Transcript

1

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISA CACAT DAN KEGAGALAN PRODUK PADA

VULKANISIR BAN SISTEM DINGIN

Oleh:

AlmanafNIM :1507166038

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN SIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU

2015

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kerusakan ban menjadi permasalahan penting bagi pengendara kendaraan, jika

ban rusak pada saat kendaraan melaju dengan kencang maka terjadi kecelakaan

serius.WHO memperkirakan kecelakaan lalu lintas menempati uturatan ke-3

penyebab utama kematian. pecah ban merupakan penyebab kecelakaan no.3 ( Tiga )

tahun 2004 - 2006, kecelakaan di jalan Tol seluruh indonesia yang disebabkan

kecelakaan no.3 ( tiga ) setelah kurang antisipasi dan mengantuk, yaitu sebesar 18 –

23 % ( Isamas, 2011 ).

Beban operasional yang tinggi harus memaksa perusahaan transportasi darat

(Bus/Ottobus) baik untuk ekspedisi ataupun angkutan penumpang unutk lebih

efesien dalam segala hal, khusunya anggaran ban merupakan anggaran terbesar

harusdi keluarkan.ban vulaknisir dinilai lebih murah dibanding dengan ban baru.

Selain mempunyai kelebihan, ban jenis vulkanisir masih mempunyai banyak

kekurangan, misalnya ban mudah rusak, mengelupas dan pecah. Cacat produk

mengakibatkan kegagalan produk menjadi permasalahan yang cukup mendasar

dalam segala kegiatan produksi. Produk yang di hasilkan suatu perusahaan

merupakan cermin dari perusahaan itu sendiri di mata pelanggan. Untuk mendapatkan

produk yang memenuhi standar masih diperlukan kerja ulang yang menyebabkan

kurang praktis dan efesien baik dalam hal biaya, tenaga maupun waktu.

Analisis cacat ban mengakibatkan kegagalan produk, ini adalah cara terbaik untuk

meningkatakan kualitas ban yang sesuai untuk di gunakan di dunia nyata juga demi

keamanan pengendara kendaraan sehingga mengurangi resiko kecelakaan akibat

kerusakan ban. Oleh sebab itu, penulis berkeinginan menuangkan kedalam bentuk

proposal skripsi dan memberi judul “ Analisa cacat dan Kegagalan Produk pada

vulkansisir Sistem Dingin”

3

1.2. Rumusan Masalah

Untuk mengarahkan jalanya penelitian dan lebih memfokuskan permasalahan yang

ada berdasarkan pemabtasan masalah, akan dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah jenis cacat yang terjadi pada ban Vulaknisir dengan sistem dingin

2. Apa penyebab terjadinya cacat pada ban vulkanisir dengan sistem dingin

1.3.Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk melihat cacat dan kegegalan produk

pada Vulkanisir sistem dingin dan cara mengurangi dan menyelesaikaan

permasalahan yang di timbulkan sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi

Vulaknisir sistem dingin

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis melakukan

pembatasan ruang lingkup masalah. Hal ini di lakukan agar pembahasan tidak

menyimpang dari topik. adapun batasan-batasan masalahnya adalah :

1.Cacat yang terjadi pada proses kegagalan ban vulkanisir ban sistem dingin

2.Penyebab terjadinya cacat pad ban vulknisir sistem dingin

4

BAB II

METODOLOGI

2.1 Landasan Teori

Pada tahun 1839, Charles Googyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi

karet.vulaknisasi sendiri berasal dari kata vulkan yang merupakan dewa api dalam

agama orang romawi. Pada Mulanya goodyear tidak menamakan penemuanya itu

dengan nama vulkanisasi melain karet tahan api. Untuk menhargai jasanya, nama

goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenel di Amerika serikat yaitu

Goodyear and Rubber Company yang didirikan oleh frank Seiberling pada tahun

1898. (http:// Wikipedia.or)

Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri pada tahun 1898 ketika

Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang

yang di pinjam dari iparnya (http:// Wikipedia.org )

Pada tahun 1845 thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu

disebut ban hidup alias ban berongga udara, sehingga Thomson dan Dunlop disebut

Bapak ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan

ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.(http://

Wikipedia.org)

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pada kendaraan bermotor maka

kebutuhan terhadap ban pun meningkat, karena mempunyai fungsi yang sangat

penting bagi kendaraan ( fauzan, 2001 hal 2 ).

5

2.2.Fungsi Ban

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda dan bagian penting dari

kendaraan, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan

ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta

memberikan kesetabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatan percepatan

dan mempermudah pergerakan (http:// wikipedia.org)

Menurut Muawanah ( mengutip dalam APBI, 2000 hal.5) Fungsi ban adalah

untuk memikul beban kendaraan dan meredam kejutan-kejutan yang disebabkan oleh

keadaan permukaan jalan

1) Ban harus menyangga berat kendaraan dan muatan. Sedangkan berat

kendaraan dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: beban atas

bawah, yiutu beban karena berat kendaraan, beban kanan kiri yaitu beban

karena adanya kontrol arah ( pada saat kendaraan berbelok), beban depan

belakang yaitu beban kendaraan adanya laju kendaraan atau karena adanya

pengereman kendaraan

2) Meredam guncangan yang disebabkan ketidakrataan jalan.

3) Memindahkan gaya dorong ( aksi ) kendaraan pada permukaan jalan, serta

mengentikan laju kendaraan

4) Mengontrol arah kendaraan saat melaju

2.3. Jenis-jenis Ban Menurut Kontruksinya

Ban berdasarkan kontruksinya dapat di bedakan menjadi tiga macam,yaitu

ban bias, ban radial, dan ban belted ( fauzan, 2001 hal 2 ).

Kontruksi yang di maksud berdasarkan pada arah benang lawon. Benang lawon

yang telah di tenun dan merupakan lemabran kain untuk lapisan ban di sebut Ply.

6

Sedangkan lembaran-lemabran ply yang telah tersusun pada kontruksi ban di sebut

Carcass

1) Ban bias

Ban bias adalah ban luar yang benang-benang kanvasnya di susun berselang

secara diagonal terhadap pada garis lingkar tengah – tengah telapak. Arah benang

lawon membentuk sudut 25 – 40 terhadap garis tengah pada telapak.

Gambar 1. Kontruksi ban bias Ply

2) Ban Radial

Pada ban radial benang lawon atau kawat baja yang di tenun untuk ply tersusun

melingkar.”arah benang kawat baja tersebut akan membentuk sudut 90 dengan garis

tengahpada tealapak ban” (fauzan,2001 hal 3 ). Kontruksi ban radial, biasanya di

lengkapi sabuk (belt) beberapa lapis untuk memperkokoh telapak. sabuk tersebut

berfungsi agar telapak ban dapat rata menyentuh jalan sehingga keausanya merata

Gambar 2. Kontruksi Radial Ply

7

3) Ban balted

Disebut ban balted karena mempunyai sabuk (belt) yang terbuat dari benang atau

kawat baja. Jenis ban ini di bedakan menjadi dua, yaitu ban bias belted dan ban radial

belted. Keduanya sama-sama menggunakan sabuk, perbedaanya hanya pada

kontruksi plynya saja. “ arah benang lawonya yang ada pada ply untuk ban bias

belted tersusun miring ( bias ) dan membentuk sudut 25 – 40. Sedangkan pada radial

belted tersusun melingkar dan membentuk sudut 90 ( fauzan, 2001 hal 2)

Gambar 3. Ban Kontruksi Belted

Menurut Muawanah ( mengutip dalam SNI 1978: hal 1 ) ban truk dan bus

adalah ban yang di pasang pada kendaraan untuk mengangkut penumang dan beban

yang memiliki nilai lapis 10 – 24 atau dengan ragam beban F sampai N dan memiliki

lebar penampang 7.50 sampai 14 Inchi dan diameter Velg nominal 18 sampai 24

inchi. Serta mendefinisikan ban Luar, ban dalam, pentil dan flap seabgai berikut

antara lain Ban Luar adalah bagian dari roda kendraan yang terbuat dari kompon

(campuran karet alam dan atau karet sintetis serta bahan-bahan lain ), kanvas dan

kawat baja yang berfungsi menyangga dan meneruskan beban serta gesekan dengan

permukaan jalan.

8

Ban daalam (tube) adalah pelengkap ban luar, yang di buat dari kompon (

campuran karet alam dan atau karet sintetis serat bahan-bahan lain), yang berfungsi

menahan tekanan angin, funsi ban dalam adalah untuk memeratakan/memelihara

tekanan angin, udara di dalam ban dalam menahan berat kendaraan dan muatan.

Ketahanan dan umur ban tergantung pada kemampuan ban dalam.

Pentil di rencanakan untuk melekat dengan baik pada ban dalam dan

mencegah kebocoran udara.pemilihan pentil semikian rupa sehingga tidak hanya

sehubungan dengan jenis ban tetapi juga dengan model

Sabuk pendek (flap) harus dipersiapkan di antara ban dalam dan pelek,

dengan maksud agar ban dalam tidak terjepit dengan velg yang berfungsi mencegah

kerusakan ban dalam karena velg.(2001 hal 15)

Kembang ban ( Tread Pattern)

Penggunaan tread patern dimulai sejak 1892. Tread pattern pada dasarnya

menjadi lima jenis yaitu : Rib, Lug lirus, Lug Miring, Composit dan Blok

Gambar 4. Kambang ban ( Tread Pattren )

9

2.4.Konstruksi Ban

Kontruksi ban menurut Muawanah ( mengutip dalam APBI 2000 hal 10 ) adalah

sebagai berikut :

1) Casing/kanvas (carcass) berfungsi menahan tekanan angin yang tinggi. Untuk

ban mobil penunjang casing terbuat dari nylon, polyters atau rayon sedangkan

untuk ban truck dan bus terbuat dari nylon ( Bias) dan baja ( radial )

2) Telapak ( tread ) merupakan bagian ban yang bersentuhan dengan permukaan

jalan. Berfungsi untuk melindungi casing keausan atau kerusakan luar.

3) Dinding samping ( side Wall ) merupakan lapisan karet yang melindungi

caising dari kerusakan luar

4) Breker dan sabuk ( belt) sabuk terletak di bawah telapak, pada ban radial

biasanya dari baja yang berfungsi membuat stabil telapak ban dan daya

penyetiran yang baik serta umur pakai yang lama. Sedangkan breaker untuk

ban bias untuk meredam kejut.

5) Bead berfungsi mencegah ban terlepas dari velg pada saat diisi oleh angin dan

terbebani

6) Inner liner terdapat pada ban tubles yang berrfungsi sebagai pengganti ban

dalam

10

Gambar 5. Kontruksi ban

2.5.Struktur Ban

Ban tersusun atas empat bagian utama : caracass, tread Breaker, Dan Bead

atau pula dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang mempunyai fungsi utama sebagai

berikut : crown, shoulder, sidewall dan Bead (Toyota astra motor, 1996 : halam 5-36)

Gambar 6. Struktur Ban

11

2.6.Ukuran ban

Ukuran ban luar dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukan ukuran

lebar nominal yang pada umumnya menggunakan satuan inchi unutk ban bias dan

satuan milimeter untuk radial serta angka yang menyatakan diamet velg nominal

dalam satu inchi.

Ukuran lebar nominal adalah angka yang di cantumkan padaa ban untuk

menyatakan lebar ban.ukuran diameter velg nominal adalah angka pedoman yang di

cantumkan pada ban luar untuk menyatakan diameter velg yang harus di pakai untuk

ban tersebut ( Darianto, 2010 hal 112)

Gambar 7. Ukuran ban

12

2.7.Vulkanisir Ban

Defenisi Ban Vulkanisir

Istilah Vulaknisir di indonesia tidak bisa di pisahkan dengan perkembangan

penggunaan abn kendaraan, terutama mobil. Usaha vulaknisir marak sejak

pertengahan dekade 1970 seiring dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan

angkutan yang beroperasi ( Mulyono, 2000 hal 1 )

Sebenarnya Vulaknisir bukanlah istilah baku dalam bahasa indonesia, istilah

yang tepat adalah vulkanisasi. Vulkanisasi dalam bahasa belanda ( Vulkanisatie)

berarti suatu pekerjaan yang mempergunakan karet dan belerang ( sulfur ) untuk

perekat sebagai bahan dasarnya dengan temperatur tertentu dan waktu yang di

tentukan serta tekan udara yang diatur sesuai dengan ukuran ban

Berdasarkan pengertianya vulkanisir adalah suatu cara untuk memperbaharui

ban dengan cara penambahan material baru berupa karet. Bagian terpenting dari suatu

ban untuk digunakan adalah tapak ban. Vulkanisir ini yaitu dengan cara mengerok

bagian tapak ban dan di ganti menggunakan karet baru. Vulaknisir dengan demikian

mengambil keuntungan dari ban bekas yang di proses ulang sehingga dapat

digunakan kembali, dan vulaknisir juga merupakan suatu alternatif baru untuk

mengtisipasi harga ban baru mahal.

Meskipun dilakukan dengan cara sederhana, ban vulkanisir bisa

dipertanggungjawabkan hasilnya. Daya tahan mencapai 8-12 bulan, tergantung dari

pemakaian.

Vulaknisir selain menguntungkan dari segi ekonomi juga menguntungkan

untuk mengantisipasi banyaknya ban bekas yang tidak di gunakan.

13

2.8.Bahan dan peralatan Vulaknisir

Seperti halnya dalam pembuatan barang atau benda, pada dasrnya dalam

pembuatan ban vulaknisir terdapat dua kelompok yaitu bahan baku dan bahan

pendukung “ kedudukan bahan baku adalah mutlak, sebab keberadaanya tidak dapat

digantikan oleh benda lain. Sedangkan bahan pendukung adalah bahan tambahan,

fungsinya untuk membantu proses produksi ( Mulyono,2000 hal 1 )

Meskipun demikian, dalam pembuatan ban Vulkanisir kehadiran bahan

pendukung ini sangat penting, karena tanpa kehadirnya ban vulkanisir tidak akan bisa

berbentuk

1) Bahan baku

A) Ban bekas

Tidak semua ban yang bisa di vulkanisir, ban yang memenuhi syarat-syarat

tertentu diantaranya : ban tidak terkontaminasi dengan oli/minyak, ban harus utuh (

tidak pecah ), kawat dalam amsih utuh ( belum Putus ), serat tidak berlubang kena

paku lebih dari tiga untuk menilai kondisi ban bisa di lahat langsung bentuk fisiknya

dan degan cara melihat dengan menggunakan alat periksa untuk mengetahu kondisi

dalamnya

14

B) Tread

Tread adalah bahan setengah jadi yang akan di jadikan tapak ban yang akan di

vulaknisir yang terbuat dari karet alam atau sintetis dangan berbgai campuran

sehingga siap pakai denga berbgai bentuk bunga dan alurnya

C) Gum

Gum adalah isian yang berguna untuk melapisi dan media pengisi untuk

mengisi lobang yang terdapat pada ban dasar sehingga rata sebelum di lakukan

penempelan tread dan ban dasrrnya

15

D) Lem

Lem ada bahan yang sangat di perlukan untuk pengikat atau pereakat antara

tread dan tapak dasar

2.9.Perlengkapan vulaknisir sistem dingin

1) Alat pemeriksa ban

Berfungsi untuk melihat kondisi ban baik secara dari luar ataupun dari dalam ban

sehingga akan didapat kulaitas ban yang masih bisa untuk di proses ke tahap

selanjutnya

16

2) Mesin buffing

Berfungsi untuk memarut atau mengikis permukaanyang tidak rata sehingga akan

di dapat permukaaan yang rata terbentuk

3) Gerinda tangan

Berfungsi untuk mengerinda pada permukaan ban yang terdapat lobang atau cacat

yang nanti tidak menimbulkan gelembung atau menghilangkan benda asing yang

terperangkap

17

4) Mesin Ektruder

Berfungsi untuk mengisi gum pada lobang yang telah ada pada saat proses

pembersihan dan lobang akibat dari gerinda tangan

5) Mesin Gilas

Berfungsi untuk meratakan dan merekat tread yang sudah tertempel dengan tread

yang dipasang sehingga benar-benar merekat dengan sempurna dan mengecek proses

pekerjaan sebelum masuk ke proses masak

18

6) Velg

Berfungsi untuk mengunci ban dan yang akan dimasak sehingga pada saat di beri

tekan udara tidak keluar

7) Amplop

Berfungsi untuk menyelimuti ban yang sudah di pasangi tread sebelum masuk ke

Chamber serta berfungsi untuk memberi kontrol udara pada bagian luar yang diatur

sehingga proses masak akan berhasil

19

8) Ban dalam

Berfungsi untuk memebrikan tekan padan ban dari dalam saat proses masak di

dalam chamber dengan tekan udara yang diatur sehingga proses masak akan berhasil

dan juga berfungsi memberikan tekan jika ada pengkampasan pada ban

9) Chamber

Berfungsi sebagai alat utama dalam proses masak vulkanisir sistem dingin dengan

cara memanfaat tekan udara yang di beri elemen pemanans yang di hasilkan dari

elemen-elemen yang di pasang sekeliling d an menjaga udara tetap stabil dan tidak

boleh ada udara yang keluar

20

10) Kompresor

Berfungsi sebagai tenaga keseluruhan alat yang di gunakan pada proses vulkanisir

sistem dingin

21

2.10.Proses masak

Karena dari awal kita sudah membatasi masalah dengan sistem dingin maka

langka awal adalah setelah pada proses pemeriksaan ban tidak terdapat syarat yang di

tentukan yang tidak di perbolehkan maka selanjutnya ban masuk keproses bufing

yang beryjuan untuk memarut datau membuang lapisan atas ban yang tidak rata

dengan menggunakan mata pisau khusus yang dipasang setelah itu lanjut ke proses

gerinda untuk meratakan bekas-bekas atau mengeluarkan benda asing yang masih

berada atau terperangkap di dalam ban dan di bersihkan dari segala debu yang masih

menempel setelah selesai baru ban di berikan lem setelah kering baru di lakukan

pengisian gum untuk lobang-lobang yang ada sehingga tidak ada udara terperangkap

setelah selesai semua baru proses penempelan ban dasar dengan tread setelah itu baru

di ratakan dengan mesin geles yang di beri tekan udah untuk meratakan dan

merekatkan ban dan menghilangkan udara yang masih terperangkap setelah selesai

semua proses tahapan selanjutnya atau proses masak dengan memasukan seluruh ban

yang sudah di bungkus kedalam Chamber/auto calve untuk proses pemasakan

dengan di berikan tekan udara dan pemanas dengan dia turperatur dan tekan udaranya

baik yang di ban dalam atau di anplove dengan waktu yang telah di tentukan.

22

BAB III

JADWAL KEGIATAN

Untuk mempermudah dan mengontrol maka di perlukan jadwal yang terencana

sehingga tidak menyimpang dari jadwal yang sudah direncanakan

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Tahun 2015

Desember Januari Februari Maret April Mei

Pembuatan

Proposal

Seminar

proposal

Penelitian

Seminar

hasil

Penelitian

Analisi

data dan

penulisan

Penulisan

dan Ujian

23

BAB IV

RENCANA BIAYA

Dalam hal baik penulisan dan penelitian tidak lepas dari dana yang di perlukan

untuk menunjang proses penelitian dan penulisan dengan mengunakan dana swadana

(dana pribadi ) dengan perincian sebagai berikut :

Biaya Kerta HVS @2 Rim Rp.70.000

Biaya Tinta Printer Rp.50.000

Biaya Transportasi Rp. 200.000

Biaya Internet Rp.150.0000

Biaya Ambil Sampel Ke Pabrik Rp.500.000

Jadi Total Biaya Yg Diperlukan Rp.970.000

24

DAFTAR PUSTAKA

1. Isamas (2011).Data lalu lintas dan kasus.Diperoleh 1 November 2015 dari

http://isamas54.blogspot.com/2011/10/data-kecelakaan-lalu-lintas-dan-

kasus.htmla

2. Fauzan, B.M (2001). Memilih dan merawat ban mobil. Jakarta: Puspita swara.

3. Muawanah, Siti. (2001). Analisa kualitas produk ban luar jenis truck dan bus

pada akhir proses produksi pada PT.Mega save tyre Industri Semarang.

Skripsi. Surakarta Universitas Negeri Surakarta

4. PT. Toyota asrtra Motor. (1996) training manual Step 1 jakarta: PT Toyota

Astra Motor.

5. Mulyono, M.B (2000). Wirausaha Vulkanisir Ban Sepeda Motor. Jakarta:

Puspita swara

6. http://wikipedia.org