Upload
vicky-farahani
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
C R E AT E D BY :R I KA KA RT I N I 0 4 1 4 0 2 5 0 3 1 2 5 0 6 7V I C KY FA RA H A N I 0 4 1 4 0 2 5 0 3 1 2 5 1 1 4
STANDAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(ANALISIS CROSS SECTION)
LATAR BELAKANG• Analisis keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka
keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut bisa berupa :
• 1. Standar internal yang ditetapkan oleh manajemen seperti yang telah ditetapkan
• 2. Perbandingan historis atau membandingkan angka-angka keuangan dengan angka-angka masa sebelumnya
• 3. Perbandingan dengan perusahaan atau industri yang sejenis• Tanpa perbandingan tidak akan diketahui apakah prestasi
keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau sebaliknya menunjukkan penurunan. Pada materi ini akan membicarakan mengenai analisis perbandingan cross section dalam analisis keuangan.
Analisis
Cross Sectio
n
Perbandingan Cross Section
Perhitungan Rata-Rata Industri
Perbedaan Antar Industri
Perbandingan Cross SectionAnalisis Cross Sction : Teknik analisis untuk
memperbandingkan data laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis dalam suatu periode
Manfaat Analisis Cross Section : Melihat prestasi perusahaan terhadap
industri.Untuk menentukan bonus bagi manajemen
perusahaan apabila perusahaan memperoleh untung di atas industri.
1. Kesamaan dalam jenis bahan baku yang dipakai atau proses produksi yang dpunyai atau supplier
Contoh : Klasifikasi industri di BEI2. Kesamaan dari sisi permintaan
Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama, dan produk tersebut merupakan substitusi satu sama lain
Kesamaan dalam atribut keuanganDari sudut pandang investasi, saham-saham yang
mempunyai beberapa kesamaan atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok.
Beberapa cara untuk mendefinisikan industri
sejenis
Masalah dalam Analisis Cross Section Adanya sebagian perusahaan di Indonesia
masih belum go public yang tidak memberikan laporan keuangan ke publik sehingga data perbandingan laporan keuangan akan sulit diperoleh
Tidak jelasnya industri yang akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan yang besar biasanya beroperasi tidak hanya pada satu sektor usaha saja, tetapi melakukan diversifikasi pada beberapa sektor
BERBAGAI KEMUNGKINAN DATA PELAPORAN YANG TIMBULPerusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang relevan. Laporan keuangan tersediaPerusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai kegiatan yang dominan pada sektor yang relevan. Laporan keuangan tersediaPerusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan persegmen tersediaPerusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan hanya berupa laporan konsolidasi.Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan (sektor usaha yang relevan adalah sektor usaha yang akan dijadikan bahan perbandingan)
PERHITUNGAN RATA-RATA INDUSTRI
Menghitung Rata-Rata Tertimbang
Menggunakan Median
Menggunakan Modus
Menghitung nilai
tunggal dengan
dispersinya (standar deviasinya
)
Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling kecil)
Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan
Menghitung Rata-Rata Artmatika
Data suatu industri yang terdiri dari beberapa perusahaan sebagai berikut :
Contoh
Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai buku saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai pasar saham 350 400 420 450 460 350 340 400
Dengan perhitungan rata-rata aritmatika, ROA industry bisa di hitung sebagai berikut :1/8 (10+12+12+13+9+12+8+9) = 10,625 %
Alternative lain adalah dengan menghitung rata-rata tertimbang. Misalkan analisis menggunakan nilai buku saham sebagai pembobotnya, rata-rata ROA bisa dihitung sebagai berikut :300/2.275 (10%) + 420/2.275 (12%) + 250/2.275 (12%) + 200/2.275 (13%) + 250/2.275 (9%) + 210/2.275 (12%) + 310/2.275(8%) + 335 /2.275 (9%) = 1,31+2,21 + 1,32 + 1,14 + 0,98 + 1,+11 + 1,09 + 1,33 = 10,50%
Misalkan analis akan menggunakan nilai pasar saham sebagai pembobotnya, industri bisa dihitung sebagai berikut:
350/3.170(10%) + 400/3.170(12%) + 420/3.170(12%) + 450/3.170(13%) + 460/3.170(9%) + 350/3.170(12%) + 340/3.170(8%) + 400/3.170(9%) = 1,1 +1,51 + 1,59 + 1,84 + 1,31 + 1,32 + 1, 14 = 10,67%
Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai buku saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai pasar saham 350 400 420 450 460 350 340 400
Perhitungan rata-rata sangat sensitive terhadap nilai-nilai ekstrim. Maka dari itu dengan cara semacam angka-angka outlier bisa dihilangkan dan tidak merusak analisis. Cara lain yang bisa digunakan untuk menghilangkan pengaruh nilai ekstrim adalah dengan menggunakan angka median atau modus. Dengan median ROA perusahaan diurutkan sebagai berikut : 8%, 9%, 9%, 10%, 12%, 12%, 12%, 13% , dan nilai tengahnya atau medianya adalah 11%. Misalkan kita menggunakan modus (nilai yang paling sering keluar), maka angka yang dipilih untuk dijadikan rata-rata industry adalah 12%
Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai buku saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai pasar saham 350 400 420 450 460 350 340 400
Perbedaan Antar Industri
Penggunaan rata-rata industri didasarkan pada asumsi implisit, ada perbedaan antar industri
Perbandingan antar industri secara implisit juga mengakui bahwa ada perbedaan risiko bisnis antar industri
THANK YOU