12
KELOMPOK BIOLOGI MATERI ‘PROTISTA’ SPOROZOA Nama Anggota : Maitsa Fauzia M Zaky M Irfan

Xmia4 sporozoa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Xmia4 sporozoa

KELOMPOK BIOLOGIMATERI ‘PROTISTA’

SPOROZOANama Anggota :

Maitsa FauziaM ZakyM Irfan

Page 2: Xmia4 sporozoa

Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang – ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang masing – masing dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.

Page 3: Xmia4 sporozoa

Struktur Morfologi Sporozoa

 1.Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.2.Mempunyai spora berbentuk lonjong3.Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin4.Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak  pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior 5.Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior 6.Dinding katub tidak jelas

Struktur anatomi Sporozoa

Tubuhnya berbentuk bulat panjang, ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalamusus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat ataufilament sederhana untuk melekatkan diri pada inang

Page 4: Xmia4 sporozoa
Page 5: Xmia4 sporozoa

   

Ciri-ciri Sporozoa1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.2. Mempunyai spora berbentuk lonjong 3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin 4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior5.  Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior6.  Dinding katub tidak jelas

Page 6: Xmia4 sporozoa

      Sistem ReproduksiSporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya komplek, dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan  denganpembelahan biner.Reprodusi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.  

Page 7: Xmia4 sporozoa

Diatas merupakan proses reproduksi aseksual dan seksual dalam siklus hidum plasmodium sp

Page 8: Xmia4 sporozoa

Siklus hidup Plasmodium sp• Nyamuk anopheles betina yang mengandung sporozoit plasmodium

sp. Menggigit manusia, dan meninggalkan sporozoit di dalam jaringan darah manusia Melalui aliran darah, sporozoit masuk ke jaringan hati(liver).Sporozoit bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner) berkali-kali, dan tumbuh menjadi merozoit Merozoit menggunakan kompleks apeks ( ujung sel ) untuk menembus sel darah merah ( erotrosit ) penderita Merozoit tumbuh dan bereproduksi aseksual ( pembelahan biner ) secara berulang-ulang sehingga terdapat banyak merozoit baru. Merozoit baru ini disebut juga Tropozoit. Tropozoit keluar setelah memecah sel darah merah dan menginfeksi sel darah merah lainnya, secara berulang-ulang dengan interval 48-72 jam (tergantung pada spesiesnya). Akibatnya penderita mengalami demam dan menggigil secara periodik Di dalam jaringan darah, beberapa merezoit membelah dan membentuk gametosit jantan (mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit ) Bila nyamuk Anopheles betina lainnya menggigit dan mengisap darah penderita, maka mikrogametosit maupun makrogametosit tumbuh menjadi makrogamet Mikrogamet dan makrogamet mengalami fertilisasi sehingga terbentuk zigot diploid (2n) yang disebut juga ookinet. Peristiwa ini merupakan reproduksi secara seksual Ookinet masuk ke dalam dinding usus nyamuk membentuk ootista yang berdinding tebal. Di dalam ootista berkembang ribuan sporozoit Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Sporozoit akan mengalami siklus yang sama saat nyamuk menginfeksi orang sehat lainnya.

Page 9: Xmia4 sporozoa

Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan genus yang lain, perbedaan itu berupa :1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodi­um. 2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mono nukleus, cairan tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat pada genus toxoplasma. 

Page 10: Xmia4 sporozoa

Contoh Sporozoa1. Plasmodium sp

• Plasmodium FalciparumPenyebab penyakit malaria tropika, dengan gejala demam (masa sporulasi) , yang tidak teratur. Bisa 1- 3 X 24 jam.

• Plasmodium vivaxPenyebab penyakit malaria tertiana, dengan gejala demam (masa sporulasi) ,selang waktu 48 jam

Page 11: Xmia4 sporozoa

• Plasmodium MalariaePenyebab penyakit malaria quartana , dengan gejala demam (masa sporulasi) , selang waktu 72 jam

• Plasmodium ovalePenyebab penyakit malaria ovale tertiana (limpa), dengan gejala demam lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. Dengan masa sporulasi 48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak ditemukan di Indonesia.

Page 12: Xmia4 sporozoa

2. Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii penyebab toksoplasmosis. Toksoplasmosis pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat atau kematian janin yang dikandungnya