8
SEJARAH PERKEMBANGAN BASIS DATA Disusun Oleh : FIQHRI MULIANDA PUTRA (11351101787) TIF 4 D JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2015

Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

SEJARAH PERKEMBANGAN

BASIS DATA

Disusun Oleh :

FIQHRI MULIANDA PUTRA

(11351101787)

TIF 4 D

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2015

Page 2: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM BASIS DATA SAMPAI SAAT INI

Seperti halnya teknologi perangkat keras computer yang berkembang sangat pesat

saat ini, aplikasi-aplikasi basis data dan system basis data juga ikut berkembang. Baiklah

didalam makalah ini saya akan membahas perkembangan sistem basis data, berupa perangkat

keras, teknologi dalam peyimpanan maupun perkembangan system basis data itu sendiri.

Teknik untuk pemyimpanan data dan pemrosesan berevolusi dari waktu ke waktu

sesuai dengan kebutuhan manusia yang tumbuh seperti perkembangan computer komersial.

Adapun perkembangannya secara garis besar diuraikan dalam penjelasan berikut.

1. Tahun 1950 hingga awal 1960.

Pita magnetic dikembangkan untuk penyimpanan data. Pekerjaan pemrosesan data seperti

penggajian diotomatiskan kemudian data langsung disimpan di pita. Pemrosesan data

mencakup pembacaan data dari satu pita atau lebih dan menulisnya ke pita lain atau bias juga

menggunakan kartu bertebuk (punched card) dan keluarnya berupa cetakan di printer.

2. Akhir 1960 dan awal 1970-an.

Penggunaan hardisk secara luas pada akhir 1960-an mengubah cara pemrosesan data

disebakan hardisk tersebut melakukan akses langsung ke dalam data. Posisi data di hardisk

tidak menentukan kareana setiap lokasi pada hardisk dapat dihitunga dalam waktu singkat

(ukuran milidetik). Dengan hardisk, system basis data jaringan dapat dibuat dangan

menggunakan struktur data seperti senarai (list) dan pohon (tree) untuk disimpan ke dalam

hardisk. Pemograman dapat merancang dan memanipulasi struktur data tersebut. Pada masa

ini Peter Chen (1976) dan Dr. Codd (1980) mendefenisikan model relasional dan cara untuk

melakukan pencarian data yang memenuhi kriteria yang diinginkan dari permodelan data

relasional. Maka didaptkan, system basis data relasional kemudain dilahirkan dalam bentuk

Relational Database Management System (RDBMS) dari International Business Machine

(IBM) yang bernama DB2. Kesederhanaan model relasi mempermudah kerja pemrogram.

3. 1980-an.

Walaupun secara akademis menarik, namun model relasional tidak digunakan secara praktis

disebabkan kinerja yang kurang memuaskan dan baik dibandingkna dengan basis data

jaringan. Keadaan pun berubah dengan adanya System R (sebuah proyek penelitian IBM) yng

mengmbangkan tekik baru merancang basis data relasional. Kerja pembuatan dari System R

dilakuan oleh Astahan dan kawan-kawan (1976), dan Chamberlin dan kawan-kawan (1981).

Prototype System R menghasilakn SQL/DS.

Page 3: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

System basis data seperti IBM DB2, Ingres, Oracle serta DEC RdB berperan penting dalam

perkembangan teknik pada perosesan permohonan deklaratif data. Dengan demikian basis

data relasional kinerja kompetitif dibanding system basis data jaringan dan hirearki. Pada

basis data relasional, kebanyakan pekerjaan aras rendah otomatis ditangan oleh system basis

data sehingga pemrograman cukup bebas dalam berkerja pada peringkat logika. Dengan

demikian model data relasional mulai mendominasi kancah pemrosesan dta sejak tahun 1980-

an

4. Awal 1990-an

Bahasa SQL dan Programming Language/Structured Query Language (PL/SQL) pertama

kali dirancang oleh peneliti Oracle untuk aplikasi pengambilan keputusan dengan pencarian

data-data yang memenuhi kriterianya (permohonan), dibandingkan pemrosesan data tahun

1980-an dengan operasi updating (pembaruan). System pengambilan keputusan dan

pemrosesan data bergabung sebagai aplikasi utama pada system basis data. Berjalannya

waktu, banyak vendor basis data memperkenalkan produk basis data mulai dari system objek-

relasional untuk beroperasi pada tipe-tipe data kompleks, misalnya video, gambar, suara serta

untuk mengadaptasi dengan pemrogram saat ini yakninya Object Oriented

Programming/OOP ( pemograman berorientasi objek.

5. Akhir 1990-an.

Pemicunya adalah perkembangan dari World Wide Web (WWW). Basis data disebarkan

secara lebih ektensif debandingkan masa-masa sebelumnya. System basis data saat ini harus

dijamin keandalannya dalam tingkat pemrosesan data yang mendukung transaksi 7 x 24 jam

tanpa mengurangi kinerjanya.

6. Tahun 2000 dan seterusnya.

Secara alamiah kita dapat memprediksi arah teknologi basis data pada decade ini dengan

kemampuan-kemapuan yang diharapkan adalah

a. Kemampuan untuk mengelola tipe data yang semakin kompleks yakni data multidimesi yang

merupakan hal penting pada aplikasi gudang data (data warehose).

b. Perkembangan lebih lanjut dari DBMS bertipe objek-relasional, yakni server basis data yang

mampu mengelola semua tipe data yang mungkin dan untuk aplikasi yang berjalan di

jaringan computer.

c. Tempat penyimpanan dapat dialamati dengan isinya semakin popular. Dengan cara ini

penggunakan dapat menespesifikasikan data yang dipanggil.

d. Basis data terdistribusi secara murni agar memungkinkan pemrogram mengelola basis data

ditempat yang berbeda dan memperbaruinya secara otomatis.

Page 4: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

e. Basis data dan teknologi lain yang berkaitan, misalnya aplikasi Artifical Intelligent, serta

layanan informasi komunikasi, seperti televisi. Misalnya, pengguna dapat mengakses basis

data dengna Bahasa Indonesia atau inggris, kompuer dpat berbicara dan basis data cerdas

yang mampu mengantisipasi kebutuhan pengguna berdasarkan pencarian yang dilakukan

sebelumnya berdasrkan perubahan pada basis data tersebut.

Adapun sejarah singkat perkembangan DBMS terbagi atas beberapa perkembangan.

1. Tahun 1960 – Network Database

2. Tahun 1971 – First Generation – Hierachical Model

3. Tahun 1976 – Second Generation – Relational Model

4. Tahun 1990 – Third Generation – ORDBMS (Object Relational) dan OODBMS (Onject

Oriented).

Meningkatnya kompleksitas aplikasi basis data memnuculkan dua system baru, yaitu:

1. DBMS yang berinteraksi pada objek (OODBMS)

2. Objek Relational DBMS (ORDBMS)

Evolusi Model Data

Application

Program

Data File

Application

Program

Application

Program

Structural

Semantic

Structural

Semantic

Behavior

Semantic

Data File

Data File

File System Database

System

Object

database

System

Page 5: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA

1. Pengantar

ƒ Pengembangan basisdata selalu membutuhkan kerjasama dari beberapa orang dengan

keahlian yang berbeda-beda. Proses ini melibatkan pemakai, analis data, ahli komputer,

database administrator, serta wakil dari pihak manajemen yang akan memakai sistem.

2. Tujuan pengembangan sistem basis data

ƒ Tujuan pengembangan sistem basis data adalah :

a. Akses data yang fleksibel (data flexibility)

Untuk memberikan kemudahan dalam menampilkan kembali data-data yang

diperlukan dan menampilkannya dalam format yang berbeda

b. Pemeliharaan Integritas data (data integrity)

Untuk selalu meyakinkan bahwa nilai-nilai data dalam SBD adalah benar, konsisten,

dan selalu tersedia

c. Proteksi data dari kerusakan dan akses ilegal (data security)

Keamanan data diperlukan untuk melindungi data dari kerusakan yang terjadi karena

alam (kebakaran, banjir, dll) atau akses yang ilegal

Recovery merupakan proses untuk menyusun kembali basis data yang mengalami

kerusakan

d. Menghilangkan ketergantungan data pada program aplikasi (data independence)

Ada 2 bentuk ketergantungan, yaitu logik dan fisik

Ketergantungan logik, bahwa perubahan kebutuhan user terhadap data dapat berubah,

tapi hal tsb tidak mengakibatkan perubahan pada pandangan user terhadap basis data

Ketergantungan fisik (schema), bahwa diskripsi logik data tidak mengalami

ketergantungan pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam teknik penyimpanan secara

fisik

e. Minimalisasi kerangkapan data (reduced data redundancy)

Kerangkapan data menyebabkan media penyimpan tidak efisien, waktu akses yang

lama, dan menimbulkan masalah integritas data.

f. Penggunaan data secara bersama-sama (data shareability)

SBD yang dikembangkan harus dapat digunakan oleh pemakai yang berbeda-beda.

Page 6: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

g. Keterhubungan data (data relatability)

Adalah kemampuan untuk menetapkan hubungan logik antara tipe-tipe record yang

berbeda .

h. Standarisasi definisi rinci data (data item)

Menunjukkan definisi rinci data dalam batas presisi yang digunakan pada definisi

nama rinci data dan format pentimpanan dalambasia data.

i. Meningkatkan produktivitas personal (personal productivity)

SBD diharapkan mampu meningkatkan produktifitas kerja setiap personal, yang

mampu memenuhi kebutuhan data sederhana hingga bentuk laporan yang lebih rumit

3. Proses Pengembangan basisdata

ƒ Secara garis besar, proses pengembangan basis data adalah :

a. Penentuan tujuan

Tujuan ditetapkan berdasar parameter pemakai dan data. Pemakai menentukan tujuan

dari aplikasi yang akan dipakai. Sedangkan data menentukan bagaimana tujuan tersebut dapat

dicapai.

Tujuan dinyatakan tanpa adanya kekangan, misalnya respon yang seketika, dapat

dipercaya, dan perlindungan terhadap kebebasan pribadi.

b. Ikatan (bindings)

Bindings merupakan ukuran tingkat fleksibilitas yang dilakukan untuk mencapai

efisiensi dalam perancangan basisdata.

Ukuran-ukuran tersebut misalnya : struktur file, model basisdata, skema / relasi,

pemanggilan informasi, serta perawatan data dan integritas basisdata. Faktor fleksibilitas

seringkali bertentangan dengan unjuk kerja. Jika mementingkan fleksibilitas maka struktur

record menjadi sangat bermacam-macam. Jika mementingkan unjuk kerja maka akan terjadi

pemaksaan pada hal-hal tertentu.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang penting adalah model basisdata. Model basisdata akan menentukan

proses yang diperlukan untuk pembentukan file, perawatan file, dan pemanggilan informasi.

Bentuk yang harus didokumentasikan adalah skema basis data, relasional basisdata, dan

definisi variabel yang dipakai

Page 7: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

d. Pemrograman

Implementasi akhir setelah proses perancangan basisdata selesai adalah dengan

melakukan pemrograman.

Page 8: Sejarah perkembangan sbd fiqhri mptif4d

DAFTAR PUSTAKA

Indrajani. Database Systems Case Study All In One. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2014.

Nugroho, Adi. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi

Yogjakarta, 2011.

Sutanta, Edy. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 1996

Kristantom Herianto. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta: Penerbit Andi, 1993