Upload
elisa-lumintang
View
109
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TATA KELOLAIT
ELISA EUNIKE LUMINTANG
16021106087
TATA KELOLA IT?
Tata Kelola IT adalah cara mengatur, mengadministrasi, membuat keputusan yang berkaitan dengan proses dan sistem kerja yang berurusan dengan IT, either dengan organisasi, SDM dan resource lainnya.
Tata Kelola IT memiliki karakteristik:– Bersifat sistematis
– Bersifat jangka panjang
– Bersifat strategis
– Mengatur pengelolaan rutin
– Menyesuaikan diri dengan strategi organisasi
– Memastikan bahwa pengelolaan IT berjalan sesuai rencana jangka panjang yang sudah ditetapkan (fungsi Quality assurance)
Tata Kelola TI dilakukan dengan:– consider; membandingkan manfaat dan investasi IT yang
dilakukan
– do the right thing; mengambil keputusan dan membuat rencana yang tepat
– doing it the right way; mendesain pelaksanaan untuk dilakukan dengan metodologi/cara yang tepat
– doing it with the right usage; melaksanakan dan mengimplementasikan IT dengan tepat sesuai desainnya
– benefit evaluation; memastikan benefit yang didapat sesuai dengan perhitungan dan perbandingan di tahap 1
Proses Tata Kelola TI:– Value driven: didorong oleh nilai atau kultur yang ada dalam
organisasi
– Value menentukan Strategi bisnis untuk mencapai visi misi
– Strategi mengarahkan Proses apa saja yang akan dilakukan
– Proses menghasilkan Result
– Proses menggunakan Resource yang dapat diukur apakah investasi sesuai dengan Result
– Result yang dihasilkan dicek apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Jika belum, mungkin perlu mengubah Strategi
– Result menjadi input perbaikan Proses
Pengelolaan IT perlu di tata karena investasi IT termasuk besar (kedua setelah SDM), memerlukan biaya operasional dan pemeliharaan, yang kebutuhannya (dan anggarannya) tersebar di banyak divisi/departemen. Jika aset IT yang memiliki peran strategis mengalami kegagalan, proses bisnis organisasi bisa terhenti, sehingga IT perlu di kelola agar selalu terjaga kehandalannya.
Beberapa contoh praktik pengelolaan TI yang baik, antara lain:
1. Pengambilan keputusan TI melibatkan pihak non TI karena pada dasarnya pihak non TI (pihak bisnis) adalah pengguna aset TI yang ada. dorongan untuk memanfaatkan TI harus berasal dari pihak non TI (bisnis), hal ini untuk memastikan adanya dukungan bagi TI dalam melaksanakan tugas-tugasnya. proses TI yang berjalan tanpa dukungan pihak non TI, akan berakibat sia-sianya aset TI yang diakusisi
2. Pengambilan keputusan TI harus sesuai dengan strategi jangka panjang organisasi. dengan menyesuaikan diri dengan strategi tersebut, maka keputusan yang dibuat akan efektif karena dapat mendukung dan memudahkan organisasi dalam melaksanakan strategi bisnis yang ditetapkan
3. Melakukan pengelolaan secara efektif, misalnya dengan menyesuaikan diri dengan infrastruktur TI yang ada, metodologi yang diterapkan oleh tim pengembang. jika tim pengembang terbiasa dengan metodologi prototyping, jangan memaksakan menggunakan waterfall
4. Mengukur, mengelola, dan memantau apakah belanja TI bermanfaat bagi organisasi atau tidak. ini sejalan dengan praktik nomor 2, apakah pengelolaan TI sesuai dengan strategi organisasi. pengukuran yang terus menerus dilakukan (paling tidak secara berkala) dapat memastikan bahwa proses TI berjalan sesuai rencana
5. Belajar dari pengalaman organisasi lain (benchmarking) yang mirip, dari segi business line, proses bisnis, jumlah cabang dan staf
6. Memanfaatkan aset-aset TI yang sudah ada (reuse) untuk memastikan aset TI terutilisasi secara maksimal, dan tidak sia-sia
TERIMA KASIHGOD BLESS YOU