Upload
suci-fitriana-bangun
View
97
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Pengolahan Ketiga(Tertiary Treatment)
Oleh :
Ahmad Buntul L. T.
Suci Fitriana br Bangun
Roza Oktalia Rachmad
Ilvan Prasetia Nugraha
PENDAHULUAN Air limbah adalah air buangan dari masyarakat, rumah
tangga, industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Di dalam limbah cair terkandung zat-zat pencemar dengan konsentrasi tertentu yang bila dimasukkan ke badan air dapat mengubah kualitas airnya. Kualitas air merupakan pencerminan kandungan konsentrasi makhluk hidup, energi, zat-zat atau komponen lain yang ada dalam air. Limbah cair mempunyai efek negatif bagi lingkungan karena mengandung zat-zat beracun yang mengganggu keseimbangan lingkungan dan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya.
Pengolahan ketiga (Tertiary Treatment)
Pengolahan tersier atau pengolahan ketiga adalah proses pengolahan air limbah berikutnya setelah pengolahan sekunder. Untuk menghilangkan kontaminan keras dimana pada pengolahan sekunder tidak mampu membersihkan.
Macam-macam Pengolahan Ketiga :
Ultrafiltrasi dan Reverse Osmosis Adsorpsi Karbon Aktif Ion Exchange Saringan Pasir Nitrifikasi dan Denitrifikasi
Membran UltrafiltrasiUltrafiltrasi (UF) dirancang sebagai proses
pemisahan dengan menggunakan membran dengan pori berukuran 0,01 μm – 0,1 μm, dijalankan dengan menggunakan perbedaan tekanan. Pemisahan komponen – komponen cairan didasarkan atas ukuran dan strukturnya. Konfigurasi sistem filtrasi membran yang biasa digunakan adalah aliran silang.
Ilustrasi Ultrafiltrasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja membran : Laju Umpan Tekanan Operasi Temperatur Operasi
Membran Reverse OsmosisUntuk membran Reverse Osmosis (RO) digunakan untuk memisahkan zat terlarut berukuran kecil (10-2 μm sampai 10-4 μm) dengan prinsip perbedaan konsentrasi dalam proses kerjanya.
Membran Reverse OsmosisMembran RO memiliki pori – pori dengan ukuran kurang dari 0,02 μm dengan ketebalan 150μm. Membrane ini dioperasikan pada tekanan 15 – 150 atm. membrane RO biasa digunakan dalam permunian air dari kandungan garam maupun pengolahan limbah industry tekstil.
Ilustrasi Reverse Osmosis
Karakteristik membran
Adsorpsi Karbon AktifKarbon aktif merupakan senyawa karbon amorf dan berpori yang mengandung 85-95% karbon yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon (batubara, kulit kelapa, dan sebagainya) atau dari karbon yang diperlakukan dengan cara khusus baik aktivasi kimia maupun fisika untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat besar, yaitu 25- 1000% terhadap berat karbon aktif.
Karbon Aktif
Proses yang terjadi pada saringan karbon aktif :
Adsorpsi senyawa dari air ke permukaan karbon aktif.
Dari permukaan karbon aktif masuk ke interior pori karbon aktif.
Terjadi reaksi, disosiasi, dll. Desorpsi senyawa terurai dari interior ke
permukaan karbon. Desorpsi dari permukaan karbon ke air.
Hal – hal yang mempengaruhi adsorpsi karbon aktif : Sifat serapan Suhu pH (derajat keasaman) Waktu kontak
Ion ExchangeProses ini dilakukan dengan mempergunakan media penukar ion (resin), jenis resin yang dipergunakan tergantung pada muatan ion logam berat yang terkandung dalam air limbah. Konsep pertukaran ion ada 2 mekanisme :1. Mekanisme Pertukaran Ion
2. Mekanisme Regenerasi Resin
Ilustrasi gambar Ion Exchanger
Saringan Pasir
Saringan Pasir Cepat Saringan Pasir Lambat
Saringan Pasir CepatSaringan pasir cepat atau rapid sand
filter adalah saringan yang mempunyai kecepatan berkisar 4 hingga 21 m/jam. Saringan ini selalu didahului dengan proses koagulasi – flokulasi dan pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi.
Bagian-bagian Saringan Pasir Cepat
Saringan Pasir LambatFiltrasi dengan metode Slow Sand
Filter merupakan penyaringan partikel yang tidak didahului oleh proses pengolahan kimiawi (koagulasi). Kecepatan aliran dalam media pasir ini kecil karena ukuran media pasir lebih kecil. Saringan pasir lambat lebih menyerupai penyaringan air secara alami.
Saringan pasir lambat
Perbedaan Kriteria Saringan Pasir Cepat dan Saringan Pasir Lambat
Nitrifikasi dan Denitrifikasi
Nitrifikasi air limbah akan terjadi setelah sebagian besar organik telah dihapus. Jika cukup oksigen terlarut tersedia, bakteri nitrifikasi seperti Nitrobacter dan Nitrosomonas akan mulai mengoksidasi amonia (NH3) menjadi nitrit (NO2) terlebih dahulu dan kemudian nitrat (NO3).
Proses yang paling umum digunakan untuk menghilangkan nitrogen sepenuhnya dikenal sebagai denitrifikasi. Ini mengikuti proses nitrifikasi. Ini memanfaatkan bakteri denitrifikasi untuk menghilangkan oksigen dari senyawa nitrat. Nitrat diubah menjadi gas nitrogen (N2), yang secara efektif menghilangkan nitrogen dari aliran limbah.
Tertiary Treatment
Salah satu contoh Proses pengolahan air limbah pada Pengolahan ketiga
Sekian dan Terimakasih atas perhatiannya
-Hatur Nuhun-