Upload
nenden-lisnawati
View
279
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Shandy Suparman (4115013)
Rini Rismawati (4115025)
Fadjri Ardiayati (4115026)
Asti Wulan Lestari (4115028)
Okta Pianti Rukmana
(4115029)
KELOMPOK III
Anura Intan W P (4115032)
Nenden Lisnawati (4115033)
Neti Susilawati (4115034)
Siti Fatimah (4115037)
Virani Juliyanti (4115038)
Zilla Hasanah N (4115039)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
WHOKanker Payudara disebut juga dengan Ca mamae
yaitu sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam
jaringan mamae. Menurut World Health
Organization (WHO), 8-9% wanita akan
mengalami ca mamae dalam hidupnya.
IndonesiaDi indonesia jumlah penderita ca mamae
menduduki tingkat kedua setelah ca cervix,
didapatkan estimasi insiden ca mamae di indonesia
sebesar 26 per 100.000 wanita dan ca cervix
sebesar 16 per 100.000 wanita.
Jawa BaratBerdasarkan data yang dimiliki yayasan kanker
payudara jawa barat, pasien mengidap ca mamae di
jawa barat mencapai 56 per 100.000 dalam satu
tahun atau sama dengan 0,5%.
Tujuan Penulisan
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian
keperawatan pada pasien dengan Ca
mamae
b. Mampu menetapkan diagnosa
keperawatan pada pasien Ca mamae
c. Mampu melakukan intervensi
keperawatan pada pasien dengan Ca
mamae
d. Mampu melaksanakan pelaksanaan
dan evaluasi keperawatan pada pasien
dengan Ca mamae
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penulisan
laporan ini adalah untuk mengetahui
dan memahami konsep dasar teori dan
asuhan keperawatan pada pasien
gangguan sistem Imun dan
Hematologi dengan indikasi ca mamae.
Manfaat Penulisan
a. Manfaat teoritis
Meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar dan konsep keperawatan dengan
pasien Ca Mamae
b. Manfaat praktis
Diharapkan laporan kasus ini dapat digunakan sebagai sumber informasi tambahan
bagi pemberi asuhan keperawatan pada pasien dengan Ca Mamae
Sistematika penulisan
Makalah ini disusun secara sistematik yang terdiri dari kata pengantar, daftar isi, dan 5
bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Konsep dasar teori
Bab III : Asuhan keperawatan
Bab IV : Pembahasan
Bab V : Penutup
Daftar pustaka dan lampiran pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien
dengan Ca mamae.
BAB II
KONSEP TEORI
• Pengertian
Ca mammae adalah merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam
jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh didalam kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari
sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak
termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh
didalam jaringan payudara (Medicastore, 2011).
Etiologi
1. mekanisme Hormonal
2. Virus
3. Genetik
4. Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan
meningkatkan aktivitas antitumor.
Faktor resiko
kanker payudara tidak diketahui secara pasti namun beberapa faktor resiko pasien diduga
berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu:
1. Tinggi melebihi 170 cm
2. Masa reproduksi yang relatif panjang
3. Faktor genetik
4. Ca payudara yang terdahulu
5. Keluarga, diperkirakan 5% semua kanker adalah predisposisi keturunan ini dikuatkan
bila 3 anggota keluarga terkena carcinoma mammae.
Manifestasi klinis
Gejala umum Ca mammae adalah:
1. Teraba adanya massa atau
benjolan pada payudara
2. Payudara tidak simetris/
mengalami perubahan bentuk
dan ukuran karena mulai
timbul pembengkakan.
3. Adanya perubahan kulit:
penebalan, cekungan, kulit
pucat sekitar putting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk
purut dan adanya ulkus pada
payudara.
4. Ada perubahan suhu pada
kulit; hangat, kemerahan,
panas.
5. Ada cairan yang keluar dari
putting susu. dst
Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium:
Morfologi sel darah, LED, test fal
marker (CEA) dalam serum/
plasma, pemeriksaan sitologis.
2. Test diagnostic lain: non invasive
(mamografi, Ro thorak, USG, MRI,
PET), invasive (biopsy, aspirasi
biopsy, true cut/ care biopsy, incise
biopsy, eksisi biopsy).
3. Pemeriksaan penunjang dapat
dilakukan dengan:
4. Pemeriksaan payudara sendiri
(Sadari)
Komplikasi:
Metastase ke jaringan sekitar malalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan hati. Selain itu
komplikasi Ca mammae yaitu:
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darah kapiler (penyebaran limfogen dan
hematogen, penyebaran hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sumsum tulang, otak,
syaraf.
Gangguan neuro vaskuler
Faktor patologi
Fibrosis payudara
Kematian
Penatalaksanaan:
1. Pembedahan
2. Radiotherapy
3. Chemotherapy
4. Manipulasi hormonal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan peningkatan jumlah
sekret
2. rasa nyaman nyeri (post op) berhubungan dengan diskontinuitas jaringan
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi jaringan
4. Gangguan body image berhubungan dengan krisis situasi
5. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas usus
7. infeksi berhubungan dengan pemajanan luka insisi terhadap lingkungan luar.
BAB III
Asuhan Keperawatan
(Pre,Intra,Post)
BAB IV
PEMBAHASAN
• Diagnosa keperawatan menurut Teori dan menurut kasus
A. Pengertian
Diagnose pre operasi menurut kasus adalah Nyeri (akut) berhubungan
dengan proses penyakit dan Cemas / takut berhubungan dengan kurang
pengbetahuan terhadap tindakan medis
B. Diagnose tersebut ditegakan
Pada tahap pengkajian akan ditemukan berbagai masalah pasien.
Kemudian dilanjutkan menentukan pernyataan diagnosa keperawatan untuk masalah
pasien, dilanjutkan perawat membuat prioritas urutan diagnosa keperawatan.
C. Bagaimana memprioritaskan diagnose tersebut
Identifikasi prioritas adalah langkah awal dalam perencanaan. Langkah ini diawali
dengan memilih urutan prioritas diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif. Identifikasi
prioritas dilanjutkan sepanjang perawatan pasien, sejalan dengan perubahan dalam kondisi
pasien yang membutuhkan penambahan atau menghilangkan dari daftar atau melakukan
tindakan keperawatan.
• Tindakan Keperawatan menurut Teori dan menurut kasus
Intervensi keperawatan menurut kasus tidak berbeda jauh dengan intervensi berdasarkan
teori. Seperti yang perawat lakukan pada diagnose keperawatan pre operatif dengan
menetapkan tujuan dan kriteria hasil :
Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas
Melaporkan nyeri yang dialaminya
Mengikuti program pengobatan
Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang
mungkin.
PEMBAHASAN JURNAL
Pada pembahasan jurnal dari hasil penelitian I Dewa Ayu, S.H.R
Ticoalu dan Franly Onibala (2013) yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker
Payudara Di SMA Negri 1 Manado” bahwa hasil menunjukan ada pengaruh yang
signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi tentang Sadari
sebagai diteksi dini kanker payudara di SMA Negri 1 Manado. Dapat disimpulakn
juga Pemeriksaan payudara ini sendiri akan meningkatkan kesadaran betapa
pentingnya kewaspadaan akan adanya benjolan yang tidak normal pada payudara.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kanker payudara merupakan salah satu
penyakit Degenerative yang endemic pada
wanita hampir seluruh dunia yang
disebabkan oleh berbagai macam faktor,
diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap
orang didunia ini memiliki resiko untuk
terkena kanker payudara, walaupun wanita
lebih berisiko daripada laki-laki. Oleh
karena itu sangat diperlukan pencegahan
dini dimulai dari diri sendiri dengan
SADARI, memperbaiki pola makan atau
gizi dan gaya hidup. Karena menurut
penelitian Cancer Research Fund (WCRF),
memperbaiki gizi dan gaya hidup dapat
mencegah kanker payudara hingga 42%.
Saran
Berdasarkan pembahasan dalam
makalah ini, maka kami darankan
bahwa sebaiknya para wanita
indonesia melakukan pencegahan
dengan cara pendeteksian dini
agar mengurangi resiko terkena
kanker payudara. Dan untuk para
perawat diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan
yang baik dan maksimal pada
pasien yang mengalami kanker
payudara sehingga dapat
menentukan diagnosa yang tepat
pada pasien.
TERIMA KASIH