Upload
andi-rahim
View
424
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon
Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik.
Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap
Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni
Krista Franty, M.Si selaku dosen mata kuliah Metoda Statistika I serta semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak
Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Jatinangor, Mei 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan.......................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Hipotesis...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Rangkaian Acak Kelompok.....................................................................................3
2.2 Struktur Data Pengamatan...................................................................................5
2.3 Model Linear........................................................................................................5
2.4 Asumsi dan Model Rangkaian Acak Kelompok..................................................6
2.5 Langkah-Langkah Analisis..................................................................................6
2.6 Model Perhitungan...............................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................10
3.1 Teknik Pengukuran............................................................................................10
3.2 Jenis Penelitian...................................................................................................10
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data.....................................................10
3.3.1 Teknik pengambilan data..................................................................................10
3.3.2 Sumber Data......................................................................................................11
3.4 Proses Pengolahan Data.....................................................................................11
3.4.1 Coding...............................................................................................................11
3.4.2 Editing...............................................................................................................11
3.4.3 Tabulating.........................................................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................12
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................................14
5.1 Kesimpulan........................................................................................................14
5.2 Saran...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya,
giberelin dan sitokinin.
Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berfungsi
dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada
tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah.
Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji
kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya
tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan.
Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga
memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan
melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek
peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel,
nanas, cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen
(Ouzounidou et al., 2010).
Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif,
yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan
cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk
tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut,
auksin akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari
bagian atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar.
Penyebaran auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan
parenkhim. Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole
Acetic Acid (IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman,
yang mengalami proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan
1
hasil perantara sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi
mempunyai aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA
(Asam Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin
dibantu oleh enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991)
IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi
yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang
tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya
seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dapat diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2,
5–diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4-
Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat),
dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991)
1.2 Rumusan PermasalahanDalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk
analisis adalah adakah perbedaan tanah serta pengaruh dari hormon terhadap
produksi kacang kedelai diberbagai tempat?
1.3 TujuanPerumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tanah sebagai media tanam serta
hormon terhadap produksi kacang kedelai.
1.4 HipotesisH0 : Tidak terdapatnya pengaruh yang diberikan dari tanah serta
penambahan hormon untuk produksi kedelai.
H1 : Terdapatnya pengaruh yang diberikan dari tanah serta penambahan
hormon untuk produksi kedelai.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rangkaian Acak KelompokRancangan Acak Kelompok atau randomized block design merupakan salah
satu model rancangan percobaan yang digunakan jika unit percobaan tidak
homogen atau selalu mengalami perubahan kondisi. Rancangan ini disebut
rancangan acak kelompok, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada setiap
kelompok. Tujuan pengelompokan satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk
membuat keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok
sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.
Rancangan ini dapat digunakan untuk melakukan percobaan di lapangan atau
di laboratorium atau di rumah kaca. Rancangan acak kelompok digunakan bila
faktor yang akan diteliti terdiri dari satu faktor atau lebih dari satu faktor.
Beberapa keuntungan dari penggunaan Rancangan Acak Kelompok (RAK),
antara lain:
1. Lebih efisien dan akurat dibanding dengan RAL
Pengelompokan yang efektif akan menurunkan Jumlah Kuadrat Galat,
sehingga akan meningkatkan tingkat ketepatan atau bisa mengurangi jumlah
ulangan.
2. Lebih Fleksibel.
Banyaknya perlakuan, banyaknya ulangan/kelompok, serta tidak semua
kelompok memerlukan satuan percobaan yang sama.
3. Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita bisa juga melihat perbedaan
diantara kelompok.
(Mongomery, 2005)
Dalam menggunain rangkain acak kelompok juga ada beberapa
kelemahannya, yaitu:
3
Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis
Interaksi antara kelompok dan perlakuan sangat sulit
Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin
meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok
Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga
sensifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit
atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen)
Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang rumit
(Mongomery, 2005)
Rangkaian acak kelompok ini terdiri dari dua macam, yaitu:
a) Rangkaian acak kelompok lengkap
Yaitu unit percobaan dikelompokkan kedalam kelompok sehingga unit-unit
percobaan didalam kelompok tersebut akan relatif bersifat homogen dan jumlah
unit percobaan yang terdapat dalam kelompok samadengan banyak perlakuan
yang sedang diteliti.
b) Rangkaian acak kelompok tak lengkap
Terjadi karena tidak selalu semua perlakuan terdapat di dalam tiap kelompok
yang disebabkan adanya perlakuan yang lebih banyak daripada yang akan
ditempatkan di dalam kelompok tersebut.
4
2.2 Struktur Data PengamatanStruktur data pengamatan untuk RAK yang terdiri dari t perlakuan dan r
ulangan disajikan sebagai berikut,
Tabel 1. Struktur Data RAK
KelompokPerlakuan
Total KelompokA B C
1 Y11 Y21 … Yt1
2 Y12 Y22 … Yt2
3 …
4 Y1r Y2r Ytr
Total
Perlakuan Y1. Y2. … Yt.
(Gaspersz, 1995).
2.3 Model LinearModel linear analisis ragam untuk rancangan acak kelompok adalah sebagai
berikut:
Y ij=μ+τ i+ β j+∈ij
dimana:
Yij : hasil pengamatan pada perlakuan ke-I, pengulangan ke-j.
µ : rata-rata populasi.
τ i : pengaruh aditif dari perlakuan ke-i.
5
β j : pengaruh aditif dari kelompok ke-j.
Єij : pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-I pada kelompok ke-j.
2.4 Asumsi dan Model Rangkaian Acak Kelompoka. Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak kelompok model
tetap adalah:
E ( τ i )=τ i ; E( β j)=β j ; ∑
iτ i=0
E( τ j2 )=τ j
2≈NI (0 , σ2 ); ∑
jτ j=0
; E( β j2 )=β j
2
Dengan hipotesis :
H0 : τ1=τ2=…=τ i=0 (tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respons
yang diamati)
H1 : Minimal ada satu τ i ≠ 0 (i = 1,2,…,t)
b. Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak kelompok model
acak adalah:
τ i≈NI (0 , σ τ2 ); β j≈NI (0 , σ β
2 )serta ∈ij≈NI (0 , σ2 ) .
NI : normal independent¿ : menyebar secara normal
Hipotesisnya adalah:
H0 : σ τ2=0 (tidak ada keragaman dalam populasi perlakuan).
H1 : σ τ2>0 (ada keragaman dalam populasi perlakuan).
2.5 Langkah-Langkah Analisis Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Lakukan pengamatan sesuai dengan rencana
6
2. Buat tabel analisis data
3. Lakukan analisis data
a) Hitung faktor koreksi (FK)
b) Hitung jumlah kuadrat total (JKT)
c) Hitung jumlah kuadrat perlakuan (JKP)
d) Hitung jumlah kuadrat kelompok (JKK)
e) Hitung jumlah kuadrat galat (JKG)
f) Hitung nilai derajat bebas (db)
g) Hitung Kuadrat tengah (KT)
4. Buat tabel sidik ragam berdasarkan hasil analisis data
5. Berdasarkan tabel sidik ragam, lakukan uji hipotesis dengan
membandingkan F. Hitung dengan F. Tabel
6. Bila H0 ditolak, maka lakukan uji lanjutan
7. Buat kesimpulan
7
2.6 Model PerhitunganPerhitungan rancangan acak kelompok untuk model tetap dan acak sebagai
berikut :
Tabel 2. Model Perhitungan RAK
Model Perhitungan
Jumlah
Kuadrat
Faktor Koreksi (FK) FK=Y . ..
2
rt
Total JKT=∑i , j
Y ij2−FK
Kelompok JKK=∑
iY .i
2
r−FK
Perlakuan JKP=
∑j
Y . j2
t−FK
GalatJKG = JKT – JKK - JKP
JKG = JK- FK – JKK - JKP
Berikut ini merupakan tabel anova:
Tabel 3. Tabel Anova
Sumber
KeragamandB JK KT (JK/dB) F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat (t-1)(r-1) JKG KTG - -
Total tr-1 JKT - - -
8
dimana,
KTK= JKKr−1
KTP= JKPt−1
KTG= JKG(r−1)(t−1)
Keputusan yang harus diambil adalah sebagai berikut:
a. Jika F. Hitung > F. Tabel pada taraf 1% (α = 0,01), perbedaan diantara nilai
tengah baris atau kolom atau perlakuan (atau pengaruh baris atau kolom atau
perlakuan) dikatakan berbeda sangat nyata.
b. Jika F. Tabel pada taraf 1% (α = 0,01) > F. Hitung > F. Tabel pada taraf 5%
(α = 0,05), perbedaan diantara nilai tengah baris atau kolom atau perlakuan
dikatakan berbeda nyata.
c. Jika F. Hitung ≤ F. Tabel pada taraf 5% (α = 0,05), perbedaan diantara nilai
tengah baris atau kolom atau perlakuan dikatakan tidak nyata.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Teknik Pengukuran
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau
metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995)
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian Kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi
dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993)
Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon
terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor
(hormon) terhadap tanaman itu sendiri.
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data
3.3.1 Teknik pengambilan data
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)
namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini,
10
peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.
3.3.2 Sumber Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)
yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang
sudah melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai
yang diberikan hormon.
3.4 Proses Pengolahan Data
3.4.1 Coding
Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau
angka.
3.4.2 Editing
Kegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun
untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik.
3.4.3 Tabulating
Proses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut
tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk
diambil kesimpulan.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari percobaan pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai di tanah
Podsolik Merah Kuning (PMK), untuk menguji hipotesis bahwa pemberian
hormon akan meningkatkan produksi kedelai secara signifikan, diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 4. Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai (kuintal/ha)
Blok
(Ulangan)
Penambahan Hormon (ppm)Jumlah Rata-rata
0( H 0) 0,25(H ¿¿1)¿0,50(H ¿¿2)¿1,00(H ¿¿3)¿
1 6,6 7,08 7,23 7,3 28,21 7,0525
2 6,8 7,58 7,43 7,45 29,26 7,315
3 6,98 7,53 7,5 7,33 29,34 7,335
4 6,88 7,23 7,65 7,63 29,39 7,3475
Jumlah 27,26 29,42 29,81 29,71 116,2 7,2625
Hipotesis:
H0 : Tidak terdapatnya pengaruh yang diberikan dari tanah serta
penambahan hormon untuk produksi kedelai.
H1 : Terdapatnya pengaruh yang diberikan dari tanah serta penambahan
hormon untuk produksi kedelai.
Jumlah Kuadrat (JK):
∑Y 2=6,62+6,82+6,982+…+7,632=845,4
12
Faktor Koreksi (FK):
FK=116,22
4 x 4=843,9025
Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK):
JKK=∑ (28,212+29,262+…+29,392 )4
−843,9025=0,2374
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP):
JKP=∑ (27,262+29,422+…+29,712 )4
−843,9025=1,0086
Jumalah Kuadrat Galat (JKG):
JKG=845,4−843,9025−0,2374−1,0886=0,1715
SK DB JK KT F HitungF Tabel
5% 1%
Rata-rata 1 843,9025 843,9025 - - -
Blok 3 0,2374 0,079 4,14 3,86 3,86
Perlakuan 3 1,0886 0,3627 19,02 3,86 6,42
Kekeliruan 9 0,1715 0,01906 - - -
Total 16 845,4 - - - -
Kesimpulan:
F.hitung > F.tabel, maka tolak H0
Terdapatnya pengaruh yang diberikan dari tanah serta penambahan hormon untuk
produksi kedelai.
13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KesimpulanDari serangkaian pengujian rancangan acak kelompok mengenai pengaruh
media tanam (tanah) serta pengaruh hormon terhadap produksi kedelai dapat
disimpulkan bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan (nyata)
serta terdapatnya pengaruh dari media tanam sendiri dalam meningkatkan
produksi kedelai (terima H1), sehingga dapat disimpulkan bahwa media tanam
serta pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan produksi kedelai.
Serta percobaan mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi untuk
media tanam sendiri (tanah) 4,14% dan untuk pemberian hormon 19,02%.
5.2 SaranUntuk melakukan pengujian RAL terhadap apa pun, diharapkan
melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian dengan
menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang benar
yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat bermanfaat untuk
orang banyak
14
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1. Tarsito. Bandung.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta.
Mongomery, D. C. 2005. Design and Analysis of Experiments, 6th edition. New
York. Wiley.
Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative study on the effects of various plant growth regulators on growth, quality and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805-814.
Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.
Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2- ral -pdf . Diunduh pada tanggal 02 Mei 2015.
15