11
Nama : 1. Ade Nastiti Dewantari ( 1 ) 2. Fadhli Rahman Fauzi ( 14 ) 3. Pramanda Abruri Fahmi ( 28 ) 4. Nur Indah Agustina ( 26 ) 5. Tri Aji Wicaksono ( 34 )

Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sejarah kehidupan Indonesia di zaman paleolitikum

Citation preview

Page 1: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Nama :

1. Ade Nastiti Dewantari ( 1 )2. Fadhli Rahman Fauzi ( 14 )3. Pramanda Abruri Fahmi ( 28 )4. Nur Indah Agustina ( 26 )5. Tri Aji Wicaksono ( 34 )

Page 2: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Batu dan TulangPeralatan pertama yang digunakan oleh manusia

purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan juga dari tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini merupakan zaman yang sangat penting karena terkait dengan munculnya kehidupan baru, yakni munculnya jenis manusia purba. Zaman ini dikatakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar.

Page 3: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Paleolitikum adalah Zaman batu Tua. Zaman Paleolitikum adalah salah satu zaman hasil dari pembagian zaman prasejarah. Zaman Paleolitikum adalah antara 750.000 tahun sampai 150.000 tahun yang lalu dan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun. Zaman paleolitikum yang disebut juga zaman batu tua ditandai dengan peninggalan alat-alat yang digunakan pada waktu masih sangat sederhana dan primitif. Alat-alat tersebut terbuat dari kayu, bambu ataupun batu yang permukaan masih kasar (tidak diasah).

Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum ini terbagi menjadi Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.

Page 4: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

a. Kebudayaan Pacitan

Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara)

b. Kebudayaan Ngandong

Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)

Page 5: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Ciri Kebudayaan Pacitan dan Ngandong :

• Ciri kebudayaan Pacitan adalah alat-alat dari batu berbentuk seperti kapak tidak bertangkai yang berfungsi sebagai chopper atau alat penetak. Alat-alat tersebut diperkirakan milik manusia jenis Pithecanthropus Erectus.

• Ciri kebudayaan Ngandong menghasilkan alat-alat yang terbuat dari tulang binatang dan kapak genggam dari batu. Alat dari tulang diperkirakan digunakan untuk menggali ubi-ubian dari dalam tanah serta untuk menangkap ikan

Page 6: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Alat-alat Zaman Paleolitikum

Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah :1. Kapak Genggam2. Kapak Perimbas3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa4. Flakes

Page 7: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "chopper" (alat penetak/pemotong)Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.

1. Kapak Genggam

Page 8: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

2. Kapak GenggamKapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan Pacitan.

Page 9: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusaSalah satu alat peninggalan zaman paleolithikum yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

Page 10: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia

4. FlakesFlakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

Page 11: Zaman Paleolitikum Sejarah Indonesia