Upload
shofy-chofifah
View
511
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
THARIQAT QADIRIYAHPELOPOR ALIRAN THARIQAT-THARIQAT DI
INDONESIA
Sumber : Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia karya Dr. Hj. Sri Mulyati, MA
(et.al)
Pendirinya adalah Syaikh ‘Abdul Qadir Jilani al-ghawsts atau quthb al-awliya’. Thariqah ini menempati posisi penting dalam sejarah spiritualitas Islam karena tidak saja sebagai pelopor lahirnya organisasi thariqat, tapi juga cikal bakal munculnya berbagai cabang thariqat di dunia Islam. Thariqat ini muncul beberapa dekade setelah kematiannya. Sang syaikh sangat berpenga-ruh pada masanya, merupakan sosok ideal yang unggul dalam pencerahan spiritual.
Fathimah binti Abdullah ash-Shima’i Abu Shalih (ayah)al-Husaini (ibu)
Syaikh Abdul Qadir JilaniSyaikh Abdul Qadir Jilani lahir di desa Naif kota Gilan tahun 470 H/1077
M, yaitu wilayah yang terletak 150 km timur laut Baghdad. Ibunya melahirkannnya ketika berumur 60 tahun, suatu kelahiran yang tidak lazim bagi wanita seumurnya. Jauh sebelum kelahirannya, ayahnya bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW yang diiringi oleh para sahabat, imam muja-
Pendiri dan Sejarah Thariqat Qadiriyah
hidin, dan wali. Nabi Muhammad berkata, “wahai Abu Shalih, Allah akan memberi anak laki-laki, anak itu kelak akan mendapat pangkat yang tinggi dalam kewalian sebagaimana halnya aku mendapat pangkat tertinggi dalam kenabian dan kerasulan.” Ayahnya meninggal pada saat usianya masih teramat belia, sehingga dia dibesarkan dan diasuh oleh kakeknya. Syaikh Abdul Qadir meninggal di Baghdad pada tahun 561 H/1166 M.Menurut Hujwiri, klasifikasi dan hierarki para penerima pencerahan Ilahi ada enam tingkatan :1. Tingkatan dasar adalah Akhyar berjumlah 300 orang2. Tingkat Abdal berjumlah 40 orang3. Tingkat Abrar berjumlah 7 orang4. Tingkat Autad berjumlah 4 orang5. Tingkat Nuqaba’ berjumlah 3 orang6. Tingkat tertinggi adalah Quthb berjumlah 1 orang. Ibn al-’Arabi menyebut
Syaikh Abdul Qadir Jilani sebagai wali Quthb pada zamannya.
Lanjutan....
Abu Muhammad ‘Abdul
Qadir Jilani
Abi Shalih
Musa ibn Janki Dusat (Janka Dusat)
Abi Abdillah
Yahya az-Zahid
Muhammad ibn Dawud
Musa ibn ‘Abdullah al-Mahdi
Hasan al-Musanna
Hasan as-Sibthi
‘Ali ibn Abi Thalib
dan Fathimah az-Zahra
Rasulullah Saw
Silsilah Syaikh ‘Abdul Qadir Jailani
Keberadaan Islam pada masa Syaikh hidup
Wafatnya Sultan Malikiyah
Perebutan kekuasaan di Bani
Saljuk
Peperangan antar kelompok Bani
Saljuk memperlemah
kesultanan
Assasin (di bawah pimpinan Hasan ibn
Sabbah) memperparah
keadaan
Faktor lain adalah Perang Salib I
Pasukan Kristen berhasil
menguasai Jerussalem
Pengungsi membanjiri Baghdad yg
penduduknya juga bermusuhan
Tak ada ketenangan dan
keamanan
Faktor utama yg mempengaruhi :
pemujaan berlebihan
terhadap materi
Empat kategori manusia menurut Syaikh
Orang tidak punya hati dan lidah, mayoritas masyarakat yang tidak peduli pada kebenaran, hanya tunduk pada indra fisik
Punya lidah tapi tidak punya hati, mereka adalah kelompok terpelajar. Memberi nasehat baik namun hatinya buruk
Punya hati dan tidak punya lidah, mereka adalah kelompok mukmin sejati
Punya hati dan lidah, mereka adalah kelompok tertinggi setelah kelompok para Nabi. Mereka mendapat pengetahuan dan bimbingan dari Allah