32
OLEH A. ANWAR. SKM. M.KES

Vii pengendalian vektor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Vii  pengendalian vektor

OLEHA. ANWAR. SKM. M.KES

Page 2: Vii  pengendalian vektor

1.GOLONGNGAN ANTROPODA SPT NYAMUK, PINJAL, CAPLAK DAN LAINNYA YANG DAPAT MENULARKAN JASAD RENIK ATAU PARASIT (NOMENKLATUR KES.)

2.ANTROPODA ATAU BINATANG TIDAK BERTULANG BELAKANG YG MENIMBULKAN INFEKSI PADA MANUSIA MELALUI GIIGITAN KULIT, SELAPUT LENDIR, SERTA MENINGGALKAN BIBIT PENYAKIT PADA MAKANAN( LEAVELL&CLARK).

3.ORGANISME PEMBAWA PENYAKIT, BAIK SECARA MEKANIS MAUPUN SECARA BIOLOGIS DIMANA KUMAN/BAKTERI BERUBAH BENTUK DALAM TUBUH VEKTOR.(ANWAR DAUD,2002)

Page 3: Vii  pengendalian vektor

4. arthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan. (Nurmaeni,2001)

5. PP No.374 tahun 2010 menyatakan bahwa vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia.

Page 4: Vii  pengendalian vektor

Arthropoda yang dibagi menjadi 3 kelas :1. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki

seribu2. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya

Tungau3. Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk .

Page 5: Vii  pengendalian vektor

A. Ordo Dipthera yaitu nyamuk dan lalatNyamuk anopheles sebagai vektor malariaNyamuk aedes sebagai vektor

penyakit demam berdarahLalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidurB. Ordo Siphonaptera yaitu pinjalPinjal tikus sebagai vektor penyakit pes.

Page 6: Vii  pengendalian vektor

A. Tikus besar, (Rat) Contoh : -Rattus norvigicus (tikus riol ) -Rattus-rattus diardiil (tikus atap) -Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-

buahan)B. Tikus kecil (mice),Contoh:Mussculus

(tikus rumah)

Page 7: Vii  pengendalian vektor

a. Dari orang ke orangb. Melalui udarac. Melalui makanan dan aird. Melalui hewane. Melalui vektor arthropoda

(Chandra,2003).

Page 8: Vii  pengendalian vektor

1. PENYEBARAN LANGSUNG2. PENYEBARAN MEKANIS (Mechanical Transport,

penyebaran pasif) : Penyebaran penyakit disini tjd bibit penyakit di pindahkan dari sumber kepada host susceptiptible melaui bagian tubuh vektor (kaki), mis, peny disentri, Cacingan.S

3. PENYEBARAN BIOLOGIS (penyebaran aktif) tjd bibit penyakit dari host source/reservoir ke host susceptible, dan terjadi pertumbuhan dan perkembanganbiakan bibit penyakit dalam tubuh vektor sendiri.

Page 9: Vii  pengendalian vektor

AAGENGENTT ENVIRONMENTENVIRONMENT

HOSTHOST

Penyebaran terjadi apabila ketiga Penyebaran terjadi apabila ketiga komponen saling mendukung.komponen saling mendukung.

3 FAKTOR

EPIDEMIOLOGI

Page 10: Vii  pengendalian vektor

Peraturan Menteri No.374 tahun 2010 mendefinisikan bahwa pengendalian vektor merupakan kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi beresiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah atau menghindari kontak masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit yang dibawa oleh vektor dapat di cegah (MENKES,2010).

Page 11: Vii  pengendalian vektor

A. SIKLUS KEHIDUPAN VEKTOR B. EKOLOGI VEKTORC. TINGKAH LAKU VEKTORD. CARA TRANSMISI VEKTORE. CARA VEKTOR MENULARKAN

PENYAKITNYA

Page 12: Vii  pengendalian vektor
Page 13: Vii  pengendalian vektor
Page 14: Vii  pengendalian vektor

• Manusia Manusia (host intermediate)(host intermediate)

TrophoizoitTrophoizoitSchizontSchizontGametocytGametocyt

• Nyamuk Anopheles Nyamuk Anopheles (host definitive)(host definitive)

ZygotZygotSporozoiteSporozoite

Page 15: Vii  pengendalian vektor
Page 16: Vii  pengendalian vektor
Page 17: Vii  pengendalian vektor
Page 18: Vii  pengendalian vektor
Page 19: Vii  pengendalian vektor
Page 20: Vii  pengendalian vektor

1. Perubahan Iklim2. Sosial ekonomi

masyarakat3. Perilaku masyarakat4. Pelay kesehatan5. Sanitasi yg buruk6. Perpindahan penddk

non imun ke daerah Endemis

1) Kondisi Geografis dan Demografi

2) Belum teridentifikasi semua jenis vektor di daerah endemis (pemetaan)

3) Peningkatan resistensi4) Keterbatasan sumber

daya dan biaya

Pengendalian di Indonesia

Page 21: Vii  pengendalian vektor

Mencari penyebab penyakitMenetapkan sejauh mana masalah tersebutMenentukan berbagai cara pengendalianMemilih cara pengendalian yang tetapPelaksaksanaan PengendalianEvaluasi PengendalianMenetapkan perlu tidaknya meneruskan atau

merencanakan pengendalian yang tetap

Page 22: Vii  pengendalian vektor

Mengurangi/menekan populasi vektor serendah-rendahnya

Menghindarkan terjadinya kontak antara vektor dan manusia

Page 23: Vii  pengendalian vektor

Metode pengendalian fisik dan mekanik adalah upaya-upaya untuk mencegah, mengurangi, menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor secara fisik dan mekanik. CONTOH :

1.modifikasi dan manipulasi lingkungan tempat perindukan (3M, pembersihan lumut, penanaman bakau, pengeringan, pengalihan/ drainase, dll)

2.Pemasangan kelambu3.Memakai baju lengan panjang4.Penggunaan hewan sebagai umpan nyamuk (cattle

barrier)5.Pemasangan kawat

Page 24: Vii  pengendalian vektor

1. predator pemakan jentik (ikan,dll)

2. Bakteri, virus, fungi3. Manipulasi gen

( penggunaan jantan mandul,dll)

1) Surface spray (IRS)2) Kelambu

berinsektisida3) larvasida

3. PENGENDALIAN KIMIA

Page 25: Vii  pengendalian vektor

suatu pendekatan yang menggunakan kombinasi beberapa metoda pengendalian vektor yang dilakukan berdasarkan pertimbangan keamanan, rasionalitas, efektifitas pelaksanaannya serta dengan mempertimbangkan kesinambungannya

Page 26: Vii  pengendalian vektor

1. Pengendalian vektor harus berdasarkan data tentang bioekologi vektor setempat, dinamika penularan penyakit, ekosistem dan prilaku masyarakat yang bersifat spesifik local( evidence based)

2. Pengendalian vektor dilakukan dengan partisipasi aktif berbagai sector dan program terkait, LSM, Organisasi profesi, dunia usaha /swasta serta masyarakat.

Page 27: Vii  pengendalian vektor

3. .Pengendalian vektor dilakukan dengan meningkatkan penggunaan metoda non kimia dan menggunakan pestisida secara rasional serta bijaksana

4. Pertimbangan vektor harus mempertimbangkan kaidah ekologi dan prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Page 28: Vii  pengendalian vektor

1. Dapat meningkatkan keefektifan dan efisiensi sebagai metode atau cara pengendalian

2. Dapat meningkatkan program pengendalian terhadap lebih dari satu penyakit tular vektor

3. Melalui kerjasama lintas sector hasil yang dicapai lebih optimal dan saling menguntungkan

Page 29: Vii  pengendalian vektor

1. Pengendalian vektor harus menerapkan bermacam-macam cara pengendalian agar vektor tetap berada di bawah garis batas yang tidak merugikan/ membahayakan.

2. Pengendalian vektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan ekologi terhadap tata lingkungan hidup. (Nurmaini, 2001)

Page 30: Vii  pengendalian vektor

A. PENGENDALIAN KIMIAWIB. PENGENDALIAN MEKANISC. PENGENDALIAN FISIKD. PENGENDALIAN BIOLOGISE. PENGENDALIAN BIOPHYSICALF. PENGENDALIAN DENGAN UNDANG-

UNDANGG. PENGENDALIAN TERINTEGRASI

Page 31: Vii  pengendalian vektor

MENCARI PENYEBAB PENYAKIT MENETAPKAN SAMPAI SEJAUH MANA TINGKAT

MASALAH TERSEBUT. MENENTUKAN BERBAGAI MACAM PENGENDALIAN MEMILIH CARA PENGENDALIAN YG PALING

TEPAT PELAKSANAAN PENGENDALIAN EVALUASI PENGENDALIAN MENETAPKAN PERLU TIDAKNYA MENERUSKAN

DAN ATAU MERENCANAKAN UNTUK PENGENDALIAN TETAP

Page 32: Vii  pengendalian vektor