Upload
nur-agustinus
View
84
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Wasiat Abraham
1
Wasiat Abraham The Testament of Abraham
Version I.
I. Abraham hidup sepanjang umurnya, sembilan ratus sembilan
puluh lima tahun, dan setelah hidup selama tahun-tahun
penghidupannya dalam ketenangan, kelembutan, dan
kebenaran, orang yang benar ini luar biasa ramah; dengan,
mendirikan tendanya pada persimpangan jalan dekat pohon ek
Mamre, dia menerima setiap orang, baik kaya maupun miskin,
raja-raja dan penguasa-penguasa, yang cacat dan yang tidak
berdaya, teman dan orang asing, tetangga dan orang-orang
dalam perjalanan, semua dilayani sama rata oleh Abraham
yang saleh, suci, benar, dan ramah. Walaupun atas dia,
bagaimanapun juga, datanglah yang biasa terjadi, yang tidak
terelakkan, kepahitan dari kematian, dan ketidakpastian akhir
dari kehidupan. Karena itu Tuhan Allah, memanggil malaikat
tertingginya Michael, berkata padanya : turunlah, kepala-
malaikat (1) Michael, kepada Abraham dan katakanlah kepada
dia mengenai kematiannya, bahwa dia sebaiknya
menyelesaikan semua urusannya, karena Aku telah
memberkati dia seperti bintang-bintang di langit, dan seperti
pasir di pantai, dan dia berkelimpahan dalam umur yang
panjang dan harta milik yang banyak, dan menjadi luar biasa
kaya. Melebihi semua manusia, terlebih lagi, dia benar dalam
setiap kebaikan, ramah dan penuh kasih sepanjang hidupnya;
namun engkau, malaikat tertinggi Michael, pergilah kepada
Abraham, temanku yang terkasih, dan beritahukanlah kepada
dia kematiannya dan yakinkanlah dia hal ini: Engkau akan
meninggalkan dunia yang sia-sia ini pada saat ini, dan akan
meninggalkan tubuh, dan pergi kepada kepunyaan Tuhan di
antara yang benar.
Wasiat Abraham
2
II. Dan kepala-malaikat tersebut pergi dari hadapan wajah
Allah, turun kepada Abraham ke pohon oak Mamre, dan
menemukan Abraham yang benar di lapangan yang
berdekatan, duduk di sebelah kuk dari kerbau-kerbau
pembajak, bersama dengan anak-anak Masek dan pelayan-
pelayan lainnya, semuanya berjumlah dua belas orang. Dan
lihatlah kepala-malaikat datang kepadanya, dan Abraham,
melihat kepala-malaikat Michael datang dari jauh, seperti
kepada seorang ksatria yang sangat menyenangkan, bangkit
dan menyambut dia seperti kebiasaannya, menyambut dan
melayani semua orang asing. Dan kepala-malaikat memberi
hormat kepadanya dan berkata: Salam, bapak yang terhormat,
jiwa yang benar yang terpilih. Waktu berlalu, ketika hari-hari
kematian Abraham makin mendekat, saat Tuhan berkata
kepada Michael: Bangkitlah dan pergilah kepada Abraham,
hambaku, dan katakanlah kepada dia, Engkau akan
meninggalkan kehidupan, karena lihatlah! hari-hari dari
kehidupanmu yang sementara telah tergenapi; karena itu dia
boleh memperbaiki kesalahannya sendiri sebelum dia mati.
II. Dan Michael pergi dan mendatangi Abraham, dan
menemukan dia duduk di hadapan kerbau-kerbau
pembajaknya, dan dia luar biasa tua dalam penampilan, dan
putranya berada dalam pelukannya. Abraham, karena melihat
malaikat tertinggi Michael, bangkit dari tanah dan memberi
hormat kepadanya, dengan tidak mengetahui siapa dia, dan
berkata kepadanya: Tuhan melindungi engkau. Semoga
perjalananmu berhasil. Dan Michael menjawabnya: Engkau
baik hati, bapak yang baik. Abraham menjawab dan berkata
kepadanya: Mari, mendekatlah kepadaku, saudara, dan
duduklah sebentar, supaya saya dapat memerintahkan untuk
membawa seekor binatang supaya kita boleh pergi ke rumah
saya, dan anda dapat beristirahat bersama saya, karena hari
sudah hampir malam, dan di pagi hari bangunlah dan pergilah,
Wasiat Abraham
3
putra sejati dari yang maha kudus. Abraham berkata kepada
kepala-malaikat: Salam, ksatria yang paling terhormat, terang
seperti matahari dan yang paling menawan dari semua putra-
putra manusia; engkau kami sambut; karena itu saya memohon
kehadiran engkau, beritahukanlah kepada saya dari mana
kemudaan dari umurmu telah datang; ajarkanlah kepada saya,
saya mohon kepada engkau, dari mana dan dari pasukan apa
dan dari perjalanan apa ketampananmu berasal. Kepala-
malikat berkata: Saya, O Abraham yang benar, datang dari
kota yang besar. Saya telah diutus oleh raja yang besar untuk
menggantikan seorang teman baiknya, karena raja itu telah
mengutusnya. Dan Abraham berkata, Mari, tuanku, pergilah
bersama saya sejauh ladang saya. Kepala-malaikat itu berkata:
Saya datang; dan pergi ke ladang yang dibajak, mereka duduk
di samping orang-orang yang lain. Dan Abraham berkata
kepada pelayan-pelayannya, putra-putra Masek: Pergilah ke
kawanan kuda, dan bawalah dua kuda, tenang, dan lembut dan
jinak, supaya saya dan orang asing ini dapat menaikinya. Tapi
kepala-malikat itu berkata, Tidak, tuanku, Abraham, jangan
biarkan mereka membawa kuda, karena saya berpantang tidak
akan pernah duduk di atas binatang berkaki empat manapun.
Bukankah raja saya memiliki banyak barang dagangan,
memiliki kekuasaan baik atas manusia dan semua jenis ternak?
tapi saya berpantang tidak akan pernah duduk di atas binatang
berkaki empat manapun. Mari kita pergi, kalau begitu, O jiwa
yang benar, berjalan perlahan sampai kita mencapai rumahmu.
Dan Abraham berkata, Amin, baiklah demikian.
III. Dan ketika mereka berlalu dari ladang menuju ke
rumahnya, di samping jalan berdiri sebuah pohon cemara, dan
dengan perintah Tuhan pohon itu berteriak seperti suara
manusia, katanya, Suci, suci, sucilah Tuhan Allah yang
menunjukkan dirinya kepada mereka yang mengasihinya, tapi
Abraham menyembunyikan misteri tersebut, berpikir bahwa
Wasiat Abraham
4
kepala-malaikat itu tidak mendengar suara dari pohon itu. Dan
tiba di dekat rumah mereka duduk di halaman, dan Ishak
setelah melihat wajah malaikat tersebut berkata kepada Sarah
ibunya, Ibunda, lihatlah, orang yang sedang duduk dengan
ayah saya Abraham bukan anak dari makhluk yang hidup di
dunia. Dan Ishak berlari, memberi hormat kepadanya, dan
jatuh di kaki Yang tidak berwujud, dan Yang tidak berwujud
memberkatinya dan berkata, Tuhan Allah akan memenuhi
janjinya yang telah dia buat kepada ayahmu Abraham dan
kepada keturunannya, dan juga akan mengabulkan doa yang
berharga dari ayahmu dan ibumu. Abraham berkata kepada
Ishak putranya, Anakku Ishak, ambillah air dari sumur, dan
bawalah kepadaku dalam ember, supaya kita dapat mencuci
kaki orang asing ini, karena dia lelah, setelah mendatangi kita
dari suatu perjalanan panjang. Dan Ishak berlari ke sumur dan
mengambil air di dalam ember dan membawanya kepada
mereka, dan Abraham bangkit dan mencuci ke mana saja kamu
akan pergi, jangan sampai binatang liar yang jahat
menemukanmu dan melukaimu. Dan Michael bertanya kepada
Abraham, katanya: Beritahukanlah kepada saya namamu,
sebelum saya memasuki rumahmu, jangan sampai saya
membebani kamu. Abraham menjawab dan berkata, Orang tua
saya memanggil saya Abram, dan Tuhan menamai saya
Abraham, katanya: Bangunlah dan tinggalkanlah rumahmu,
dan anak-anakmu, dan pergilah ke tanah yang akan saya
tunjukkan kepadamu. Dan ketika saya pergi ke tanah yang
Tuhan tunjukkan kepada saya, dia berkata kepada saya:
Namamu tidak akan dipanggil Abram lagi, tapi namamu akan
menjadi Abraham. Michael menjawab dan berkata kepadanya:
Ampunilah saya, bapakku, pendeta, karena saya adalah
seorang asing, dan saya telah mendengar bahwa engkau telah
menempuh lima mil dan telah membawa seekor kambing dan
menyembelihnya, melayani malaikat-malaikat di rumahmu,
supaya mereka dapat beristirahat di sana. Jadi sambil
Wasiat Abraham
5
berbicara satu sama lain, mereka bangkit dan berjalan menuju
rumah. Dan Abraham memanggil salah seorang pelayannya,
dan berkata kepada dia: Pergilah, bawakan saya seekor
binatang yang dapat dinaiki orang asing ini, karena dia lelah
akibat perjalanannya. Dan Michael berkata: Jangan
merepotkan orang muda itu, tapi mari kita berjalan perlahan
sampai mencapai rumah, karena saya suka ditemani oleh
kamu.
III. Dan mereka bangkit dan berjalan, dan ketika mereka
mendekati kota, sekitar tiga per delapan mil dari kota, mereka
menemukan sebuah pohon besar yang mempunyai tiga ratus
cabang, seperti sebuah pohon tamaris. Dan mereka mendengar
suatu suara dari cabang-cabangnya bernyanyi, "Sucilah kamu,
karena kamu telah mencapai tujuan untuk apa kamu diutus."
Dan Abraham mendengar suara itu, dan menyembunyikan
misteri itu di dalam hatinya, sambil berkata di dalam hatinya,
Misteri apa yang telah saya dengar? Ketika dia masuk ke
dalam rumah, Abraham berkata kepada pelayan-pelayannya,
Bangunlah, pergilah ke luar ke kawanan ternak, dan bawalah
tiga ekor domba, sembelihlah mereka dengan cepat, dan
persiapkanlah mereka supaya kami dapat makan dan minum,
karena hari ini adalah pesta untuk kita. Dan pelayan-pelayan
itu membawa domba-domba itu, dan Abraham memanggil
anaknya Ishak, dan berkata kepadanya, Anakku Ishak,
bangunlah dan ambillah air di dalam ember supaya kita dapat
mencuci kaki orang asing ini. Dan dia mengambilnya seperti
yang telah diperintahkan, dan Abraham berkata, saya
merasakan, dan demikianlah akan terjadi, bahwa dengan
baskom ini saya tidak akan pernah lagi mencuci kaki orang
manapun yang datang kepada kita sebagai seorang tamu. Dan
begitu Ishak mendengar ayahnya berkata demikian, dia
menangis dan berkata kepadanya, Ayahku apa yang engkau
Wasiat Abraham
6
katakan, Ini kali terakhir saya mencuci kaki seorang asing?
Dan Abraham melihat anaknya menangis, juga menangis.
kaki kepala-malaikat Michael, dan hati Abraham tersentuh,
dan dia menangisi orang asing itu. Dan Ishak, melihat
ayahnya menangis, juga menangis, dan kepala malaikat itu,
melihat mereka menangis, juga menangis bersama mereka, dan
air mata kepala malaikat itu jatuh ke dalam air di dalam
baskom dan menjadi batu-batu berharga. Dan Abraham
melihat hal yang mengagumkan tersebut, menjadi terkejut, dan
mengambil batu-batu itu secara diam-diam, dan
menyembunyikan misteri itu, menyimpannya sendiri di dalam
hatinya.
IV. Dan Abraham berkata kepada Ishak anaknya: Pergilah,
anakku yang tercinta, ke kamar di bagian dalam rumah dan
perindah kamar itu. Tempatkan di sana untuk kita dua dipan,
satu untuk saya dan satu untuk orang ini yang adalah tamu kita
hari ini. Persiapkan untuk kita di sana sebuah tempat duduk
dan sebuah lilin dan sebuah meja yang dipenuhi semua
barang-barang bagus. Perindah kamar itu, anakku, dan
tebarkanlah di bawah kita kain linen ungu dan halus. Bakarlah
di sana setiap dupa yang berharga dan bagus, dan bawalah
tanaman-tanaman wangi dari kebun dan penuhilah rumah kita
dengan tanaman-tanaman tersebut. Nyalakanlah tujuh lampu
yang penuh minyak, supaya kita dapat bergembira, karena
orang ini yang adalah tamu kita hari ini lebih mulia daripada
raja-raja atau penguasa-penguasa, dan penampilannya
melebihi semua anak-anak manusia. Dan Ishak
mempersiapkan semua hal tersebut dengan baik, dan Abraham
membawa malaikat tertinggi Michael masuk ke dalam kamar,
dan mereka berdua makan sambil duduk di atas dipan, dan di
antara mereka dia menempatkan sebuah meja yang penuh
dengan setiap barang-barang bagus. Kemudian kepala
Wasiat Abraham
7
malaikat itu bangkit dan pergi ke luar, seakan-akan karena
tuntutan perut untuk buang air, dan naik ke surga dalam
sekejap mata, dan berdiri di hadapan Tuhan, dan berkata
kepadanya: Tuhan dan Tuan, biarlah dengan kekuasaanmumu
engkau tahu bahwa saya tidak mampu mengingatkan orang
benar itu akan kematiannya, karena saya belum pernah melihat
di atas bumi seseorang seperti dia, patut dikasihani, ramah,
benar, jujur, saleh, menahan diri terhadap setiap perbuatan
jahat. Dan sekarang tahulah, Tuhan, bahwa saya tidak dapat
mengingatkannya akan kematiannya. Dan Tuhan berkata:
Pergilah ke bawah, kepala-malaikat Michael, kepada teman
saya Abraham, dan apa yang dia katakan kepada kamu,
perbuatlah juga demikian, dan apa yang dia makan, makanlah
juga kamu dengan dia. Dan saya akan mengirimkan roh kudus
ke atas anaknya Ishak, dan akan menaruh peringatan akan
kematiannya ke dalam hati Ishak, supaya dia bahkan dalam
sebuah mimpi dapat melihat kematian ayahnya, dan Ishak akan
menyampaikan mimpi tersebut, dan kamu akan
mengartikannya, dan dia sendiri akan tahu akhir hidupnya.
Dan kepala-malaikat itu berkata, Tuhan, semua roh-roh
surgawi adalah tidak berwujud, dan tidak makan maupun
minum, dan orang ini telah menempatkan di hadapan saya
sebuah meja yang penuh dengan semua barang-barang bagus
yang fana dan dapat rusak. Sekarang Tuhan, apa yang harus
saya lakukan? Bagaimana saya dapat lolos dari dia, dan
sebelumnya karena melihat mereka mereka menangis, Michael
juga menangis, dan air mata Michael jatuh di ke dalam ember
dan menjadi batu berharga.
IV. Dan ketika Sarah, ketika berada di dalam rumahnya,
mendengar mereka menangis, dia keluar dan berkata kepada
Abraham, Tuan, mengapa kalian menangis? Abraham
menjawab, dan berkata kepadanya, Tidak ada apa-apa.
Pergilah ke dalam rumahmu, dan kerjakan pekerjaanmu
Wasiat Abraham
8
sendiri, jangan sampai kita merepotkan orang itu. Dan Sarah
pergi, akan menyiapkan makan malam. Dan matahari hampir
terbenam, dan Michael keluar dari rumah, dan dibawa ke atas
ke dalam surga untuk memuji di hadapan Allah, karena pada
saat matahari terbenam semua malaikat memuji Allah dan
Michael sendiri adalah yang pertama dari malaikat-malaikat.
Dan mereka semua memujinya, dan pergi ke tempatnya
masing-masing, tapi Michael berbicara di hadapan Tuhan dan
berkata, Tuhan, perintahkanlah saya untuk ditanyai di hadapan
kemuliaanmu yang suci! Dan Tuhan berkata kepada Michael,
Katakanlah apapun yang akan kamu katakan! Dan malaikat
tertinggi itu menjawab dan berkata, Tuhan, engkau mengutus
saya kepada Abraham untuk berkata kepada dia,
Tinggalkanlah tubuhmu, dan tinggalkanlah dunia ini; Tuhan
memanggilmu; dan saya tidak berani, Tuhan, menyatakan diri
saya kepadanya, karena dia adalah temanmu, dan orang yang
benar, dan seorang yang menerima orang-orang asing. Tapi
saya memohon kepadamu, Tuhan, perintahkanlah peringatan
akan kematian Abraham untuk masuk ke dalam hatinya
sendiri, dan jangan suruh saya memberitahukan dia tentang hal
itu, karena adalah suatu hal yang sangat kasar untuk berkata,
Tinggalkan dunia, dan terutama untuk meninggalkan tubuh
sendiri, karena engkau menciptakannya dari semula untuk
mengasihani jiwa-jiwa semua manusia. Kemudian Tuhan
berkata kepada Michael, Bangunlah dan pergilah kepada
Abraham, dan tinggallah bersama dia, dan apapun yang kamu
lihat dia makan, makanlah juga kamu, dan di manapun dia
akan tidur, tidurlah juga kamu di sana. Karena saya akan
menanamkan pikiran akan kematian Abraham ke dalam hati
Ishak anaknya dalam sebuah mimpi.
duduk pada satu meja dengan dia? Tuhan berkata: Pergilah
turun kepada dia, dan jangan pikirkan hal ini, karena ketika
kamu duduk bersama dengan dia, saya akan mengutus atas
Wasiat Abraham
9
kamu roh pelahap, dan roh itu akan memakan dari tanganmu
dan melalui mulutmu semua yang ada di atas meja.
Bergembiralah bersama dengan dia dalam segalanya, hanya
kamu yang akan mengartikan dengan baik hal-hal dalam
penglihatan tersebut, supaya Abraham dapat mengetahui
ketajaman kematian dan ketidakpastian akhir kehidupan, dan
dapat membuat pengaturan terhadap semua harta miliknya,
karena saya telah memberkatinya seperti pasir di pantai dan
bintang-bintang di langit.
V. Kemudian kepala malikat itu turun ke bawah ke rumah
Abraham, dan duduk bersama dengan dia pada meja itu, dan
Ishak melayani mereka. Dan ketika makan malam berakhir,
Abraham berdoa seperti kebiasaannya, dan kepala-malaikat itu
berdoa bersama dengan dia, dan setiap orang berbaring di atas
dipan masing-masing. Dan Ishak berkata kepada ayahnya,
Ayah, saya juga akan dengan senang hati tidur dengan kamu di
dalam kamar ini, supaya saya juga dapat mendengar
percakapan kalian, karena saya suka mendengar percakapan
bermutu dari orang yang berbudi ini. Abraham berkata, Tidak,
anakku, tapi pergilah ke kamarmu sendiri dan tidurlah di atas
dipanmu sendiri, jangan sampai kita merepotkan orang ini.
Kemudian Ishak, setelah menerima doa dari mereka, pergi ke
kamarnya sendiri dan berbaring di atas dipan Iris. Tapi Tuhan
memasukkan pikiran akan kematian ke dalam hati Ishak
melalui sebuah mimpi, dan sekitar pukul ketiga malam itu
Ishak terbangun dan bangkit dari dipannya, dan datang berlari
ke kamar di mana ayahnya sedang tidur bersama dengan
malaikat tertinggi itu. Ishak, oleh karena itu, saat mencapai
pintu berteriak, katanya, Ayahku Abraham, bangunlah dan
bukalah pintu cepat, supaya saya dapat masuk dan bersandar
ke lehermu, dan memelukmu sebelum mereka membawa kamu
meninggalkan saya. Karena itu Abraham bangkit dan
membuka pintu, Ishak masuk dan bersandar ke lehernya, dan
Wasiat Abraham
10
mulai menangis dengan suara yang keras. Abraham karena
tersentuh hatinya, juga menangis dengan suara yang keras, dan
kepala-malaikat itu, melihat mereka menangis, juga menangis.
Sarah yang berada di kamarnya sendiri, mendengar mereka
menangis, dan datang berlari kepada mereka, dan menemukan
mereka saling memeluk dan menangis. Dan Sarah berkata
sambil menangis, Tuanku Abraham, mengapa kalian
menangis? Beritahukan kepada saya, tuanku, apakah saudara
ini yang telah kita layani hari ini telah membawakan berita
tentang Lot, anak saudara laki-lakimu, bahwa dia telah
meninggal? apakah karena ini kalian bersedih? Kepala-
malaikat itu menjawab dan berkata kepadanya, Tidak,
saudaraku Sarah, tidak seperti yang engkau katakan, tapi
anakmu Ishak, menurut pendapat saya, bermimpi, dan datang
kepada kami sambil menangis, dan kami saat melihat dia
tersentuh di dalam hati kami dan menangis.
V. Kemudian Michael masuk ke dalam rumah Abraham sore
itu, dan mendapatkan mereka sedang menyiapkan makan
malam, dan mereka makan serta minum dengan senangnya.
Dan Abraham berkata kepada anaknya Ishak, Bangunlah,
anakku, dan siapkanlah tempat untuk istirahat agar orang ini
bisa tidur, dan siapkan lampu di tempatnya. Dan Ishak
mengerjakan apa yang diperintahkan ayahnya kepadanya, dan
Ishak berkata kepada ayahnya, saya juga ingin tidur di
samping orang itu. Abraham menjawab, Tidak, anakku,
jangan sampai kita merepotkan orang ini, tetapi pergilah ke
kamarmu sendiri dan tidurlah. Dan Ishak tidak berkeinginan
untuk melanggar perintah ayahnya, pergi dan tidur di
kamarnya sendiri.
VI. Dan Ishak terbangun sekitar jam ketujuh di malam
tersebut, dan datang ke pintu kamar ayahnya, menangis dan
berkata, Buka pintu, Ayah,supaya saya boleh menyentuh Ayah
sebelum mereka membawa Ayah pergi dariku. Abraham
Wasiat Abraham
11
bangun dan membuka pintu untuknya, dan Ishak masuk dan
memeluk leher ayahnya sambil menangis, serta menciumnya
sambil meratap. Dan Abraham menangis bersama-sama
anaknya, dan Michael melihat mereka menangis dan ikut
menangis juga. Mendengar mereka menangis Sarah
memanggil dari kamarnya, berkata, Tuanku Abraham, ada apa
dengan tangisan ini? Apakah orang asing itu
memberitahukanmu bahwa saudaramu Lot telah meninggal?
atau hal lain telah menimpa kita? Michael menjawab dan
berkata kepada Sarah, Tidak, Sarah, saya tidak membawa
berita tentang Lot, tetapi saya tahu kebaikan hatimu, sehingga
dalam hal itu engkau melebihi semua manusia di muka bumi,
dan Tuhan mengingat engkau.
VI. Kemudian Sarah, setelah mendengar pembicaraan yang
indah dari kepala-malaikat itu, langsung mengetahui bahwa
yang berbicara adalah malaikat Tuhan. Oleh karena itu Sarah
menyatakan kepada Abraham untuk keluar menuju pintu, dan
berkata kepadanya, Tuanku Abraham, tahukah engkau siapa
orang itu? Abraham berkata, saya tidak tahu. Sarah berkata,
Engkau tahu, tuanku, ketiga orang dari surga yang kita layani
di dalam tenda kita di sebelah pohon ek Mamre, ketika engkau
membunuh anak kambing tanpa cacat itu, dan menyiapkan
meja di hadapan mereka. Setelah dagingnya dimakan, anak
kambing itu bangkit kembali, dan menyusu kepada induknya
dengan senang. Apakah engkau tidak tahu, tuanku Abraham,
bahwa janji yang mereka berikan kepada kita, Ishak sebagai
anak dari rahimku? Laki-laki ini adalah salah seorang dari tiga
orang itu. Abraham berkata, O, Sarah, dalam hal ini engkau
benar. Termulia dan terpujilah Tuhan dan Bapa kita. Sore itu
ketika saya membasuh kakinya di baskom saya berkata dalam
hati, Kaki ini adalah kaki salah seorang dari ketiga laki-laki
yang saya basuh waktu itu; dan air matanya jatuh ke dalam
baskom dan kemudian menjadi batu-batu berharga. Dan
sambil menggoyangkan sampai keluar dari bungkusannya dia
Wasiat Abraham
12
memberikannya kepada Sarah, berkata, Jika engkau tidak
mempercayai saya, sekarang lihatlah batu-batu ini. Dan Sarah
menerima batu-batu itu, membungkuk dan menghormat serta
berkata, Termulialah Tuhan yang menunjukkan kepada kita
hal-hal yang luar biasa ini. Dan sekarang ketahuilah, tuanku
Abraham, bahwa di antara kita ada sesuatu yang tersingkap,
baik itu jahat atau baik!
VII. Dan Abraham meninggalkan Sarah, masuk ke dalam
kamar, dan berkata kepada Ishak, Datanglah ke sini, anakku
yang tercinta, katakan kepadaku yang sebenarnya, apa yang
engkau lihat dan apa telah terjadi sehingga engkau datang
kepada kami dengan tergesa-gesa. Dan Ishak mulai
menjawab, saya melihat, tuanku, di malam ini matahari dan
bulan di atas kepala saya, mengelilingi saya dengan sinarnya
dan memberikan cahaya kepadaku. Ketika saya
memandangnya dan bersuka cita, saya melihat surga terbuka,
dan seorang laki-laki yang bercahaya turun dari surga, bersinar
lebih terang daripada tujuh matahari. Dan orang yang seperti
matahari ini datang dan mengambil matahari dari kepalaku,
dan pergi naik ke surga dari mana dia datang, tetapi saya
sangat sedih karena dia mengambil matahari dari saya. Setelah
itu, ketika saya masih merasa sedih dan cemas, saya melihat
orang ini datang dari surga untuk kedua kalinya, dan dia
mengambil juga bulan dari kepalaku, dan saya menangis keras
dan memanggil orang yang bercahaya itu, dan berkata, Jangan,
tuanku, jangan ambil kebanggaan daripadaku; kasihanilah
saya dan dengarkanlah saya, dan jika engkau mengambil
matahari daripadaku, maka tinggalkanlah bulan untuk saya.
Dia berkata, Mereka harus diambil ke raja di atas, karena dia
menginginkan mereka di sana. Dan dia mengambil mereka
daripadaku, kemudian pergi. Kemudian Sarah berkata kepada
Abraham, Bagaimana engkau dapat menangis ketika pendeta
mendatangi engkau, dan mengapa matamu (1) bercucuran air
mata karena hari ini ada suka cita yang besar? Abraham
Wasiat Abraham
13
berkata kepadanya, Bagaimana engkau tahu bahwa orang ini
pendeta? Sarah menjawab dan berkata, Karena saya berkata
dan menyatakan bahwa orang ini adalah salah seorang dari
tiga orang yang kita jamu di pohon ek Mamre, ketika salah
seorang pelayan kita pergi dan membawa seekor anak kambing
dan engkau menyembelihnya, dan berkata kepada saya,
Bangunlah, dan bersiap-siaplah sehingga kami bisa makan
bersama-sama orang-orang ini di dalam rumah kita. Abraham
menjawab dan berkata, Engkau telah menyadari dengan baik,
O perempuan, karena saya juga, ketika saya membasuh
kakinya dalam hati saya tahu bahwa kaki-kaki inilah yang
telah saya basuh di pohon ek Mamre, dan ketika saya mulai
menanyakan tentang perjalanannya, dia berkata kepadaku,
Saya pergi untuk melindungi Lot saudaramu dari orang
Sodom, dan tahulah saya tentang misteri itu.
VII. Dan Abraham berkata kepada Michael, Beritahulah saya,
pendeta, dan tunjukkanlah mengapa engkau datang kemari.
Dan Michael berkata, Anakmu Ishak akan menunjukkan
kepadamu. Dan Abraham berkata kepada putranya, Anakku
yang tercinta, beritahulah aku apa yang telah engkau lihat
dalam mimpimu hari ini, dan yang menakutkanmu.
Ceritakanlah kepadaku. Ishak menjawab ayahnya, dalam
mimpiku saya melihat matahari dan bulan, dan ada mahkota di
atas kepalaku, dan dari surga datang serorang laki-laki
berbadan besar, dan bercahaya seperti sinar yang disebut
sebagai bapak terang. Dia mengambil matahari dari atas
kepalaku, dan meninggalkan sinar untuk saya. Dan saya
menangis serta berkata, saya memohon kepadamu, tuanku,
jangan ambil kemuliaan dari kepalaku, dan cahaya dari
rumahku, dan semua kemuliaanku. Dan matahari serta bulan
meratap, berkata, Jangan ambil kemuliaan dari kekuatan kami.
Dan orang yang bercahaya itu menjawab dan berkata kepada
saya, Jangan menangis karena aku mengambil cayaha dari
rumahmu, karena itu membuat kegelisahan menjadi tenang,
Wasiat Abraham
14
dari tanah rendah ke tinggi; mereka mengangkatnya dari
tempat sempit ke tempat lebar; mereka mengangkatnya dari
kegelapan ke terang. Dan saya berkata kepadanya, saya
mohon , Allah, ambil juga sinar dariku. Kepala-malaikat
berkata, Dengarkanlah, O Abraham yang benar; matahari yang
anakmu lihat adalah ayahnya, dan bulan adalah Sarah ibunya.
Orang yang bercahaya yang turun dari surga, adalah yang
diutus Tuhan untuk mengambil jiwa yang benar daripadamu.
Dan tahulah sekarang, O Abraham yang terhormat, bahwa
sekaranglah waktunya engkau meninggalkan kehidupan dunia
ini, dan berpindah kepada Tuhan. Abraham berkata kepada
kepala-malaikat, O kejadian yang mengagumkan yang sangat
aneh! dan sekarang apakah engkau akan mengambil jiwaku?
Kepala-malaikat berkata kepadanya, saya adalah kepala-
malaikat Michael, yang berdiri di depan Allah, dan saya
dikirimkan kepada engkau untuk mengingatkamu akan
kematianmu, dan kemudian saya akan pergi kepadanya seperti
yang diperintahkan kepada saya. Abraham berkata, Sekarang
saya tahu bahwa engkau adalah malaikat Allah, dan dikirim
untuk mengambil jiwaku, tetapi saya tidak akan pergi bersama
engkau; tetapi perbuatlah apa yang diperintahkan kepadamu.
VIII. Kepala-malaikat setelah mendengar kata-kata ini segera
menghilang, dan naik ke dalam surga dan berdiri di hadapan
Allah, dan memberitahukan segala hal yang telah dia lihat di
dalam rumah Abraham; dan kepala-malaikat itu juga
mengatakan ini kepada Tuannya, Begini yang dikatakan
temanmu Abraham, saya tidak akan pergi dengan engkau, tapi
berbuatlah seperti yang telah diperintahkan kepadamu; dan
sekarang, O Tuhan Maha Kuasa, apakah kemuliaan dan
kerajaanmu yang kekal memerintah segalanya? Allah berkata
kepada kepala-malaikat Michael, Pergilah kepada temanku
Abraham sekali lagi, dan katakanlah kepada dia begini, Begini
yang dikatakan Tuhan Allahmu, dia yang mmbawa engkau ke
Wasiat Abraham
15
tanah perjanjian, yang memberkati engkau atas pasir di pantai
dan di atas bintang-bintang di langit, yang membuka
kemandulan rahim Sarah, dan memberikan Ishak sebagai buah
kandungan dalam usia yang lanjut, Sungguh Aku katakan
kepada engkau berkat-berkat yang akan Aku limpahkan
kepada engkau, dan Aku akan melipatgandakan anak cucu
engkau, dan Aku akan memberikan kepada engkau semua
yang engkau akan minta dariKu, karena Akulah Tuhan
Allahmu, dan selain Aku tidak ada yang lain. Katakan
mengapa engkau telah memberontak terhadap Aku, dan
mengapa ada kedukaan di dalammu, dan mengapa engkau
memberontak terhadap malaikatKu yang tertinggi Michael?
Tidak tahukah engkau bahwa semua yang berasal dari Adam
dan Hawa telah mati, dan bahwa tidak seorangpun dari nabi-
nabi yang telah lolos dari kematian? Tidak seorangpun dari
mereka yang memerintah sebagai raja-raja adalah kekal; tidak
seorangpun dari nenek moyangmu telah lolos dari misteri
kematian.
Mereka semua telah mati, mereka semua telah pergi ke dalam
dunia orang mati, mereka semua dikumpulkan oleh sabit
kematian. Tapi terhadap engkau Aku tidak mengutus
kematian, Aku tidak mengijinkan penyakit mematikan apapun
untuk datang terhadap engkau, Aku tidak mengijinkan sabit
kematian untuk menemui engkau, Aku tidak mengijinkan
jaring dunia orang mati untuk membungkus engkau, Aku
tidak pernah mengharapkan engkau berhadapan dengan
kejahatan apapun. Tapi sebagai penghiburan Aku telah
mengutus cahayaKu bersamanya. Dia berkata kepadaku, Ada
dua belas jam dalam sehari, dan kemudian Aku
akan mengambil semua cahaya itu. Selagi orang yang bersinar
ini mengatakan hal ini, saya melihat matahari dari rumah itu
naik menuju ke dalam surga, tapi mahkota itu tidak saya lihat
lagi, dan matahari itu seperti engkau ayahku. Dan Michael
berkata kepada Abraham, Anakmu Ishak telah mengatakan hal
Wasiat Abraham
16
yang sebenarnya, bahwa engkau akan pergi, dan dibawa naik
ke dalam surga, tapi tubuhmu akan tinggal di bumi, sampai
waktu tujuh ribu tahun digenapi, karena pada saat itu semua
tubuh akan bangkit. Sekarang oleh karena itu, Abraham,
perbaikilah kesalahanmu sendiri, dan aturlah anak-anakmu,
karena engkau telah mendengar segala apa yang telah
diputuskan mengenai engkau.
kepala-malaikat Michael kepada engkau, supaya engkau dapat
mengetahui kepergianmu meninggalkan dunia, dan
memperbaiki kesalahanmu sendiri, dan mengatur segala yang
menjadi milikmu, dan memberkati Ishak anakmu yang tercinta.
Dan sekarang engkau tahu bahwa aku tidak melakukan ini
dengan harapan tidak untuk mendukakan engkau. Jadi
mengapa engkau katakan kepada kepala-malaikatKu, aku tidak
akan pergi dengan engkau? Mengapa engkau mengatakan
begitu? Tidak tahukah engkau bahwa jika Aku memberi ijin
pada kematian dan kematian datang ke atas engkau, maka Aku
harus mengetahui apakah engkau akan datang atau tidak?
IX. Dan kepala malaikat itu setelah menerima nasihat dari
Tuhan turun kepada Abraham, dan begitu melihat dia maka
orang yang benar itu jatuh dengan wajah di atas tanah seperti
orang mati, dan kepala-malaikat itu memberitahukan kepada
dia semua yang telah dia dengar dari Yang Maha Tinggi.
Kemudian Abraham yang suci dan benar bangkit dengan
penuh air mata dan jatuh di kaki Yang Tidak Berwujud, dan
memohon dia, katanya, Aku memohon engkau, kepala
malaikat dari tentara di atas, karena engkau telah sepenuhnya
merendahkan diri untuk datang kepada aku seorang pendosa
dan dalam segala hal adalah hambamu yang tidak layak,
bahkan sekarang pun aku mohon engkau, O kepala-malaikat,
untuk menyampaikan kata-kataku sekali lagi kepada Yang
Maha Tinggi, dan katakanlah kepada dia, Begini yang
dikatakan Abraham hambaMu, Tuhan, Tuhan, dalam segala
Wasiat Abraham
17
hal dan perkataan yang telah aku pintakan Engkau telah
memenuhi semua permintaanku. Sekarang, Tuhan, aku tidak
menentang kuasaMu, karena aku juga mengetahui bahwa aku
tidaklah kekal namun fana. Oleh karena semua hal berada di
dalam kekuasaanMu, dan semua takut dan gentar di hadapan
kekuasaanMu, aku juga takut, tapi aku mengajukan satu
permohonan kepada engkau, dan sekarang, Tuhan dan Tuan,
dengarkanlah doaku, bahwa selagi masih dalam tubuh ini aku
berkeinginan untuk melihat seluruh penjuru bumi yang
ditinggali makhluk hidup, dan semua ciptaan yang Engkau
ciptakan dengan satu kata, dan ketika aku melihat semua ini,
kemudian jika aku harus meninggalkan kehidupan ini maka
aku akan pergi tanpa kesedihan. Maka kepala-malaikat itu
kembali lagi, dan berdiri di hadapan Allah, dan
memberitahukan kepada Dia semua hal, katanya, Begini yang
dikatakan temanMu Abraham, aku berkeinginan untuk melihat
semua bumi dalam seumur hidupku sebelum aku mati. Dan
setelah mendengar ini, Yang Maha Tinggi memerintahkan lagi
kepada kepala-malaikat Michael, dan berkata kepadanya,
Bawa seberkas sinar, dan malaikat-malaikat yang berkuasa
atas kereta perang, dan turunlah, bawa Abraham yang benar
itu ke atas kereta perang malaikat, dan tinggikanlah dia ke
dalam surga supaya dia dapat memandang seluruh penjuru
bumi.
X. Dan malaikat tertinggi Michael turun dan menaikkan
Abraham ke atas kereta perang malaikat, dan meninggikan dia
ke dalam surga, dan membawa dia di atas awan bersama enam
puluh malaikat, dan Abraham naik di atas kereta perang
tersebut ke seluruh penjuru bumi. Dan Abraham melihat
dunia seperti apa adanya pada hari itu, beberapa orang
membajak, yang lain mengemudikan kereta kuda, di satu
tempat orang menggembalakan ternak, dan di tempat lain
Abraham menjawab dan berkata kepada Michael, aku
Wasiat Abraham
18
memohon kepada engkau, tuan, jika aku harus meninggalkan
tubuhku, aku berkeinginan untuk dibawa naik di dalam
tubuhku supaya aku dapat melihat makhluk-makhluk yang
telah diciptakan Tuhan Allahku di dalam surga dan di atas
bumi. Michael menjawab dan berkata, Ini tidak dapat aku
lakukan, tapi aku akan pergi dan memberitahukan kepada
Tuhan hal ini, dan jika aku diperintahkan aku akan
menunjukkan kepada engkau semua hal-hal ini.
VIII. Dan Michael naik ke dalam surga, dan berbicara di
hadapan Allah mengenai Abraham, dan Tuhan menjawab
Michael, Pergilah dan bawalah Abraham di dalam tubuhnya,
dan tunjukkanlah kepada dia semuanya, dan apapun yang akan
dia katakan kepada engkau, perbuatlah engkau kepadanya
seperti kepada temanKu. Maka Michael pergi dan membawa
Abraham di dalam tubuhnya naik ke atas sebuah awan, dan
membawa dia ke sungai dari Lautan.
melihat mereka selama malam hari, dan menari dan bermain
dan memainkan harpa, dan di tempat lain orang berjuang dan
bertarung dalam hukum, di tempat lain lagi orang menangis
dan mengingat orang yang telah mati. Dia juga melihat
pasangan yang baru menikah diterima dengan hormat, dan
dalam kata lain dia melihat semua hal yang dilakukan di dunia,
yang baik maupun yang jahat. Ketika Abraham melewati dan
melihat orang-orang yang membawa pedang, di tangan mereka
terdapat pedang yang tajam, Abraham bertanya kepada kepala-
malaikat, Siapa orang-orang ini? Kepala-malaikat menjawab,
Orang-orang ini adalah pencuri, yang berniat untuk melakukan
pembunuhan, dan mencuri dan membakar dan
menghancurkan. Abraham berkata, Tuhan, Tuhan,
dengarkanlah suaraku, dan perintahkanlah supaya binatang-
binatang liar boleh keluar dari hutan dan memakan mereka.
Dan bahkan selagi dia berbicara keluarlah binatang-binatang
liar dari dalam hutan dan memakan mereka. Dan dia melihat
Wasiat Abraham
19
di suatu tempat lainnya seorang laki-laki dan seorang wanita
melakukan perzinahan, dan berkata, Tuhan, Tuhan,
perintahkanlah supaya bumi boleh terbuka dan menelan
mereka, dan dengan segera bumi terbelah dan menelan
mereka. Dan dia melihat di suatu tempat lainnya orang-orang
mendobrak sebuah rumah, dan membawa pergi harta milik
orang lainnya, dan dia berkata Tuhan, Tuhan, perintahkanlah
supaya api boleh turun dari surga dan memusnahkan mereka.
Dan bahkan selagi dia berbicara, api turun dari surga dan
memusnahkan mereka. Dan dengan segera datanglah suatu
suara dari surga kepada kepala malaikat, berkata demikian, O
kepala malaikat Michael, perintahkanlah kereta perang supaya
berhenti, dan alihkanlah Abraham supaya dia tidak dapat
melihat seluruh bumi, karena jika dia memandang semua yang
hidup dalam kejahatan, dia akan memusnahkan seluruh
ciptaan. Karena lihatlah, Abraham tidak berdosa, dan tidak
mempunyai belas kasihan kepada orang-orang yang berbuat
dosa, tapi Aku telah membuat dunia ini, dan tidak mempunyai
keinginan untuk memusnahkan satupun dari mereka, tapi
tundalah kematian orang yang berdosa, sampai dia bertobat
dan hidup. Tapi bawalah Abraham ke pintu gerbang pertama
dari surga, supaya dia boleh melihat penghakiman dan
pembalasan di sana, dan penyesalan jiwa-jiwa orang-orang
yang berdosa yang telah dia musnahkan.
XI. Maka Michael memutar kereta perang itu dan membawa
Abraham ke timur, ke pintu gerbang pertama surga; dan
Abraham melihat dua jalan, yang satu sempit dan berliku-liku,
yang lainnya lebar dan lapang, dan di sana dia melihat dua
pintu gerbang, yang satu lebar di atas jalan yang lebar, dan
yang lain sempit di atas jalan yang sempit. Dan di luar kedua
pintu gerbang itu dia melihat seseorang duduk di atas tahta
yang disepuh emas, dan penampilan orang itu sangat
mengerikan, seperti penampilan Tuhan. (1) Dan mereka
Wasiat Abraham
20
melihat banyak jiwa diantar oleh malaikat-malaikat dan
dibawa melalui pintu gerbang yang lebar, dan jiwa-jiwa
lainnya, sedikit jumlahnya, yang dibawa oleh malaikat-
malaikat melalui pintu gerbang yang sempit. Dan ketika
XII. Dan setelah Abraham melihat tempat penghakiman, awan
itu membawanya ke atas surga, dan Abraham, melihat ke
bawah ke bumi, melihat seorang laki-laki melakukan
perzinahan dengan seorang wanita yang telah menikah. Dan
Abraham sambil berbalik berkata kepada Michael, Apakah
engkau melihat kejahatan ini? tapi, Tuhan, kirimkanlah api
dari surga untuk memusnahkan mereka. Dan dengan segera
turunlah api dan memusnahkan mereka, karena Tuhan telah
berkata kepada Michael, Apapun yang Abraham minta engkau
lakukan untuk dia, lakukanlah. Abraham melihat lagi, dan
melihat orang-orang lainnya menyerang teman mereka, dan
berkata, Biarlah bumi terbuka dan menelan mereka, dan selagi
dia berbicara bumi menelan mereka hidup-hidup. Sekali lagi
awan itu membawanya ke suatu tempat lainnya lagi, dan
Abraham beberapa orang pergi ke tempat yang terpencil untuk
melakukan pembunuhan, dan dia berkata kepada Michael,
Apakah engkau melihat kejahatan ini? tapi biarlah binatang-
binatang liar keluar dari tempat yang terpencil itu, dan
merobek-robek mereka, dan pada saat yang sama binatang-
binatang liar keluar dari tempat terpencil itu, dan memakan
mereka. Kemudian Tuhan Allah berbicara kepada Michael
katanya, Kembalikanlah Abraham ke rumahnya sendiri, dan
jangan biarkan dia berkeliling kepada semua ciptaan yang
telah Aku buat, karena dia tidak mempunyai belas kasih atas
orang-orang yang berdosa, tapi Aku mempunyai belas kasihan
atas orang-orang berdosa dan berharap mereka akan berbalik
dan hidup, dan menyesali dosa-dosa mereka dan diselamatkan.
Wasiat Abraham
21
(VIII.) Dan Abraham memandang dan melihat dua pintu
gerbang, yang satu kecil dan yang lainnya besar, dan antara
dua pintu gerbang tersebut duduk seseorang di atas tahta yang
penuh kemuliaan, dan banyak sekali malaikat di sekeliling dia,
dan dia menangis, dan kemudian tertawa, tapi tangisannya
melebihi tawanya tujuh kali lipat. Dan Abraham berkata
kepada Michael, Siapakah ini yang duduk di antara dua pintu
gerbang dengan penuh kemuliaan; terkadang dia tertawa, dan
terkadang dia menangis, dan tangisannya melebihi tawanya
tujuh kali lipat? Dan Michael berkata kepada Abraham, Tidak
tahukah kamu siapa itu? Dan dia berkata, Tidak, tuan. Dan
Michael berkata kepada Abraham, Apakah engkau melihat
kedua pintu gerbang itu, yang kecil dan yang besar? Kedua
pintu ini adalah mereka yang
orang yang menakjubkan yang duduk di atas tahta keemasan
itu melihat sedikit orang masuk melalui pintu gerbang yang
sempit, dan banyak orang masuk melalui pintu gerbang yang
lebar, dengan segera orang yang menakjubkan itu mencabut
rambut di kepalanya dan sisi janggutnya, dan menjatuhkan
dirinya sendiri ke atas tanah dari tahtanya, menangis dan
berduka cita. Tapi ketika dia melihat banyak jiwa masuk
melalui pintu gerbang yang sempit, kemudian dia bangkit dari
tanah dan duduk di atas tahtanya dalam suka cita yang besar,
bergembira dan sangat berbangga hati. Dan Abraham bertanya
kepada kepala-malaikat, Tuanku kepala-malaikat, siapakah
orang yang paling menakjubkan ini, dihiasi dengan kemuliaan
seperti itu, dan terkadang dia menangis dan berduka cita, dan
terkadang dia bergembira dan bersuka cita? Yang Tidak
Berwujud itu berkata: Ini adalah Adam yang pertama
diciptakan yang penuh dengan kemuliaan seperti itu, dan dia
memandang dunia karena semua dilahirkan dari dia, dan ketika
dia melihat banyak jiwa masuk melalui pintu gerbang yang
sempit, maka dia bangkit dan duduk di atas tahtanya
bergembira dan sangat bersuka cita, karena pintu gerbang yang
Wasiat Abraham
22
sempit ini adalah yang adil, yang menuju kepada kehidupan,
dan mereka yang masuk melaluinya masuk ke dalam Firdaus.
Karena hal ini, maka, Adam yang pertama diciptakan bersuka
cita, karena dia melihat jiwa-jiwa diselamatkan. Tapi ketika
dia melihat banyak jiwa masuk melalui pintu gerbang yang
lebar, maka dia menarik rambut dari kepalanya, dan
menjatuhkan dirinya sendiri ke atas tanah sambil menangis
dan berduka cita dengan pedih, karena pintu gerbang yang
lebar adalah untuk orang-orang berdosa, yang menuju kepada
penghancuran dan penghukuman yang kekal. Dan karena hal
inilah Adam yang pertama diciptakan jatuh dari tahtanya
menangis dan berduka cita untuk penghancuran orang-orang
yang berdosa, karena dari antara mereka banyak yang hilang,
dan hanya sedikit yang diselamatkan, karena dalam tujuh ribu
tahun jarang ditemukan jiwa yang diselamatkan, karena benar
dan tidak tercemar.
XII. Ketika dia masih mengatakan hal-hal ini kepadaku,
terlihat dua malaikat, berkobar-kobar dalam penampilannya,
dan tidak berbelas kasihan dalam pikirannya, dan tegas
tampangnya, dan mereka menuntun beribu-ribu jiwa, dengan
tidak berbelas kasihan memukul mereka dengan cambuk yang
berkobar-kobar. Malaikat itu menahan satu jiwa, dan mereka
menuntun semua jiwa-jiwa itu masuk pada pintu gerbang yang
lebar kepada kehancuran. Maka kami juga pergi bersama
dengan malaikat-malaikat itu, dan masuk ke dalam lewat pintu
gerbang yang lebar, dan di antara kedua pintu gerbang itu
berdiri sebuah tahta yang mengerikan penampilannya, terbuat
dari kristal yang mengerikan, dan berkobar-kobar, dan di
atasnya duduk seseorang yang hebat yang terang seperti
matahari, seperti Anak Allah. Di hadapannya berdiri sebuah
meja seperti kristal, semua terbuat dari emas dan kain linen
yang bagus, dan di atas meja tergeletak sebuah buku,
ketebalannya 120 inci, dan lebarnya 20 inci, dan di sebelah
Wasiat Abraham
23
kanan dan kiri buku tersebut berdiri dua malaikat memegang
kertas dan tinta dan pena. Di depan meja itu duduk seorang
malaikat terang, tangannya memegang sebuah neraca, dan di
sebelah kanannya duduk seorang malaikat yang berkobar-
kobar, tidak berbelas kasihan, dan tegas, tangannya memegang
sebuah terompet, di dalamnya ada petunjuk kepada kehidupan
dan kepada kehancuran. Orang ini yang duduk di antara
mereka adalah Adam, manusia pertama yang diciptakan
Tuhan, dan ditempatkan di tempat ini untuk melihat setiap
jiwa yang meninggalkan tubuh, melihat bahwa semua adalah
berasal dari dia. Karena itu, ketika engkau melihat dia
menangis, engkau tahu bahwa dia telah melihat banyak jiwa
sedang dituntun ke dalam kehancuran, tapi ketika engkau
melihat dia tertawa, dia telah melihat banyak jiwa sedang
dituntun ke dalam kehidupan. Apakah engkau melihat bahwa
tangisannya melebihi tawanya? Karena dia melihat bagian
yang lebih besar dari dunia sedang dituntun melalui pintu
gerbang yang lebar kepada kehancuran, maka tangisannya
melebihi tawanya tujuh kali lipat.
IX. Dan Abraham berkata, Dan dia yang tidak dapat masuk
melalui pintu gerbang yang sempit, tidak dapatkah dia masuk
ke dalam kehidupan? Kemudian Abraham menangis, katanya,
Berdukalah aku, apa yang harus aku lakukan? karena aku
adalah orang yang bertubuh besar, dan bagaimana aku dapat
masuk melalui pintu gerbang sempit, yang tidak dapat
dimasuki oleh anak laki-laki berumur lima belas tahun?
Michael menjawab dan berkata kepada Abraham, Jangan
takut, bapak, atau berduka, karena engkau akan masuk
melaluinya tanpa ada rintangan, dan juga mereka semua yang
seperti engkau.
Dan selagi Abraham berdiri dan terpesona, terlihat seorang
malaikat Tuhan membawa enam puluh ribu jiwa orang-orang
berdosa ke dalam kehancuran, Dan Abraham berkata kepada
Wasiat Abraham
24
Michael, Apakah semua orang ini masuk ke dalam
kehancuran? Dan Michael berkata kepadanya, Ya, tapi mari
kita pergi dan mencari di antara jiwa-jiwa ini, kalau-kalau di
antara mereka ada yang benar walaupun hanya satu. Dan
ketika mereka pergi, mereka menemukan seorang malaikat
memegang di tangannya satu jiwa seorang wanita dari antara
enam puluh ribu jiwa ini, karena dia menemukan bahwa dosa-
dosanya sama beratnya dengan semua karyanya, dan mereka
tidak bergerak maupun diam, tapi dalam keadaan di antaranya;
tapi jiwa-jiwa yang lainnya dia bawa ke dalam kehancuran.
Abraham berkata kepada Michael, Tuhan, apakah ini malaikat
yang memisahkan jiwa dari tubuh atau bukan? Michael
menjawab dan berkata, Ini adalah kematian, dan dia membawa
mereka ke tempat penghakiman dan hakim itu boleh
menghakimi mereka.
X. Dan Abraham berkata, Tuanku, aku memohon engkau
untuk membawaku ke tempat penghakiman di mana api
pemusnah segala digunakan untuk menghakimi orang-orang
berdosa. Orang yang menakjubkan yang duduk di atas tahta
itu sendiri yang menghakimi dan menjatuhkan hukuman
kepada jiwa-jiwa, dan kedua malaikat di kirin dan di kanannya
menulis, yang di sebelah kanan kebajikannya dan yang di
sebelah kiri kejahatannya. Malaikat yang berada di depan
meja, yang memegang neraca, menimbang jiwa-jiwa itu, dan
malaikat yang berkobar-kobar, yang memegang api,
menghakimi jiwa-jiwa itu. Dan Abraham bertanya kepada
kepala-malaikat Michael, Apakah ini yang kita lihat? Dan
kepala-malaikat berkata, Hal-hal ini yang engkau lihat,
Abraham yang suci, adalah penghakiman dan pembalasan.
Dan lihatlah malaikat yang memegang jiwa itu di dalam
tangannya, dan dia membawanya ke hadapan hakim, dan
hakim itu berkata kepada seorang dari malaikat-malaikat yang
melayani dia, Bukakan buku ini, dan carikan dosa-dosa jiwa
Wasiat Abraham
25
ini. Dan dengan membuka buku itu dia menemukan dosa-dosa
dan kebajikan- kebajikannya sama berat, dan dia tidak
menyerahkannya kepada para penganiaya, juga tidak kepada
mereka yang diselamatkan, tapi menempatkannya di tengah-
tengah.
XIII. Dan Abraham berkata, Tuanku kepala-malaikat, siapakah
hakim yang paling menakjubkan ini? dan siapakah malaikat-
malaikat yang menulis itu? dan siapakah malaikat yang seperti
matahari dan memegang neraca itu? dan siapakah malaikat
yang berkobar-kobar yang memegang api itu? Kepala-
malaikat itu berkata, "Apakah engkau lihat, Abraham yang
paling suci, orang yang mengerikan yang duduk di atas tahta?
Ini adalah putra dari Adam yang pertama kali diciptakan, yang
dipanggil Habel, yang dibunuh oleh Kain yang jahat, dan dia
duduk di sana untuk menghakimi semua ciptaan, dan menguji
orang-orang benar dan orang-orang berdosa. Karena Allah
telah berkata, Aku tidak akan menghakimi engkau, tapi setiap
manusia yang lahir akan dihakimi. Karena itu Dia
memberikan tugas penghakiman kepadanya, untuk
menghakimi dunia sampai kebesaran dan kemuliaanNya
datang, dan kemudian, O Abraham yang benar, adalah
penghakiman dan pembalasan yang sempurna, kekal dan tidak
dapat berubah, yang tidak dapat diubah oleh siapapun. Karena
setiap manusia berasal dari yang pertama kali diciptakan,
maka mereka pertama kali dihakimi di sini oleh putranya, dan
pada penghakiman yang kedua mereka akan dihakimi oleh dua
belas suku Israel, yang aku pun akan melihat bagaimana
mereka dihakimi. Kemudian Michael menaikkan Abraham ke
atas sebuah awan, dan membawanya ke dalam Firdaus, dan
ketika dia tiba ke tempat di mana hakim itu berada, malaikat
itu datang dan memberikan jiwa itu kepada hakim tersebut.
Dan jiwa itu berkata, Tuan ampunilah saya. Dan hakim itu
berkata, Bagaimana aku akan mengampuni engkau, sedangkan
Wasiat Abraham
26
engkau tidak mengampuni anak perempuanmu yang engkau
miliki, buah dari kandunganmu? Mengapa engkau
membunuhnya? Jiwa itu menjawab, Tidak, Tuan,
pembunuhan itu tidak dilakukan oleh saya, tapi anak
perempuan saya telah berbohong kepada saya. Tapi hakim itu
memerintahkan dia yang menulis catatan untuk datang, dan
lihatlah malaikat membawa dua buku. Dan bersama mereka
adalah seseorang yang sangat tinggi, di atas kepalanya terdapat
tiga mahkota, dan mahkota yang satu lebih tinggi daripada dua
yang lainnya. Mahkota-mahkota ini disebut mahkota
kesaksian. Dan orang ini memegang sebuah pena emas di
tangannya, dan hakim itu berkata kepada dia, Tunjukkan dosa
jiwa ini. Dan orang itu membuka salah satu buku yang dibawa
malaikat, mencari dosa jiwa wanita itu dan menemukannya.
Dan hakim itu berkata, O jiwa yang jahat, mengapa engkau
mengatakan engkau tidak melakukan pembunuhan? Tidakkah
engkau tahu, setelah kematian suamimu, engkau pergi dan
melakukan perzinahan dengan suami anak perempuanmu, dan
membunuh anak perempuanmu itu? Dan hakim itu juga
menuduh dia atas dosa-dosanya yang lain, segala apa yang
telah dia lakukan sejak masa mudanya. Mendengar hal-hal ini
wanita itu berteriak, katanya, Berdukalah aku, semua dosa
yang telah aku perbuat di dunia telah aku lupakan, tapi di sini
mereka tidak melupakannya. Kemudian mereka membawanya
pergi juga dan memberikannya kepada para penganiaya.
XI. Dan Abraham berkata kepada Michael, Tuan, siapakah
hakim ini, dan siapakah yang lainnya, yang melakukan
tuduhan atas dosa-dosa? Dan Michael berkata kepada
Abraham, Apakah engkau melihat hakim itu? Itu adalah
Habel, yang pertama bersaksi, dan Allah membawanya ke sini
untuk menghakimi, dan dia yang memberikan kesaksian di sini
adalah guru dari surga dan bumi, dan pembuat catatan
kebajikan, Henokh, karena Tuhan mengutus mereka ke sini
Wasiat Abraham
27
untuk menuliskan dosa-dosa dan kebajikan-kebajikan dari
setiap orang. Abraham berkata, Dan bagaimana Henokh dapat
menimbang berat jiwa-jiwa, karena dia tidak melihat
kematian? atau bagaimana dia dapat menjatuhkan vonis
terhadap semua jiwa-jiwa itu? Michael berkata, Jika dia
menjatuhkan vonis terhadap jiwa-jiwa, itu tidak diijinkan, tapi
Henokh sendiri tidak menjatuhkan vonis, tapi adalah Tuhan
yang melakukan demikian, dan dia tidak melakukan lebih
daripada menulis saja. Karena Henokh berdoa kepada Tuhan
katanya, Aku tidak ingin, Tuhan, untuk menjatuhkan vonis
terhadap jiwa-jiwa, jangan sampai aku menjadi kedukaan bagi
siapapun, dan Tuhan berkata kepada Henokh, Aku akan
memerintahkan engkau untuk menuliskan dosa-dosa jiwa yang
melakukan penebusan dosa dan akan memasuki setiap nafas
dan setiap mahkluk hidup. Tapi pada kali yang ketiga mereka
akan dihakimi oleh Tuhan Allah bagi semua, dan kemudian,
sebenarnya, akhir penghakiman itu sudah dekat, dan vonis
yang dijatuhkan mengerikan, dan tidak ada seorangpun yang
akan menyelamatkan. Dan sekarang dengan tiga pengadilan,
penghakiman atas dunia dan pembalasan dilakukan, dan untuk
alasan ini suatu masalah akhirnya tidak dibenarkan oleh satu
atau dua saksi, tapi segala sesuatunya akan ditetaptkan oleh
tiga saksi. Kedua malaikat di sebelah kanan dan sebelah kiri,
merekalah yang menuliskan dosa-dosa dan kebajikan, dan
malaikat yang di sebelah kanan menuliskan kebajikan, dan
yang di sebelah kiri dosa-dosa. Malaikat yang seperti
matahari, memegang neraca di tangannya, adalah malaikat
tertinggi, Dokiel penimbang yang adil, dan dia menimbang
kebajikan-kebajikan dan dosa-dosa dengan kebenaran Allah.
Malaikat yang berkobar-kobar dan tidak berbelas kasihan,
yang memegang api di tangannya itu, adalah malaikat tertinggi
Puruel, yang mempunyai kekuasaan atas api, dan menguji
perbuatan manusia melalui api, dan jika api itu memusnahkan
perbuatan manusia manapun, malaikat penghakiman segera
Wasiat Abraham
28
menangkapnya, dan membawanya pergi ke tempat orang-
orang berdosa, tempat yang paling pahit untuk penghukuman.
Tapi jika api itu menyetujui perbuatan seseorang, dan tidak
menangkapnya, orang itu dibenarkan, dan malaikat kebenaran
membawanya dan menempatkannya dalam kelompok orang-
orang yang benar. Dan dengan demikian, Abraham yang
paling benar, semua hal pada semua orang diuji dengan api
dan dengan neraca."
XIV. Dan Abraham berkata kepada kepala malaikat, Tuanku
kepala-malaikat, jiwa yang dipegang oleh malaikat di
tangannya, mengapa jiwa itu ditempatkan di tengah-tengah?
Kepala malaikat berkata, Dengar, Abraham yang benar.
Karena hakim menemukan bahwa dosa-dosanya dan
kebajikan-kebajikannya seimbang, dia tidak menyerahkannya
kepada penghakiman atau kepada keselamatan, sampai
penghakiman untuk semua tiba saatnya. Abraham berkata
kepada kepala-malaikat, Dan apa yang dituntut dari jiwa itu
untuk diselamatkan? Kepala-malaikat itu berkata, Jika jiwa itu
memperoleh satu kebajikan di atas dosa-dosanya, jiwa itu
masuk ke dalam keselamatan. Abraham berkata kepada
kepala-malaikat, Mari ke sini, kepala-malaikat Michael, mari
kita berdoa untuk jiwa ini, dan lihat apakah Allah akan
mendengar kita. Kepala-malaikat berkata, Amin, jadilah
demikian; dan mereka berdoa dan memohon pengampunan
untuk jiwa itu, dan Allah mendengar mereka, dan ketika
mereka bangkit dari doa mereka, mereka tidak melihat jiwa itu
berdiri di sana. Dan Abraham berkata kepada malaikat itu, Di
mana jiwa yang engkau pegang di tengah-tengah itu? Dan
malaikat itu menjawab, Jiwa itu telah diselamatkan oleh
doamu yang benar, dan lihatlah seorang malaikat terang telah
membawanya dan memasukkannya ke dalam Firdaus.
Abraham berkata, Aku memuji nama Allah, Yang Maha
Tinggi, dan pengampunannya yang tak terukur. Dan Abra ke
Wasiat Abraham
29
dalam hidup, dan jika jiwa itu tidak melakukan penebusan
dosa dan bertobat, engkau akan menemukan dosa-dosanya
dituliskan dan jiwa itu akan dijatuhkan ke dalam
penghukuman.
ham berkata kepada kepala malaikat, Aku mohon kepada
engkau, malaikat tertinggi, dengarkanlah doaku, dan mari kita
memanggil nama Tuhan, dan memohon kasih sayangnya, dan
memohon pengampunannya untuk jiwa-jiwa orang-orang
berdosa yang sebelumnya, dalam kemarahanku, aku kutuk dan
hancurkan, yang dimakan bumi, dan yang dicabik-cabik oleh
binatang-binatang buas, dan yang dimusnahkan api melalui
kata-kataku. Sekarang aku tahu bahwa aku telah berdosa di
hadapan Tuhan Allah kita. Marilah, O Michael, kepala-
malaikat tentara surga, mari, mari kita memanggil nama Allah
dengan air mata supaya Dia boleh mengampuni dosaku, dan
mengabulkan mereka kepadaku. Dan kepala malaikat itu
mendengarkan dia, dan mereka memohon pengampunan di
hadapan Tuhan, dan ketika mereka telah memanggil Dia untuk
selang waktu yang panjang, datanglah suatu suara dari surga
katanya, Abraham, Abraham, Aku telah mendengarkan
suaramu dan doamu, dan mengampuni engkau atas dosamu,
dan mereka yang engkau kira telah Aku musnahkan telah Aku
panggil dan bawa ke dalam kehidupan oleh karena
kebaikanKu yang luar biasa, karena untuk suatu masa Aku
telah membalas mereka dalam penghakiman, dan mereka yang
hidup di bumi yang Aku musnahkan, Aku tidak akan
membalas dalam kematian.
XV. Dan suara Tuhan juga berkata kepada kepala-malaikat
Michael, Michael, hambaKu, kembalikanlah Abraham ke
rumahnya, karena lihatlah akhirnya telah datang mendekat,
dan panjangnya kehidupannya telah digenapi, supaya dia dapat
membereskan segala hal, dan kemudian bawalah dia
kepadaKu. Maka kepala-malaikat itu memutar kereta perang
Wasiat Abraham
30
dan awan itu membawa Abraham ke rumahnya sendiri, dan dia
masuk ke dalam kamarnya dan duduk di atas dipannya. Dan
Sarah istrinya datang dan memeluk kaki Yang Tidak Berwujud
dan berbicara dengan rendah hati, katanya, Aku berterima
kasih kepada engkau, tuanku, bahwa engkau telah membawa
kembali tuanku Abraham, karena kami mengira dia telah
diambil dari kami. Dan anaknya Ishak juga datang dan
bersandar kepada lehernya, dan dengan cara yang sama semua
hamba-hambanya laki-laki dan hamba-hambanya perempuan
mengelilingi Abraham dan memeluknya, memuliakan Allah.
Dan Yang Tidak Berwujud berkata kepada mereka,
Dengarkan, Abraham yang benar. Lihatlah istrimu Sarah,
lihatlah juga anakmu yang tercinta Ishak, lihatlah juga semua
pelayan-pelayanmu laki-laki dan pelayan-pelayanmu
perempuan yang mengelilingi engkau. Aturlah semua yang
engkau miliki, karena hari di mana engkau akan meninggalkan
tubuh dan pergi kepada Tuhan untuk selamanya telah dekat.
Abraham berkata, Apakah Tuhan yang telah mengatakannya,
ataukah engkau yang mengatakannya sendiri? Kepala-
malaikat itu menjawab, Dengarkan, Abraham yang benar.
Tuhan telah memerintahkan, dan aku memberitahukan engkau.
Abraham berkata, Aku tidak akan pergi bersama engkau.
Kepala-malaikat, begitu mendengar kata-kata ini, dengan
segera pergi dari hadapan Abraham, dan naik ke atas ke dalam
surga, dan Dan pada sekitar pukul sembilan Michael
membawa Abraham kembali ke rumahnya. Tapi Sarah
istrinya, karena tidak melihat apa yang terjadi pada Abraham,
penuh dengan duka cita, dan mati, dan setelah kepulangannya
Abraham melihat dia mati, dan menguburnya.
berdiri di hadapan Allah yang Maha Tinggi, dan berkata,
Tuhan yang Maha Kuasa, lihatlah aku telah mendengarkan
temanMu Abraham segala apa yang telah dia katakan kepada
Engkau, dan telah memenuhi permintaannya. Aku telah
menunjukkan kepadanya kekuasaanMu, dan seluruh penjuru
Wasiat Abraham
31
bumi dan lautan yang ada di bawah langit. Aku telah
menunjukkan kepada dia penghakiman dan pembalasan
dengan awan dan kereta perang, dan sekali lagi dia berkata,
Aku tidak akan pergi bersama engkau. Dan Yang Maha
Tinggi berkata kepada malaikat itu, Apakah temanKu
Abraham mengatakan demikian lagi, Aku tidak akan pergi
bersama engkau? Malaikat tertinggi itu berkata, Tuhan yang
Maha Kuasa, dia berkata begitu, dan aku menahan diri untuk
tidak menyentuh dia, karena dari mulanya dia adalah
temanMu, dan telah melakukan semua hal yang
menyenangkan pandangan Engkau. Tidak ada orang seperti
dia di atas bumi, bahkan Ayub orang yang luar biasa itu pun
tidak, dan karena itu aku menahan diri untuk tidak
menyentuhnya.
Oleh karena itu, perintahkanlah, Raja yang kekal, apa yang
harus dilakukan.
XVI. Kemudian Yang Maha Tinggi itu berkata, Panggillah ke
sini Kematian yang dipanggil penampilan yang tidak
berampun dan wajah yang tidak berbelas kasihan. Dan
Michael Yang Tidak Berwujud pergi dan berkata kepada
Kematian, Mari ke sini, tuan pencipta, raja yang kekal,
memanggil engkau. Dan Kematian, mendengar hal ini,
gemetar dan menggigil, dikuasai oleh ketakutan yang amat
sangat, dan datang dengan ketakutan yang besar berdiri di
hadapan bapak yang tidak tampak, menggigil, mengerang dan
gemetar, menunggu perintah dari Tuhan. Kemudian Allah
yang tidak tampak itu berkata kepada Kematian, Mari ke sini,
engkau nama yang pahit dan kejam dari dunia, sembunyikan
kekejamanmu, tutupi keburukanmu, dan jauhkan kepahitanmu
dari dirimu, dan kenakanlah keindahanmu dan semua
kemuliaanmu, dan turunlah kepada Abraham temanKu, dan
ambillah dia dan bawalah dia kepadaKu. Tapi sekarang Aku
beritahukan juga kepada engkau untuk tidak menakuti dia, tapi
Wasiat Abraham
32
bawalah dia dengan perkataan yang sopan, karena dia adalah
temanKu sendiri. Setelah mendengar ini, Kematian keluar
dari hadapan Yang Maha Tinggi, dan mengenakan sebuah
jubah yang sangat kemilau, dan membuat penampilannya
seperti matahari, dan menjadi indah dan rupawan
mengalahkan anak-anak manusia, menjadi bentuk seorang
malaikat tertinggi, membuat pipinya bersinar-sinar seperti api,
dan dia pergi kepada Abraham. Sekarang Abraham yang
benar keluar dari kamarnya, dan duduk di bawah pohon-pohon
Mamre, menopangkan dagunya di atas tangannya, dan
menunggu kedatangan malaikat tertinggi Michael. Dan
lihatlah, suatu bau wangi yang manis datang kepadanya, dan
suatu kilatan cahaya, dan Abraham berbalik dan melihat
Kematian datang menuju kepadanya dalam kemuliaan dan
keindahan yang luar biasa, Dan Abraham bangkit dan pergi
untuk menemuinya, berpikir bahwa dia adalah kepala-malaikat
Allah, dan Kematian memandang dia memberi hormat
kepadanya, katanya, Bersuka citalah, Abraham yang terkasih,
jiwa yang benar, teman sejati dari Yang Maha Tinggi, dan
rekan dari malaikat-malaikat suci.
XIII. Tapi ketika hari kematian Abraham makin mendekat,
Tuhan Allah berkata kepada Michael, Kematian tidak akan
berani mendekat untuk mengambil jiwa dari hambaKu, karena
dia adalah temanKu, tapi pergilah engkau dan hiasi Kematian
dengan keindahan yang luar biasa, dan kirimkanlah dia seperti
demikian kepada Abraham, supaya dia dapat melihatnya
dengan matanya. Dan Michael dengan segera, seperti yang
diperintahkan kepadanya, menghiasi Kematian dengan
keindahan yang luar biasa, dan mengirimkan dia seperti
demikian kepada Abraham supaya dia dapat melihatnya. Dan
dia duduk di dekat Abrahamm, dan Abraham melihat
Kematian duduk di dekatnya menjadi takut dengan rasa takut
yang luar biasa. Dan Kematian berkata kepada Abraham,
Wasiat Abraham
33
Salam, jiwa yang suci! salam, teman dari Tuhan Allah!
salam, penghiburan dan pelayanan dari orang-orang yang
melakukan perjalanan! Dan Abraham berkata, Kami
menyambut engkau, hamba Allah yang Maha Tinggi. Aku
memohon kepada engkau, beritahukanlah kepadaku siapakah
engkau; dan masuklah ke dalam rumahku untuk mengambil
bagian makanan dan minuman, dan pergilah dariku, karena
sejak aku melihat engkau duduk di dekatku, jiwaku menjadi
susah. Karena aku tidak layak untuk datang ke dekatmu,
karena engkau adalah roh yang ditinggikan dan aku adalah
darah dan daging, dan karena itu aku tidak tahan
kemuliaanmu, karena aku melihat bahwa kerupawananmu
bukanlah dari dunia ini. Dan Kematian berkata kepada
Abraham, aku beritahukan kepadamu, di antara semua ciptaan
yang telah Allah buat, tidak ditemukan seorang yang seperti
engkau, karena bahkan Tuhan sendiri dengan mencari-cari
belum menemukan seseorang seperti engkau di atas seluruh
bumi. Dan Abraham berkata kepada Kematian, Bagaimana
engkau berani berbohong? karena aku melihat bahwa engkau
Abraham berkata kepada Kematian, Salam kepada engkau
yang berpenampilan dan berbentuk seperti matahari, penolong
yang paling mulia, pembawa terang, orang yang menakjubkan,
dari mana kemuliaanmu datang kepada kita, dan siapakah
engkau, dan dari mana engkau datang? Kemudian Kematian
berkata, Abraham yang paling benar, lihatlah bahwa aku
memberitahukan kebenaran kepadamu. Aku adalah kematian
yang pahit. Abraham berkata kepadanya, Tidak, tapi engkau
adalah yang menyenangkan dari dunia, engkau adalah
kemuliaan dan keindahan dari malaikat-malaikat dan manusia,
engkau adalah bentuk yang paling rupawan dari semua yang
lain, dan engkau mengatakan, Aku adalah kematian yang
pahit, dan bukannya, aku yang paling rupawan dari semua hal-
hal baik lainnya. Kematian berkata, Aku memberitahukan
kebenaran kepadamu. Apa nama yang diberikan Tuhan
Wasiat Abraham
34
kepadaku, itu juga yang aku beritahukan kepadamu. Abraham
berkata, Untuk apa engkau datang ke sini? Kematian berkata,
Untuk jiwamu yang suci aku datang. Kemudian Abraham
berkata, aku tahu yang engkau maksudkan, tapi aku tidak akan
pergi bersama engkau; dan Kematian terdiam dan tidak
menjawab dia satu katapun.
XVII. Kemudian Abraham bangkit, dan pergi ke dalam
rumahnya, dan Kematian juga menemaninya ke sana. Dan
Abraham pergi ke dalam kamarnya, dan Kematian pergi
bersamanya. Dan Abraham berbaring di atas dipannya, dan
Kematian datang dan duduk di samping kakinya. Kemudian
Abraham berkata, Pergilah, pergilah daripadaku, karena aku
ingin untuk beristirahat di atas dipanku. Kematian berkata,
aku tidak akan pergi sampai aku mengambil rohmu
daripadamu. Abraham berkata kepada dia, Demi Allah yang
kekal aku menuntut engkau untuk memberitahukan kebenaran
kepadaku. Apakah engkau kematian? Kematian berkata
kepadanya, Aku adalah kematian. Aku adalah pemusnah
dunia. Abraham berkata, aku memohon kepada engkau,
karena engkau adalah Kematian, beritahukanlah kepadaku
apakah engkau datang seperti demikian kepada semua orang
dalam kerupawanan dan kemuliaan dan keindahan seperti itu?
Kematian berkata, Tidak, tuanku Abraham, untuk kebajikan-
kebajikanmu, dan lautan tidak bertepi dari keramahanmu, dan
kebesaran kasihmu kepada Allah telah menjadi mahkota di
atas kepalaku, dan dalam keindahan dan damai dan
kelembutan aku menghampiri yang benar, tapi kepada orang-
orang berdosa aku datang dalam keburukan dan kekejaman
yang sangat dan kepahitan yang paling besar dan dengan
wajah yang kejam dan tidak berbelas kasihan. Abraham
berkata, Aku memohon kepada engkau, dengarkanlah aku, dan
tunjukkan kepadaku kekejamanmu dan semua keburukan dan
kepahitanmu. Dan Kematian berkata, Engkau tidak dapat
Wasiat Abraham
35
melihat kekejamanku, Abraham yang paling benar. Abraham
berkata, Ya, aku akan bisa melihat semua kekejamanmu
dengan nama Allah yang hidup, karena kekuatan Allahku yang
ada di surga ada bersama denganku. Kemudian Kematian
menanggalkan semua kerupawanan dan keindahannya, dan
semua kemuliannya dan bentuk seperti matahari yang telah
dipakainya, dan mengenakan jubah seorang diktator, dan
membuat penampilannya murung dan lebih kejam daripada
semua jenis binatang-binatang liar, dan lebih tidak bersih
daripada semua yang tidak bersih. Dan dia menunjukkan
kepada Abraham tujuh keindahan adalah bukan dari dunia ini.
Dan Kematian berkata kepada Abraham, Janganlah berpikir,
Abraham, bahwa keindahan ini adalah milikku, atau bahwa
aku datang seperti demikian kepada setiap orang. Tidak, tapi
jika seseorang adalah benar seperti engkau, maka aku
membawa mahkota dan datang kepadanya, tapi jika itu adalah
seorang yang berdosa aku datang dalam keburukan yang amat
sangat, dan dari dosa mereka aku membuat sebuah mahkota
untuk kepalaku, dan aku menggoncang mereka dengan
ketakutan yang luar biasa, supaya mereka gelisah. Kemudian
Abraham berkata kepadanya, Dan dari mana datangnya
keindahanmu? Dan Kematian berkata, Tidak ada seorang pun
yang lebih penuh keburukan dibandingkan terhadapku.
Abraham berkata kepada dia, Dan apakah engkau adalah
benar-benar dia yang dipanggil Kematian? Dia menjawabnya
dan berkata, Aku adalah nama yang pahit itu. Aku sedang
menangis...
XIV. Dan Abraham berkata kepada Kematian, Tunjukkan
kepada kami keburukanmu. Dan Kematian menunjukkan
wujud keburukannya; dan dia mempunyai dua kepala, kepala
yang satu mempunyai wajah seekor ular dan dengannya
beberapa orang mati seketika karena ular berbisa, dan kepala
Wasiat Abraham
36
yang lain seperti sebuah pedang; dengannya beberapa orang
mati oleh pedang itu seperti oleh busur.
kepala-kepala ular yang kejam dan empat belas wajah, (yang
satu) api yang berkobar, dan dengan kekejaman yang luar
biasa, dan sebuah wajah kegelapan, dan sebuah wajah yang
paling murung dari seekor ular beludak, dan sebuah wajah
seperti tebing yang paling mengerikan, dan sebuah wajah yang
lebih ganas daripada seekor ular kobra, dan sebuah wajah dari
seekor singa yang mengerikan, dan sebuah wajah dari seekor
naga. Dia menunjukkan juga kepadanya sebuah wajah dari
sebuah pedang lengkung yang berapi-api, dan sebuah wajah
dari pedang, dan sebuah wajah dari kilat, menyambar-nyambar
seperti kilat dengan mengerikan, dan suatu keributan dari petir
yang menakutkan. Dia menunjukkan juga kepadanya sebuah
wajah lainnya dari lautan berbadai yang ganas, dan sungai
deras yang ganas, dan seekor ular berkepala tiga yang
mengerikan, dan sebuah cangkir yang dicampur dengan racun,
dan singkatnya dia menunjukkan kepadanya kekejaman yang
luar biasa dan kepahitan yang tidak tertahankan, dan setiap
penyakit manusia sebagai bau Kematian. Dan dari kepahitan
dan kekejaman yang amat sangat itu maka matilah pelayan-
pelayan laki-laki dan perempuan sejumlah sekitar tujuh ribu,
dan Abraham yang benar tidak menunjukkan minat terhadap
kematian sehingga rohnya terselamatkan.
XVIII. Dan Abraham yang suci, melihat hal-hal ini seperti
demikian, berkata kepada Kematian, Aku memohon kepada
engkau, Kematian yang menghancurkan segalanya,
sembunyikan kekejamanmu, dan kenakan keindahanmu dan
bentuk yang engkau miliki sebelumnya. Dan dengan segera
Kematian menyembunyikan kekejamannya, dan mengenakan
keindahannya seperti yang dimilikinya sebelumnya. Dan
Abraham berkata kepada Kematian, Mengapa engkau berbuat
demikian, bahwa engkau telah membunuh semua pelayan-
Wasiat Abraham
37
pelayan dan pelayan-pelayanku laki-laki dan perempuan?
Apakah Allah telah mengirim engkau ke sini untuk akhir
seperti hari ini? Kematian berkata, Tidak, tuanku Abraham,
tidaklah seperti yang engkau katakan, tapi demi engkau aku
diutus ke sini. Abraham berkata kepada Kematian, Kalau
demikian bagaimana orang-orang ini bisa mati? Tidakkah
Tuhan mengatakannya? Kematian berkata, Percayalah
engkau, Abraham yang paling benar, bahwa ini juga adalah
sangat baik, bahwa engkau tidak diambil juga bersama
mereka. Walaupun demikian aku beritahukan kebenaran
kepadamu, karena jika bukan karena tangan kanan Allah
bersama dengan engkau selama waktu ini, engkau juga harus
pergi dari kehidupan ini. Abraham yang benar berkata,
Sekarang aku tahu bahwa aku tidak menaruh minat terhadap
kematian, sehingga rohku terselamatkan, tapi aku memohon
kepada engkau, Kematian yang memusnahkan segalanya,
karena semua pelayanku telah mati sebelum waktu mereka,
mari kita berdoa kepada Tuhan Allah kita supaya dia boleh
mendengarkan kita dan membangkitkan mereka yang mati
oleh kekejamanmu sebelum waktu mereka. Dan Kematian
berkata, Amin, jadilah demikian. Karena itu Abraham bangkit
dan menjatuhkan wajahnya ke atas tanah untuk berdoa, dan
Kematian bersama dengannya, dan Tuhan mengirim roh
kehidupan ke atas mereka yang mati dan mereka dihidupkan
kembali. Kemudian Abraham yang benar memuliakan Allah.
XIX. Dan dia pergi ke dalam kamarnya dan berbaring, dan
Kematian datang dan berdiri di hadapannya. Dan Abraham
berkata kepadanya, Tinggalkanlah aku, karena aku ingin
beristirahat, karena saya hari itu pelayan-pelayan Abraham
mati karena takut akan Kematian, dan Abraham yang melihat
mereka berdoa kepada Tuhan, dan dia membangkitkan
mereka. 200 roh tidak perduli. Kematian berkata, aku tidak
akan pergi meninggalkan engkau sampai aku mengambil
Wasiat Abraham
38
jiwamu. Dan Abraham dengan sikap yang tegas dan
pandangan marah berkata kepada Kematian, Siapa yang telah
memerintahkan engkau untuk mengatakan hal ini? Engkau
sendiri dengan sombongnya mengatakan kata-kata ini, dan aku
tidak akan pergi bersama engkau sampai kepala-malaikat
Michael datang kepadaku, dan aku akan pergi bersamanya.
Tetapi juga mengatakan hal ini kepada engkau, jika engkau
berkeinginan supaya aku menemani engkau, jelaskan
kepadaku semua perubahan engkau, ular berkepala tujuh yang
berapi-api dan apakah muka dari tebing itu, dan apakah
pedang tajam, dan apakah sungai yang meraung keras, dan
apakah lautan yang berbadai yang mengamuk dengan ganas
itu. Ajarkanlah juga aku tentang badai yang tidak tertahankan,
dan kilat yang mengerikan, dan cangkir yang berbau kejahatan
yang dicampur dengan racun. Ajarkanlah aku semua yang
berkaitan dengan ini. Dan Kematian menjawab,
Dengarkanlah, Abraham yang benar. Selama tujuh turunan,
aku menghancurkan dunia dan menuntun semua menuju
bawah, ke Neraka, raja dan penguasa, orang kaya dan orang
miskin, budak dan orang-orang bebas, aku mengiringi ke
bawah Neraka, dan untuk inilah aku menunjukkan kepadamu
tujuh kepala ular. Muka dari api yang aku tunjukkan
kepadamu adalah karena banyak yang mati karena terbakar
api, dan memandang kematian lewat muka yang berapi. Muka
dari tebing yang aku tunjukkan kepadamu, adalah karena
banyak orang mati jatuh dari puncak pohon atau tebing curam
yang mengerikan dan kehilangan nyawa mereka, dan melihat
kematian dalam bentuk tebing yang sangat curam yang
mengerikan. Muka dari pedang yang aku tunjukkan kepadamu
adalah karena banyak yang terbunuh dalam peperangan yang
menggunakan pedang, dan melihat kematian sebagai sebuah
pedang. Muka dari sungai yang sangat deras yang aku
tunjukkan kepadamu adalah karena banyak yang tenggelam
dan hilang direnggut oleh kemarahan air dan dibawa oleh
Wasiat Abraham
39
sungai-sungai besar, dan melihat kematian sebelum waktu
mereka. Muka dari amukan lautan yang marah yang aku
tunjukkan kepadamu adalah karena banyak yang jatuh ke
dalam gelombang besar di laut dan menjadibangkai kapal yang
ditelan dan memandang kematian sebagai laut. Petir yang
tidak tertahankan dan kilat yang mengerikan yang aku
tunjukkan kepada engkau adalah karena banyak orang yang
disebabkan kemarahan sesaat bertemu dengan petir yang tidak
tertahankan dan kilat yang mengerikan yang datang
menyambut orang-orang tersebut, dan melihat kematian. Aku
juga menunjukkan kepada engkau binatang-binatang liar yang
berbisa, ular berbisa dan naga, macan tutul dan singa serta
anak singa, beruang ular beludak, dan dalam setiap wajah
binatang-binatang liar itu aku menunjukkan kepada engkau,
orang yang paling benar, karena banyak orang yang
dihancurkan oleh binatang-binatang liar, dan ular berbisa
lainnya, ular berbisa yang besar dan kecil, naga dan ular
beludak, meninggalkan kehidupan mereka dan mati. Aku juga
menunjukkan kepada engkau cangkir yang bercampur dengan
racun yang menghancurkan, karena banyak orang diberi
minum racun oleh orang lain dan langsung meninggal secara
tidak terduga.
XX. Abraham berkata, aku memohon kepada engkau, apakah
juga ada kematian yang tidak terduga? Katakanlah kepadaku.
Kematian berkata, Sungguh, sungguh, aku katakan kepadamu
dalam kebenaran Tuhan bahwa ada tujuh puluh dua kematian.
Yang satu adalah kematian yang langsung, ada waktu yang
pasti, dan banyak orang yang dalam waktu satu jam memasuki
kematian dan diserahkan ke kuburan. Lihatlah, aku telah
mengatakan kepada engkau apa yang telah engkau tanyakan,
sekarang aku katakan kepada engkau, Abraham yang paling
benar, untuk menghilangkan semua pertanyaan, dan
berhentilah menanyakan semuanya sekaligus, dan marilah,
Wasiat Abraham
40
pergi bersamaku, karena Tuhan dan hakim semua orang telah
memerintahkan aku. Abraham berkata kepada Kematian,
Tinggalkanlah aku sebentar, sehingga aku dapat beristirahat di
tempat tidurku, karena hatiku sangat takut, karena aku telah
melihat engkau dengan mataku dan kekuatanku telah
mengecewakanku, semua anggota badanku bagiku terasa
seperti seberat timah, dan jiwaku tertekan luar biasa. Pergilah
sebentar; karena aku telah mengatakan bahwa aku tidak tahan
melihat wujud engkau. Kemudian Ishak anaknya datang dan
menjatuhkan diri menangis di dadanya, dan Sarah istrinya
datang dan memeluk kakinya, meratap dengan sedih. Datang
juga budak-budak laki-laki dan perempuan dan mengelilingi
tempat tidurnya, meratap dengan keras. Dan Abraham
menjadi acuh tak acuh terhadap kematian, dan Kematian
berkata kepada Abraham, Mari, sambutlah tangan kananku,
dan semoga kegembiraan dan kehidupan dan kekuatan datang
kepadamu. Karena Kematian menipu Abraham, dan dia
menyambut tangan kanannya, dan jiwanya langsung melekat
pada tangan Kematian. Dan seketika itu juga kepala-malaikat
Michael datang dengan sejumlah besar malaikat dan
mengambil jiwanya yang berharga dengan tangannya di dalam
kain linen yang ditenun secara kudus, dan mereka merawat
badan Abraham yang baru meninggal dengan salep surgawi
dan minyak wangi sampai hari ketiga setelah kematiannya, dan
menguburkannya di tanah perjanjian, pohon ek Mamre, tetapi
malaikat-malaikat menerima jiwanya yang berharga, dan
menaikkannya ke surga, menyanyikan lagu "sangat kudus"
kepada Allah, semua Tuhan, dan menyusunnya di sana untuk
menyembah Tuhan dan Bapak. Dan setelah semua pujian dan
kemuliaan diberikan kepada Allah, Abraham membungkuk
untuk menyembah, datanglah suara yang murni dari Tuhan dan
Bapak, berkata, Bawalah temanKu Abraham ke Surga, di
mana tempat berdoa orang-orang benarKu, dan tempat tinggal
orang suciKu Ishak dan teman karibnya Yakub, di mana tidak
Wasiat Abraham
41
ada masalah, atau kesedihan, atau keluhan, tetapi damai
sejahtera dan kebahagiaan dan kehidupan tanpa akhir, (Dan
biarkan kami, juga, saudara-saudara terkasihku, ikutilah
keramahan Abraham orang tua yang dihormati, dan capailah
cara hidupnya yang pandai, supaya kita dianggap layak hidup
selamanya, memuliakan Bapak, Anak, dan Roh Kudus; kepada
siapa kemuliaan dan kekuatan ditujukan selamanya. Amin.)
Tetapi Tuhan mengembalikan dan memindahkan jiwa
Abraham seperti di dalam mimpi, dan kepala-malaikat
Michael membawanya naik ke surga. Dan Ishak menguburkan
ayahnya di samping ibunya Sarah, memuliakan dan memuji
Tuhan, karena kepadaNyalah kemuliaan, kehormatan dan
pujian, Bapak, Anak dan Roh Kudus, sekarang dan selalu dan
selama-lamanya. Amin.
+ + +
The Testament of Abraham
Version I.
http://www.sacred-texts.com/chr/ecf/009/0090083.htm
http://www.sacred-texts.com/chr/ecf/009/index.htm