karena tak mampu mengatasi, mereka berteriak-teriak mnta ampun. Dengan

garang Dolphina meminta salah seorang dari mereka mematikan mesin pembuat

bencana. Sesudah itu, ia menyuruh orang tersebut mengikat dua orang kawannya

erat-erat. Mengikat orang ketiga adalah bagian Dolphina. Setelah itu, Dolphina

berenang kembali ke pantai. Ia kembali ke karang dengan perahu bersama

beberapa orang nelayan.

Lingkarilah huruf a,b c atu d di depan jawaban yang tepat !

01. Di tepi pantai, tampak sosok gadis kecil berdiri tenang di atas pasir yang

menghambar. Sosok gadis kecil yang dimaksud adalah …

a. Dolphina b. nelayan

c. orang asing d. anak kecil

02. Dugaan Dolphina tidak keliru. Dugaan artinya sama dengan…

a. pengetahuan b. perkiraan

36

Page 46: Ptk eri-marlina-lengkap

c. penglihatan d. pendapat.

03. Saat matahari masih bersembunyi ia sudah berada di tepi pantai. Maksud

kalimat yang digaris bawah adalah…

a. malam hari b. siang hari

c. sore hari d. pagi hari

04. Dolphina adalah…

a. anak nelayan dan perenang ulung.

b. pencari ikan di laut.

c. anak perusak pantai

d. anak pembuat mesin bencana laut

05. Ikan-ikan di perairan tersebut banyak diincar orang karena…

a. besar-besar b. rasanya tidak asin

c. harganya mahal d. warnanya indah

06. Cara kerja mesin pembuat bencana adalah…

a. mengeluarkan hawa dingin yang sangat kuat.

b. mesinnya mengeluarkan bunyi gemuruh.

c. mendinginkan ikan di laut.

d. memutar air laut hingga dingin

07. Binatang yang datang membantu Dolphina dalah …

a. ikan lumba-lumba b. burung camar

c. burung beo d. ikan hiu

08. Pokok pikiran paragraf 1 adalah …

a. Dolphina berdiri di tepi pantai pada saat matahari masih bersembunyi.

37

Page 47: Ptk eri-marlina-lengkap

b. Dolphina mengerutkan kening karena ikan-ikan mati.

c. Dolphina adalah anak nelayan yang pandai berenang dan menyelam

d. Ombak kecil memecah pantai

09. Gambaran orang-orang yang merusak kehidupan laut terdapat dalam paragraf

a. 4 b. 3 c. 2 d. 1

10. Pesan yang dapat kita ambil dari bacaan itu adalah …

a. Laut adalah kekayaan alam yang indah.

b. Tanpa laut manusia tidak akan hidup.

c. Kita harus menjaga laut dan mahluk yang hidup di dalamnya.

d. Ikan-ikan laut bermanfaat bagi hidup kita.

38

Page 48: Ptk eri-marlina-lengkap

Lampiran

Teks Bacaan Siklus 2

Penyakit Kolera

 Masyarakat di Desa Anjungan sedang diserang wabah penyakit kolera. Orang tua

maupun anak-anak banyak yang harus dirawat di rumah sakit.

       Penyakit ini mewabah, karena perilaku masyarakat yang tidak menjaga

kebersihan. Masyarakat menggunakan air sungai yang kotor untuk mandi,

mencuci, memasak, bahkan untuk air minum tanpa dimasak terlebih dahulu.

       Kuman-kuman penyakit yang terdapat dalam air masih bebas hidup dan

bersarang di tubuh manusia. Akibatnya banyak masyarakat yang mengeluh sakit

perut, buang air besar terus menerus.

       Untuk itulah sangat penting menjaga kebersihan baik kebersihan lingkungan

maupun kebersihan diri sendiri. Jika telah terbiasa hidup bersih, kesehatan kita

pun akan tetap terjaga sehingga kita tidak akan mudak terserang penyakit.

39

Page 49: Ptk eri-marlina-lengkap

Lingkarilah huruf a,b c atu d di depan jawaban yang tepat !

1.  Yang sedang diserang penyakit kolera adalah …..

  a. Masyarakat se-Indonesia

  b. Masyarakat desa Anjungan

  c. Masyarakat se-dunia

  d. Orang tua di desa Anjungan

2.  Penyakit kolera adalah …..

  a. Penyakit buang air besar terus menerus

  b. Penyakit buang air kecil terus menerus

  c. Penyakit cacar air

  d. Penyakit demam berdarah

3.  Masyarakat terserang penyakit kolera karena …..

  a. Selalu bersih

  b. Kurang gizi

  c. Tidak menjaga kebersihan

  d. Menular dari desa sebelah

4.  Sebelum diminum air harus …..

  a. Disaring

40

Page 50: Ptk eri-marlina-lengkap

  b. Didiamkan

  c. Dibuat untuk mencuci

  d. Dimasak

5.  ……. pangkal kesehatan.

  a. rajin

  b. bersih

  c. kotor

  d. jorok

6.  Apa akibat air minum yang tidak dimasak terlebih dahulu?

  a. Kuman masih bersarang di air itu

  b. Kuman mati

  c. Sehat

  d. Menambah vitamin

7.  Air sungai di desa Anjungan dipakai untuk ……

  a. Mandi

  b. Mencuci baju

  c. Memasak

  d. Semua benar

41

Page 51: Ptk eri-marlina-lengkap

8.  Siapa yang dirawat di rumah sakit?

  a. Pak Lurah

  b. Orang tua dan anak-anak desa Anjungan

  c. Murid sekolah dasar

  d. Para petani

9.  Apa yang harus kita jaga agar kita tidak sakit?

  a. Kebersihan lingkungan dan sendiri

  b. Kebersihan balai desa

  c. Kebersihan sungai

  d. Kebersihan sekolah

10.  Apa akibat apabila kita menjaga kebersihan?

  a. Mudah terserang penyakit

  b. Tidak ada namun terlihat bersih oleh tetangga

  c. Tidak mudah sakit

  d. Kuman bersarang di tubuh kita

Lampiran

DAFTAR NAMA SISWA KELAS V

42

Page 52: Ptk eri-marlina-lengkap

SDN BANGKUYUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No NISN Nama Siswa L/P Alamat

1 0000995583 Anton Wijaya L Kp.Talum

2 9991536809 Nurlaela P Kp.Talum

3 0000995585 Firman Maulana L Kp.Jami

4 9981572387 Heriyana L Kp.Bumi Asih

5 0000995586 Haerudin L Kp.Bumi Asih

6 0000995588 Mashinta Septiawati P Kp.Jami

7 9991536810 Mia Amalia P Kp.Talum

8 9991536810 Rohani L Kp.Talum

9 9991536812 Saeful Bahri P Kp.Bumi Asih

Lampiran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

43

Page 53: Ptk eri-marlina-lengkap

Siklus 1

Nama Sekolah : SD Negeri Bangkuyung 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/1

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

Standar Kompetensi :

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman.

Kompetensi Dasar :

Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memerhatikan pilihan kata

dan penggunaan ejaan.

Indikator :

Mampu

1. menemukan butir-butir pokok karangan;

2. memahami isi karangan;

3. menyusun kerangka karangan berdasarkan suatu karangan.

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, siswa mampu

- menulis butir-butir pokok karangan;

- mengembangkan butir-butir pokok karangan yang padu.

44

Page 54: Ptk eri-marlina-lengkap

II. Materi Ajar

- Karangan

III. Metode pembelajaran.

- Contoh

- Tanya jawab

- Latihan

- Penugasan

- Inkuiri

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

a) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kemampuan-kemampuan yang

harus dimiliki siswa setelah pembelajaran usai.

b) Bertanya jawab tentang langkah-langkah menulis karangan.

B. Kegiatan Inti

a) Siswa membaca contoh karangan.

b) Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi karangan.

c) Guru membimbing siswa menyusun kerangka karangan berdasarkan

karangan ang sudah ada.

d) Mengerjakan latihan sesuai instruksi pada buku siswa.

e) Membuat kreasi.

45

Page 55: Ptk eri-marlina-lengkap

f) Mempelajari kamus mini.

C. Kegiatan Akhir

a) Siswa dan guru melakukan refleksi pada kegiatan pembelajaran yang telah

ilalui.

b) Guru dan siswa membuat kesimpulan.

V. Sumber/Bahan/Alat

- Contoh karangan.

- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia

- Departemen pendidikan nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa indonesia.

akarta: Balai Pustaka.

VI. Penilaian

Bentuk tes : Lisan dan tertulis

Cikedal, November 2010

Peneliti

Eri Marliana NIP.195912231979

Lampiran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

46

Page 56: Ptk eri-marlina-lengkap

Siklus 2

Nama Sekolah : SD Negeri Bangkuyung 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/1

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

Standar Kompetensi :

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman.

Kompetensi Dasar :

Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memerhatikan pilihan kata

dan penggunaan ejaan.

Indikator :

Mampu

1. menemukan butir-butir pokok karangan;

2. memahami isi karangan;

3. menyusun kerangka karangan berdasarkan suatu karangan.

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, siswa mampu

- menulis butir-butir pokok karangan;

- mengembangkan butir-butir pokok karangan yang padu.

47

Page 57: Ptk eri-marlina-lengkap

II. Materi Ajar

- Karangan

III. Metode pembelajaran.

- Contoh

- Tanya jawab

- Latihan

- Penugasan

- Inkuiri

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kemampuan-kemampuan yang

harus dimiliki siswa setelah pembelajaran usai.

d) Bertanya jawab tentang langkah-langkah menulis karangan.

B. Kegiatan Inti

g) Siswa membaca contoh karangan.

h) Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi karangan.

i) Guru membimbing siswa menyusun kerangka karangan berdasarkan

karangan ang sudah ada.

j) Mengerjakan latihan sesuai instruksi pada buku siswa.

k) Membuat kreasi.

48

Page 58: Ptk eri-marlina-lengkap

l) Mempelajari kamus mini.

C. Kegiatan Akhir

c) Siswa dan guru melakukan refleksi pada kegiatan pembelajaran yang telah

ilalui.

d) Guru dan siswa membuat kesimpulan.

V. Sumber/Bahan/Alat

- Contoh karangan.

- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia

- Departemen pendidikan nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa indonesia.

akarta: Balai Pustaka.

VI. Penilaian

Bentuk tes : Lisan dan tertulis

Cikedal, November 2010

Peneliti

Eri Marliana NIP.195912231979

49