17
KELOMPOK 3 1.Annisa Kurnia Dewi 2.Ikhwan Luthfi A. 3.Mutiara Citra 4.Nur Aulia Fitriani K. 5.Rimaliani Adya P SMK-SMAK Bogor

Tugas kimia Aanalisis XI-4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas kimia Aanalisis XI-4

KELOMPOK 31.Annisa Kurnia Dewi

2.Ikhwan Luthfi A.3.Mutiara Citra

4.Nur Aulia Fitriani K.5.Rimaliani Adya P

SMK-SMAK Bogor

Page 2: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Indikator Iodo/Iodimetri

1. KANJI Pada penetapan dengan metode iodometri menggunakan

indikator kanji atau pati yang banyak mengandung β-Amilosa (Amilopektin)

Pati disebut juga amilum yang terbagi menjadi 2 yaitu:› Amilosa (1,4) atau disebut juga β-Amilosa yang memiliki

bentuk molekul rantai panjang lurus› Amilosa + I2 Biru

› Amilopektin (1,4); (1,6) disebut α-Amilosa› Amilopektin + I2 Violet

Page 3: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penambahan indikator pada proses Iodometri & Iodimetri berbeda pada proses iodometri indikator kanji ditambahkan ketika mendekati titik akhir, karena bila penambahan kanji diawal titrasi akan dikhawatirkan akan membungkus ion iodida yang telah ditambahkan. Selain itu, pengocokan larutan harus lebih sering dilakukan.

Pada proses Iodimetri penambahan kanji dilakukan diawal titrasi karena sebagai penitarnya adalah iodium sehingga kemungkinan I2 yang terbungkus kanji lebih kecil

Pada titrasi Iodimetri kanji tidak boleh ditambahkan tepat sebelum TA dicapai.

Page 4: Tugas kimia Aanalisis XI-4

2. Natrium Pati Glikolat Senyawa ini berupa bubuk putih, tidak higroskopis, mudah larut dalam air panas, stabil

selama berbulan-bulan, tidak membentuk kompleks yang tidak dapat larut dengan iod. Sehingga dapat ditambahkan kapan saja saat proses penitaran dengan tio.

Pada penambahan indikator ini, larutan akan berwarna hijau. Saat konsentrasi iod berkurang,warna berubah menjadi biru,yang menjadi kuat

sebelum titik akhir tercapai. Titik akhir sangatlah tajam,dan tidak ada hanyutan pada larutan encer.

.

INDIKATOR

Page 5: Tugas kimia Aanalisis XI-4

INDIKATOR

3. Karbon tertraklorida (CCl4) Karbon tetraklorida telah digunakan pada reaksi-reaksi

tertentu sebagai pengganti dari larutan kanji sebagai indikator. Satu liter CCl4 pada 25°C akan melarutkan kira-kira 0,355 g iod. Penambahan indikator CCl4 ialah pada awal penitaran.

Setelah penambahan larutan. Kalium iodida (KI) berlebih lalu ditambahkan 5-10 ml karbon tetraklorida ke dalam larutan(akan berwarna ungu) untuk selanjutnya dititar dengan tio (Na2S2O3.5H2O).

Menjelang titik akhir, erlenmeyer disumbat dan dikocok setelah setiap penambahan larutan tio. Warna titik akhir yang diperoleh ialah tidak berwarna

Page 6: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar NaBO3. 4H2O

PrinsipPenetapan kadar NaBO3. 4H2O  dengan cara yodometri adalah

penitaran dengan larutan Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) atau disebut juga titrasi secara tidak langsung karena iodium yang dititar berasal dari donor iodium yaitu KI. Zat – zat oksidator dalam larutan asam mengoksidasi KI menjadi I2 dan selanjutnya I2 ini dititar dengan larutan tiosulfat. Sebagai indikator disini dipergunakan larutan kanji 0.5%. Penambahan indikator dilakukan pada akhir titrasi yaitu setelah larutan berwarna kuning muda. Perubahan warna titrasi yang diamati dari coklat tua, lalu ditambah tiosulfat menjadi kuning muda, lalu ditambah indikator kanji menjadi biru tua, setelah ditambah tiosulfat menjadi  tepat tidak berwarna lagi.

Page 7: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Reaksi4NaBO3 + 5H2O     Na2B4O7 + 4H2O2 + 2NaOH

H2O2  + 2KI                 2KOH + I2

I 2  + 2Na2S3O3                  Na2S4O6 + 2NaI

Perhitungan Kadar = ml. Na2S2O3 x N.  Na2S2O3 x P x BE NaBO3 x 100 %

                                               Berat Contoh (mg contoh)

Penetapan Kadar NaBO3. 4H2O

Page 8: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar NaBO3. 4H2O

Catatan Penting: Larutan KI 10% dan larutan amonium molibdat

4% ditambahkan sebagai katalis. Ditambahkan asam agar dapat mengoksidasi KI

menjadi I2 dan selanjutnya I2 dapat dititar dengan larutan tiosulfat

Page 9: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar Clor Aktif Dari Larutan Hipoklorit (NaOCl)

Prinsip Untuk mengetahui kadar clor aktif Cl2Klor aktif akan

membebaskan iodine I2 dari larutan kaliumiodida KI jika pH < 8 (terbaik adalah pH < 3 atau 4). Sebagai indicator digunakan kanji yang merubah warna sesuai larutan yang mengandung iodine menjadi biru. Untuk menentukan jumlah klor aktif, iodine yang telah dibebaskan oleh klor aktif tersebut dititrasikan dengan larutan standar natriumtiosulfat. Titik akhir titrasi dinyatakan dengan hilangnya warna biru dari  larutan.

Page 10: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar Clor Aktif Dari Larutan Hipoklorit (NaOCl)

ReaksiNaOCl + H2SO4                               Na2SO4 + HClO

HClO                                               HCl + O2 KI + O                                          K2 + I2I2   + 2Na2S2O3                                  Na2S4O6 + 2Nal

Perhitungan      Cl2  =  ml.titrasi x N Na2S2O3 x Bst x P mg/L

Page 11: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar Clor Aktif Dari Larutan Hipoklorit (NaOCl)

Catatan Penting Ditambahkan asam agar klor aktif dapat

membebaskan iodine dari kalium iodida. Digunakan asam kuat karena pH idealnya sekitar 3-4.

Page 12: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar NaClO Pada Pemutih

PrinsipDi dalam cairan tersebut terdapat bahan aktif NaClO. Ion hipoklorit dalam cairan pemutih dapat mengoksidasi iodida menjadi I2 . Banyaknya I2 yang dihasilkan ditentukan dengan menitrasi larutan tersebut menggunakan larutan standar Na2S2O3 . Pada titrasi ini digunakan indikator amilum yang berwarna biru dalam larutan I2 . Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru dari amilum.

Page 13: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar NaClO Pada Pemutih

Reaksi NaClO + 2KI + 2HCl → NaCl + 2KCl + I2 + H2O I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S2O6

PerhitunganKadar  = Fp x Vtitran x Ntitran  x Bst contoh

Mg contoh

Page 14: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar NaClO Pada Pemutih

Catatan Penting Cairan pemutih harus diencerkan terlebih dahulu sebelum

dititrasi dikarenakan agar perubahan-perubahan yang terjadi selama reaksi dapat teramati dengan baik selain itu, agar apabila cairan tersebut terkena tangan, tangan kita tidak gatal.

Penambahan HCl untuk memberi suasana asam, karena reaksi di atas hanya akan terjadi jika suasana asam.

Penambahan larutan KI yang dibuat berlebihan agar hasil I2 yang bereaksi dengan Na2S2O3 dapat bereaksi seperti yang diharapkan.

Page 15: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar Pb dalam Pb(NO3)2

PrinsipTimbal adalah suatu unsur kimia yang terdapat pada golongan IV A dan periode ke enam pada tabel periodik. Timbal yang diberi lambang Pb yang merupakan singkatan dari bahasa Latinnya, yaitu plumbum. Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Timbal merupakan logam berwarna abu-abu, mempunyai massa jenis yang sangat tinggi yaitu 11,34 g/cm3, jauh lebih tinggi daripada massa jenis tertinggi bagi logam transisi pertama yaitu 8,92 g/cm3 untuk tembaga.

Page 16: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar Pb dalam Pb(NO3)2

Reaksi Pb(NO3)2(l) + K2CrO4(aq) → PbCrO4(s) + NO3

-(aq)

(ditambah K2Cr2O7) 2PbCrO4(s) + 2H + (aq) → 2Pb2+(aq)+ Cr2O7

2-(aq) + H2O (l)

(ditambah HCl) Cr2O7

2- + 14H+ + 6I- → 3I2 + 2Cr3+ + 7H2O(ditambah KI)

I2 + 2S2O32- → 2I- + S4O6

2-

(dititrasi dengan Na2S3O3)

Page 17: Tugas kimia Aanalisis XI-4

Penetapan Kadar Pb dalam Pb(NO3)2

Perhitungan

Kadar  = Fp x Vtitran x Ntitran  x Bst contoh

Mg contoh

Catatan Penting Asam asetat glacial dan natrium asetat untuk

membufferkan larutan.