4
Warisan Leluhur Aceh SISTEM PERTANIAN TRADISIONAL ACEH Tajul Muluk Cara Meningkatkan Pendapatan Petani Dengan Biaya Murah Hasil penelitian dan percobaan yang telah dilakukan pada ratusan petani di berbagai daerah sebagai berikut : 1. Dengan sistem awal penanaman dan pemupukan seperti yang tertulis ini, dapat meningkatkan hasil pertanian 50 s/d 100 persen dari biasanya. 2. Melalui pencegahan hama tanaman secara alamiah, petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencegah hama dalam rangka merawat tanaman. 3. Dengan cara pengolahan dan pemupukan tanah secara alamiah (pupuk kandang dan abu hasil pembakaran sampah tanaman), pupuk buatan sekaligus menjaga kesuburan humus tanah, dan mencegah kerusakan tanah atau lahan kritis. 4. Hasil panen petani, sangant higienis (sehat) untuk dikonsumsi dalam Islam disebut sebagai makanan halal dan thayib. 5. Akhirnya cara ini berujung kepada peningkatan kesejahteraan petani, karena secara relatif petani hanya memerlukan BIBIt UNGGUl dalam melaksanakan aktivitas pertaniannya. Waktu-Waktu Awal Penanaman (Watee-Wate Geupeuphon Seumula Tanaman) Ilmu Falaq (Astronomi) Bidang Pertanian Sumber : dari kitab Tajul Muluk (Mahkota Raja) tulisan tangan abad ke 16 M karangan Syech Abbas Kutakarang dan Kitab Falaqiah Wal Hikmah tulisan tangan abab ke 16 M karya Syech Abdurauf Syiah Kuala, serta wawancara dengan tokoh petani Aceh tentang penentuan bulan dalam tahun Hijriah, hari dan waktu awal menanam tumbuh-tumbuhan (Keuneunong buleun / Awal yang pas untuk menanam), uroe (hari) Jem (saat) penanaman serta pencegahan hama tanaman dan pemupukan serta pengolahan tanah secara alamaiah. Pola menanam dalam sistem ini harus memperhatikan tiga aspek (penentuan) sebagai berikut : A. Penentuan bulan hijriah Untuk jenis tanaman berbatang, berbiji, berbunga, berdaun dan berbuah diatas tanah ditanam pada waktu bulan naik dalan tahun hijriah yaitu pada hari 1 s/d 15 hari bulan sedangkan tanaman yang berbuah dan berakar didalam tanah, ditanam pada waktu bulan turun pada tahun hijriah yaitu pada hari 16 s/d 30 bulan tersebut. Terhadap tanaman yang hasilnya diatas tanah, makin naik bulan makin baik untuk memulai awal penanaman, demikian juga sebalikanya semakin turun bulan hijriah semakin baik untuk awal penanaman yang hasilnya di dalam tanah. B. Penentuan hari dan jenis tanaman 1. Pada hari ahad (minggu) menanam segala jenis tanaman yang berbatang, seperti : kulit manis, jati, mahoni, cemara laut, karet dan sebagainya. 2. Pada hari senin menanam segala jenis tanaman yang berbuah dalam tanah, seperti : kentang, singkong, ubi, jahe, kunyit, bawang dan sebagainya. 3. Pada hari selasa menanam segala jenis tanaman berbiji, seperti : padi, jagung, kacang hijau, merica, pinang, kemiri, kopi, sawit, cokelat dan sebagainya.

Tajul Muluk pada sistem pertanian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Menjelaskan sistem pertanian masa lampau pada abad ke 16 di Aceh

Citation preview

Page 1: Tajul Muluk pada sistem pertanian

Warisan Leluhur Aceh

SISTEM PERTANIAN TRADISIONAL ACEH

Tajul Muluk

Cara Meningkatkan Pendapatan Petani Dengan Biaya Murah

Hasil penelitian dan percobaan yang telah dilakukan pada ratusan petani di berbagai daerah sebagai

berikut :

1. Dengan sistem awal penanaman dan pemupukan seperti yang tertulis ini, dapat meningkatkan hasil pertanian 50 s/d 100 persen dari biasanya.

2. Melalui pencegahan hama tanaman secara alamiah, petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencegah hama dalam rangka merawat tanaman.

3. Dengan cara pengolahan dan pemupukan tanah secara alamiah (pupuk kandang dan abu hasil pembakaran sampah tanaman), pupuk buatan sekaligus menjaga kesuburan humus tanah, dan mencegah kerusakan tanah atau lahan kritis.

4. Hasil panen petani, sangant higienis (sehat) untuk dikonsumsi dalam Islam disebut sebagai makanan halal dan thayib.

5. Akhirnya cara ini berujung kepada peningkatan kesejahteraan petani, karena secara relatif petani hanya memerlukan BIBIt UNGGUl dalam melaksanakan aktivitas pertaniannya.

Waktu-Waktu Awal Penanaman

(Watee-Wate Geupeuphon Seumula Tanaman)

Ilmu Falaq (Astronomi) Bidang Pertanian

Sumber : dari kitab Tajul Muluk (Mahkota Raja) tulisan tangan abad ke 16 M karangan Syech Abbas Kutakarang dan Kitab Falaqiah Wal Hikmah tulisan tangan abab ke 16 M karya Syech

Abdurauf Syiah Kuala, serta wawancara dengan tokoh petani Aceh tentang penentuan bulan dalam

tahun Hijriah, hari dan waktu awal menanam tumbuh-tumbuhan (Keuneunong buleun / Awal yang

pas untuk menanam), uroe (hari) Jem (saat) penanaman serta pencegahan hama tanaman dan pemupukan serta pengolahan tanah secara alamaiah.

Pola menanam dalam sistem ini harus memperhatikan tiga aspek (penentuan) sebagai berikut :

A. Penentuan bulan hijriah

Untuk jenis tanaman berbatang, berbiji, berbunga, berdaun dan berbuah diatas tanah ditanam pada waktu bulan naik dalan tahun hijriah yaitu pada hari 1 s/d 15 hari bulan sedangkan tanaman yang

berbuah dan berakar didalam tanah, ditanam pada waktu bulan turun pada tahun hijriah yaitu pada

hari 16 s/d 30 bulan tersebut.

Terhadap tanaman yang hasilnya diatas tanah, makin naik bulan makin baik untuk memulai awal

penanaman, demikian juga sebalikanya semakin turun bulan hijriah semakin baik untuk awal

penanaman yang hasilnya di dalam tanah.

B. Penentuan hari dan jenis tanaman 1. Pada hari ahad (minggu) menanam segala jenis tanaman yang berbatang, seperti : kulit

manis, jati, mahoni, cemara laut, karet dan sebagainya. 2. Pada hari senin menanam segala jenis tanaman yang berbuah dalam tanah, seperti :

kentang, singkong, ubi, jahe, kunyit, bawang dan sebagainya. 3. Pada hari selasa menanam segala jenis tanaman berbiji, seperti : padi, jagung, kacang hijau,

merica, pinang, kemiri, kopi, sawit, cokelat dan sebagainya.

Page 2: Tajul Muluk pada sistem pertanian

4. Pada hari rabu menanam segala jenis tanaman yang berbunga, seperti bunga mawar, melati, cempaka, kenanga, kemuning, melur, anggrek dan sebagainya.

5. Pada hari kamis menanam segala jenis tanaman berdaun seperti : nilam, sawi, bayam, kol dan sebagainya.

6. Pada hari jum’at menanam segala jenis tanaman yang berbuah diatas tanah, seperti : kelapa, mangga, pepaya, pisang, cabai, terong, tomat dan sebagainya.

7. Pada hari sabtu menanam segala jenis tanaman yang berakar didalam tanah, yang dimaksud akar didalam tanah ini adalah yang digunakan untuk pengobatan, seperti : gingseng, akar wangi, akar ilalang dan sebagainya.

C. Penentuan waktu (saat penanaman) 1. Jika hari minggu dilakukan pada saat pagi-pagi atau setelah shalat ashar. 2. Jika hari senin dilakukan pada hampir tengah hari atau sebelum zhuhur. 3. Jika hari selasa dilakukan pada waktu dhuha (jam 7 s/d 10 pagi). 4. Jika hari rabu dilakukan pada tengah hari atau setelah shalat ashar. 5. Jika hari kamis dilakukan pada pagi-pagi atau tengah hari. 6. Jika hari jum’at dilakukan pada waktu setelah seleesai shalat jum’at. 7. Jika hari sabtu dilakukan pada waktu dhuha atau pagi-pagi.

Misalnya : jika menanam padi, awal penanaman dilakukan pada waktu pagi hari selasa bulan hijriah

(bulan Arab naik) antara tanggal 1 s/d 15 bulan tersebut.

D. Dalam melaksanakan sistem ini harus memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Harap ditanam pada waktu musim tanam atau musim hujan. 2. Jika tidak hujan, maka penyiraman tanaman dilakukan pada waktu sore/malam hari. 3. Pemupukan tambahan yang sudah lama disimpan terhadap tumbuhan dilakukan sore hari,

tolong dijaga agar lahan tempat tanaman selalu lembab atau basah. (yang lebih utama dari semua itu, harus dilakukan dengan niat ikhlas kepada Alllah agar tanaman tersebut dihindarkan dari penyakit dan diberikan hasil yang membawa berkah, Amin).

4. Setelah dimulai awal penanam pertama pada waktu-waktu yang ditentukan diatas, selanjutnya dapat diteruskan penanamannya pada esok hari berikutnya, tanpa harus mengikuti ketentuan diatas lagi.

5. Jadwal ini berlaku untuk pembibitan/penanaman. 6. Awal pengambilan hasil dilakukan pada waktu air surut.

CARA PENCEGAHAN HAMA TANAMAN SECARA ALAMIAH

1. Jangkrik dan daun pandan wangi untuk mencegah hama tikus

Jika sawah/kebun banyak tikus, maka peliharalah jangkrik disawah. Ternyata suara jangkritk dapat membisingkan telinga tikus, sekaligus mengusirnya atau dengan menebarkan daun pandan wangi,

sebab aromanya tidak disukai tikus. Caranya daun pandan wangi dipotong-potong, disebarkan

disekitar tanaman bila sudah kering diganti yang baru (lebih baik lagi jika pandan wangi ditanam disekeliling sawah/kebun seperti pagar, lalu taburkan jangkrik. Dengan cara demikian Insya Allah

tikus tidak akan mendekati tempat itu lagi. Pandan wangi berfungsi untuk mengharumkan butiran padi

disawah/ladang). Daun sirsak juga bisa untuk mengusir tikus sebab aromanya tidak disukai tikus, sehingga apabila daunnya disebar disekitar tanaman tikus tidak akan mendekati tempat tersebut,

namum setelah kering daun sirsak itu harus diganti yang baru.

Untuk mengusir hama tikus bisa juga dengan menyemprotkan air hasil rebusan daun sirsak setengah

kilo dan daun pandan wangi setengah kilo dicampur dengan 10 liter air, semprotkanlah air tersebut seminggu sekali.

Page 3: Tajul Muluk pada sistem pertanian

2. Manfaat abu dapur dan daun pisang

Untuk membrantas hama wereng, ulatm belalang, dll disawah/kebun. Ambillah abu dapur dan

campurkan air (takaran 1 liter abu dengan 3 liter air) lalu rebus atau tumbuklah daun pinang yang sudah tua kemudian diaduk-aduk, setelah dingin percikan ke tanaman. Jika memakai semprotan,

jangan lupa disaring terlebih dahulu. Apabila tidak ada daun pisang maka dapat diganti dengan daun

pepaya, namun kualitas daun pinang jauh lebih bagus dari daun pepaya. (untuk 10 liter air dicampur dengan 3 kg abu bakar/dapur dan 1 kg daun pisang atau lebih kurang 2 pelepah tandan).

3. Manfaat semut merah dan tulang binatang

Membasmi hama tanaman muda seperti : cabe, tomat, kacang kuning, dll dengan cara mengikat tulang

atau kulir binatang yang basah (baru) pada sepotong ranting, lalu tancapkan didekat tanaman yang

hampir berbunga, kemudian tebarkan semut merah (serangga) maka semut merah akan memakan hama sekaligus membersihkan batang dan daun tanaman. Fungsi tulang dan kulit hanya untuk

memikat atau membetahkan semut. Jika akan memanen hasil semprotkan air pada tanaman maka

semut akan berkumpul ditulang atau sangkarnya dan memanen dapat dilakukan.

Untuk tanaman tua seperti nagka, mangga, dll tulang / kulit cukup diikat pada pohon/ranting lalu

tebarkan semut merah, jika mau panen ikatlah tulang/kulit yang baru diujung tali dan sambungkan

kepohon yang ingin dipanen hasilnya maka semut segera berkumpul ditulang atau kulir yang baru sehingga panen dapat dilakukan. Ingat! Hanya semut merah (serangga) yang dapat menjadi predator

untuk membrantas hama tanaman.

4. Manfaat cacing untuk menggemburkan tanah

Agar tanaman menjadi subur, tanamlah pada tanah yang gembur dengan cara memasukkan cacing

kedalam tanah guna membuat pori-pori tanah sehingga merangsang pertumbuhan akar sekaligus membersihkan hama diakar tanaman, sebelum cacing ditanam tanah harus disiram air fungsinya untuk

mengusir jika ada semut kecil dan memudahkan cacing membuat sarangnya.

5. Manfaat sumur disawah/kebun dan cara menggali sumur serta menjernihkan airnya

Sumur disawah/kebun jangan ditembok (semen). Agar berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah sehingga tanah tidak retak-retak diwaktu musim panas, dimusim kemarau dapat menyiram tanaman,

ikan-ikan yang ada disumur sawah dapat memangsa hama seperti : bibit keong, ulat, belalang, dll.

Serta ikan-ikan tersebut dapat dikonsumsi oleh petani.

Cara menggali sumur agari air selalu banyak adalah dengan mengetahui sumber mata air dangkal

yang permanen didalam tanah. Caranya dengan melihat embun pagi dimusim kemarau, jika ada

tumpukan embun disawah/kebun yang lama keringnya, sementara embun-embun disekitarnya sudah

kering disitulah diperkirakan sumber mata air dangkal. Untuk memastikannya harus dilihat 2-3 hari. Supaya lebih yakin ambil sebuah batok kelapa yang tidak berlubang lalu tancapkan ditanah tempat

tumpukan embun tersebut selama 24 jam, bila bagian dalam batok kelapa tetap basah setelah 24 jam

maka disitulah sumur digali pada musim kemarau diwaktu pagi-pagi hari ke 15 bulan hijriah (pertengahan bulan arab) bila tidak ada embun dimusim kemarau maka cukup dengan membekam

tanah dengan batok kelapa yang tidak berlubang dibeberapa tempat yang ingin digali sumur pada

musim kemarau.

Jika air dalam sumur payau asin atau kurang jerning maka tanamlah pohon cemara laut (bak aron) 3

atau 5 meter disamping sumur. Sebab akar batang tersebut dapat menyaring air yang kuning menjadi

jernih dan yang payau menjadi tawar, pohon tersebut jika sudah besar dapat dipotong atau dibonsai

karena yang diperlukan adalah akar untuk menyaring air sumur. Contohnya : sumur dipinggir pantai yang banyak terdapat pohon cemaar biasanya airnya jernih dan tawar.

6. Manfaat temabakau asli (bakong aceh)

Untuk mengatasi hama pengerek batang, masukan tembakau (bakong aceh) kedalam lubang batang

yang dimakan ulat, dan tutup dengan tanah yang basah. Tembakau asli juga bermanfaat untuk memberantas hama wereng (kumbang, belalang, ulat, dll). Dengan cara merendam dan aduk-aduk

tembakau kedalam air dan campurkan abu bakar/dapur, bila air sudah berubah warna agak

Page 4: Tajul Muluk pada sistem pertanian

kecokelatan, semprotlah atau percikan ketanaman yang ada hama wereng (untuk 10 liter air

campurkan 3 ons tembakau asli dan 3 kg abu bakar/dapur).

7. Cara mengumpulkan hama keong

Bila disawah banyak keong yang menggangu tanaman, maka ambillah batang pepaya atau daunnya

lalu simpan dipinggir sawah minimal 24 jam, nantinya keong tersebut akan berkumpul dan menempel di batang pepaya, kemudian ambil keong tersebut untuk pakan ternak (lele, bebek, ayam, dll) atau

dikubur dalam tanah kering kemudian batang pepaya tersebut disimpan lagi didalam sawah.

8. Cara pengolahan tanah

Setelah tanah/lahan dibersihkan dan sebelum tanah dicangkul/bajak terlebih dahulu diterbankan

pupuk kandang dan abu hasil pembakaran sampah tanaman (3 kg pupuk kandang dicampur 1 kg abu bakar/dapur) dengan ketebalan maksimal seruas jari tangan yang disebarkan secara merata dilahan

peertanian, kemudian disiram (masukan air kesawah) selama 2 minggu agar pupuk larut dan

menyatau serta dingin dalam tanah. Setelah 2 minggu tanah dapat dicangkul/dibajak. Setelah tanah betul-betul matang, tanamlah tumbuhan (palawija).

Fungsi abu bakar/dapur selain untuk pupuk juga untuj mencegah hama penyakit yang ditimbulkan

oleh pupuk kandang seperti : ulat tanah, rayap, jamur akar dan sebagainya. Khusus sawah tadah hujan, maka pemupukan dilakukan pada waktu musim kemarau sehingga begitu hujan turun tanah (sawah)

langsung dibajak/cangkul. Bagi sawah tadah hujan dianjurkan menggalai sumur bor atau sumur

pompa pada masing-masing petak sawah untuk mengatasi musim kemarau panjang.

9. Cara membuat pupuk

Jemurlah kotoran ternak (ayam, bebek, sapi, kamping atau selainnya) lalu dicampur dengan abu hasil pembakaran sampah/dapur. Perbandingannya 1 karung abu bakar/dapur dicampur dengan 3 karung

kotoran ternak, lalu disimpan didalam lubah tanah atau masukkan kedalam goni. Jangan lupa cara

penggunaanya betul-betul memperhatikan ketentuan atau petunjuk yang tertulis diatas. Sebab abu bakar/dapur dan pupuk sangatlah panas bagi tanaman. Jika salah menggunakannya menyebabkan

tanaman kering atau mati. Harap diingat bahwa semakin lama campuran pupuk dan abu bakar

disimpan atau ditanah lahan pertanian maka semakin dingin dan baik untuk tanaman

demikian pula sebaliknya.

Demikianlah sistem pertanian tradisional Aceh dan cara pemberantasan hama tanaman serta

pemupukan dan pengelohan tanah secara alamiah, semoga bermanfaat.

Jangan lupa berdoa diwaktu menaman dan memetik hasilnya dan sepanjang waktu.

Zakat Wajib Hukumnya

Tolong disosialisasi kepada masyarakat tani

Disusun oleh

M. Iqbal Lambhuk

Rewrite by Mulkan