78
IMPLEMENTASI KEGIATAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BADAN KETAHANAN PANGAN, PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT “Menuju konsumsi pangan rumahtangga yang memenuhi prinsip gizi seimbang melalui pemanfaatan pekarangan” Oleh : Ir. JENI M. JAELANI, MM

P2KP Kabupaten Tangerang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: P2KP Kabupaten Tangerang

IMPLEMENTASI KEGIATAN PERCEPATAN

PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP)

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANGBADAN KETAHANAN PANGAN, PENYULUHAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

“Menuju konsumsi pangan rumahtangga yang memenuhi prinsip gizi seimbang melalui

pemanfaatan pekarangan”

Oleh :Ir. JENI M. JAELANI, MM

Page 2: P2KP Kabupaten Tangerang

PENDAHULUANREGULASI :• Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan: …memantapkan

ketersediaan pangan yg cukup (jumlah, mutu, nilai, aman, merata, terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia).

• Perpres No. 22 tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

• Permentan No. 43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

• Peraturan Gubernur Banten No.9 Tahun 2010 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

• Peraturan Bupati Tangerang No.24 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

Page 3: P2KP Kabupaten Tangerang

Pendahuluan …..

Penganekaragaman Konsumsi Pangan : Upaya untuk mewujudkan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dalam jumlah (aksesabilitas) & komposisi yg cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hidup sehat, aktif, dan produktif.

Target peningkatan skor PPH dari 88,1 (2011), menjadi 89,8 (2012), 91,5 (2013); 93,3 (2013) dan 95 (2015).

Upaya pencapaian: keanekaragaman pangan melalui penurunan konsumsi serealia (beras & terigu) peningkatan konsumsi aneka umbi, buah & sayuran serta pangan hewani.

Page 4: P2KP Kabupaten Tangerang

Pengertian MENU B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman)“Susunan makanan yang dikonsumsi seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan komposisi yang berimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat/budaya dan kemampuan daya beli masyarakat”.

Porsi beranekaragam pangan sesuai

kebutuhan setiap kali makan atau

sehari: SEBAGIAN DAPAT DIPENUHI

DARI LAHAN PEKARANGAN !!!

Page 5: P2KP Kabupaten Tangerang

SITUASI KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT

1. Kualitas konsumsi pangan masih rendah : Masih tingginya konsumsi karbohidrat

(beras dan terigu). Masih rendahnya konsumsi protein

hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah.

Sumber energi masih didominasi beras.

2. Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, dan sagu masih rendah.

Page 6: P2KP Kabupaten Tangerang

Gram Energi % AKG

Skor PPH

Gram Energi % AKG

Skor PPH

1. Padi-padian 299.9 1,167 58.4 25.0 275.0 1,000 50.0 25.0 2. Umbi-umbian 33.1 40 2.6 1.0 100.0 120 6.0 2.5 3. Pangan hewani 91.7 165 8.4 16.5 150.0 240 12.0 24.0 4. Minyak dan lemak 23.7 212 10.2 5.0 20.0 200 10.0 5.0 5. Buah/biji berminyak 5.5 30 1.7 0.7 10.0 60 3.0 1.0 6. Kacang-kacangan 20.0 54 2.8 5.4 35.0 100 5.0 10.0 7. Gula 19.2 70 4.1 1.8 30.0 100 5.0 2.5 8. Sayur dan buah 199.1 80 4.2 20.0 250.0 120 6.0 30.0 9. Lain-lain 60.4 35 1.9 - - 60 3.0 -

Total 1,853 96.3 2,000 100.0 Skor PPH 75.4 100.0

No Kelompok Pangan2012 Triwulan 1 PPH Ideal

Sumber : Susenas 2012 Triwulan I, BPS; diolah oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian PertanianKeterangan: Angka Kecukupan Energi 2000 kkal/kap/hari (Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004)

- Energi : dalam kkal- Gram : untuk berat jenis pangan menurut kelompok- AKG : Angka Kecukupan Gizi

Keadaan Kualitas Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia Berdasarkan PPH Tahun 2012 Triw. I Dibanding PPH Ideal

Page 7: P2KP Kabupaten Tangerang

4 Indikator SPM Provinsi 7 Indikator SPM Kab/Kota

1. Penguatan cadangan pangan

2. Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan di daerah

3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

4. Penanganan daerah kerawanan pangan

1. Ketersediaan energi dan protein per kapita

2. Penguatan cadangan pangan3. Ketersediaan informasi pasokan, harga

dan akses pangan di daerah4. Stabilitas harga dan pasokan pangan.5. Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan

(PPH)6. Pengawasan dan pembinaan keamanan

pangan7. Penanganan daerah rawan pangan

INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KAB/KOTA

Page 8: P2KP Kabupaten Tangerang

4 KUNCI SUKSES PERTANIAN8

1. Peningkatan Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

2. PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PANGAN

3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor

4. Peningkatan Kesejahteraan Petani

KONTRAK KINERJA MENTERI

PERTANIAN DENGAN

PRESIDEN RI2010-2014

PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI

DAN KETAHANAN

PANGAN MASYARAKAT

Page 9: P2KP Kabupaten Tangerang

Memberdayakan masyarakat agar mampu mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya yang dikuasainya untuk mewujudkan ketahanan

pangan secara berkelanjutan.

“PROGRAMPENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN

PANGAN MASYARAKAT “

TUJUAN

Page 10: P2KP Kabupaten Tangerang

Penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal dengan PPH 93,3

(2014)

Penurunan konsumsi beras sebesar 1,5 %

Per kapita/tahun.

SASARAN

1

2

Page 11: P2KP Kabupaten Tangerang

Tujuan Umum

Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan

masyarakat yang Beragam, Bergizi

Seimbang dan Aman (B2SA) yang

diindikasikan dengan meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Page 12: P2KP Kabupaten Tangerang

Tujuan Khusus

1 •Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang B2SA serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan pokok beras.

2 •Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk konsumsi keluarga.

3 •Mendorong pengembangan usaha pengolahan pangan skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sumber karbohidrat selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya dan kearifan lokal.

Page 13: P2KP Kabupaten Tangerang

Sasaran KegiatanMeningkatnya kesadaran dan peran

serta masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam,

bergizi seimbang, dan aman serta menurunnya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan

tertentu dengan pemanfaatan pangan lokal.

Berkembangnya bisnis dan industri pengolahan pangan sumber karbohidrat

selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya lokal, aman, terjangkau

dan dapat diterima oleh masyarakat di lokasi sasaran yang telah ditentukan.

1

2

Page 14: P2KP Kabupaten Tangerang

INDIKATOR KELUARAN

1. Meningkatnya jumlah partisipasi wanita dalam penyediaan pangan keluarga yang B2SA.

2. Meningkatnya jumlah usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan, dan penyediaan pangan sumber karbohidrat dari bahan pangan lokal.

3. Terciptanya model pengembangan pangan pokok lokal sesuai dengan karakteristik daerah.

4. Meningkatnya motivasi, partisipasi, dan aktivitas masyarakat dalam gerakan P2KP.

5. Meningkatnya kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui penghitungan skor PPH pada desa binaan.

Page 15: P2KP Kabupaten Tangerang

KEGIATAN P2KP BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL

Promosi Dan Kampanye P2KP

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan /KRPL

Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal

Page 16: P2KP Kabupaten Tangerang

Konsep Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Berbasis KRPL Dalam Satu Desa

Kelompok Wanita (minimal

30 Rumah tangga) Kebu

n bibit

Pengembangan Menu

B2SAPENDAMPINGAN

Kebun

Sekolah

PENDAMPINGAN

Page 17: P2KP Kabupaten Tangerang

KRITERIA KELOMPOK PENERIMA MANFAAT P2KP/ KRPL

1. Kelompok wanita yang beranggotakan minimal 30 rumah tangga yang berdomisili berdekatan dalam satu kawasan;

2. Memiliki struktur organisasi yang jelas dan diketahui dan disahkan oleh Kepala Desa;

3. Mampu menyediakan lahan untuk kebun bibit dan memeliharanya untuk kepentingan anggota kelompok dan masyarakat desa lainnya;

4. Mampu mengelola keuangan kelompok dan melaksanakan kegiatan secara berkesinambungan;

5. Membuat RKKA.

Page 18: P2KP Kabupaten Tangerang

1. Pengembangan demplot : Sebagai LL Luas minimal 36 m2 Lokasi dekat tempat tinggal para anggota Ditanam berbagai jenis tanaman (tidak 1 jenis tanaman) Kolam ikan & kandang ternak kecil Pengelola : anggota kelompok (dibuat jadwal piket)

Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Konsep KRPL1

a. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Anggota

2. Pengembangan optimalisasi pekarangan anggota3. Pembelian aneka kebutuhan untuk pekarangan anggota,

seperti: pot, polybag, pupuk, bibit, cangkul, garpu, kored, sekop, serta peralatan berkebun lainnya.

4. Pembuatan kandang unggas atau ternak kecil & atau kolam ikan

5. Mengusulkan kebutuhan disesuaikan dengan luas pekarangan anggota serta berdasarkan hasil musyawarah kelompok dan pendamping (RKKA).

Page 19: P2KP Kabupaten Tangerang

b. Mengembangkan Kebun Bibit

Luas minimal 25 m2 Lokasi dekat tempat tinggal para anggota Pengadaan Bibit tanaman sayura, buah & umbi2an

(biasa dikonsumsi) Pengadaan aneka bibit tanaman sayuran, buah, dan

umbi. Pengadaan peralatan dan media tanam seperti: polybag,

pot, rak, kompos, pupuk, dll. Pembangunan fisik sederhana kebun bibit Menyuplei bibit untuk anggota kelompok, kebun

sekolah & masyarakat sekitar Pengelola: anggota kelompok (jadwal piket)

Lanjutan Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan

Page 20: P2KP Kabupaten Tangerang

Lanjutan Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan

Sekolah berlokasi di desa P2KP Tanaman yang dibudiyakan : sayuran, buah &

aneka umbi Penyuluhan & pembinaan penggunaan pupuk &

pestisida Penerapan sistem rotasi tanaman. Pembelian sarana dan prasarana untuk

pengembangan kebun sekolah (bibit, pupuk, kompos, pot, polybag, cangkul, dll.)

C. Mengembangkan kebun Sekolah

Page 21: P2KP Kabupaten Tangerang

Contoh Hasil Olahan Pangan Lokal

Kabuto, Sulawesi TenggaraMie dari tepung Mocaf

CassavaBeras Analog

Papeda

Kapurung, Sulawesi Selatan

Jagung Bose, NTT Tiwul, Wonogiri Sagu Rendang, Riau

Beras Aruk Enbal, Maluku RasiBinthe Biluhuta, Gorontalo 21

Page 22: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN PEKARANGAN MENANAM LANGSUNG DI LAHAN

Page 23: P2KP Kabupaten Tangerang

PENANAMAN SESUAI KONDISI LAHAN

Page 24: P2KP Kabupaten Tangerang

KOLAM IKAN SEDERHANA SEBAGAI SUMBER PANGAN PROTEIN HEWANI

Page 25: P2KP Kabupaten Tangerang

PEKARANGAN ANGGOTA KELOMPOK/ DESA P2KP

Kota Kendari - Sulawesi Tenggara

Kab. Gunung Kidul - DI. YogyakartaKab. Banyuasin - Sumatera Selatan

Kab. Timur Tengah Utara – Prov. NTT

Page 26: P2KP Kabupaten Tangerang

PEKARANGAN ANGGOTA KELOMPOK/ DESA P2KP

Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur Kab. Gunungkidul – DI. Yogyakarta

Kab. Bone Bolango – Prov. Gorontalo Provinsi Sulawesi Barat

Page 27: P2KP Kabupaten Tangerang

DEMPLOT PEKARANGAN KELOMPOK / DESA P2KP

Kolam ikan, Provinsi Banten

Kabupaten Tapin - Kalimantan Selatan

Kabupaten Tapin - Kalimantan Selatan

Page 28: P2KP Kabupaten Tangerang

Kebun bibit desa (kiri) dan pembuatan bibit jahe dengan memanfaatkan daun pisang sebagai pengganti polibag (kanan)

Kebun Bibit Desa (KBD) (2)

Page 29: P2KP Kabupaten Tangerang
Page 30: P2KP Kabupaten Tangerang

KEBUN BENIH DUSUN/RT (dikelola Dasa Wisma)

sebagian pelaksana RPL menyemai benih di pot

Page 31: P2KP Kabupaten Tangerang

KEBUN BIBIT DESA DI BANYUASIN _ SUMSEL

Page 32: P2KP Kabupaten Tangerang

PENGEMBANGAN PEKARANGAN RUMAH ANGGOTA KELOMPOK

Page 33: P2KP Kabupaten Tangerang
Page 34: P2KP Kabupaten Tangerang

PENGEMBANGAN SCHOOL GARDEN DI BANGKOK

Page 35: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM

Page 36: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM

Page 37: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM

Page 38: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM

Page 39: P2KP Kabupaten Tangerang

CONTOH DEMPLOT KELOMPOK

Page 40: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM

Page 41: P2KP Kabupaten Tangerang

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI MEDIA TANAM

Page 42: P2KP Kabupaten Tangerang

KOLAM IKAN SEDERHANA DARI TERPAL

Page 43: P2KP Kabupaten Tangerang

KOLAM IKAN DARI DRUM

Page 44: P2KP Kabupaten Tangerang

Home garden di Philippina Memanfaatkan barang bekas

Page 45: P2KP Kabupaten Tangerang

HIDROPONIK MENGGUNAKAN PRALON

Page 46: P2KP Kabupaten Tangerang

Tanaman : Bayam Hijau, Tanaman Merah, Pokcai, Kucai, Cabe , Selada Hijau, Selada Merah dan Seledri

Page 47: P2KP Kabupaten Tangerang

HIDROPONIK SEDERHANA

• 3 Kotak masing-masing kotak 99 pot• Ukuran per kotak: 1 x 1, 5 m2• 1 motor

Page 48: P2KP Kabupaten Tangerang

PENTINGNYAKEAMANAN PANGAN DAN PENGETAHUAN FISIK DAN KIMIA PRODUK PANGAN SEGAR

Page 49: P2KP Kabupaten Tangerang

MASALAH UTAMA KEAMANAN PANGAN

1. Cemaran Mikroba, karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi.

2. Cemaran Kimia, karena kondisi lingkungan yang tercemar limbah industri, cemaran pestisida, dll.

3. Penyalahgunaan Bahan Berbahaya (dilarang untuk pangan), formalin, boraks, rodhamin B, dll.

4. Penggunaan BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang melebihi batas maksimal yang diizinkan.

49

Page 50: P2KP Kabupaten Tangerang

Lahan

Air

Kotoran hewan

Air buangan

Higiene personal

Sanitasi dan higiene Instalasi

Transport

Pangan dapat tercemar Bahan berbahaya dari

Berbagai sumber sumber potential

Page 51: P2KP Kabupaten Tangerang

Penyemprotan pestisida yang tanpa aturan dapat meninggalkan residu melebihi ambang batas pada produk segar.

Pembuangan limbah dan bekas kemasan pestisida di lahan dan sembarangan dapat mencemari tanah, air dan lingkungan

Penyiapan buah dalam katering yang buruk, bakteri patogen siap menyerang konsumen

Page 52: P2KP Kabupaten Tangerang

LOGAM KACA PLASTIK KAYU LAINNYA

Barang pribadi Mesin dan peralatan

PANGAN DAPAT TERCEMAR BAHAYA FISIK

Page 53: P2KP Kabupaten Tangerang

JUGA TERCEMAR BAHAYA KIMIA

BAHAN KIMIA PEMBERSIHRESIDU

PESTISIDA

RESIDU OBAT-OBATAN HEWAN

BAHAN KIMIA YANG DILARANG

PENGGUNAAN BTP YANG BERLEBIHAN

BAHAYA KIMIA YANG TIDAK

NAMPAK DALAM PANGAN

RACUN ALAMI

Page 54: P2KP Kabupaten Tangerang

PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN SEGAR

1. Memberikan jaminan dan perlindungan keamanan pangan kepada konsumen produk segar di Indonesia.

2. Mencegah masuknya komoditas buah dan sayuran segar yang tidak memenuhi syarat-syarat keamanan pangan.

3. Memberikan jaminan kepada pembeli dari luar sekaligus meningkatkan daya saing produk hasil pertanian segar Indonesia baik di pasaran dalam negeri maupun dunia.

4. Mendapatkan gambaran umum tingkat keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat.

5. Meningkatkan kesadaran produsen dan pelaku usaha mengenai pentingnya penerapan cara-cara yang baik (best practices) dan sistem jaminan mutu lainnya dalam seluruh rantai pangan.

Tujuan pengawasan keamanan pangan segar :

54

Page 55: P2KP Kabupaten Tangerang

RUANG LINGKUP PENGAWASAN PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN

55

Proses produksi

distribusiPasca panen

Pengawasan dan monitoring :- Residu pestisida- Mikrobiologi- Logam berat

Page 56: P2KP Kabupaten Tangerang

KASUS KERACUNAN PANGAN SEGAR

Sumber: OMAFRA, 2002 dalam Winarti C & Miskiyah (2010), Imfosan Emergency Alert (2011), Harian Analisa (2011)

Beberapa Kasus Keracunan Karena Konsumsi Sayuran di Beberapa Negara (1999-2011)

Tahun Jenis Patogen Komoditas Jumlah Kasus

Lokasi

1999 E. coli Selada 47 Ohio, Indiana1999 E. coli Kubis 27 Indiana 1999 E. coli Kubis 19 Ohio 1999 Salmonella Kecambah 26 California 2000 Salmonella enteritidis Kecambah

Kacang25 Belanda

2000 Salmonella enteritidis Kecambah 45 California 2001 Salmonella enteritidis Kecambah 84 Alberta. B.C.

Saskatchewan ... ... ... ...

2011 E. coli O104:H4 Sayur Segar (kecambah)

>3000 Eropa

HOT ISSUE*Awalnya diduga berasal dari tanaman ketimun Spanyol, Jerman (10/6) memastikan kecambah sebagai penyebab yang telah merenggut korban jiwa sedikitnya 30 orang.* Asal mula kontaminasi itu diyakini sebagai pertanian organik kecil di Lower Saxony

:

Page 57: P2KP Kabupaten Tangerang

AKIBAT KERACUNAN

Page 58: P2KP Kabupaten Tangerang

Kandungan residu pestisida gol. Orgnochlorin pada sayuran

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011

58

No Komoditi AsalSenyawa Organochlorin

Kandungan (mg/kg)BMR

(mg/kg)1. Cabe Kriting Pasar Balaraja Lindan (0.13) 0.52. Mentimun Pasar Sepatan Ttd (Chlorotalonyl LOD = 0.001) 53. Caisim Pasar Tigaraksa Lindan (0.0044) 0.54. Sawi Ps. Modern Citra Raya Ttd (Endosulfan LOD = 0.001) 25. Kol Pasar Balaraja Ttd (Endrin LOD = 0.001) 0.05

BMR : Batas Maksimum ResiduTtd : Tidak Terdeteksi

Page 59: P2KP Kabupaten Tangerang

Kandungan residu pestisida gol. Organofosphat pada sayuran

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011

59BMR : Batas Maksimum ResiduTtd : Tidak Terdeteksi

No Komoditi Asal

Senyawa Organophosfat

Kandungan (mg/kg)BMR

(mg/kg)

1. Cabe Kriting Pasar Sepatan Ttd (Dichlorvos LOD = 0.01) 0.5

2. Mentimun Pasar Tigaraksa Ttd (Diazinon LOD = 0.01) 0.5

3. Caisim Ps. Modern Citra Raya Ttd (Fenthion LOD = 0.01) 2

4. Sawi Pasar Balaraja Ttd (Methidathion LOD = 0.01) 0.2

5. Kol Pasar Sepatan Ttd (Malathion LOD = 0.01) 8

Lanjutan …..

Page 60: P2KP Kabupaten Tangerang

Kandungan residu logam berat pada sayuran

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011

60BMR : Batas Maksimum ResiduTtd : Tidak Terdeteksi

No Komoditi Asal

Timbal (Pb)

Kandungan (mg/kg)BMR

(mg/kg)

1. Kangkung Kebun Sayur Rajeg Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1

2. Bayam Kebun Sayur Rajeg Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1

3. Apel Lokal Kios Buah Kawidaran-Balaraja Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1

4. Apel Impor Kios Buah Kawidaran-Balaraja Ttd (Batas deteksi 0.0167) 0.1

Lanjutan …..

Page 61: P2KP Kabupaten Tangerang

Kandungan cemaran mikroba pada sayuran

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011

61BMR : Batas Maksimum CemaranAPM : Angka Paling Mungkin

No Komoditi AsalEschericia coli

Kandungan (APM/g) BMC (APM/g)

1. Caisim Pasar Balaraja 1100 < 3

2. Sawi Pasar Sepatan 9 < 3

3. Kol Pasar Tigaraksa < 3 < 3

4. Selada Ps. Modern Citra Raya 7 < 3

5. Kangkung Kebun Sayur Rajeg 23 < 3

6. Bayam Kebun Sayur Rajeg 15 < 3

Lanjutan …..

Page 62: P2KP Kabupaten Tangerang

Kandungan cemaran mikroba pada sayuran

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP SAMPEL PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN (PSAT) TAHUN 2011

62BMR : Batas Maksimum CemaranAPM : Angka Paling Mungkin

No Komoditi Asal ContohColliform

Hasil Uji (APM/g) BMC (APM/g)

1. Caisim Ps. Modern Citra Raya > 2400 < 500

2. Sawi Pasar Balaraja 93 < 500

3. Kol Pasar Sepatan > 2400 < 500

4. Selada Pasar Tigaraksa 460 < 500

5. Kangkung Kebun Sayur Rajeg > 2400 < 500

6. Bayam Kebun Sayur Rajeg > 2400 < 500

Lanjutan …..

Page 63: P2KP Kabupaten Tangerang

PENGETAHUAN FISIK DAN KIMIA BAHAN PANGAN

Page 64: P2KP Kabupaten Tangerang

KUALITAS DAGING (MEAT)

Ditentukan oleh tingkat kesegaran Tingkat kesegaran daging ditentukan

oleh :* Warnanya cerah dan tidak

kusam* Tidak berlendir dan tidak

lengket bila disentuh* Aroma segar dan khas sesuai

jenisnya Bila ditekan terasa tidak membekas

(bingkas)

Daging sapi Warna merah terang Lemak tidak terlalu

keras, warna agak kekuningan

Aroma segar tidak tajam

Daging kambing Warna merah

terang lebih muda Lemak lebih padat

dan putih Aroma tajam$

Page 65: P2KP Kabupaten Tangerang

KUALITAS UNGGAS (POULTRY)

Unggas yang berkualitas memenuhi kriteria sebagai berikut : Dagingnya terdiri dari serat

yang halus, kenyal dan lembut

Tidak banyak mengandung lemak terutama pantat

Kulit putih kekuningan tidak robek ataupun terdapat luka

Bagian dada tampak montok, rata dan penuh berisi

Paha tidak keras tetapi penuh berisi

Page 66: P2KP Kabupaten Tangerang

KUALITAS IKAN

Kualitas ikan ditentukan oleh tingkat kesegarannya

Ciri-cirinya adalah :* Insang bercahaya dan berwarna merah cerah* Sisik melekat kuat dan tidak rontok bila dipegang* Daging tampak padat, kenyal * Aroma segar

Mata bercahaya, penuh menonjol, jernih dan bila ditekan dagingnya segera kembali.

Page 67: P2KP Kabupaten Tangerang

SAYURAN

Umbi akaR : kentang, ubi jalar Umbi batang : lobak, wortel, biet Umbi lapis : sejenis bawang Sayuran batang : asparagus, kailan Sayuran daun : bayam, kangkung Sayuran bunga : bunga kol, brokoli Sayuran buah : terung, labu, tomat Sayuran biji/kacang : kapri, kacang

merah Jamur

Page 68: P2KP Kabupaten Tangerang

KUALITAS SAYUR

Bersih dari kotoran atau memar karena kerusakan fisik

Tampak segar, tidak layu, kering atau bekas hama

Sayuran biji tampak penuh dan tidak keriput

Sayuran kacang-kacangan tampak penuh, tapi mudah patah dan bijinya belum tampak jelas

Page 69: P2KP Kabupaten Tangerang

KUALITAS BUAH

Mutu buah sangat ditentukan oleh tingkat kesegaran buah tersebut.

Tingkat kesegaran buah ditentukan oleh beberapa hal : Tampak segar, kulit mulus, tidak

keriput/layu Warna kulit menunjukkan bahwa

buah cukup matang pada waktu dipetik

Tidak terlalu matang Tidak terdapat memar/ciri-ciri

kerusakan lainnya

Page 70: P2KP Kabupaten Tangerang

Ciri bahan pangan yg menggunakan bahan

berbahaya

Mie :1. Tidak rusak sampai dua

hari pada suhu kamar dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (100 celsius)

2. Bau agak menyengat, bau formalin

3. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal

Tahu :1. tidak rusak sampai tiga hari

pada suhu kamar dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es

2. tahu tampak terlalu keras, namun tidak padat

3. bau agak menyengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0,5 – 1 ppm)

Bakso :1. Tidak rusak sampai lima

hari pada suhu kamar (250 celsius)

2. Teksturnya sangat kenyal3. Warnanya tdk kecoklatan

spt penggunaan daging, namun lbh cenderung keputihan

Ikan :1. Tidak rusak sampai tiga

hari pada suhu kamar (250 celsius)

2. Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih

Lontong /kerupuk:1. Teksturnya sangat kenyal2. Dapat memberikan rasa

getir

Page 71: P2KP Kabupaten Tangerang

CIRI MAKANAN/MINUMAN

YG MEMAKAI PEMANIS

Bahan makanan setelah dimakan atau diminum, beberapa saat kemudian mulut terasa sedikit pahit / getir

Rasa haus terasa lagi

CIRI MAKANAN/MINUMAN

YG MEMAKAI PENGAWET

Setelah mengkonsumsi minuman yang menggunakan pengawet, beberapa saat kemudian mulut terasa agak asam

Rasa asam dimulut sukar hilang dalam waktu singkat (terasa beberapa jam – hari)

Page 72: P2KP Kabupaten Tangerang

CIRI MAKANAN/MINUMAN YG MENGANDUNG BAHAN PEWARNA

BERBAHAYA

Bahan makanan tersebut mengandung warna yang cerah dan menarik

Setelah makan atau minum, beberapa saat kemudian kalau kencing, maka air seninya akan berwarna

Khusus untuk minuman, bila terkena baju / kain, maka warna tersebut sukar hilangnya

CIRI MAKANAN/MINUMAN

YG MEMAKAI METHANIL YELLOW

Bila bahan makanan yang berwarna kuning, ditetesi air kapur sirih, tidah berubah warnanya menjadi ungu, pertanda bahwa makanan tersebut menggunakan zat pewarna berbahaya, yaitu methanil yellow

Page 73: P2KP Kabupaten Tangerang

CUCI TANGAN DENGAN BENAR

CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN

Page 74: P2KP Kabupaten Tangerang

PILIH BUAH DAN SAYURAN YANG SEGAR DAN CUCI DI AIR YANG

MENGALIR

CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN

Page 75: P2KP Kabupaten Tangerang

MEMASAK SENDIRI

CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN

Page 76: P2KP Kabupaten Tangerang

BAWA BEKAL MAKANAN DARI

RUMAH

CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN

Page 77: P2KP Kabupaten Tangerang

PILIH PENJAJA MAKANAN DAN TEMPAT MAKANAN

YANG BERSIH

CARA AMAN DARI KERACUNAN MAKANAN

Page 78: P2KP Kabupaten Tangerang

TERIMA KASIH…