Upload
zem-chudhienk
View
67
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Realistic Mathematics Education (RME)
THIN RATULANGIDEWI LAKKIRAN
SYAMSUDDINBONE
I. Pendahuluan
A. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan D. Manfaat
Latar BelakangPembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang menjadikan para pembelajarnya memperoleh penguasaan konsep tentang apa yang diajarkanPembelajaran matematika berorientasi pada penguasaan konsepMatematika
memiliki Objek-Objek Mental yang sangat abstrak
Realistic Mathematics Educations
(RME)
Mengajarkan sesuatu yang tidak dapat diindera akan lebih sulit daripada mengajarkan sesuatu yang dapat diindera
Rumusan MasalahBagaimana filosofi lahirnya Realistic
Mathematics Education (RME)?
Bagaimana Karakteristik RME?
Bagaimana langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan RME?
Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME?
Teori-teori belajar apa saja yang relevan dengan RME?
TujuanUntuk mengetahui filosofi lahirnya Realistic
Mathematics Education (RME)
Untuk Mengetahui Karakteristik RME
Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan RME?
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran matematika dengan pendekatan RME
Untuk mengetahui Teori-teori belajar apa saja yang relevan dengan RME
Manfaat Memberikan informasi kepada para tenaga
pendidik khususnya guru matematika mengenai pendekatan RME sebagai
alternatif dalam melakukan pembelajaran matematika.
Menambah wawasan guru matematika untuk menciptakan suatu pembelajaran matematika yang menarik bagi siswa.
Menambah pengetahuan akan makna matematika yang terkait erat dengan
realitas yang dihadapi manusia.
II. PembahasanA. Filosofi Lahirnya Realistic
Mathematics Education (RME)B. Karakteristik RMEC. Pembelajaran Matematika dengan
Menggunakan Pendekatan RMED. Kelebihan dan Kekurangan
Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME
E. Teori yang Relevan dengan RME
Filosofi RMERealistic Mathematics Education (RME) pertama kali dicetuskan pada tahun 1971 lewat Freudenthal Institute
Berawal dari pandangan Hans Freudenthal menyatakan bahwa matematika adalah “human activity” (aktivitas manusia)
Siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-made mathematics (penerima pasif yang menerima matematika sebagai barang jadi)
Pembelajaran matematika dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”
Karakteristik RME
Paradigma terhadap Matematika:
Matematika dipandang sebagai aktivitas manusia sehingga dalam pengajarannya haruslah dikaitkan dengan realitas melalui proses matematisasi Horisontal dan Vertikal. Prinsip-prinsip RME :
Gravemeijer (Mustika, 2012:124) merumuskan tiga prinsip RME, yaitu: (a) Penemuan terbimbing dan matematisasi berkelanjutan (guided reinvention and progressive mathematization), (b) fenomenologi didaktis (didactical phenomenology), dan (c) dari informal ke formal (from informal to formal mathematics).
Karakteristik RMERME memiliki karakteristik:
Menggunakan masalah kontekstual (the
use of context).
Menggunakan model-model (use model,
bridging by vertical instruments).
Menggunakan kontribusi siswa (student
contribution).
Menggunakan interaksi (interactivity)
Menggunakan keterkaitan
(intertwinment).
Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Realistic
Mathematics Education (RME)
Langkah 1. Memahami masalah
kontekstual
Langkah 2. Menyelesaikan masalah
kontekstual
Langkah 3. Membandingkan /
mendiskusikan jawaban
Langkah 4. Menarik Kesimpulan
Kelebihan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME
Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa
tentang kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi manusia.
Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa
Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa
mengenai cara penyelesaian suatu soal
atau masalah yang tidak harus tunggalMemberikan pengertian
yang jelas kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama
Kelemahan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME
Tidak mudah untuk merubah pandangan yang
mendasar tentang berbagai hal
Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut dalam RME tidak selalu mudah untuk setiap pokok bahasan matematika
Tidak mudah bagi guru untuk mendorong siswa
agar bisa menemukan berbagai cara dalam
menyelesaikan soal atau memecahkan masalahTidak mudah bagi guru
untuk memberi bantuan kepada siswa agar dapat melakukan penemuan kembali konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang dipelajari
Teori-teori yang Relevan dengan RME
Teori PiagetPiaget berpandangan bahwa, anak-anak memiliki potensi untuk mengembangkan intelektualnya. Pengembangan intelektual mereka bertolak dari rasa ingin tahu dan memahami dunia di sekitarnya.
RMEMemandang pengetahuan dalam matematika bukanlah sebagai sesuatu yang sudah jadi dan siap diberikan kepada siswa, namun sebagai hasil konstruksi siswa yang sedang belajar
Teori-teori yang Relevan dengan RMETeori Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa proses pembentukan dan pengembangan pengetahuan anak tidak terlepas dari faktor interaksi sosialnya. Melalui interaksi dengan teman dan lingkungannya, seorang anak terbantu perkembangan intelektualnya.
RMEPenemuan konsep dan pemecahan masalah sebagai hasil sumbangan gagasan dari para siswa. Kontribusi gagasan tersebut dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi.
Teori-teori yang Relevan dengan RMETeori Ausubel
Belajar terdiri atas dua jenis yaitu belajar menghafal dan belajar bermakna.
Belajar menghafal mengacu pada penghafalan fakta-fakta atau hubungan-hubungan
RMEApa yang terjadi di sekitar siswa maupun pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan bahan yang berharga untuk dijadikan sebagai permasalahan kontekstual yang menjadi titik tolak aktivitas berfikir siswa.
Teori-teori yang Relevan dengan RMETeori Bruner
Bruner berpendapat bahwa belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.
Pemahaman atas suatu konsep beserta strukturnya menjadikan materi itu lebih mudah diingat dan dapat dipahami lebih komprehensif.
RMESalah satu prinsip RME, Struktur dan konsep matematika saling terkait. Oleh karena itu, keterkaitan antar topik (unit pelajaran) harus dieksploitasi untuk mendukung proses belajar yang lebih bermakna.
III. Penutup
A. KesimpulanB. Saran
KESIMPULAN
• Realistic Mathematics Education (RME) merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang berawal dari pandangan Hans Freudenthal yang menganggap matematika sebagai aktivitas manusia sehingga dalam pengajarannya harus dikaitkan dengan realitas. Realitas yang dimaksud disini adalah upaya menjadikan ide-ide atau konsep-konsep matematika nyata dalam benak atau pikiran siswa.
KESIMPULAN• Prinsip-prinsip RME terdiri dari: (a) Penemuan
terbimbing dan matematisasi berkelanjutan (b) fenomenologi didaktis, dan (c) dari informal ke formal. Ketiga prinsip tersebut menekankan agar siswa berperan aktif dalam memecahkan masalah-masalah yang dimunculkan oleh guru. Siswa dituntut untuk menggunakan pengetahuan informalnya agar menghasilkan modelnya sendiri dan secara bertahap diarahkan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika, sebagaimana dahulu konsep tersebut ditemukan.
KESIMPULAN
• Karakteristik RME yaitu: adanya penggunaan masalah-masalah kontekstual; penggunaan model-model; adanya kontribusi siswa; adanya interaksi; adanya keterkaitan.
• Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan RME meliputi: Memahami masalah kontekstual, Menyelesaikan masalah kontekstual. Membandingkan / mendiskusikan jawaban, dan Menarik Kesimpulan.
KESIMPULAN
• Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME dapat memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa matematika memiliki keterkaitan dengan realitas yang mereka alami, dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan orang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu (misalnya guru).
SARAN
• Sebagai tenaga pendidik di bidang matematika, sudah semestinya kita lebih berupaya untuk menambah wawasan mengenai berbagai macam pendekatan-pendekatan pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep matematika.
• Pendekatan RME mestinya dapat diterapkan dan dimaksimalkan dalam proses pembelajaran matematika.
SEKIAN
Tidak ada siswa yang bodoh, Yang ada Hanyalah Siswa yang Tidak Mendapatkan
Kesempatan Diajar Oleh Guru yang Baik(Prof. Yohanes Surya)