Upload
viktoria-lampard
View
59
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Penetapan
Metode dan
Teknik Analisis
Sediaan Farmasi
Injeksi Atropin Sulfat
Anggota Kelompok 9
Maulana Malik Ibrahim 260112140544
Desita Nurfaidah 260112140558
Nurrizki Sulistiyani 260112140532
Ririn Pangaribuan 260112140526
Viktoria Fransiska Anu 260112140538
ATROPINI SULFAS
Atropin Sulfat
(C17H28NO3)2.H2SO4.H2O
BM: 694,85
Pemerian: Hablur tidak berwarna atau
serbuk hablur; putih; tidak berbau;
mengembang di udara kering: perlahan-
lahan terpengaruh oleh cahaya
Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air,
mudah larut dalam etanol, terlebih dalam
etanol mendidih; mudah larut dalam
gliserin
Injeksi Atropin Sulfat
Adalah larutan steril Atropin Sulfat dalam
air untuk injeksi.
Mengandung Atropin Sulfat tidak kurang
dari 93 % dan tidak lebih dari 107 % dari
jumlah yang tertera pada etiket.
pH 2,8 sampai 3,2
Komposisi Injeksi Atropin Sulfat (USP)
Tiap mL mengandung :
Atropin Sulfat Monohidrat (Zat Aktif)
Natrium Klorida (Pengisotonis)
Mungkin mengandung NaOH atau H2SO4 untuk adjusment pH 4,2 (3,0 – 6,5)
Komposisi Injeksi Atropin Sulfat (BP)
Atropin Sulfat (Zat Aktif)
Natrium Klorida (Pengisotonis)
Na. sitrat & Asam sitrat monohidrat (Buffer)
Aqua Pro Injeksi (Pelarut)
Contoh Sediaan Injeksi Atropin
Sulfat
Metode analisis
Atropin Sulfat
Pemeriksaan kualitatif
Reaksi Vitali-Morin: terbentuk warna biru-ungu
Penentuan kuantitatif
Titrasi: larutan zat dalam asam asetat (30,0 ml)
dititrasi dengan 0,05 N asam perklorat (1/20
mmol)
Indikator: ungu Kristal
Perkembangan Metode
Spektrofotometri untuk Atropin SulfatNo Judul Abstrak
1 The Use of the First-derivative
Curves of Absorption Spectra in
Quantitative Analysis
Kurva pertama turunan dari spektrum UV - Visible ( ΔE / δλ )
berguna dalam analisis kuantitatif . Teknik dasar - line dan versi
aljabar dilaporkan untuk ( i ) koreksi penyerapan relevan kuadrat ,
dan ( ii ) penentuan zat di hadapan orang lain dengan spektrum yang
tumpang tindih . Metode ini digambarkan dengan penentuan atropin
sulfat dengan adanya fenil merkuri ( ii ) nitrat . Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa metode ini menjamin penelitian yang cermat
bidang aplikasi yang lebih luas.
2. Spectrophotometric Determination
of Atropine Sulfate in Eye Drops
using Bromthymol Blue
Kandungan atropin dalam tetes mata atropin sulfat ditentukan secara
colorimetrik dan spektrofotometrik menggunakan metode pasangan
ion dengan bromtimolblue . Metode yang dijelaskan lebih cocok
untuk analisis rutin titrasi bebas air yang dijelaskan dalam berbagai
Farmakope .
Kromatografi
Sr.No. Title Mobile phase Wave length
1. High Performance Liquid
Chromatographic Determination of
Atropine and Atropine like Alkaloids
in Pharmaceutical Preparations with
Indirect Conductometric Detection
Water: Acetonitrile:
Tetrahydrofuran (67:30:3,
v/v/v) containing 1 mM
perchloric acid
-
2. RP-HPLC Method Development for
Estimation of Atropine Sulphate in
Bulk
Methanol:5 mmol Potassium
dihydrogen Phosphate buffer
(50: 50, v/v)
264 nm
Sr.No. Title Mobile phase Wave length
3. Simultaneously Determination of
Atropine Sulphate,
Diphenhydramine Hydrochloride,
Capsaicin and Dihydrocapsaicin in
Pain-relieving Plaster for Arthritis
by RP-HPLC
CH3 CN-0.1% H3PO4 280 nm
4. LC Determination of Atropine
Sulfate and Scopolamine
Hydrobromide in Pharmaceuticals
Methanol : Water :
Formic acid (165:35:1)
and pH adjusted 8.3
with triethylamine
230nm
Sr.No. Title Mobile phase Wave length
5. Determination of Atropine and
Obidoxime in Automatic Injection
Devices Used as Antidotes
Against Nerve Agent Intoxication
- -
6. Determination of Atropine Sulphate
and Benzalkonium Chloride in Eye
Drops by HPLC
acetonitrile-diluted
acetic acid (80:20,
v/v)
260 nm
Reagen BPB dan DDQ untuk
penentuan spektrofotometri
atropin1. Tergantung pada tambahan ksi yang terbentuk kompleks ion-pair dengan bromphenol biru (BPB)
Reagen: kromogenik dalam kloroform,
penyangga :phthalate pH 3,0
absorbansi: 413 nm
Kalibrasi grafik linear : pada rentang 0,5-40 μg.mL – 1
Batas deteksi : 363μg.mL-1.
2. Metode kedua tergantung pada ukuran maksimum absorbansi biaya terbentuk - kompleks mentransfer
dengan 2,3 - dikloro - 5,6 - dicyano-p benzokuinon (DDQ)
Absorbansi: 457 nm
rentang linearitas: 2.5-50.0μg.mL-1
Batas deteksi: 2,143 μg.mL-1.
Hasil menunjukkan tidak adanya gangguan dari eksipien pada penentuan obat. Metode yang diusulkan telah
berhasil diterapkan untuk penentuan atropine dalam sediaan farmasi.
Metode Analisis Pilihan untuk Injeksi
Atropin Sulfat
HPLC
EfisiensiWaktu
Sensitif
Prosedur Sederhana
Akurat
Spesifik
Metode sudah
terVALIDASI
HPLC
Prinsip :
Proses pemisahan
senyawa berdasarkan
perbedaan afinitas
thdp fase diam & fase
gerak
Menggunakan pompa
tekanan tinggi untuk
mendorong fase gerak
menuju detektor
Tujuan Validasi Metode
Analisis
Untuk menunjukkan bahwa
metode analisis sesuai tujuan
penggunaannya
Validasi Metode Analisis• Untuk memastikan identitas analit dalam sampel.
• Biasanya dilakukan dgn membandingkan karakteristiksampel (misal: spektrum, profil kromatogram, reaksi kimia, dll) terhadap baku pembanding
Uji Identifikasi
Uji Kuantitatif KandunganImpuritas (Impurity); • Dilakukan melalui uji kuantitatif atau uji batas impuritas
dalam sampel.
• Untuk merefleksikan secara tepat karakteristik kemurniansampel.
Uji Batas Impuritas
• Untuk menentukan kadar analit dalam sampel.
• Penetapan kadar menunjukkan pengukuran komponen utamayang terkandung dalam bahan aktif obat. Uji Kuantitatif Zat Aktif
Parameter
ValidasiIdentifikasi Pengujian Impuritas
Penetapan
Kadar
(Disolusi &
Kandungan /
Potensi)
Kuantitatif Batas
Akurasi - + - +
Presisi
Ripitabilitas- + - +
Presisi
Intermediat- + - +
Spesifisitas + + + +
Limit Deteksi - - + -
Limit
Kuantisasi- + - -
Linearitas - + - +
Rentang - + - +
1. Pembuatan Dapar Asetat
Buat larutan dalam air yang mengandung 6,8
g natrium asetat P dan 2,9 ml asam asetat
glasial P per liter.
2. Pembuatan Fase Gerak
Masukkan 5,1 g tetrabutilamonium hidrogen sulfat
P ke dalam labu tentukur 1000-ml, tambahkan 50
ml asetonitril P, encerkan dengan Dapar asetat
sampai tanda. Atur pH hingga 5,5 ± 0,1 dengan
penambahan natrium hidroksida 5 N.
3. Pembuatan Larutan Baku
Timbang saksama sejumlah Atropin Sulfat BPFI,
larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar
lebih kurang 80 μg per ml.
4. Pembuatan larutanuji
• Ukur saksama sejumlahvolume injeksi setaradengan lebih kurang 2 mg atropin sulfat, masukkan kedalam labu tentukur 25-ml, encerkan dengan air sampai tanda.
5. Pembuatan Larutanresolusi
• Buat larutan asam p-hidroksibenzoat dalam air hingga kadar lebih kurang2,5 μg per ml.
• Encerkan 1 bagian volume larutan dengan 4 bagian volume Larutan baku.
6. Sistem kromatografi
Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengandetektor 254 nm dan kolom 3,9 mm x 30 cm berisibahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 2 ml permenit. Lakukan kromatografi terhadap Larutanbaku, ukur respons puncak seperti tertera padaProsedur: simpangan baku relatif pada penyuntikanulang tidak lebih dari 1,5%. Lakukan kromatografiterhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram danukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:waktu retensi relatif asam p-hidroksibenzoatterhadap atropin lebih kurang 1,6, dan resolusi, R,antara puncak asam phidroksibenzoat dan atropintidak kurang dari 2,2.
7. Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama(lebih kurang 100 μl) Larutan baku dan Larutan uji kedalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukurrespons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg,atropin sulfat, (C17H23NO3)2.H2SO4.H2O dalam tiap mlinjeksi dengan rumus:
•694,83= BM atropin
sulfat monohidrat
•676,83= BM atropin
Sulfat Anhidrat
•C= Kadar Atropin
Sulfat (mg/ml)
•V= volume injeksi (ml)
•ru= respon puncak
larutan uji
•rs= respon puncak
larutan baku
Perhitungan Kadar Perhitungan kadar suau analit menggunakan HPLC adalah
dengan memasukkan nilai di bawah kurva ke dalam
persamaan regresi linear kurva kalibrasi.
Contoh:
Dibuat kurva kalibrasi dengan cara mengukur AUC larutan
standar Atropin Sulfat pada konsentrasi yang bervariasi
menggunakan HPLC.
Konsentrasi Larutan
Standar (ppm)
Luas Area (AUC)
Analit Atropin Sulfat
25 2,376
50 7,142
100 22,362
200 54.178
400 110,018
Dari data tersebut, diperoleh persamaan regresi linier:
Y = 0,2914 x – 5,958
Dengan koefisien korelasi (R2) sebesar 0,999
Kemudian, lakukan pengukuran sampel dengan HPLC (dapat divariasikan
berdasarkan tujuan)
Misal, didapatkan hasil:
Y = 0,2914 x – 5,958
57,555 = 0,2914 x – 5,958
57,555 + 5,958 = 0,2914 x
63,513 = 0,2914 x
x = 217,958 ppm
Konversi satuan kadar dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
AUC Atropin Sulfat Kadar (ppm)
57,555 217,958
56,978 215,978
57,379 217,351
Daftar Pustaka
Auterhoff, Harry. 1987. Identifikasi Obat.
Bandung: Penerbit ITB.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan,1979, Farmakope Indonesia Edisi
Ketiga, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan, 2013, Farmakope Indonesia
Edisi V, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Terima Kasih